Desktop project
Show and explain your web, app or software projects using these gadget
templates.
3
Take a du’a
TODAY’S AGENDA!
03 Diskusi Aktif
PENGENDALIAN INTERNAL
A. Definisi Pengendalian Internal
Rencana, metode, prosedur dan kebijakan yang didesain oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang
memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset, kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain.
Pengendalian internal tidak hanya memeriksa kebenaran angka-angka dan melindungi harta kekayaan
perusahaan dari segi pembukuan saja, tetapi juga memperhatikan struktur organisasi perusahaan,
meningkatkan efisiensi kerja dan menganalisis keberhasilan dari suatu kebijakan manajemen.
Akhir Tahun 2001: Kasus rekayasa keuangan dan malpraktik akuntansi yang dilakukan Enron,
Worldcom, dsb mengguncangkan ekonomi dunia. Sebagai respond atas kasus-kasus fraud besar di
berbagai negara, Kongres Amerika Serikat pada Januari 2002 menngesahkan sebuah UU perlindungan
bagi para investor yang disebut “Sarbanes-Oxley Act (SOA). UU ini mengatur tentang pengendalian
lnternal, Manajemen Risiko, dan Good Corporate Governance.
Menurut Association of Cetified Fraud Examiner (ACFE), terdapat AKSIOMA FRAUD, yang meliputi :
1. Tersembunyi : kecurangan yang dilakukan secara tersembunyi dan berusaha menutupi
perbuatannya,
2. Bukti Sebalik : membuktikan bahwa kecurangan yang terjadi harus diusahakan agar kecurangan
tersebut tidak terjadi, dan sebaliknya,
3. Jenis-Jenis Fraud : terdiri dari intern fraud dan system control fraud.
• Intern fraud terjadi secara ilmiah yang melekat dalam bentuk kegiatan,
• System Control Fraud terjadi karena lemahnya sistem pengendalian internal dan biasanya pelaku
mempunyai pengetahuan tentang sistem kerja internal tersebut.
Teori tentang Fraud dikembangkan
oleh Donald Cressey, yaitu “Fraud
Triangle”.
1. Pressure : Tekanan (keadaan)
2. Opportunity : Kesempatan
(misal : memiliki akses,
wewenang, mengatur prosedur
pengendalian internal)
3. Rationalization : Rasionalitas
(pembenaran atas kecurangan
yg dilakukan).
Laporan Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
Tahun 2019
10
C. Pengendalian Internal Sebagai Bentuk Pencegahan Fraud
Menurut Dechow, insiden kecurangan tertinggi terjadi pada perusahaan dengan sistem tata kelola
perusahaan yang lemah. Kecenderungan melakukan tindakan kecurangan sebagian besar terjadi
pada perusahaan dengan latar belakang didominasi oleh pihak dalam (insider) dan kemungkinan
besar tidak memiliki komite audit (Dechow, 2012).
Upaya pencegahan terhadap tindakan fraud akan lebih efektif dilakukan dibandingkan dengan
melakukan upaya represif. Pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih
besar dan rusaknya reputasi entitas, perusahaan, institusi, lembaga, maupun individu itu sendiri.
Salah satu cara yang paling efektif mencegah fraud/kecurangan adalah dengan menerapkan
pengengendalian internal (internal control).
Ancaman fraud bersifat dinamis dan pelaku terus-menerus menyusun cara baru untuk mendapatkan
target dengan mudah, dan manajemenn harus memperbarui atau merancang ulang kontrol yang
sesuai untuk memitigasi aksi fraud.
The Institute of Internal Auditor menyatakan bahwa tanggung jawab untuk sistem pengendalian
internal di dalam organisasi adalah tanggung jawab bersama diantara para eksekutif, dengan
kepemimpinan yang biasanya diberikan oleh direktur keuangan.
Tujuan Pengendalian Internal
03 – TUJUAN
01 – TUJUAN OPERASI 02 – TUJUAN PELAPORAN
KEPATUHAN
• Mencapai tujuan operasi ketika standar dan kriteria ditetapkan oleh legislator, regulator, dan
pembuat standar
• Memahami sejauh mana operasi dikelola secara efektif dan efisien ketika standar eksternal
tidak ada
• Mempersiapkan laporan sesuai peraturan, dan standar yang ditetapkan oleh legislator,
regulator, dan pembuat standar.
• Mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku
• Ketelitian pengendalian internal dapat meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi
kecurangan. Untuk meningkatkan efektivitas fungsi pegendalian internal dapat memanfaatkan
teknologi terkini. Pengendalian internal yang preventif dapat meningkatkan kualitas
penngendalian dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Jenis Pengendalian Internal
A. Berdasarkan Tujuannya, Pengendalian Internal dibagi menjadi 2 :
1. Pengendalian Internal Akuntansi : lingkup pengendaliannya adalah keandalan data, persetujuan, pemisahan fungsi
operasional, pencatatan, pengawasan,serta pengawasann aset perusahaan,
2. Pengendalian Internal Administrasi : mengurus beberapa hal seperti efisiensi usaha, analisis risiko, kebijakan
direksi, manajemen sumber daya, dan pengendalian mutu.
Susunlah bentuk pengendalian internal (apa saja kebijakan, peraturan, dan tata laksana) yang perlu dilakukan oleh
suatu entitas/perusahaan., berdasarkan tujuannya, manfaatnya, cakupannya dan pengendalian internal tiap
departmennya !.
INGAT : setiap entitas memiliki bentuk dan proses operasional yang berbeda.