PENDAHULUAN
1
perumusan tanggung jawab tidak jelas dan terjadi suatu kesalahan,maka akan
sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab dalam hal tesebut.
Kas merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya misi dan visi
serta tujuan perusahaan.maka dari CV.Busana Perkasa memerlukan sistem
pengendalian intern kas yang efektif. Untuk melindungi kas dan menjamin
2
keakuratan catatan akuntansi atas kas. Hal ini sangat di perlukan untuk
mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas pada
CV.Busana Perkasa
Dalam tugas akhir ini, penulis akan membahas sistem pengendalian atas
pengeluaran kas di CV.Busana Perkasa. Sesuai dengan latar belakang masalah
di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian
dengan judul “Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas
Pada CV.Busana Perkasa.
1. Bagi perusahaan
Hasil kesimpulan dari penelitian ini agar dapat menjadi bahan
pertimbangan dan masukan bagi manajemen perusahaan mengenai
perbaikan dari adanya kelemahan-kelemahan pengendalian intern
pengeluaran kas yang telah diterapkan perusahaan sekarang ini
3
sehingga dapat mengecilkan atau meminimalkan kecurangan atau
penyelewangan kas di masa akan datang.
2. Bagi Akademis
Sebagai bahan referensi untuk memahami pelaksanaan
pengendalian internal pengeluaran kas, sehinnga dapat menerapkan
perpaduan yang tepat antara praktek dan keadaan teoritis yang di
dapat pada bangku perkuliahan khususnya bidang sistem
pengendalian pengeluaran kas.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
operasi organisasi sehingga kebijaksanaan ataupun tujuan
yang telah digariskan dapat tercapai.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukan di atas, bahwa
perusahaan menginginkan tercapainya tujuan tersebut dan
untuk mencapainya diperlukan sistem pengendalian intern.
sistem pengendalian intern merupakan alat untuk meletakkan
kepercayaan auditor megenai bebasnya laporan kekuangan
dari kemungkinan terjadinya kesalahan dan
kecurangan.perusahaan berusaha untuk membuat struktur
sistem pengendalian intern dengan baik,melaksanakan, dan
mengawasinya agar efektivitas perusahaan bisa
tercapai.sistem pengendalian intern yang baik akan menjamin
ketelitian data akuntansi yang dihasilkan sehinggan data
tersebut dapat di percaya.
6
lain atas suatu proses transaksi dari awal sampai akhir.
Pemisahan fungsi paling ideal adalah memisahkan antara:
1) Fungsi otorisasi
2) Fungsi pencatatan
3) Fungsi penyimpanan
4) Fungsi pengecekan fisik kekayaan
3. Otorisasi transaksi yang memadai
Transaksi yang menyangkut kekayaan perusahaan harus
terlebih dahulu di otorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Tanpa adanya otorisasi yang proporsional, sulit
mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan oleh
karyawan. Otorisasi oleh pejabat yang berwenang akan
menurunkan resiko kecurangan, hal ini disebabkan oleh
adanya penanggung jawab atas pelaksaaan transaksi.
4. Pencatatan yang memadai
Semua transaksi perusahaan harus segera dicatat untuk
menghindari kesalahan analisi oleh menajemen yang
berakibat merugikan perusahaan.Transaksi pembelian
dengan syarat diskon, akan merugikan perusahaan apabila
tidak bisa di mamfaatkan karena tidak ada dokumentasi
pencatatan yang akurat.
5. Penanganan karyawan yang memadai
Pengendalian internal yang baik menghendaki adanya hak
menangani dan memamfaatkan kekayaan perusahaan
hanya pada karyawan yang terbatas yang telah
memperoleh wewenang untuk kepentingan tersebut.
Dengan demikian, tidak semua karyawan di perbolehkan
secara bebas menggunakan fasilitas dan kekayaan yang
dimiliki perusahaan. Untuk itu diperlukan adanya
pembatasan karyawan tertentu yang di beri wewenang
menangani suatu fasilitas perusahaan.
7
6. Pembandingan kekayaan dan catatan secara periodik.
Pencocokan pada saat-saat tertentu yang tidak di
beritahukan sebelumnya pada pemegang catatan fisik
kekyaan, merupakan salah satu unsur pengendalian
internal yang baik. Apabila secara mendadak pejabat
tertentu melakukan perhitungan kas di bagian kasa dan
mencocokkan dengan cacatan, tindakan ini akan dapat
mengurangi tindak kecurangan oleh pemengang kas.
8
Kebijakan perusahaan mampu memberikan mamfaat
tertentu dengan memantau setiap pengorbanan yang telah
dikeluarkan guna mendapatkan hasil yang sebaik-
baiknya.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Untuk mencapai tujuan perusahaan maka kebijakan,
prosedur, sistem pengendalian intern yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kebijakan, prosedur yang ditetapkan perusahaan akan di
patuhi oleh seluruh karyawan.
9
f. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung
jawab
2 Penafsiran Resiko
Penafsiran resiko biasanya digunakan dalam pelaksanaan
pelaporan keuangan, yaitu penafsiran resiko
yangterkandung dalam asersi tertentu dalam laporan
keuangan dan desain implementasi aktivitas pengendalian
yang ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut pada
tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan
mamfaatnya.
3 Informasi dan komunikasi
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada
semua porsonel yang terlibat dalam pelaporan keuangan
tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan
orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar
organisasi.komunikasi ini mencakup sistem pelaporan
penyimpangan kepada pihak yang lebih tinggi dalam
suatu entitas. Pedoman kebijakan, pedoman akuntansi
dan pelaporan keuangan, daftar akun dan memo juga
merupakan bagian dari komponen informasi dan
komunikasi dalam struktur pengendalian internal.
4 Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur
yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa
petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan.
Kegiatan dan prosedur ini dilaksanakan untuk
mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan
entitas.aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam
tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi
organisasi.
5 Pemantauan
10
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja
struktur pengendalian intern sepanjang waktu.pemantauan
dilaksanakan oleh porsonel yang semestinya melakukan
pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun
pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat, untuk
menentukan apakah struktur pengendalian internal
beroperasi sebagaimana yang diharapkan.
2.1.1.5. Sasaran Pengendalian Internal
Auditor sangat berkepentingan dengan pengendalian untuk
mencegah kesalahan dalam laporan keuangan. Sasaran dalam
pengendalian tersebut dapat di bagi menjadi 5, yaitu :
1. Validasi transaksi yang dicatat adalah transaksi yang valid
tidak fiktif
2. Kelengkapan bahwa semua transaksi yang valid telah
benar-benar tercatat semua.
3. Keabsahan pencatatan transaksi-transaksi telah di nilai,
dievaluasi, di klarifikasi, dicatat, diposting sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
4. Pengamanan aktiva dan dokumen agar dapat di akses
hanya oleh pihak yang sesuai dengan otorisasi
manajemen.
5. Purna tanggung jawab, saldo yang tercatat atas setiap
aktiva dan hutang dengan wujudyang nyata dari setiap
aktiva dan hutang. Pembandingan tersebut harus
dilakukan pada setiap selang waktu tertentu.
2.2.1 Kas
2.1.2.1. Pengertian Kas
Kas Merupakan elemen aktiva lancar yang paling likuid dan
paling mudah di selewengkan karena kas tidak mempunyai
bukti kepemilikan dan sangat mudah untuk di pindah
11
tangankan.Kas adalah alat tukar yang standar oleh karena itu
kas merupakan alat pengukur dari setiap aktivitas
pembiayaan dalam pertukaran barang dan jasa. Kas juga
merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat
mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena berlaku
sebagia alat tukar yang sah di Indonesia.
Kas adalah uang kertas, koin, dan elemen-elemen lain yang
bisa di tunaikan pada nilai nominal setiap waktu tanpa
batasan. Elemen kas meliputi uang kertas, uang logam, dan
elemen lain yang bisa ditunaikan setiap saat, seperti cek dari
langganan, simpanan dalam bentuk giro. Sedangkan elemen-
elemen yang tidak memenuhi syarat bisa ditunaikan pada
nilai nominalnya setiap saat bukan merupakan elemen kas,
seperti cek mundur, deposito, tabungan dan cek kurang dana.
Cek mundur merupakan cek dari pelanggan yang baru bisa
diuangkan sesuai dengan tanggal yang tertera pada tanggal
cek.
Setiap aktivitas perusahaan membutuhkan penyelesaian
dengan menggunakan alat tukar yakni kas, sehingga hampir
semua kegiatan perusahaan melibatkan kas baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kas terdiri dari bagian
yang bertindak sebagai alat pertukaran serta memberikan
dasar untuk perhitungan akuntansi, merupakan alat
pembayaran yang diterima umum, yang tersedia untuk
pembayaran kewajiban jangka pendek yang tidak dibatasi
penggunaannya, baik yang berada di tangan maupun yang
berda di bank.
12
a. Uang tunai ( uang kertas dan uang logam )
Uang tunai adalah alat tukar atau alat pembayaran
yang sah dan dapat di terima secara umum.
b. Dana yang tersedia di bank
Adalah simpanan yang setiap saat dapat di ambil dan
di keluarkan untuk pembayaran
c. Cek
Cek yang diterima dari pihak lain sebagai alat
pembayaran dan dapat dicairkan setiap saat di bank.
d. Cek Perusahaan
Adalah surat perintah pada bagian keuangan untuk
mengeluarkan sejumlah uang untuk membayarkan
kepada pihak lain.
2. Yang tidak termasuk kas terdiri dari :
a. Cek mundur
b. Surat berharga jangka pendek
c. Deposito
d. Perangko dan materai
Oleh karena itu pengendalian internal yang baik terhadap kas
harus dilakukan. Pengendalian internal kas menjadi sangat
penting karena kas menjadi objek penggelapan dan
manipulasi, hal ini karena sifat-sifat dari kas yaitu :
1. Mudah untuk dipindah tangankan
2. Tidak dapat dibuktikan kepemilikannya
13
perusahaan bersangkutan dapat terus berlangsung. Kas
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memberi dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk
semua pos-pos lain dalam neraca.
2. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam
perekonomian, maka kas dapat terlibat secara
langsung dalam hampir semua transaksi usaha.
14
pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
dan sistem pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil dengan
disertai bukti transaksi.
Agar tidak terjadi penyimpanagan dalam penggunaan kas, maka
diperlukan pengendalian yang baik, prinsip-prinsip pengendalian
internal pengeluaran kas meliputi:
1. Pengeluaran selalu menggunakan cek, kecuali pengeluaran
dengan kas kecil
2. Dibentuk dana kas kecil dengan pengawasan yang ketat
( misalnya akuntansi dana kas kecil dengan metode imprest)
3. Penulisan cek hanya di dukung dengan bukti-bukti yang
lengkap
4. Dipisahkan orang yang menulis cek, mengumpulkan bukti-
bukti, menandatangani cek dan mencatat transaksi pengeluaran
kas
5. Dilakukan pemeriksaan secara mendadak
6. Dibuat laporan kas harian.
15
di rekam juga oleh bank, secara periodik mengirimkan
rekening koran bank kepada perusahaan
nasabahnya.Rekening koran inilah yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian
catatan transaksi kas perusahaan yang direkam dalam
jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check
kepada check issuer, pengeluaran kas dengan
memberikan mamfaat tambahan bagi perusahaan yang
mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya
cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak
yang menerima pembayaran. Dengan digunakannya
cek dalam pengeluaran, check issuer akan secara
otomatis menerima tanda penerimaan dari pihak yang
menerima pembayaran.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pegeluaran
cek adalah:
1. Bukti kas keluar (BKK)
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah
pengeluaran kas kepada bagian kasier sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut.dokumen in
berfungsi juga sebagai dokumen sumber bagi
pencatatan berkurangnya utang.
2. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memerintahkan bank melakukan pembayaran
sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang
namanya tercantum dalam pada cek.
3. Permintaan cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari
fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada
16
fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.ini
dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan
untuk membuat cek sebesar jumlah yang tercantum
didalam dokumen tersebut.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Jurnal pengeluaran kas
Dalam pencatatan transaksi pembelian digunakan
jurnal pembelian,dan untuk mencatat pengeluaran
kas digunakan jurnal pengeluaran kas.dokumen
sumber yang dipakai sebagia dasar pencatatan
dalam jurnal pengeluaran adalah faktur dari
pemasok/supplier yang telah dicap lunas oleh fungsi
kas.
2. Register cek
Regiter cek digunakan untuk mencatat cek-cek
perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran
para kreditur atau pihak lain atau supplier.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek adalah :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas
(misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya
perjalanan dinas) fungsi yang bersangkutan
mengajukan permintaan cek kepada fungsi
akuntansi (bagian utang). Permintaan cek ini harus
mendapatkan persetujuan dari fungsi yang
bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan
voucher payable system,bagian utang kemudian
menggunakan BKK (voucher) untuk
memungkinkan bagian kasir megisi cek sejumlah
17
permintaan yang diajukan oleh fungsi yang
memerlukan pengelluaran kas.
2. Fungsi kas
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi
cek, memintakan otorisasi atas cek,dan
mengirimkan cek yang dilakukan dengan
pemindahbukuan.
3. Fungsi akuntansi
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
1) Pencatatan pengeluaran kas yang
menyangkut biaya dan persediaan.dalam
struktur organisasi, fungsi ini berada
ditangan bagian kartu persediaan dan bagian
kartu biaya.
2) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam
jurnal pengeluaran kas atau register cek.
3) Pembuatan BKK yang memberikan otorisasi
kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek
sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut. fungsi ini juga bertanggung jawab
untuk melakukan verifikasi kelengkapan
kesahihan dokumen pendukung yang dipakai
sebesar dasar pembuatan BKK.
4. Fungsi pemeriksaan internal
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan
hasil perhitungan dengan saldo kas menurut catatan
akuntansi (rekening kas pada buku besar). Fungsi
18
ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaaan secara mendadak terhadap saldo kas
yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank
secara periodik.
19
dengan cek dan dicatat dengan mendebit
rekening-rekening biaya dan mengkredit
rekening kas.
2. Sistem dana berubah-ubah ( fluctuating system)
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan
mendebit rekening dana kas kecil.
2) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan
mengkredit rekening dana kas kecil,sehingga
setiap saldo rekening ini berfluktuasi.
3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan
dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan
dicatat dengan mendebit rekening dana kas
kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening dana kas
kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Baik dengan imprest system maupun dengan fluktuating fund-
balance system, penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan
melalui tiga prosedur yaitu:
1. Prosedur pembentukan dana kas kecil
2. Proseduru permintaan dan pertanggungjawaban
pengeluaran dana kas kecil
3. Prosedur pengisisan kembali dana kas kecil
Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan adanya surat
keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang
disishkan kedalam dana kas kecil dengan tujuan pembentukan
dana tersebut. Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan
adanya permintaan pengeluaran dana kas kecil oleh pemakai
yang ditujukan kepada pemegang dana kas kecil. Pemakai
dana kas kecil berkewajiban mempertanggungjawakan
pemakaian dana kas kecil dengan membuat
20
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dengan
dilampirkan bukti-bukti pendukungnya. Dalam imprest sistem,
bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen
pendukungnya disimpan sementara oleh pemegang dana kas
kecil untuk digunakan nanti dalam pengisisan kembali dana
kas kecil.
Dalam sistem saldo berfluktuasi bukti pengeluaran kas kecil
diserahkan pemegang dana kas kecil ke bagian jurnal untuk
dicatat dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil. Jika dana kas
kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana kas kecil
mengisi formulir permintaaan pengisisan kembali kas
kecil.formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya
dan dikirimkan kebagian utang untuk diproses dalam
pengisisan kembali dana kas kecil.
Dokumen yang digunakan dalam sistem kas kecil adalah :
1. Bukti kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah
pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi
kas sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut.dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini
diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil
dan pada saat pengisian kembali kas kecil.
2. Permintaan pengeluaran kas kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas
kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas
kecil. Bagi pemegang dana kas kecil dokumen ini
diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut
nama pemakai dana kas kecil.
3. Bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen ini dibuat untuk pemakai dana kas kecil
untuk
21
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas
kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti
pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai
dana kas kecil kepada pemegang dana kas
kecil.dalam imprest system, bukti pengeluaran kas
kecil dilampirkan dengan dokumen pendukungnya
disimpan dalam arsip.
4. Permintaan pengisian kembali dana kas kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil
untuk meminta kepada bagian utang agar dibuatkan
BKK guana pengisian kembali kas kecil. Dalam
sistem dana kas kecil dengan imprest system,
jumlah yang diminta untuk pengisian kembali dana
kas kecil adalah sebesar jumlah yang telah
dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti
pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan dalam
arsip pemegang dana kas kecil.
Dalam sistem dana kas kecil dengan fluktuating fund balance
system, pengisian kembali dana kas kecil tidak didasarkan
pada jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan
bukti pengeluaran kas kecil, namun sesuai dengan kebutuhan
pengeluaran uang tunai yang diperkirakan oleh pemegang dana
kas kecil. Dengan demikian, jumlah pengisian kembali dana
kas kecil dalam fluktuating fund-balance system dapat lebih
besar atau lebih kecil dari pada jumlah dana kas kecil yang
telah dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam
bukti pengeluaran kas kecil.
Catatan yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah:
1. Jurnal pengeluaran kas
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam
22
pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali
dana kas kecil. Dokumen sumber yang digunakan
sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran
kas adalah bukti kas keluar yang telah dicap lunas
oleh fungsi kas.
2. Register cek
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini
digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang
telah dikeluarkan untuk pembentukan dana
pengisian kembali dana kas kecil.
3. Jurnal pengeluaran dana kas kecil
Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas
kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini sekaligus
berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang
timbul sebagia akibat pengeluaran dana kas kecil.
Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah;
1. Fungsi kas
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung
jawab dalam mengisi BKK, meminta otorisasi, dan
menyerahkan BKK kepada pemegang dana kas
kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan
pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
2. Fungsi akuntansi
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi
bertanggungjawab atas:
1) Pencatatan pengeluaran kas kecil
yangmenyangkut biaya dan persediaan.
2) Pencatatan transaksi pembentukan dana kas
kecil.
23
3) Pencatatan pengisisan kembali dana kas
kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek.
4) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil
dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil
(fluktuating fund-balance system).
5) Pembuatan BKK yang memberikan otorisasi
kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek
sebesar yangtercantum dalam dokumen
tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab
untuk melakukan verifikasi kelengkapan,
kesahihan dokumen pendkung yang dipakai
sebagaidasar pembuatan BKK.
3. Fungsi pemegang dana kas kecil
Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpangan
dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil dengan
otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan
permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
4. Fungsi Pemeriksaan internal
Dalam sistem kas, fungsi ini bertanggungjawab atas
perhitungan dana kas kecil secara periodik dan
pencocokkan hasil perhitungannya dengan catatan
kas. Fungsi ini juga nertanggung jawab atas
pemeriksaaan secara mendadak terhadap saldo dana
kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas
kecil.
24
yang dialami oleh menejemen adalah dalam hal melakukan pengawasan secara
langsung kegiatan CV Busana Perkasa, karena dengan semakin luasnya ruang
lingkup yang harus dikendalikan akan dirasakan adanya kesulitan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, manajemen memerlukan suatu alat yaitu
sistem pengendalian internal yang memadai.Sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas termasuk salah satu sistem informasi yang harus didesain di
dalam perusahaan, karena pengeluaran kas merupakan sumber yang paling
rawan terjadinya penggelapan atau penyelewengan kas perusahaan, baik
dilakukan secara personal atau persengkongkolan. Pengeluaran kas merupakan
transaksi keuangan yang menyebabkan asset perusahaan berupa kas atau
setara kas berkurang akibat adanya aktivitas perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha
yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah
diikuti. Pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar bahwa:
1. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.
2. Informasi bisnis akurat
3. Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang disusun dengan baik dan
benar dan didukung dengan prosedur perusahaan yang sistematik akan
menghasilkan informasi yang akurat yang dapat digunakan dalam
melaksanakan anggaran tersebut. Sistem pengeluaran anggaran kas yang
digunakan di CV Busana Perkasa berasal dari dua sunber yaitu dari kas kecil
dan kas besar. Anggaran yang berasal dari kas kecil merupakan anggran kas
yang sifatnya kecil jumlahnya dan rutin, seperti misalnya pengeluaran untuk
alat tulis kantor, kebutuhan outlet dan lain-lain. Sedangkan anggaran yang
berasal dari kas besar adalah anggaran yang besar jumlahnya dan sifatnya
tidak rutin misalnya pengeluaran anggaran kas untuk perbaikan gedung dan
lain-lain. Selain adanya sistem yang baik dan prosedur yang sistematik,
perusahaan juga didukung dengan pengendalian internal dalam mengelola
25
pengeluaran anggaran baik anggaran yang sifatnya kecil atau besar, rutin atau
tidak rutin, bahkan mendadak dan yang sudah terencanakan. Dengan adanya
pengendalian tersebut maka akan menghindarkan perusahaan dari adanya
penyelewengan atau penyalahgunaan anggaran. Lingkungan pengendalian
suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan
mengenai pentingnya suatu pengendalian.
Dari uraian diatas, maka dapat diambil kerangka pemikiran untuk penelitian
yang dilakukan sebagai berikut :
26
CV Busana
Perkasa
Kas
Penerimaan Pengeluaran
Hasil
Gambar 2.1
Skema Kerangka pemikiran
2.3 Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang diteliti, dan masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
h0 = sistem Pengendalian Internal di CV. Busana Perkasa Sudah dilakukan
secara efektif.
h1 = sistem Pengendalian Internal di CV. Busana Perkasa belum dilakukan
secara efektif.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
28
sebagainya yang berhubungan dengan aktivitas CV Busana
Perkasa.
3.2.2 Sample
Menurut sugiyono (2010:62) bahwa: “ Sample adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi
tersebut”. Adapun sample dalam penetilitian ini adalah
Pengendalian internal pengeluaran kas pada CV Busana perkasa
Papua.
3.2.3 Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis
Dalam penelitian ini yang menjadi satuan pengamatan adalah
kas dan karakteristik pengendalian pengeluaran kas, yang
bersumber dari dokumen-dokumen dari keseluruhan kegiatan
pengeluaran kas antara lain :
1. Karyawan yang kompoten dan penuh integritas
2. Pemisahan fungsi yang meniadakan kecurangan
a. Fungsi otorisasi
b. Fungsi pencatatan
c. Fungsi penyimpanan
d. Fungsi pengecekan fisik kekayaan
3. Otorisasi transaksi yang memadai
4. Pencatatan yang memadai
5. Penanganan karyawan yang memadai
6. Pembandingan kekayaan dan catatan secara periodik
29
Dan satuan analisis yang digunakan adalah:
Keterangan:
1. Penilaian sudah efektif = 2
2. Penilaian tidak efektif = 1
Satuan nilai akan dihitung nilai rata-ratanya untuk mengukur
apakah pengendalian internal pengeluaran kas pada CV Busana
Perkasa suada efektif atau belum efektif.
Jika nilai rat-rata >=1,5 maka bisa hipotesa h0 diterima sedangkan
jika nilai rat-rata < 1.5 maka hipotesa h1 diterima
30
jawab secara langsung dengan pihak yang berhubungan dengan
objek yang sedang di teliti
b. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan atau pencatatan terhadap masalah-masalah yang akan
diteliti. metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
penerapan sistem pengendalian internal pengeluaran kas yang
diperoleh langsung dari lapangan atau objek penelitian yaitu
melakukan pencatatan data dari sumber-sumber tertulis yang
tersedia dan yang diberikan oleh perusahaan.
c. Metode dokumentasi
Yaitu mengadakan pencatatan dan pengumpulan data yang
diidentifikasi dari dokumentasi yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti
2. Studi kepustakaan ( library research )
Yaitu dengan mengumpulkan data mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan penulisan laporan penelitian sebagai data
sekunder dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku atau
laporan yang berhubungan dengan objek penlitian yang dapat
membantu kelancaran mahasiswa dalam menyusun laporan penelitian.
31
penelitiannya menggunakan pendekatan studi kasus artinya penelitian
dilakukan pada satu objek penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi
data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang di peroleh penulis langsung dari perusahaan
yang diteliti, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh penulis
dengan mempelajari,menelaah serta mengumpulkan buku-buku referensi
mengenai teori yang berhubungan dengan masalah pengendalian internal
pengeluaran kas. Data sekunder digunakan sebagai landasan teoritis, yang
digunakan sebagai bahan pembanding dengan apa yang terdapat pada
kenyataan di CV Busana Perkasa.
Berdasarkan hipotesis yang telah penulis kemukakan pada bab 2, yaitu ada
penerapan sistem pengendalian internal kas pada CV Busana Perkasa,
maka dalam hal ini varibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
32
pemegang brand/pabrik) maka saat ini CV Busana Perkasa telah
memegang lebih dari sepuluh brand antara lain:
a. Leggs (Casual, jeans, Ladies, Underwear, formal)
b. Johnwin (Formal, Casual)
c. Emba (Casual, jeans, ladies)
d. Rider (Underwear Man, Underwear kids, Underwear Boys)
e. Diesel (Casual)
f. Jazz (Casual, Formal)
g. Oxigen (Jeans)
h. Remix (Man, ladies)
i. Foy ( kaos etnic Papua)
j. Inseam (Casual)
33
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Bentuk organisasi yang dilakukan oleh CV Busana Perkasa Papua
adalah bentuk organisasi garis, dimana adanya garis rangkaian perintah
dari pimpinan kepada bawahannya secara langsung.
Gambar 3.1
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Salesman
34
4.1.3 Job Description
Berikut ini adalah Job description pada bagian struktur kerja CV
Busana Perkasa
1. Keuangan
1) Tugas utama
a. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh sistem
keuangan.
b. Bertanggung jawab atas validasi tagihan pelanggan.
c. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan pajak perusahaan
d. Bertanggung jawab pada berjalannya operasional cash flow
perusahaan
e. Memberikan report kepada office manager dan top
managgement
f. Berkoordinasi aktif dengan bagian terkait untuk mencapai
target yang telah ditetapkan oleh management.
2) Rincian tugas
a. Membuat laporan piutang
b. Membuat jadwal tagihan pelanggan sesuai jatuh tempo
c. Melaksanakan pengecekan jadwal jatuh tempo dan follow
up kesepakatan ulang atas penjadwalan baru pembayaran
tagihan pelanggan yang dilakukan oleh bagian sales setiap
hari
d. Membuat laporan konfirmasi pembayaran toko.
e. Membuat laporan biaya berdasarkan selisih setoran dengan
faktur
f. Pembuatan retur dan Nota Formalitas perubahan harga
g. Penerimaan pembayaran Giro
35
j. Validasi sales order salesman
k. Menyelesaikan laporan perpajakan perusahaan
l. Melaksanakan fungsi kasir :
2. Logistik
1) Tugas utama
a. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas in-out barang
gudang
b. Bertanggung jawab atas ke;lancaran distribusi barang
c. Bertanggung jawab atas jumlah inventory barang
d. Membrikan report posisi inventory barang kepada office
manager dan top management
e. Berkoordianasi aktif dengan bagian terkait untuk mencapai
target yang telah ditetapkan oleh management
2) Rincian tugas
a. Menetapkan, melakukan pengaturan serta mengawasi
pendelegasian tugas kepada tim pelaksana gudang untuk
mencapai hasil yang efektif.
b. Melaksanakan pembukuan barang gudang
c. Menjaga kerapihan inventory barang gudang:
d. Melaksanakan kontrol stock gudang:
36
l. Merealisasi proses PO untuk masing-masing Brand
Supplier
3. Penjualan
1) Tugas utama
a. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh sistem dan
aktivitas penjualan.
b. Bertanggung jawab atas tagihan pelanggan dan kelancaran
pembayarannya.
c. Bertanggung jawab atas jumlah ketersediaan inventory
barang.
d. Bertanggung jawab pada berjalannya operasional tugas
salesman.
e. Memberikan report penjualan barang kepada office
manager dan Top mangement
f. Berkoordinasi aktif dengan bagian terkait untuk mencapai
target yangtelah ditetapkan.
2) Rincian tugas
a. Memastikan terhadap berjalannya seluruh sistem
operasional penjualan
b. Menetapkan jadwal kunjungan Salesman
c. Menyusun Estimasi budget perjalanan Salesman
37
4.1.4 Pelaksanaan Unsur - unsur Pengendalian Internal Pengeluaran
Kas
Pengendalian internal CV Busana Perkasa Terhadap pengeluaran kas
dapat di jelaskan berdasarkan faktor-faktor yang membentuk
lingkungan pengendalian yang merupakan landasan untuk semua unsur
pengendalian internal, yang membentuk disiplin dan struktur, antara
lain:
1) Gaya Operasi Manajemen
Gaya opersi manajemen yang merupakan aktivitas memberikan
parameter bagi perusahaan dan karyawan tentang pentingnya
pengendalian. Pada CV Busana Perkasa manajemen operasi
dikondisikan dengan adanya suatu keyakinan oleh pimpinan untuk
menciptakan hubungan bisnis yang baik. Gaya operasi manajemen
menekankan pada pentingnya laporan-laporan yang menunjukkan
informasi yang benar/wajar tentang transaksi yang berhubungan
dengan pengeluaran kas, baik laporan pembayaran tagihan, laporan
permintaan biaya dan lainnya. Dalam hal ini laporan-laporan
tersebut dihasilkan melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan
serta sudah didukung oleh bukti-bukti kompoten yang cukup, maka
terciptalah lingkungan pengendalian yang baik.
2) Struktur Organisasi
Sturktur organisasi disusun secara fungsional, yang terdiri dari
fungsi keuangan, fungsi logistik serta fungsi penjualan. Penyusunan
struktur organisasi berdasarkan fungsi ini sesuai untuk perusahaan
CV Busana Perkasa Papua, karena akan terlihat jelas pembagian
tugas dan wewenang dari setiap fungsional yang ada dalam
perusahaan, sehingga pengendalian dapat dilakukan dengan baik
lagi di CV Busana Perkasa.
38
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sistem Pengeluaran Kas CV Busana Perkasa
Pengeluaran kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu:
pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sistem pendanaan kas
kecil dan dengan cek. Transaksi pengeluaran kas dari kas kecil
dilakukan apabila ada permintaan pengeluaran kas di bawah
Rp.1.000.000,- contoh pengeluaran kas melalui dana kas kecil yaitu
pembelian perlengkapan kantor yang sudah habis, persediaan alat
bantu packing (karung,karton,plastik dan benang jahit).
Transaksi pengeluaran kas yang dilakukan dengan menggunakan cek /
BG (Bilyet Giro) dilakukan apabila ada permintaan pengeluaran kas
diatas Rp.1.000.000,- contoh pengeluaran kas melalui cek adalah
pembayaran tagihan, By perjalanan dinas,komisi penjualan dan by
gaji.
39
kas adalah bukti pengeluaran kas yang didukung dengan
lampiran nota/invoice.
40
4.2.3 Sistem pengeluaran kas dengan cek pada CV Busana Pekasa
4.2.3.1 Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas melalui cek adalah :
1. Bukti pengeluaran uang
Dokumen ini dibuat oleh kasir dan digunakan sebagai bukti
pengeluaran uang dengan menggunakan cek. Dokumen ini
berisi nama orang yang meminta pengeluaran cek
dilakukan, nomor bukti pengeluaran uang, tanggal bukti
pengeluaran uang, junlah uang yang dikeluarkan,nama
rekekning,nomor rekening dan disertai otorisasi dari pihak-
pihak yang bersangkutan.
2. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah
uang kepada orang atau organisasi yang namanya
tercantum pada cek. Cek yang dibuat oleh perusahaan
adalah cek atas unjuk yang didalamnya ada nama
perusahaan atau nama orang yang bersangkutan, hal ini
dilakukan agar dapat meminimalisir penyelewengan atau
kecurangan yang dapat terjadi.
3. Tanda terima
Dokumen ini dibuat oleh kasir dengan persetujuan dari
pejabat yang berhubungan dengan pengeluaran kas dengan
cek, yaitu top management.Cek tidak dapat langsung
diberikan pada saat ada yang meminta pengeluaran kas
dengan cek, melainkan dengan cara pemindahbukuan atau
sistem kliring pada bank.
4. Purchase Order (PO)
41
Purchase Order (PO) merupakan dokumen permintaan
pembelian suatu barang. Perusahaan mengeluarkan PO
apabila bagian penjualan mengeluarkan surat permintaan
penambahan barang dengan dasar permintaan yakni
kurangya ketersediaan barang atau stock barang yang
sudah berkurang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi
administrasi (logistik). PO diotorisasi oleh kepala
administrasi,kepala penjualan dan bagian keuangan yang di
setujui oleh manager office. PO ini akan dilampirkan pada
saat ada permintaan pengeluarn cek untuk pembayaran
supplier.
42
memintakan otorisasi kepada pihak yang
berwenang,setelah diotorisasi barulah kasir membuatkan
tanda terima pengeluaran cek.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini ditangani oleh bagian kasir. Fungsi ini
bertangggungjawab atas penerimaan dan pengeluaran
uang, mengisi bukti pengeluaran uang (credit voucher) ,
setelah itu kasir memintakan otorisasi atas pengeluaran
uang dengan pihak yang berwenang.Setelah cek siap maka
dilakukan pemindahbukuan atau sistem kliring pada bank
yang telah ditunjuk. setelah itu kasir membuatkan jurnal
pengeluaran kasnya.Fungsi ini berperan ganda menjadi
kasir sekaligus administrasi, karena seharusnya fungsi
administrasi yang membuat jurnal pengeluaran kas, namun
pada perusahaan ini fungsi tersebut tidak dipisah.
3. Fungsi otorisasi
Fungsi ini ditangani langsung oleh dua bagian top manager
dan bagian keuangan.top manager ini bertanggung jawab
untuk meyetujui pengeluaran kas serta mengotorisasi
semua dokumen pengeluaran kas yang di lakukan pada CV
Busana Perkasa.sedangkan bagian keuangan bertanggung
jawab atas penerimaan kas CV Busana Perkasa.
43
4.2.4.1 Struktur Organisasi
Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Pada struktur
organisasi di CV Busana Perkasa fungsi keuangan menangani
semua hal yang menyangkut keuangan (adanya rangkap tugas)
perangkapan fungsi ini sebaiknya tidak dilakukan pada
perusahaan karena dapat menimbulkan kesempatan bagi
karyawan untuk melakukan penyelewengan. Perangkapan
tugas yang terjadi dalam perusahaan CV Busana Perkasa
antara lain:
1. Fungsi kas tidak terpisah dari fungsi pemegang dana kas
kecil.
Perusahaan tidak memisahkan fungsi kas dengan fungsi
pemegang dana kas kecil. Hal ini dikarenakan fungsi kas
bertanggungjawab atas penerimaan dan pengeluaran.maka
fungsi kas juga memegang dana kas kecil dimana dana kas
kecil tersebut dibutuhkan oleh perusahaan untuk transaksi
di bawah nominal Rp.1.000.000. sehingga dalam hal ini
terjadi perangkapan tugas oleh satu fungsi yakni yang
menangani kas dan menyimpan kas merangkap sebagai
petugas pencatat transaksi kas.
2. Transaksi pengeluaran kas yang di lakukan oleh satu
fungsi. Unsur pengendalian internal mengharuskan
pelaksanaan setiap transaksi oleh lebih dari bebrapa fungsi
agar tercipta adanya internal check. Dalam transaksi
perusahaan, bagian kasir adalah pemegang fungsi
penerimaan kas, pengeluaran kas, fungsi penyimpanan kas
dan fungsi administrasi. Misalnya terjadi pengeluaran kas
pembelian alat tulis kantor maka dilaksanakan oleh fungsi
kas dan fungsi otorisasi. Namun pada pelaksanaannya
fungsi kas dan fungsi otorisasi di lakukan oleh satu fungsi
saja yakni fungsi kas. Dengan pelaksanaan yang di
44
lakukan oleh satu fungsi saja akan membuka peluang
terjadinya tindakan penyelewengan dana kas. Namun
apabila transaksi pengeluaran kas dilaksanakan oleh lebih
dari satu fungsi ini, kas perusahaan akan terjamin
keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam
catatan akuntansi dapat dijamin ketelitiannya.
45
dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap yang
telah diproses melalui sistem otorisasi yang berlaku.
46
keamanan cek dari pihak-pihak yang mungkin melakukan
kecurangan. Dengan menggunakan cek atas nama,
kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi lebih kecil, dan
juga lebih aman bagi pihak perusahaan.
Namun secara periodik tidak diadakan pencocokan jumlah
fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut
catatan. Perhitungan fisik kas yang ada ditangan seharusnya
dilakukan secara periodik untuk mencegah karyawan
perusahaan menggunakan kesempatan penyelewengan
penggunaan kas. Setiap satu minggu sekali perusahaan harus
melakukan pemeriksaan catatan akuntansi yang dipegang oleh
kasir untuk membandingkan saldo kas menurut catatan dengan
saldo kas fisiknya agar terjadi kesamaan antar keduanya.
Kegiatan pemeriksaaan dilakukan oleh kasir yang dilakukan
pada saat akhir jam kerja disetiap minggunya. Besarnya saldo
dana kas kecil yang dihitung harus sama dengan saldo kas
kecil yang telah dikeluarkan namun belum diganti.
Kas ditangan, kas yang ada diperjalanan, serta kasir tidak
diasuransikan. Pihak perusahaan tidak mengasuransikan kas
yang ada ditangan, di perjalanan, serta kasir dikarenakan saldo
kas di perusahaan dirasa tidak terlalu besar serta perusahaan
telah melakukan pencegahan terjadinya kecurangan dengan
adanya almari besi yang ada di ruangan kasir, dan juga kas
yang ada di perjalanan selalu di konfirmasi oleh kasir kepada
pihak bank agar tidak terjadi perbedaan saldo kas yang ada di
perusahaan dengan yang ada di bank.
Kasir di perusahaan sudah dilengkapi dengan alat untuk
mencegah terjadinya pencurian yaitu dengan adanya alamari
besi untuk menyimpan kas yang ada ditangan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah adanya kecurangan atau
penyelewengan uang kas yang ada ditangan oleh karyawan
47
perusahaan.
Semua nomor cek atau BG harus dipertanggungjawabkan oleh
bagian kasir. Formulir cek atau BG berfungsi sebagai perintah
kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang perusahaan
kepada orang tertentu atau kepada pembawa cek atau BG
tersebut, maka penggunaan cek atau BG diawasi dengan
mengontrol penggunaan nomor urut cek tersebut. Kasir
perusahaan yang bertanggung jawab atas semua nomor cek
karena dialah yang membuat cek serta yang memintakan
otorisasi dari pejabat yang berwenang.
48
dengan baik. Tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya
biasanya lebih menjadi prioritas dalam merekrut karyawan
baru. Hal ini dilakukan agar kedepan karyawan tersebut lebih
mudah berkembang sesuai dengan kemampuannya dibidang
yang diperlukan oleh perusahaan.
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pelaksanaan sistem
pengedalian internal pengeluaran kas,baik yang bersumber dari
pengeluaran dana kas kecil dan pengeluaran dengan menggunakan cek
atau BG di CV Busana Perkasa Papua, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengeluaran kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu:
pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sistem pendanaan kas
kecil dan dengan cek atau BG. Transaksi pengeluaran kas dari kas
kecil dilakukan apabila ada permintaan pengeluaran kas dibawah
Rp. 1.000.000, contoh pengeluaran kas melalui dana kas kecil yaitu
pembelian kelengkapan logistik antara lain benang,karung dan
karton serta persediaan perlengkapan kantor yang sudah habis.
Transaksi pengeluaran uang yang dilakukan dengan menggunakan
cek / BG (Bilyet Giro) dilakukan apabila ada permintaan
pengeluaran kas diatas Rp. 1.000.000, contoh pengeluaran kas
melalui cek adalah pembayaran komisi,gaji dan biaya perjalanan
luar kota (kanvas).
2. Sistem pengendalian intern pengeluaran kas dengan kas kecil dan
cek di CV Busana Perkasa Papua sudah cukup baik, hal ini
dikarenakan perusahaan sudah memnuhi unsur-unsur pengendalian
internal yang ada, antara lain:
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang
b. Semua pengeluaran kas diatas Rp.1.000.000, harus dilakukan
dengan cek/BG atas nama perusahaan penerima pembayaran
atau dengan pemindahbuakuan.
c. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang
ditangan dengan jumlah yang menurut catatan.
50
d. Kasir dilengkapi dengan alat yang mencegah terjadinyan
kecurangan,penyimpangan dan pencurian terhadap kas
perusahaan yang ada ditangan misalnya dengan almrai besi.
e. Semua nomor cek/BG harus di pertanggungjawabkan oleh
bagian kasir.
Namun ada bebarapa unsur pengendalian internal yang belum dipenuhi
perusahaan antara lain:
a. Transaksi pengeluaran kas perusahaan dilakukan sendiri oleh
satu fungsi yakni kasir dari awal sampai akhir.
b. Terdapat perangkapan fungsi antara fungsi kasir dan fungsi
administrasi.fungsi kas bertanggungjawab atas penerimaan dan
pengeluaran,maka fungsi kas juga memegang dana kas kecil.
Sehingga dalam hal ini terjadi perangkapan tugas oleh satu
fungsi yakni yang menangani kas dan menyimpan kas
merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas.
c. Tidak dilakukannya pemeriksaan secara periodik terhadap kas
ditangan oleh perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
tindakan kecurangan dan pencurian yang di lakukan oleh
karyawan.
d. Kas ditangan, kas yang ada diperjalanan, serta kasir tidak
diasuransikan. Pihak perusahaan tidak mengasuransikan kas
yang ada ditangan, di perjalanan, serta kasir dikarenakan saldo
kas di perusahaan dirasa tidak terlalu besar serta perusahaan
telah melakukan pencegahan terjadinya kecurangan dengan
adanya almari besi yang ada di ruangan kasier, dan juga kas
yang ada di perjalanan selalu di konfirmasi oleh kasir kepada
pihak bank agar tidak terjadi perbedaan saldo kas yang ada di
perusahaan dengan yang ada di bank.
e. Perusahaan tidak menggunakan peralatan mekanis seperti kas
register untuk memperlancar pengeluaran kas diperusahaan.
Pihak perusahaan masih menggunakan dokumen pengeluaran
51
kas secara manual yaitu menggunakan tulisan tangan yang
dibuat fungsi kas yang ditangani oleh bagian kasir.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan memberikan saran yang
mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan CV Busana
Perkasa di Papua terhadap pengeluaran kas agar lebih baik serta dapat
memperkecil terjadinya kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi
serta merugikan perusahaan. Adapun saran-saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya dalam Sebaiknya dalam pengeluaran kas baik dengan kas
kecil maupun cek/BG diadakan pembagian tugas yang jelas antara
fungsi kas dan fungsi akuntansi. Fungsi kas bertanggungjawab atas
semua hal yang berkenaan dengan penerimaan dan pengeluaran kas,
sedangkan fungsi akuntansi yang membuat jurnalnya, hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan yang dapat
dilakukan oleh karyawan perusahaan.
2. Sebaiknya kasir mempunyai ruangan tersendiri dan tidak sembarang
orang dapat mengakses ruangan tersebut, hanya kasir dan orang-orang
yang berkepentingan dengan penerimaan dan pengeluaran kas yang
dapat masuk ke ruangan kasir, karena kas merupakan merupakan harta
yang paling lancar (liquid), dan paling sering terjadi kecurangan
sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik,
maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara periodik pencocokan jumlah
fisik kas yang ada ditangan dengan jumlah kas menurut catatan.untuk
mencegah karyawan perusahaan menggunakan kesempatan
penyelewengan penggunaan kas. Setiap satu minggu sekali
perusahaan harus melakukan pemeriksaan catatan akuntansi yang
dipegang oleh kasir untuk membandingkan saldo kas menurut catatan
dengan saldo kas fisiknya agar terjadi kesamaan antar keduanya.
52
4. Sebaiknya kas yang ada di tangan, kas yang ada diperjalanan serta
kasir diasuransikan agar kas yang ada di perusahaan terlindungi dari
kerugian yang timbul akibat kecurangan yang mungkin terjadi di
dalam perusahaan. Asuransi yang dilakukan oleh perusahaan mungkin
akan menambah biaya pada awalnya, namun pihak asuransi dapat
mengembalikan uang yang telah diasuransikan apabila tidak terjadi
kecelakaan kerja terhadap pihak yang diasuransikan.
5. Sebaiknya perusahaan menggunakan mesin kas register untuk
memperlancar fungsi kas yang ditangani oleh bagian kasir dalam
transaksi pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan.
53
54
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL PENGELUARAN KAS PADA CV
BUSANA PERKASA DI PAPUA
Diajukan oleh:
ELISABETH HAMID
NPM : 3403110109
Jurusan Akuntansi
PAPUA
2014
55
Usulan Penelitian
OLEH
ELISABETH HAMID
3403110109
Disetujui, Tanggal.......................
Dosen Pembimbing
Nip.......................................
56
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS PADA CV BUSANA PERKASA
DI PAPUA
SKRIPSI
Oleh :
ELISABETH HAMID
3403110109
Jurusan Akuntansi
PAPUA
2014
57
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS PADA CV BUSANA PERKASA
DI PAPUA
SKRIPSI
Oleh :
ELISABETH HAMID
3403110109
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Tanggal ....................
58
59
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan
rahmatNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah
satu syarat menyelesaikan studi program Sarjana-1 di Universitas Ottow Geissler
Papua. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dengan
baik dan lancar, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung antara lain:
1. Bapak Andi Patiran ,SE,MSi, selaku Dosen Wali yang telah memberikan
nasehat dan bimbingan selama kuliah di Universitas Ottow Geissler di Papua
dan Selaku Dosen Pembimbing bagi penulis yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak dan ibu staf pengajar fakultas Ekonomi di Universitas Ottow Geissler
Papua yang telah memberikan bantuan,arahan dan masukan pada penulis.
3. Bapak Hendra Santoso selaku Direktur CV Busana Perkasa Papua, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di CV
Busana Perkasa di Papua.
4. Bapak Heru Pribianto selaku konsultan CV Busana Perkasa Papua yang turut
membantu memberikan data dan informasi guna menyelesaikan penelitian ini.
5. Kepada Suami tercinta yang telah banyak meberikan dorongan dan semangat
serta doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan sarjana di
Universitas Ottow Gissler di papua.
6. Rekan kerja yang telah banyak memberikan bantuan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
Elisabeth Hamid
60
ABSTRAK
61
62