Anda di halaman 1dari 12

Analisis Pengendalian Intern ….

(Dewi Zulvia)

Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi


Volume 02 – No. 01, April 2015

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG USAHA PADA KOPERASI


PEMBANGUNAN USAHA SUMBAR

Dewi Zulvia
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “KBP” Padang

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the internal control accounts receivable at
West Sumatra Business Development Cooperative (KOPUS) have been effective or not .. This
study is a survey, because this study only make observations and then analyze the data. This
type of data is the questionnaire. The data analysis technique is descriptive qualitative and
quantitative undertaken to draw conclusions. This questionnaire is used to determine the
internal control accounts receivable at West Sumatra Business Development Cooperative
(KOPUS). From the results of the questionnaire, it can be of value, which is divided into
categories strongly agree, agree, undecided, disagree and strongly disagree. The results of
this study indicate that, overall, internal control of accounts receivable at West Sumatra
Business Development Cooperative (KOPUS) is effective, where the management company has
to apply the basic concepts and principles of internal control.

Keyword : Internal Control, Accounts Receivable.

PENDAHULUAN dengan kepentingan anggota untuk


Latar Belakang Masalah meningkatkan usahanya dan
Koperasi merupakan salah satu kesejahteraan anggotanya. Untuk
bentuk organisasi berbadan hukum melakukan kegiatannya koperasi
yang bergerak dibidang perekonomian. memerlukan modal. Modal koperasi
Pembangunan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri (simpanan
merupakan merupakan bagian dari pokok dan simpanan wajib), modal
usaha nasional secara keseluruhan dan cadangan, dan modal sumbangan
mendapatkan perhatian dari pemerintah. (hibah), serta modal penyertaan.
Koperasi bertujuan untuk memajukan Kegiatan simpan pinjam koperasi
kesejahteraan anggota pada khususnya dapat meningkatkan permodalan pada
dan masyarakat pada umumnya. koperasi itu sendiri. Kegiatan simpan
Menurut Undang-undang Nomor. pinjam adalah kegiatan untuk
17 Tahun 2012 pasal 1 ayat 1 revisi dari menghimpun dan menyalurkan dana
Undang-undang 25 tahun 1992 pasal 1 dari anggota yang bersangkutan.
ayat 1 “Koperasi adalah badan usaha Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
yang didirikan orang perorangan atau adalah salah satu Koperasi Simpan
berbadan hukum yang dengan Pinjam berbadan hukum yang ada di
pemisahan kekayaan para anggotanya Kota Padang yang menyelenggarakan
sebagai modal untuk menjalankan usaha simpan pinjam dan usaha lainnya.
usahanya yang memenuhi aspirasi dan Pada kegiatan simpan pinjam
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, diperuntukkan bagi anggota Koperasi
sosial, dan budaya sesuai dengan dan Masyarakat Umum.
prinsip Koperasi”. Usaha Simpan Pinjam merupakan
Kegiatan koperasi berorientasi unit usaha yang memiliki tingkat
pada usaha yang berkaitan langsung intensitas yang tinggi, dan dalam

8
Jurmak, Vol. 02 No. 01, April 2015: 8-19

pemberian pinjaman perlu adanya suatu komisaris, manajemen atau pegawai


peraturan yang tepat dan pengendalian lainnya yang didesain untuk
intern terhadap piutang yang sangat memberikan keyakinan yang wajar
penting untuk diterapkan. Dengan tentang pencapaian tiga golongan
adanya hal tersebut maka dapat tujuan berikut ini : a. kehandalan
membantu manajer koperasi mengambil pelaporan keuangan, b. efektivitas dan
suatu keputusan tentang kelayakan efesiensi operasi, c. kepatuhan terhadap
pemberian pinjaman kepada hukum dan peraturan yang berlaku “.
anggotanya dan masyarakat umum. Prinsip Dasar Pengendalian Intern
Mengingat Piutang pinjaman Ada beberapa asumsi dasar yang
merupakan modal kerja yang perlu dipahami mengenai pengendalian
diharapkan dapat memperoleh intern bagi suatu entitas organisasi atau
tambahan penghasilan dan laba, maka perusahaan.
kehadiran piutang pinjaman dapat Menurut Sanyoto (2007 : 256)
menimbulkan suatu resiko kerugian konsep dasar yang mendasari telaah
yang cukup besar untuk koperasi. atas struktur pengendalian intern yaitu :
Dalam hal ini tentunya diperlukan a. Sistem pengendalian intern
pengendalian intern terhadap piutang. merupakan management
Pengendalian intern merupakan salah responsibility. Bahwa
satu cara yang digunakan dalam sesungguhnya yang paling
mengantisipasi kecurangan yang berkepentingan terhadap sistem
merugikan Koperasi. pengendalian intern suatu entitas
Pengendalian intern merupakan organisasi / perusahaan adalah
suatu rencana organisasi dan metode manajemen (lebih tegasnya lagi
bisnis yang digunakan untuk ialah top management / direksi),
meningkatkan efektivitas dan efisiensi, karena dengan sistem pengendalian
menjaga aset, memberikan informasi intern yang baik itulah top
yang akurat, mendorong dipatuhinya management dapat mengharapkan
kebijakan manajemen yang telah kebijakannya dipatuhi, aktiva atau
ditetapkan. harta perusahaan dilindungi, dan
Berdasarkan uraian yang telah penyelenggaraan pencatatan
diuraikan diatas, penulis tertarik untuk berjalan baik.
melakukan penelitian dengan judul : b. Top management
“Analisis Pengendalian Intern bertanggungjawab menyususn
Piutang Usaha Pada Koperasi sistem pengendalian intern, tentu
Pembangunan Usaha Sumbar”. saja dilaksanakan oleh para
stafnya. Dalam penyususnan team
LANDASAN TEORI yang akan ditugaskan untuk
Konsep Pengendalian Intern merancang sistem pengendalian
Pengertian Pengendalian Intern intern, harus dipilih anggotanya
Pengendalian intern merupakan dari para ahli / kompeten, termasuk
kegiatan yang sangat penting sekali yang berkaitan dengan teknologi
dalam pencapaian tujuan usaha. informasi (mengingat pada saat ini
Demikian pula dunia usaha mempunyai sistem lazimnya didesain dengan
perhatian yang makin meningkat berbasis teknologi informasi).
terhadap pengendalian intern. Sawyers c. Sistem pengendalian intern
(2005 : 58) mendefenisikan seharusnya bersifat generic,
pengendalian intern “suatu proses yang mendasar, dan dapat diterapkan
dipengaruhi oleh aktivitas dewan pada tiap perusahaan pada

9
Analisis Pengendalian Intern ….(Dewi Zulvia)

umumnya (tidak boleh jika hanya c. Untuk menjaga aset dan catatan,
berlaku untuk suatu perusahaan termasuk :
tertentu saja, melainkan harus ada 1) Transaksi resmi
hal-hal yang brsifat dasar yang 2) Distribusi output
berlaku umum). 3) Validitas, tidak ada data
d. Sifat sistem pengendalian intern nonvalid diproses
adalah reasonable assurance, 4) Keamanan data dan catatan
artinya tingkat rancangan yang kita Keterbatasan Pengendalian Intern
desain adalah yang paling optimal. Perlu diingat bahwa sistem
Sistem pengendalian yang paling pengendalian intern yang terbaik adalah
baik ialah bukan yang paling bukan struktur pengendalian yang
maksimal, apalagi harus seketat mungkin secara maksimal,
dipertimbangkan keseimbangan sistem pengendalian intern juga
cost benefit-nya. mempunyai keterbatasan-keterbatasan.
e. Sistem pengendalian intern Kelemahan atau keterbatasan yang
mempunyai keterbatasan- melekat pada sistem pengendalian
keterbatasan atau constraints, intern menurut Sanyoto (2007 : 253)
misalnya adalah sebaik-baiknya adalah sebagai berikut :
kontrol tetapi kalau para pegawai a. Persekongkolan (kolusi)
yang melaksanakannya tidak Pengendalian intern mengusahakan
cakap, atau kolusi, maka tujuan agar persekongkolan dapat dihindari
pengendalian itu mungkin tidak sejauh mungkin, misalnya dengan
tercapai. mengharuskan giliran bertugas,
f. Sistem pengendalian intern harus larangan dalam menjalankan tugas-
selalu dan terus menerus tugas yang bertentangan oleh mereka
dievaluasi, diperbaiki, disesuaikan yang mempunyai hubungan
dengan perkembangan kondisi dan kekeluargaan, keharusan mengambil
teknologi. cuti dan seterusnya. Akan tetapi
Tujuan Pengendalian Intern pengendalian intern tidak dapat
Tujuan pengendalian intern menjamin bahwa persekongkolan
menurut COSO (Committee of tidak terjadi.
Sponsoring Organizations) (Sanyoto, b. Perubahan
2007 : 257) Struktur pengendalian intern pada
a. Untuk menyediakan data yang suatu organisasi harus selalu
dapat dipercaya, termasuk : diperbaharui sesuai dengan
1) Kelengkapan, input/ proses / perkembangan kondisi dan teknologi.
output c. Kelemahan manusia
2) Akurasi : input / proses / Banyak kebobolan terjadi pada sistem
output pengendalian intern yang secara
3) Keunikan teoritis sudah baik. Hal tersebut dapat
4) Kewajaran terjadi karena lemahnya pelaksanaan
5) Kesalahan yang terdeteksi yang dilakukan oleh personil yang
b. Untuk mendorong kepatuhan bersangkutan. Oleh karena, itu
terhadap kebijakan akuntansi yang personil yang paham dan kompeten
ditentukan, termasuk : untuk menjalankannya merupakan
1) Ketepatan waktu salah satu unsur terpenting dalam
2) Penilaian, perhitungan, dan pengendalian intern.
ringkasan d. Azas biaya manfaat
3) Klasifikasi

10
Jurmak, Vol. 02 No. 01, April 2015: 8-19

Pengendalian juga harus 2. Teknik wawancara, yakni dengan


mempertimbangkan biaya dan melakukan tanya jawab secara
kegunaannya. Biaya untuk langsung dengan pihak-pihak yang
mengendalikan hal-hal tertentu terkait dengan objek penelitian.
mungkin melebihi kegunaannya, atau 3. Teknik observasi, yakni dengan
manfaat tidak sebanding dengan biaya melakukan pengamatan terhadap
yang dikeluarkan (cost-benefit kegiatan atau pun prosedur kerja
analysis). yang berhubungan dengan objek
penelitian.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Objek Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan
Objek penelitian dalam adalah penelitian berbentuk deskriptif.
penulisan skripsi ini, yang menjadi Penelitian berbentuk deskriptif adalah
objek penelitian adalah Koperasi penelitian dengan pendekatan spesifik
Pembangunan Usaha Sumbar (KOPUS) untuk mengungkapkan fakta dalam
yang beralamat di jalan H. Agus Salim hubungan sebab akibat, bersifat
no. 3C Padang (Komplek Sumatera eksploratif untuk mencari keterangan
Plaza). apa sebab terjadinya masalah,
Jenis Data bagaimana memecahkannya. Akan
Jenis data yang dikumpulkan tetapi sifatnya hanya mendalam pada
dalam penelitian ini adalah data primer satu unit peristiwa.
dan data sekunder. Metode Analisis Data
1. Data primer, berupa data yang Analisis data yang dilakukan
diperoleh langsung dari perusahaan dalam penelitian ini adalah dengan
melalui wawancara dan kuesioner metode deskriptif. Metode deskriptif
tentang pengendalian intern adalah metode analisis dengan terlebih
terhadap piutang usaha dengan dahulu mengumpulkan data yang ada
manajer, dan karyawan yang terkait kemudian diklarifikasi, dianalisis,
langsung dengan objek yang selanjutnya diinterpretasikan sehingga
diteliti, dan kegiatan observasi dapat memberikan gambaran yang jelas
yang kemudian akan diolah mengenai keadaan yang diteliti.
penulis. Sistem Pemberian Pinjaman
2. Data sekunder, berupa data yang Koperasi Pembangunan Usaha
dikumpulkan melalui catatan dan Sumbar
dokumen resmi perusahaan dan Sistem pemberian pinjaman yang
data yang telah diolah seperti dilaksanakan oleh Koperasi
sejarah singkat perusahaan, memo Pembangunan Usaha Sumbar (KOPUS)
internal, struktur organisasi, dan mengacu pada tujuan pinjaman, dalam
dokumen lainnya. arti memenuhi prinsip aman, terarah,
Teknik Pengumpulan Data produktif, dan jaminan dari nasabah
Teknik yang digunakan dalam bahwa uang yang diberikan akan
mengumpulkan data adalah studi kembali dengan selamat. Hal ini berarti
dokumentasi, teknik wawancara, dan bahwa prosedur yang dilaksanakan
teknik observasi. harus benar-benar dipenuhi untuk
1. Studi dokumentasi, yakni melalui menjaga atau meminimalkan resiko
pencatatn dan fotocopy data yang yang terjadi.
diperlukan. Seperti pencatatan hasil Sistem pemberian pinjaman pada
wawancara, fotocopy memo Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
internal perusahaan, dsb.

11
Analisis Pengendalian Intern ….(Dewi Zulvia)

(KOPUS), dapat dijelaskan berdasarkan terkumpul dengan lengkapdan telah


prosedur pemberian pinjaman berikut : diadakan berbagai pengecekan
1. Permohonan Pinjaman sesaui dengan ketentuan yang
Permohonan disebut juga berlaku.
sebagai tahap persiapan yang Pada dasarnya analisa yang
merupakan proses awal dari aktivitas digunakan oleh Koperasi
pemberian pinjaman, dalam prosedur Pembangunan Usaha Sumbar
ini, selain mengisi formulir (KOPUS) menggunakan prinsip 5C,
permohonan, pemohon harus yaitu :
memenuhi segala persyaratan yang a. Character/ Watak
telah ditentukan agar permohonan Analisa Character dilakukan
pinjaman dapat diproses. Persyaratan karena sebelum pinjaman
yang dimaksud adalah sebagai disalurkan perlu diyakini benar
berikut : apakah debitur mempunyai
a. Identitas/ data diri calon watak atau sifat yang baik,
peminjam, terdiri dari : dalam arti tidak membiasakan
- Fotocopy KTP diri bengingkar janji dan selalu
- Kartu Keluarga berusaha untuk memenuhi janji.
- Pas Foto Untuk memperoleh gambaran
- Slip Gaji (Bagi Karyawan) tersebut maka Koperasi
b. Keberadaan agunan, bisa berupa : Pembangunan Usaha Sumbar
- Sertifikat hak milik (KOPUS) meneliti data-data
- Surat-surat berharga lainnya sebagai berikut :
- BPKB sepeda motor/ mobil - Riwayat Hidup
Ketika segala persyaratan - Reputasi Pemohon di
tersebut telah dimiliki, calon debitur masyarakat dan lingkungan
kemudian diminta untuk mengisi kerja.
sendiri formulir permohonan lalu b. Capacity/ Kemampuan
mengumpulkannya ke petugas Untuk mendapatkan informasi
dengan melampirkan salinan-salinan yang akurat mengenai
persyaratan tersebut. Setelah itu, kemampuan calon nasabah
petugas akan mencatat permohonan dalam menjalankan usahanya
tersebut ke dalam register. maka dilakukan analisa
2. Analisa Pinjaman mengenai kegiatan usaha
Tujuan utama dari analisis debitur, meliputi :
pinjaman adalah untuk memperoleh - Kepemilikan tempat dan
keyakinan apakah calon debitur lokasi usaha
mempunyai kemauan, kemampuan, - Tempat tinggal tetap debitur
serta dapat dipercaya dan - Jenis usaha dan besar
bertanggungjawab untuk membayar kecilnya usaha
kembali pinjaman yang telah - Prospek dari jenis usaha
diterima dengan tepat waktu. debitur
Pada tahap analisis ini c. Capital/ Modal
dilakukan analisis terhadap formulir Dalam hal ini pihak Koperasi
permohonan, diantaranya Pembangunan Usaha Sumbar
kelengkapan, legalitas, dan (KOPUS) akan melihat berapa
kebenaran dokumen diteliti. modal yang dimiliki oleh
Penilaian atas permohonan ini debitur, hal ini dapat dilihat dari
disusun setelah semua data jenis usaha debitur.

12
Jurmak, Vol. 02 No. 01, April 2015: 8-19

d. Collateral/ Jaminan Setelah ketentuan-ketentuan


Jaminan/ agunan ini dapat pinjaman dipenuhi, tahap terakhir
berupa jaminan-jaminan dari prosedur pinjaman adalah
material maupun surat berharga pencairan. Prosedur penairan sebagai
yang disiapkan oleh nasabah berikut :
untuk menanggung pembayaran 1. Administrasi :
kembali pinjaman sesuai dengan a. Menyerahkan slip pencairan
yang dijanjikan. kepada kasir
e. Condition of Economy/ b. Menyimpan disposisi
Kondisi Ekonomi pencairan dan kelengkapan
Pihak koperasi pinjmaan
mempertimbangkan sejauh c. Membuat kartu piutang/
mana kondisi ekonomi pinjaman
berpengaruh terhadap para d. Mencatat slip pencairan
debitur. Misalnya kenaikan pinjaman pada buku mutasi.
harga BBM, dll. 2. Kasir
3. Keputusan Pinjaman a. Memeriksa persetujuan (ACC)
Keputusan pinjaman meliputi pada slip pencairan
langkah akhir dari hasil penilaian b. Menghitung uang tunai dan
pinjaman, apakah permohonan menyerahkan pada debitur
pinjaman akan ditolak atau disetujui bersama bukti penerimaan
untuk diberikan. Sebelum jaminan
memutuskan untuk menyetujui atau c. Mencatat pada buku mutasi
menolak permohonan pinjaman, harian kas
manajer terlebih dahulu memeriksa Pengendalian Intern atas Piutang
hasil analisis pinjaman, dan meneliti Usaha pada Koperasi Pembangunan
kelengkapan persyaratan yang Usaha Sumbar (KOPUS)
diberikan. Jika sudah disetujui, maka Pada dasarnya pengendalian
manajer akan menyerahkan internal yang memadai akan membantu
dokumen dan perintah pencairan manajemen dalam meningkatkan
pada bagian administrasi. efektivitas dan efisiensi kegiatan
4. Perjanjian operasional perusahaan, keandalan
Setelah permohonan disetujui, maka laporan keuangan, dan meningkatkan
dibuat surat perjanjian oleh bagian kepatuhan terhadap hukum dan
administrasi. peraturan-peraturan.
Adapun isi dari surat perjanjian Pengendalian internal yang
meliputi : diterapakn pada Koperasi
1. Informasi mengenai pinjaman Pembangunan Usaha Sumbar (KOPUS)
2. Surat penyerahan milik secara memuat seluruh unsur-unsur pokok
kepercayaan pengendalian intern.
3. Surat pernyataaan kepemilikan Lingkungan Pengendalian
barang Dalam lingkungan pengendalian,
4. Surat penyerahan dan kuasa Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
menjual (KOPUS) mempunyai komitmen bahwa
Surat perjanjian tersebut harus pengendalian intern merupakan hal
ditandatangani oleh manajer dan yang penting. Untuk mewujudkan
peminjam. Surat perjanjian lalu pengendalian intern tersebut maka
diarsip oleh administrasi. diterapkan unsur-unsur :
5. Pencairan a. Integritas dan Nilai Etika

13
Analisis Pengendalian Intern ….(Dewi Zulvia)

Koperasi menerapkan dibutuhkan oleh seorang karyawan


integritas dan etika pada seluruh untuk menempati posisi tertentu.
karyawannya. Hal ini dapat dilihat c. Dewan direksi dan komite audit
dengan adanya peraturan-peraturan Pada Koperasi Pembangunan
yang ditetapkan oleh manajemen Usaha Sumbar (KOPUS) telah
berupa tata cara kepegawaian terdapat audit internal yang dilakukan
mengenai etika dan perilaku. Aturan- oleh Badan Pengawas, tetapi tidak
aturan tersebut kemudian secara keseluruhan. Adapun hal-hal
dikomunikasikan kepada setiap yang dilakukan oleh Badan Pengawas
karyawan yang harus dilaksanakan sesuai dengan fungsinya adalah :
oleh setiap karyawan. Apabila ada - Mengawas pelaksanaan dan
karyawan yang tidak melaksanakan kegiatan pengurus sesuai dengan
aturan-aturan yang telah ditetapkan Anggaran Dasar serta keputusan
tersebut, maka kepada karyawan anggota
tersebut akan dikenakan sanksi.sanksi - Mengawasi pelaksanaan rencana
yang dikenakan dapat berupa teguran anggaran dan belanja serta
secara lisan, teguran secara tertulis, realisasi penerimaan koperasi
atau surat peringatan. sesuai dengan amanah RAT
Selain aturan-aturan, Koperasi - Memeriksa dan meneliti teknik
juga menetapkan kriteria berpakaian pembukuan dan administrasi
untuk para karyawan, yaitu : yang berhubungan dengan
- Dari hari senin s/d sabtu memakai organisasi usaha
seragam yang telah ditentukan. - Melakukan koreksi bagi
- Setiap hari karyawan maupun kekeliruan yang dijumpai dalam
karyawati menggunakan sepatu. pembukuan dan administrasi
Melalui aturan tersebut, - Melaporkan pada rapat anggota.
manajemen telah berusaha d. Struktur Organisasi
mengurangi penyimpangan yang Koperasi Pembangunan Usaha
mengakibatkan karyawan bertindak Sumbar (KOPUS) memiliki struktur
tidak jujur, dalam melakukan transaksi organisasi bebentuk organisasi lini
piutang/ pinjaman, integritas dan nilai dan staff yang mencerminkan garis
etika karyawannya cukup baik. Hal ini wewenang dan tanggungjawab yang
terlihat dari kejujuran karyawan dalam ada dalam pencapaian tujuan koperasi.
melaksanakan kebijakan pinjaman e. Pembagian Wewenang dan
dengan benar sehingga pinjaman yang Tanggung Jawab
diberikan dapat kembali dalam waktu Seperti yang terlihat dalam
yang telah disepakati bersama. struktur organisasi Koperasi
b. Komitmen terhadap Kompetensi Pembangunan Usaha Sumbar
Komitmen terhadap kompetensi (KOPUS), terdapat pelimpahan
Koperasi sudah cukup baik, hal ini wewnang dan tanggungjawab yang
dapat dilihat dari setiap karyawan jelas yang dapat dilihat pada struktur
yang ditempatkan sesuai dengan organisasi.
pendidikan, pengetahuan, f. Kesadaran Pengendalian
keterampilan, dan pengalaman. Manajemen sebagai
Koperasi Pembangunan Usaha penanggungjawab selalu concern
Sumbar (KOPUS) juga menetapkan terhadap kemungkinan adanya
spesifikasi yang jelas mengenai uraian penyimpangan. Sedini mungkin
pekerjaan dan latar belakang manajemen akan menerapkan sistem
pendidikan juga keterampilan yang pengendalian untuk menghindari

14
Jurmak, Vol. 02 No. 01, April 2015: 8-19

penyimpangan serta terbuka dengan Evaluasi dilakukan setiap enam


laporan pengawas guna meningkatkan bulan sekali. Ini dilakukan untuk
efektivitas. meningkatkan kinerja para
Aktivitas Pengendalian karyawannya. Karyawan yang
Aktivitas pengendalian dibuat berprestasi akan diberikan
untuk memberikan keyakinan bahwa penghargaan berupa materi.
petunjuk yang dibuat oleh manajemen Informasi dan Komunikasi
telah dilaksanakan. Unsure Informasi pada Koperasi
pengendalian intern piutang usaha yang Pembangunan Usaha Sumbar (KOPUS)
menyangkut aktivitas pengendalian mulai dari entry data-data yang
pada Koperasi Pembangunan Usaha berhubungan dengan debitur, pokok
Sumbar (KOPUS) adalah : pinjaman, tanggal pinjaman dan
a. Pemisahan Tugas yang Cukup laporan. Informasi-informasi tersebut
Struktur organisasi diolah dan dijadikan sebagai alat
menunjukkan adanya pemisahan pengambil keputusan oleh manajer dan
fungsi khususnya bagian-bagian dikomunikasikan kepada personil baik
yang terkait dengan pengendalian secara formal maupun informal.
intern piutang usaha serta sistem Pemantauan
pemberian pinjaman. Manajemen Koperasi
b. Dokumen dan Catatan yang Pembangunan Usaha Sumbar (KOPUS)
Memadai telah menggariskan tanggung jawab
Dokumen dan catatan kepada masing-masing bagian secara
merupakan objek dimana setiap jelas. Kelancaran pinjaman atau piutang
transaksi di-entry dan dikhtisarkan. usaha menjadi tanggung jawab bagi
Setiap transaksi yang terjadi dicatat tiap-tiap bagian yang membidangi
pada dokumennya masing-masing. piutang usaha. Karena memang antara
Bukti-bukti transaksi yang berupa bagian yang satu dengan bagian lainnya
slip maupun bukti lainnya dicatat saling berkaitan.
dan diarsipkan oleh bagian-bagian Pemantauan yang dilakukan oleh
yang bertanggungjawab seperti kasir, Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
administrasi dan accounting. (KOPUS) adalah untuk mendeteksi
c. Pengendalian Fisik atas Piutang secara dini kemungkinan adanya
dan Catatan penyimpangan yang telah ditetapkan
Untuk memenuhi pengendalian sebelumnya dalam perjanjian kredit
fisik atas piutang dan catatan, setiap baik oleh koperasi maupun oleh
bagian mengadakan lemari arsip peminjam.
untuk menyimpan catatan peting. Penyimpangan tersebut
Selain itu koperasi secara berkala merupakan faktor resiko yang dapat
melakukan pemantauan dan merugikan Koperasi maupun peminjam.
penilaian perkembangan pinjaman Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
yang disalurkan. Ini dilakukan (KOPUS) secara berkesinambungan
dengan memeriksa dokumen- melakukan pengawasan dan evaluasi
dokumen dan mewajibkan terhadap semua kegiatan operasi
melaporkan tingkat kolektibilitas koperasi, dengan tujuan mengetahui
piutang usaha dalam laporan intern. kekuatan dan kelemahan yang ada
d. Performance Review dalam koperasi, sehingga dapat
Koperasi Pembangunan Usaha diupayakan pengendalian internal yang
Sumbar secara berkala melakukan lebih baik.
evaluasi terhadap karyawannya.

15
Analisis Pengendalian Intern ….(Dewi Zulvia)

Analisis Tingkat Pengendalian Intern dan prosedur yang dibuat untuk


Piutang Usaha memastikan bahwa arahan
Berdasarkan penelitian yang pimpinan dilaksanakan dengan baik.
dilakukan penulis terhadap prosedur Aktivitas pengendalian yang
kerja, mulai dari sistem pemberian dilakukan oleh Koperasi
pinjaman sampai pelunasan piutang Pembangunan Usaha Sumbar
usaha pada Koperasi Pembangunan (KOPUS) dalam kaitannya dengan
Usaha Sumbar (KOPUS) diketahui piutang usaha adalah :
bahwa manajemen memberikan - Pemberian pinjaman
perhatian yang baik terhadap memberikan otorisasi dari
pengendalian intern piutang usaha, pejabat yang berwenang.
baik dari segi pengelolaan hingga - Bukti pemberian pinjaman
pengawasan piutang usaha tersebut. terdiri dari beberapa rangkap
Lingkungan pengendalian dan didistribusikan kepada
terhadap piutang usaha pada bagian yang berbeda guna
Koperasi Pembangunan Usaha kepentingan pengawasan
Sumbar (KOPUS) sudah berjalan internal.
dengan baik atau telah memadai, hal - Saldo pinjaman yang ada dapat
ini dapat ditandai dengan dijamin perlindungannya dari
indepedensi badan pengawas, dan kemungkinan besar penipuan.
perusahaan memiliki struktur - Pencatatan dalam jurnal
organisasi yang jelas menerangkan pemberian pinjaman didasarkan
pembagian tugas, wewenang, dan pada bukti pinjaman masuk
tanggung jawab begitu pula dengan yang telah diotorisasi oleh
konsep pengendalian intern yang pejabat yang berwenang dan
diterapkan sudah berjalan dengan dilampiri oleh dokumen
baik pula. lengkap.
Aktivitas penetuan resiko - Koperasi dilengkapi dengan
terhadap piutang usaha pada alat-alat yang dapat mencegah
Koperasi Pembangunan Usaha tindakan penipuan terhadap
Sumbar (KOPUS) telah memadai aktivitas pinjaman yang
dan sudah efektif, hal ini ditandai dilaksanakan.
dengan adanya Koperasi - Pencatatan ke dalam kartu
Pembangunan Usaha Sumbar piutang dan ke dalam jurnal
(KOPUS) melakukan penaksiran pendapatan, jurnal penerimaan
risiko atas kemungkinan salah saji kas, dan jurnal umum diotorisasi
laporan keuangan yang meliputi oleh fungsi akuntansi dengan
kejadian-kejadian internal dan cara memberikan tanda tangan
eksternal yang timbul karena pada dokumen sumber (faktur,
perubahan dalam lingkungan bukti kas masuk, dan memo
operasional atas pemberian kredit).
pinjaman dalam perusahaan. - Pemegang kartu piutang tidak
Manajemen juga mengasuransikan merangkap sebagai penerima
setiap personil yang melakukan kas (Kasir).
penagihan piutang, seperti asuransi - Fungsi penagihan hanya
kecelakaan, asuransi pencurian dsb. dilakukan oleh satu bagian saja,
Aktivitas pengendalian terhadap sehingga tidak ada fungsi lain
piutang usaha telah efektif, hal ini memiliki lebih dari satu
ditandai dengan adanya kebijakan

16
Jurmak, Vol. 02 No. 01, April 2015: 8-19

wewenang yakni dalam sepanjang waktu. Dalam hal ini


melakukan penagihan. pemantauan yang dilakukan oleh
- Dokumen pemberian pinjaman Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
telah bernomor urut tercetak. (KOPUS) telah efektif. Hal ini ditandai
Informasi dan Komunikasi terhadap dengan adanya Pimpinan/
piutang usaha sudah efektif, hal ini Manajer selalu memantau
ditandai dengan pengendalian internal perkembangan saldo piutang usaha per
dalam hal informasi dan komunikasi debitur setiap saat dan Badan Pengawas
pada Koperasi Pembangunan Usaha selalu memberikan perhatian lebih
Sumbar (KOPUS) yang meliputi : terhadap piutang usaha dalam kegiatan
- Manajemen selalu audit.
mengkomunikasikan segala Berikut ini adalah skor kuesioner
informasi terbaru dan kebijakan pengendalian intern piutang usaha pada
lainnya seputar piutang usaha Koperasi Pembangunan Usaha Sumbar
kepada karyawan yang terlibat (KOPUS).
langsung setiap saat. Tabel 4.1
- Manajemen memperoleh informasi Skor Kuesioner Pengendalian Intern
mengenai total pinjaman debitur Piutang Usaha
atau total piutang usaha untuk Kelas
No. Nilai Keterangan
setiap bulannya. Interval
- Terdapat sistem informasi yang 1. 0 - 20 TE Tidak Efektif
mencakup metode-metode dan Kurang
catatan-catatan untuk menunjukkan 2. 21- 40 KE
Efektif
dan mencatat semua transaksi Cukup
pemberian pinjaman yang sah. 3. 41 – 60 CE
Efektif
- Terdapat sistem informasi yang 4. 61 – 80 E Efektif
mencakup metode-metode catatan Sangat
untuk menggambarkan dengan 5. 81 - 100 SE
Efektif
dasar yang tepat transaksi-transaksi (Kuesioner Pengendalian Intern
yang cukup rinci untuk Piutang Usaha Terlampir)
membenarkan pengklasifikasian
dari transaksi dalam laporan Melalui tabel diatas, maka
keuangan secara wajar. efektivitas pengendalian intern piutang
- Terdapat sistem informasi yang usaha dapat dihitung sebagai berikut :
mencakup metode-metode dan Jumlah Jawaban Kuesioner
catatan-catatan untuk transaksi Total Pertanyaan
pemberian pinjaman yang : (1 x 40) + (28 x 80)
mengungkapkan pemberian 29
pinjaman yang berhubungan : 2.280 / 29 = 78.62 (berada
dengan laporan keuangan secara dalam kelas 61-80 = E)
wajar dalam Koperasi. : Efektif
- Terdapat sistem informasi yang
mencakup metode-metode dan Dari perhitungan diatas diperoleh
catatan-catatan dalam hal posting hasil 78.62, berarti pengendalian intern
dan pengikhtisaran yang benar atas piutang usaha pada Koperasi
transaksi-transaksi pemberian Pembangunan Usaha Sumbar (KOPUS)
pinjaman. sudah efektif.
Pemantauan merupakan proses
penilaian struktur pengendalian internal KESIMPULAN DAN SARAN

17
Analisis Pengendalian Intern ….(Dewi Zulvia)

Kesimpulan otorisasi dari pejabat yang


Berikut ini beberapa hal yang berwenang.
dapat disimpulkan dari hasil penelitian 6. Informasi dan komunikasi
guna menjawab permasalahan yang mengenai piutang usaha telah
dihadapi. diterapkan dengan efektif, baik
1. Pengendalian Intern merupakan informasi yang disampaikan oleh
kontrol internal yang berisi rencana manajemen kepada bawahannya
organisasi dan semua metode yang maupun informasi yang berasal
terkoordinasi dan pengukuran- dari karyawan kepada manajemen.
pengukuran yang diterapkan 7. pemantauan terhadap piutang usaha
diperusahaan untuk mengamankan telah berjalan baik dan efektif, baik
aktiva, memeriksa akurasi dan pengawasan yang dilakukan oleh
kehandalan data akuntansi, manajer maupun oleh badan
meningkatkan efisiensi pengawas terhadap piutang usaha.
operasional, dan mendorong Saran
ketaatan terhadap kebijakan Berikut beberapa saran yang dapat
manajerial yang telah ditetapkan. dikemukakan oleh penulis antara lain :
2. Koperasi Pembangunan Usaha 1. Untuk menghindari terjadinya
Sumbar (KOPUS) merupakan salah perangkapan tugas dimana setiap
satu Koperasi Simpan Pinjam bagian bertanggung jawab atas
berbadan hukum yang ada di Kota bagiannya masing-masing. Perlu
Padang yang menyelenggarakan adanya penambahan jumlah
usaha simpan pinjam dan usaha karyawan Koperasi Pembangunan
lainnya. Usaha Sumbar.
3. Secara keseluruhan, pengendalian 2. Pihak koperasi belum ada membuat
intern terhadap piutang usaha pada suatu kebijakan yang baku dan
Koperasi Pembangunan Usaha tertulis terhadap ketentuan-
Sumbar (KOPUS) berjalan efektif, ketentuan yang berlaku di
dimana manajemen perusahaan Koperasi, hanya bersifat lisan saja.
sudah menerapkan konsep dasar Untuk itu ke depannya perlu
dan prinsip-prinsip pengendalian dirumuskan kebijakan tertulis siapa
intern. saja yang berwenang menyetujui
4. Lingkungan pengendalian terhadap pinjaman, misalnya ; dibawah <
piutang usaha pada Koperasi Rp. 1 Milyar wewenang manajer,
Pembangunan Usaha Sumbar diatas > Rp 1 Milyar persetujuan
(KOPUS) sudah berjalan dengan manajer dan salah satu pengurus.
efektif, hal ini ditandai salah
satunya dengan penerapan SOP DAFTAR PUSTAKA
(standard operating procedures) Arens, Alvin A, dkk, 2001. Auditing
pada bagian Kolektor. Suatu Pendekatan Terpadu,
5. Penentuan resiko dan aktivitas Cetakan Keenam, Buku
pengendalian terhadap piutang Satu, Edisi Indonesia,
usaha pada Koperasi Pembangunan Terjemahan Ilham
Usaha Sumbar (KOPUS) sudah Tjakrakusuma, Penerbit :
efektif karena fungsi yang Erlangga, Jakarta.
melakukan penagihan piutang Arthur W. Holmes, David C. Burns,
diasuransikan oleh perusahaan, 2002. Auditing Norma dan
adanya pemisahan tugas, dan Prosedur, Edisi
Keempatbelas, Terjemahan

18
Jurmak, Vol. 02 No. 01, April 2015: 8-19

Bajuri, Penerbit : Erlangga, Niswonger, Warren, Reeves, 2001.


Jakrta. Prinsip-prinsip Akuntansi,
Edisi Keduapuluh, Jilid
Daryanto, S.S, 2000. Kamus Satu, Penerbit : Erlangga,
lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta.
Penerbit : Apollo, Surabaya. Riyanto Bambang, 2001. Dasar-
Gondodiyoto Sanyoto, 2007. Audit dasar Pembelanjaan
Sistem Informasi + Perusahaan, Edisi
Pendekatan CobIT, Edisi Keempat, Penerbit :
Revisi, Penerbit : Mitra Salemba Empat, Jakarta.
Wacana Media, Jakarta. Robert N. Antony, Vijay
Gunawan Adisaputro, 2003. Govindarajan, 2005.
Anggaran Perusahaan, Management Control
Cetakan Kesembilan, Jilid System, Buku Satu, Penerbit
Dua, Edisi Pertama, : Salemba Empat, Jakarta.
Penerbit : BPFE, Sawyer, Dittenhofer, S Cheiner,
Yogyakarta. 2005. Internal Auditing,
Haryono Al, Sidiq, Krismiaji, 1998. Buku Satu, Edisi Kelima,
Praktik Auditing, Cetakan Penerbit : Salemba Empat,
Keempat, Buku Satu, Jakarta.
Penerbit : PPAA YKPN, Sekaran Uma, 2006. Metodologi
Yogyakarta. Penelitian Untuk Bisnis,
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Buku Satu, Edisi Keempat,
Standar Akuntansi Penerbit : Salemba Empat,
Keuangan, Penerbit : Jakarta.
Salemba Empat, Jakarta. Soemarso S.R., 2003. Akuntansi
Jurusan Akuntansi, Fakultas Suatu Pengantar, Buku
Ekonomi Universitas Dua, Edisi Kelima, Penerbit
Sumatera Utara, Jurusan : Salemba Empat, Jakarta.
Akuntansi, 2008. Buku Stice, Stice, Skousen, 2004.
Petunjuk Teknis Penulisan Intermediate Accounting,
Proposal Penelitian dan Buku Satu, Edisi Kelima
Penulisan Skripsi, Medan. belas, Penerbit : Salemba
Manahan, 2005. Manajemen Empat, Jakarta.
Keuangan, Konseptual, Tisnawati Sule Ernic, Kurniawan
Problem dan Studi Kasus, Saefullah, 2006. Pengantar
Cetakan Keduabelas, Manajemen, Cetakan
Penerbit : Ghalia Indonesia, Kedua, Edisi Pertama,
Bandung. Penerbit : Kencana, Jakarta.
Messier, Glover, Prawitt. 2005. Zubeirsyah, Nurhayati Lubis, 2008.
Auditing Services & Bahasa Indonesia dan
Assurance a Systematic Teknik Penyusunan
Approach, Buku Dua, Edisi Karangan Ilmiah, Penerbit :
Keempat, Penerbit : Universitas Sumatera Utara,
Salemba Empat, Jakarta. Medan.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi,
Cetakan Ketiga, Edisi
Ketiga, Penerbit : Salemba
Empat, Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai