Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FRAUD

Selama hampir satu dekade belakangan ini ada 2 (dua) jenis kejahatan yang menggemparkan
dunia. Dua jenis kejahatan tersebut adalah terorisme dan kejahatan uang berupa fraud atau korupsi.
Sejatinya dua jenis kejahatan tersebut sudah merajarela sejak pertengahan abad 20, namun
belakangan ini menjadi sorotan media massa dan publik. Namun masih ada di antara kita yang
belum memahami secara lebih dalam tentang pengertian dari fraud.

Telah banyak buku tentang akuntansi dan auditing yang menyatakan bahwa fraud diterjemahkan
sebagai praktik kecurangan dan fraud sering diartikan sebagai irregularity atau ketidakteraturan dan
penyimpangan. Ada lebih dari satu pendangan tentang definisi dan pengertian fraud, seperti yang
akan kita sampaikan berikut ini:

Menurut Black Law Dictionary (8th Ed) :

"Fraud adalah suatu perbuatan sengaja untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara-
cara yang tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik orang
lain, baik karena suatu tindakan atau dampak yang fatal dari tindakan itu sendiri."

"Fraudulent Reporting atau fraud pelaporan yaitu :

Salah penyajian yang disadari terhadap suatu kebenaran atau penyembunyian fakta material untuk
mempengaruhi orang lain melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikannya, biasanya
merupakan kesalahan, namun dalam beberapa kasus khususnya yang dilakukan secara disengaja
mungkin merupakan suatu kejahatan.

Penyajian yang salah/keliru yang dibuat secara ceroboh/tanpa perhitungan dan tanpa dapat
dipercaya kebenarannya untuk mempengaruhi atau menyebabkan orang lain bertindak atau berbuat.

Suatu kerugian yang timbul akibat salah penyajian yang disadari, penyembunyian fakta material,
atau penyajian yang ceroboh/tanpa perhitungan agar orang lain berbuat atau bertindak yang
merugikannya."

Jika ditelaah dari standar the Institute of Internal Auditors tahun 2013 :

"Fraud adalah segala perbuatan yang dicirikan dengan pengelabuan atau pelanggaran kepercayaan
untuk mendapat uang, aset, jasa atau mencegah pembayaran atau kerugian atau untuk menjamin
keuntungan/manfaat pribadi dan bisnis."
Menurut kamus Hukum mengartikan fraud sebagai kecurangan yaitu perbuatan menggelapkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 KUHP,Pasal 268 KUHPer. Pengertian ini hampir sama
dengan Wikipedia yang mendefinisikan fraud yakni:

"Kecurangan merupakan penipuan yang dibuat untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
merugikan orang lain. Dalam hukum pidana, kecurangan adalah kejahatan atau perbuatan yang
dengan sengaja menipu orang lain dengan maksud merugikan mereka, biasanya untuk memiliki
sesuatu/harta benda atau jasa ataupun keuntungan dengan cara yang tidak adil/curang. Kecurangan
dapat tercapai melalui pemalsuan terhadap barang atau benda. Dalam hukum pidanan disebut
dengan "pencurian dengan penipuan", "pencurian dengan tipu daya/muslihat"."pencurian dengan
penggelapan dan penipuan" atau hal serupa lainnya."

Kemudian dilihat dari kacamata the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) :

"Occupational Fraud (fraud di lingkungan kerja) sebagai pemanfaatan lingkungan kerja untuk
pengayaan (keuntungan) pribadi melalui penggunaan sumber daya atau harta perusahaan yang
disengaja salah (misuse or misapplication)."

Unsur-unsur Fraud

Unsur-unsur fraud sangat penting untuk kita ketahui, karena jika unsur-unsur ini tidak ada, maka
kasus itu baru dalam tahap error, neglience atau kelalaian, pelanggaran etika, atau pelanggaran
komitmen pelayanan. Dengan kata lain seluruh unsur-unsur dari kecurangan harus ada, jika ada yang
tidak ada maka dianggap kecurangan atau fraud tidak terjadi. Unsur tersebut adalah :

Terdapat pernyataan yang dibuat salah atau menyesatkan (misrepresentation) yang dapat berupa
suatu laporan, data atau informasi, ataupun bukti transaksi.

Bukan hanya pembuatan pernyataan yang salah, tetapi fraud adalah perbuatan melanggar peraturan,
standar, ketentuan dan dalam situasi tertentu melanggar hukum.

Terdapat penyalahgunaan atau pemanfaatan kedudukan, pekerjaan, dan jabatan untuk kepentingan
dan keuntungan pribadinya.

Meliputi masa lampau atau sekarang karena perhitungan kerugian yang diderita korban umumnya
dihubungkan dengan perbuatan yang sudah dan sedang terjadi.
Didukung fakta bersifat material (material fact) , artinya mesti didukung oleh bukti objektif dan
sesuai dengan hukum.

Kesengajaan perbuatan atau ceroboh yang disengaja (make-knowingly or recklessly), apabila


kesengajaan itu dilakukan terhadap suatu data atau informasi atau laporan atau bukti transaksi, hal
itu dengan maksud untuk menyebabkan suatu pihak beraksi atau terpengaruh atau salah atau
tertipu dalam membaca dan memahami data.

Pihak yang dirugikan mengandalkan dan tertipu oleh pernyataan yang dibuat salah yang merugikan.
Artinya ada pihak yang menderita kerugian, dan sebaliknya ada pihak yang mendapat manfaat atau
keuntungan secara tidak sah baik dalam bentuk uang atau harta maupun keuntungan ekonomis
lainnya.

Perbedaan Fraud, Negligence dan Error

Suatu tindakan dikatakan sebagai fraud ketika unsur-unsur fraud terpenuhi dan mengacu kepada
kesalahan yang dilakukan dengan sengaja dengan tujuan menyesatkan pembaca/pengguna laporan
keuangan.

Sedangkan Error sering diartikan sebagai kekeliruan yang mengacu pada kesalahan akuntansi
yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan oleh salah perhitungan matematis, salah
pengukuran, belum tepatnya estimasi dan interpretasi terhadap standar akuntansi.

Sementara negligence atau kelalaian memiliki arti kegagalan bertindak dengan cermat pada
suatu situasi yang sama yang dihadapi oleh orang lain yang kemampuannya setara, mengabaikan
tanggungjawab atau tak ada kepedulian, dan tidak cermat.

Demikianlah beberapa pengertian tentang fraud dan unsur-unsur fraud yang bisa kita sampaikan,
semoga bermanfaat. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai