Pengendalian internal merupakan bagian yang sangat penting agar tujuan perusahaan
dapat tercapai. Tanpa adanya pengendalian internal, tujuan tujuan perusahaan tidak dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Semakin besar perusahaan semakin penting pula arti dari
pengendalian internal dalam perusahaan tersebut.
Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem
yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional perusahaan atau organisasi
tertentu. Perusahaan umumnya menggunakan Sistem Pengendalian Internal untuk
mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. Definisi
pengendalian internal yang dikemukan oleh banyak penulis pada umumnya bersumber dari
definisi yang dibuat oleh COSO (The Committee Of Sponsoring Organizations Of Treadway
Commission).
Pada edisi yang baru, COSO (2013) mendefinisikan pengendalian internal sebagai
berikut: "Internal control is a process, affected by an entity's board of directors,
management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the
achievement of objectives relating to operations, reporting, and compliance"
Pengertian pengendalian internal control menurut COSO tersebut, dapat dipahami
bahwa pengendalian internal adalah proses, karena hal tersebut menembus kegiatan
operasional organisasi dan merupakan bagian integral dari kegiatan manajemen dasar.
Pengendalian internal hanya dapat menyediakan keyakinan memadai, bukan keinginan
mutlak. Hal ini menegaskan bahwa sebaik apapun pengendalian internal itu dirancang dan
dioperasikan,hanya dapat menyediakan keyakinan yang memadai, tidak dapat sepenuhnya
efektif dalam mencapai tujuan pengendalian internal meskipun telah dirancang dan disusun
sedemikian rupa dengan sebaik baiknya. Bahkan bagaimanapun baiknya pengendalian
internal yang ideal di rancang, namun keberhasilannya bergantung pada kompetisi dan
kendala dari pada pelaksanaannya dan tidak terlepas dari berbagai keterbatasan.
D. PCAOB
SOX menetapkan suatu lembaga semi pemerintah yang dinamakan Public Company
Accounting Oversight Board (PCAOB), yang mengawasi, mengatur, memeriksa, dan
mendisiplinkan kantor-kantor akuntan dalam peranan mereka sebagai auditor perusahaan
publik. SOX juga mengatur masalah-masalah seperti kebebasan auditor, tata kelola
perusahaan, penilaian pengendalian internal, serta pengungkapan laporan keuangan yang
lebih dikembangkan.
E. Pengaruh SOX
SOX di Amerika telah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan praktek
good corporate governance. Meskipun undang-undang ini ditujukan untuk perusahaan publik,
tetapi perusahaan yang belum go publik pun seharusnya juga diperlukan jika ingin
memperbaiki tata kelola dan pengendalian internalnya. Perusahaan yang tidak go publik juga
harus belajar mengenai berbagai aspek pengelolaan yang terjadi di perusahaan yang telah go
publik dan yakin bahwa praktek yang telah dijalankannya berjalan baik dan menggambarkan
niatnya untuk fokus pada integritas dan pengungkapan laporan keuangannya.
SOX sangat luas pengaruhnya, SOX mengarah pada perubahan yang ekstensif dalam sistem
pengungkapan dan pelaporan keuangan, serta menyatakan beberapa pembatasan mengenai
perusahaan publik dan para akuntannya berkegiatan. Hal yang paling berpengaruh adalah
adanya ketetapan yang terpadu yang berfokus pada masalah-masalah mendasar yang menjadi
penyebab skandal akuntansi, berupa prinsip-prinsip fundamental mengenai ethical corporate
conduct, yang berisi:
1. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar (fairly) tentang kondisi bisnis (Sections
401).
2. Chief Executive harus bertanggungjawab secara personal tentang akurasi (accuracy) dan
kelengkapan (completness) mengenai laporan keuangan perusahaan (Sections 302).
3. Jasa Non-Audit yang dilakukan oleh eksternal auditor harus dibatasi untuk menjaga adanya
kemungkinan conflict of interest yang da pat menyangsikan kemungkinan integritas sebuah
pelaksanaan audit (audit integrity) (Sections 201, 202 dan 206).
4. Perusahaan harus memiliki sebuah Boards dan Komite Audit yang independen, yang
menjunjung tinggi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi isu-isu utama dan
penting dari aktivitas manajemen dan auditor (Sections 301 dan 305).
5. Sebuah sistem pengendalian intern yang kuat dan memadai harus ditegakkan untuk
mencegah penyalahgunaan wewenang dan fraud (Section 404).
6. Perusahaan harus menjunjung tinggi dan menunjukkan budaya etis mulai dari pucuk
pimpinan hingga ke bawah (Section 406)
F. KESIMPULAN
SOX mengharuskan semua laporan keuangan untuk menyertakan laporan pengendalian
internal. Ini dirancang untuk menunjukkan bahwa tidak hanya data keuangan perusahaan
akurat, tetapi perusahaan memiliki pengendalian intern yang memadai. Laporan akhir tahun
keuangan harus mengandung penilaian terhadap efektivitas pengendalian internal.
TAMBAHAN
Berdasarkan hasil pembahasan terhadap identfikasi masalah yang ada, maka
dapat kita buat beberapa kesimpulan mengenai penerapan Sox section 302 dan
Sox section 404:
1. Kualitas pengungkapan kelemahan internal control, dalam rangka penerapan
Sox section 302 sangat tergantung pada komposisi anggota dari komite audit.
komite audit yang mempunyai pengalaman keuangan dan akuntansi (financial-
accountant expertise), terlebih lagi yang berpengalaman sebagai auditor, kap,
financial cotroller, dan sejenisnya, akan mampu mendeteksi kelemahan sistem
internal control, serta salah saji laporan keuangan.
peran akuntan independent juga sangat berpengaruh dalam memberikan review,
attest, serta memberikan pendapat dalam laporan auditnya terhadap sistem
internal control perusahaan sebagaimana diatur dalam Sox 404.
2. Dengan adanya Sox section 302 dan Sox section 404, dapat menigkatkan
kualitas laporan keuangan pada khususnya, dan internal control serta performa
perusahaan secara umum. manajemen perusahaan akan lebih hati-hati dalam
melakukan dokumentasi, pencatatan dan pelaporan keuangan. perusahaan juga
akan dapat melakukan perbaikan secara berkelanjutan, paling tidak setiap 3
(tiga) bulan sekali (kuartal report) oleh komite audit, dan paling tidak 1 (satu)
tahun sekali akan di-attesst melalui annual audit dari kap.
penomena yang menarik adalah aturan ini tidak hanya dilakukan oleh
perusahaan yang diwajibkan (perusahaan public) untuk menerapkan aturan Sox,
namun banyak juga dilakukan dengan sukarela oleh perusahaan non-publik yang
secara hukum tidak diwajibkan.
3. Meskipun biaya untuk melaksanakan aturan Sox section 302 dan Sox section
404 ini sangat besar, namun secara umum hampir semua investor sangat
mendukung pelaporan kelemahan internal-control. justru kebanyakan pemegang
saham mewajibkan manajemen perusahan untuk diaudit oleh kap the big-4 yang
dinilai mempunyai independensi dan litigasi yang sangat ketat. hal ini
ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada saat hari-h dan 3 (tiga) hari setelah
pengungkapan kelemahan internal control harga saham tidak signifikan
mengalami perubahan. namun investor harus menelaah kembali tentang
ekspektasi mereka terhadap nilai perusahaan.
4. Porsi Hukum harus lebih berimbang dalam memperkarakan pihak-pihak yang
bertanggung jawab (Komisaris, Direksi, Akuntan Manajemen, Komite Audit,
Kantor Akuntan Publik) apabila terjadi salah saji material, penyimpangan, bahkan
manipulasi dalam Laporan Keuangan. Yang tentunya akan merugikan
masyarakat banyak terutama Investor. Dalam banyak kasus, seringkali hanya
Akuntan Publik yang dipersalahkan jika terjadi kondisi diatas. Padahal
Keterbatasan Akuntan Publik untuk dapat mengungkapkan Fraud/ moral Hazard
dalam perusahaan yang diaudit sangat terbatas; waktu, lingkup penugasan,
budget. Dan jarang dapat terungkap jika tidak terdapat Whistle-Blowing
(informasi internal). Sementara Komite Audit sendiri yang ditunjuk sebagai
perwakilan publik (seperti diamanatkan Sox section 404), terbebas dari segala
tuntutan hukum. Padahal mereka telah mendapatkan gaji dan berbagai fasilitas
dari Manajemen, lebih cenderung bersifat formalitas dan hanya menumpang
nama.
4 Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia
yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang
dengan instan sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
kini muncul transaksi yang menggunakan media Internet untuk menghubungkan antara
produsen dan konsumen. Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal dengan nama E-
Commerce dan E-Business. Secara umum E-commerce dapat diartikan sebagai segala bentuk
transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik. Selain dari yang telah disebutkan di atas, kegiatan
perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Jadi e-commerce is a part of
ebusiness. Oleh karena itu, dalam dunia bisnis yang makin berkembang saat ini. Sangat
penting untuk mengetahui apa itu E-Business dan apa saja yang dapat kita lakukan dengan E-
Business sehingga kita memanfaatkannya secara maksimal.
Ruang Lingkup Ruang lingkup E-Business hanya berkisar pada kegiatan yang
dilakukan melalui internet. Baik untuk transaksi jasa maupun barang. Bahkan sampai
melakukan kerja sama. Tanpa harus melakukan kegiatan yang melibatkan kontak
secara langsung
E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui sistem
elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Ecommerce) E-Commerce adalah bagian dari e-business karena
adanya penggunaan teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk
menjalankan proses bisnis utama beruapa pembelian dan penjualan.
KESIMPULAN
Dalam hal ini, E-Learning dapat menjadi bagian dari e-business jika pembelajaran menjadi
salah satu proses bisnis utama dari organisasi. dan pemerintah lainya yang dianggap berguna
dalam melakukan proses E-Government itu penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah
untuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan
pemerintahan lainnya.
Tahapan SDLC
SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada .
Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari
kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan
tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User
Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan
kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang
terbaru.
mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener
atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke
user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.
2) Analisa
a. Analisa TeknologiMemerlukan data penyimpanan secara informasi produk, .Informasi
Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess. Menganalisis teknologi apa yang
digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan
teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.
b. Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data
dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah
perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu
berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam
sistem ini adalah :
1) Informasi persediaan ( stock ) produk
2) Informasi Harga Produk dan diskon
3) Informasi Artikel, tips dan trik
4) Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend
3) Desain
a. Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika
dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database
disain..
b. Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
c. Database Application
d. Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk
memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan
menampilkan data dari database.
4) Implementasi
a. Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis
dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang
digunakan MySql
b. Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun
menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah,
pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
c. Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware
digunakan untuk Web server.
d. Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang
ada, serta pemeriksaan dokumen Web.
Siklus hidup pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan, yaitu :
1) Analisis sistem, merupakan tahap awal dari SDLC, merupakan orang yang dididik khusus
untuk mengembangkan sistem secara profesional.
2) Perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu memberikan perancangan sistem
logika atau perancangan sistem secara umum (general system design), dan memberikan
perancangan sistem secara terinci (detail system design).
3) Implimentasi system, proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama dengan
sistem baru.
4) Operasi dan perawatan beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu
menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan
akan memberikan hasil sistem yang lebih baik. Kemudian kekurangnnya, yaitu hanya
menyediakan tahapan-tahapan saja, hasil dari metode ini sangat tergantung ari hasil di tahap,
analisis, membuthkan waktu yang lama, membutuhkan biaya yang relatif lebih besar, dan
hasilnya tidak luwes untuk dimodifikasi.
Supaya pengembangan sistem dapat bekerja dengan efisien dan efektif, maka metodologi
pengembangaan sistem perlu diketahui.
Metodologi pengembangan sistem yang populer dan banyak digunakan adalah metodologi
pengembangan sistem terstruktur, yang memberikan cara top down dan cara dekomposisi dan
beberapa abit pengembangan sistem.
Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun. Model ini
mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan
sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode,
pengujian, dan pemeliharaan.
Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum
yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala
besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan
sistem yang besar.
1. Kelebihan
v Mudah diaplikasikan.
v Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan.
2. Kekurangan
v Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model
ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
v Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk
megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
v Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui.
Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karenaharus
mengulang dari awal.
v Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek
harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini
menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
A.
PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN YANG TERKAIT
Pengauditan (auditing) telah dikenal sejak lama, banyak bukti yang menunjukkan
bahwa pada sejak jaman kuno orang-orang telah mengenal dan melakukan
auditing.
Pelaksanaan auditing dengan menggunakan auditor untuk meningkatkan
keandalan suatu informasi keuangan. Informasi keuangan yang dapat diandalkan
sangatlah penting dalam lingkungan masyarakat bisnis. Para investor membuat
suatu keputusan untuk membeli atau menjual saham, pihak bank memutuskan
untuk menyetujui pinjaman, pemerintah memperoleh pajak dari laba perusahaan,
semuanya bergantung pada informasi yang disediakan oleh pihak lain. Oleh
karena itu, diperlukan adanya para auditor independen yaitu orang-
orang yang memiliki kemampuan profesional d
an integritas yang
dapat memberitahukan
bahwa
suatu informasi keuangan
sebuah perusahaan
sudah disaji
kan dengan wajar dan sudah menc
erminkan kondisi yang
senyatanya
atau
sebenarnya.
3.
Jasa
-
j
asa Lain
Jasa
-
jasa lain merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan
publik
yang di
dalamnya tidak menyertakan pendapat
, keyakinan negati
f
, ringkasan temuan,
atau bentuk lain keyakinan.
Jasa
-
jasa ini tidak dapat diberikan oleh KAP yang
sama dengan yang melaksanakan audit. Hal tersebut dihindari karena alasan
independensi. Sebuah KAP tidak mungkin memeriksa hasil pekerjaann
ya
sendiri. Hal tersebut
dapat
mengurangi keandalan laporan keuangan perusahaan
di mata pemakai laporan keuangan.
Jasa yang diberikan bisa berupa pencatatan (baik dengan
k
omputer maupun
manual) transaksi akuntansi bagi
kliennya sampai dengan penyusu
nan la
poran
keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan
publik
kepada kliennya dalam pengisian surat
pemberitahuan
pajak tahunan (SPT)
pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili kliennya dalam
menghadapi masalah perpa
jakan.
selain itu, akuntan
publik
juga memberikan
jasa konsultasi sebagai berikut (Mulyadi, 2001)
.
EKSI4308
/MODUL 1
1.
9
a.
Konsultasi (consultations
)
Untuk
jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi atau
saran
profe
sional (
professional advice
) yang memerlu
kan
respons
segera,
berdasarkan pada pengetahuan
atas
klien, keadaan, masalah
teknis terkait,
representasi klien, dan tujuan bersama berbagai pihak.
Untuk
melaksanakan
jasa
konsultasi
manajemen
, para praktisi mendayagunakan keahlian teknis,
pendidikan
,
dan
pengalaman mereka untuk memberikan nasihat dan bantuan
teknis
kepada
klien.
Contoh jenis jasa ini adalah
review
dan komentar terhadap
rencana bisnis buatan klien dan pemberian
saran tentang perangkat lunak
k
omputer yang cocok digunakan oleh klien (berdasa
rkan investigasi lebih lanjut
oleh klien).
Proses konsultasi meliputi perumusan masalah atau peluang,
mencari fakta, mengevaluasi alternati
f
, merumuskan rencana tindakan,
mengomunikasikan
hasil, menerapkan rencana tindakan, serta tindak