Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ratna Dwi Lestari

NIM : 041811535003

Chapter 10

Flexible Budgets and Overhead Analysis

10.1 Using Budgets for Performance Evaluation.

Flexible budget adalah laporan yang menunjukkan estimasi besarnya revenue dan cost
yang seharusnya, pada tingkat actual aktivitas tertentu selama periode. Flexible budget
memperhitungkan perubahan-perubahan dalam aktivitas yang mempengaruhi cost. Flexible
budget memeberikan estimasi nilai revenue dan cost yang seharusnya terjadi setiap tingkat
aktivitas dalam periode tertentu. Pada saat flexible budget digunakan dalam evaluasi kinerja,
actual cost dibandingkan dengan cost yang seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas selama
periode tertentu bukan dengan static planning budget. Ini merupakan perbedaan yang sangat
penting. Jika penyesuaian untuk tingkat aktivitas tidak dibuat, maka sangat sulit untuk
menginterperetasikan perbedaan antara actual cost dengan budgeted. Flexibel budget
mempunyai beberapa keunggulan, dan kegunaan utama yaitu :

a. Untuk memudahkan persiapan Flexible budget bagi Pusat Pertanggung jawaban untuk
dicantumkan dalam Rencana LabaTaktis.
b. Menyajikan sasaran yang jelas dari pengeluaran bagi para manajer di Pusat
Pertanggungjawaban selama periode yang tercakup dalam kerangka rencana laba.
c. Menyuguhkan jumlah-jumlah anggaran pengeluaran yang disesuaikan dengan
aktivitas aktual untuk perbandingan-perbandingan (terhadap pengeluaran aktual)
dalam laporaran kinerja bulanan.

1. Statictic Budgets Versus Flexible Budgets

Static budget dan flexible budget, kedua-duanya dapat dijadikan sebagai alat bantu
pengendalian biaya produksi, akan tetapi flexible budget lebih efektif dijadikan sebagai alat
bantu pengendalian biaya produksi karena flexible budget disusun berdasarkan beberapa
tingkat aktivitas. Flexible Budget dapat dipakai sebagai alat perencanaaan laba dengan lebih
baik yaitu melalui analisa hubungan biaya-volume-laba. Static Planning Budget adalah
anggaran yang disiapkan hanya untuk suatu level aktivitas tertentu yang direncanakan.
Kelemahan menggunakan static budget adalah munculnya kesulitan dalam menilai kinerja
aktivitas apabila aktivitas aktual berbeda dengan aktivitas yang direncanakan. Untuk dapat
menilai aktivitas aktual dengan dengan lebih baik, anggaran harus dibuat fleksibel.

Flexibel budget memberikan rencana detail untuk mengontrol biaya, terutama


overhead untuk beberapa level aktivitas dalam range yang relevan bagi perusahaan, flexibel
budget dapat memberikan dasar yang lebih baik dalam membandingkan actual cost dan
expected cost pada jumlah aktivitas aktual .
10.2 Variabel Overhead Analysis

Dalam sistem biaya standard, varians total overhead ada beberapa konponen yaitu Overhead
dimasukkan kedalam kategori tetap dan juga variabel, selanjutnya da dua varians yang
dikelompokkan untuk setiap kategori yaitu

a. Variabble Overhead variances


b. Fixed Overhead efficiency variance

Rumus dalam menentukan variabel overhead variance

Actual variabel overhead – Standart variabel overhead

AH × AVOR – (SH×SVOR)

Rumus variabel overhead spending variance

AVOR = Actual variable overhead : actual hours

10.3 Fixed Overhead Analysis

Rumus-rumus terkait fixed overhead analysis

SFOR = Budgeting fixed overhead cost : Pratical Capacity

Applied Fixed Overhead : SH × SFOR

Total fixed overhead variance = Actual fixed overhead – applied fixed overhead

Total overhead spending variance = AFOH – BFOH

Volume Variance = Budgeting fixed overhead - Applied fixed overhead


10.4 Activity Based Budgeting

Penyusunan anggaran merupakan bagian yang memiliki jangka waktu paling pendek
dari keseluruhan proses perencanaan. Activity Based Budgeting memiliki perbedaan
siginifikan jika dibandingkan dengan traditional budgeting. Salah satunya terletak pada
tujuannya. Tujuan dari Activity Based Budgeting adalah melakukan improvement terhadap
sistem, dan memuaskan kebutuhan customer.

Anda mungkin juga menyukai