Pengendalian internal merupakan semua elemen dari sebuah organisasi yang diambil bersama-sama dalam mencapai tujuan organisasi, atau tindakan yang dapat meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan perusahaan. Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. 2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal Tujuan dasar dari sistem pengendalian internal adalah untuk menjamin manajemen perusahaan atau organisasi entitas agar terhindar dari risiko atau kegagalan dalam: Mencapai tujuan yang ditetapkan Organisasi Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. 3. Sistem Pengendalian Internal COSO COSO merupakan kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. COSO ini merupakan lembaga yang dibuat oleh sektor swasta untuk menghindari tindak korupsi yang sering terjadi di Amerika pada tahun 1970-an. Sektor swasta ini membentuk "National Commission on Fraudulent Financial Reporting" atau dikenal juga dengan "The Treadway Commission" di tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) AAA (American Accounting Association) FEI (Financial Executives International) IIA (The Institute of Internal Auditor) IMA (The Institute Management Accountants) Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai kecurangan dalam pelaporan keuangan dan membuat saran-saran yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan. 4. Komponen (Elemen) Pengendalian Internal Menurut COSO Jadi menurut COSO, pengendalian internal adalah bagian dari proses dalam organisasi dan berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Menurut COSO, pengendalian internal memiliki 5 komponen, yaitu: Control environment (Lingkungan Pengendalian) Integrity and ethical values (integritas dan nilai etika) Integritas dan nilai etika yang dimiliki perusahaan termasuk pimpinan dan karyawan perusahaan agar saling melakukan pengendalian internal di dalam perusahaan. Risk assessment (Penilaian risiko) Tindakan manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko-risiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum. Yang termasuk dalam risk assessment: Company-wide objectives (tujuan perusahaan secara keseluruhan) Process-level objectives (tujuan di setiap tingkat proses) Risk identification and analysis (indentifikasi risiko dan analisisnya) Managing change (mengelola perubahan) Control activities (Aktivitas Pengendalian) Tindakan-tindakan yang diambil manajemen dalam rangka pengendalian intern, yang termasuk control activities: Policies and procedures (kebijakan dan prosedur) Security (application and network) –> (keamanan dalam hal aplikasi dan jaringan) Application change management (manajemen perubahan aplikasi) Business continuity or backups (kelangsungan bisnis) Information and communication (Informasi dan Komunikasi) Tindakan untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntablitas. Yang termasuk komponen ini adalah sebagai berikut. Quality of information (kualitas informasi) Effectiveness of communication (efektivitas komunikasi) Monitoring (Pemantauan) Penilaian terhadap mutu pengendalian internal secara berkelanjutan maupun periodik untuk memastikan pengendalian internal telah berjalan dan telah dilakukan penyesuian yang diperlukan sesuai kondisi yang ada. Yang termasuk di dalam komponen ini, yakni: On-going monitoring (pengawasan yang terus berlangsung) Separate evaluations (evaluasi yang terpisah) Reporting deficiencies (melaporkan kekurangan-kekurangan yang terjadi)
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional