1. PENGERTIAN PENYUSUTAN
Menurut KBBI
susut/susut/ a 1 menjadi berkurang: modalnya -- karena banyak utang; 2 mengerut menjadi
pendek, kecil, dan sebagainya: kain yang mutunya kurang baik -- setelah dicuci; 3 turun
(tentang air); surut: permukaan sungai -- setelah hujan mereda; 4 menjadi kurus (tentang
badan): badannya menjadi -- setelah ditinggal suaminya;
menyusut/menyusut/ v menjadi susut: badannya - karena sakit; cita yang bagus tidak -
kalau dicuci;
Menurut PSAK 17
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva yang dapat disusutkan seringkali merupakan bagian signifikan aktiva perusahaan.
Penyusutan karenanya dapat berpengaruh secara signifikan dalam menentukan dan
menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Estimasi dari masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan atau suatu kelompok aktiva
serupa yang dapat disusutkan adalah suatu masalah pertimbangan yang biasanya berdasarkan
pengalaman dengan jenis aktiva yang serupa. Untuk suatu aktiva yang menggunakan
teknologi baru atau yang digunakan dalam produksi suatu produk baru atau yang digunakan
dalam pembelian suatu jasa baru dan hanya sedikit pengalaman mengenai jasa tersebut,
estimasi masa manfaat lebih sulit namun tetap dibutuhkan.
Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan untuk suatu perusahaan mungkin lebih
pendek daripada usia fisiknya. Sebagai tambahan terhadap aus dan kerusakan fisik (physical
wear and tear) yang tergantung pada faktor operasional (seperti frekuensi penggunaan aktiva,
program perbaikan dan pemeliharaan), faktor-faktor lain juga perlu dipertimbangkan. Faktor-
faktor tersebut termasuk keusangan yang timbul dari perubahan teknologi atau perbaikan
dalam produksi, keusangan yang timbul dari perubahan dalam permintaan pasar terhadap
output produk atau jasa dari aktiva, dan pembatasan hukum seperti tanggal batas penggunaan.
Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan harus diestimasi setelah
mempertimbangkan faktor berikut:
taksiran aus dan kerusakan fisik (physical wear dan tear)
keusangan
Masa manfaat dari aktiva yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan persentase
penyusutan disesuaikan untuk periode sekarang dan yang akan datang jika terdapat perbedaan
besar dari estimasi sebelumnya. Pengaruh perubahan harus diungkapkan dalam periode
akuntansi di mana perubahan terjadi.
Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aktiva, atau
jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi nilai
sisanya.
Penghapusan aktiva adalah penghapusan nilai buku suatu aktiva yang dilakukan apabila nilai
buku yang tercantum tidak lagi menggambarkan manfaat dari aktiva yang bersangkutan.
Penghapusan aktiva berbeda dengan penyusutan.
Nilai sisa suatu aktiva seringkali tidak signifikan dan dapat diabaikan dalam penghitungan
jumlah yang dapat disusutkan. Jika nilai sisa signifikan, nilai tersebut diestimasi pada tanggal
perolehan atau pada tanggal dilakukannya revaluasi aktiva (hanya mungkin dilakukan
berdasarkan ketentuan pemerintah), berdasarkan nilai yang dapat direalisasikan pada tanggal
tersebut untuk kondisi yang hampir sama dengan aktiva yang digunakan.
Metode Penyusutan
Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat
aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode apapun yang dipilih, konsistensi
dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan
pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan
dari periode ke periode.
Menurut PSAK No.17 penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat
dikelompokkan menurut kriteria berikut:
a. berdasarkan waktu:
i. metode garis lurus (straight line method)
ii. metode pembebanan yang menurun metode jumlah angka tahun (sum of the years digit
method) metode saldo menurun (declining balance method)
b. berdasarkan penggunaan
i. metode jam-jasa (service hours method)
ii. metode jumlah unit produksi (productive-output method)
1. Bahasa Inggris
Contoh : Eine Maschine wird fr 21.000,00 Euro angeschafft (netto, ohne USt).
Bei einer betriebsgewhnlichen Nutzungsdauer von sieben Jahren und der
Anwendung der linearen Abschreibung mssen sieben Jahre lang pro Jahr 1/7 der
Anschaffungskosten, also jeweils 3.000,00 Euro, als Aufwand kalkuliert werden.
Artinya Sebuah mesin yang dibeli 21.000,00 Euro (net, tanpa PPN). Dalam masa
manfaat normal tujuh tahun dan penerapan garis lurus. sehingga setiap 3.000,00
Euro dihitung sebagai beban.
4. Prancis
Didalam bahasa Prancis istilah penyusutan disebut dprciation. Defenisi dari
dprciation adalah En conomie, une dprciation est une perte de
valeur d'un bien, ou plus gnralement d'une monnaie. Artinya Di bidang
ekonomi, penurunan nilai adalah kerugian penurunan nilai aktiva, atau lebih umum dalam mata uang.
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis garis
lurus atau saldo menurun.
Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan
tidak perlu dikapitalisasi.
Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan
dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.
II. Jerman
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1. memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal
resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan
gabungan mereka.
2. memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar
akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Metode pembelian (akuisisi) menggunakan metode penggabungan usaha.
Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada.
Aset berwujud dinilai berdasarkan harga perolehan.
Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah.
Depresiasi dinilai sesuai dengan penurunan tingkat pajak.
Menggunakan pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang asing.
Goodwill diuji setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan.
Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan
pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
Pengukuran Akuntansi
Metode Akuisisi (pembelian)
Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih
sementara.
IV. Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang
cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual
Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi
keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan
dijelaskan dengan tepat.
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi
harus diungkapkan.
Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran Akuntansi
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO atau rata-rata
Semua asset tidak berwujud memiliki usia terbatas.
Biaya riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup
kembali
Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang
komprehensif.
V. Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-
undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan direktur
2. Akun Laba dan Rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Penghitungan akuntansi
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
Aset-aset dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang
digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau rata-rata
Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi
penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.