Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Kemajuan di bidang industri mengharuskan perusahaan untuk berkembang sejalan

dengan kemajuan tersebut. Kondisi ini menyebabkan perusahaan berlomba-lomba melakukan

inovasi inovasi terhadap produknya. Setiap industri tentunya ingin tetap mempertahankan

entitas bisnisnya dalam kondisi bagaimanapun termasuk ditengah kondisi perekonomian

diera globalisasi. Berbagai strategi dilakukan agar industri tetap eksis didunia bisnis.

Di era ekonomi modern seperti saat ini, banyak sekali pembicaraan tentang

lingkungan seperti global warming, dan kegiatan industri yang memberi dampak banyak

terhadap lingkungan disekitar. Adanya permasalahan pencemaran lingkungan yang dilakukan

oleh perusahaan. Permasalahan lingkungan akibat proses produksi perusahaan banyak

ditemukan misalnya pada kasus pencemaran lingkungan yang menyebabkan menurunnya

kadar kualitas air di sekitar industri yang berdekatan dengan rumah penduduk. Dari

permasalahan perusahaan-perusahaan di Indonesia ini menyebabkan sebuah lingkungan

bisnis yang mampu mempertahankan proses bisnisnya. Akuntansi manajemen lingkungan

merupakan aktivitas yang bertujuan memberikan informasi pada manajemen atas pengelolaan

lingkungan dan dampaknya terhadap biaya produksi. Akuntansi manajemen lingkungan

diharapkan akan menjadi salah satu rangkaian sistem yang bertujuan untuk mengukur kinerja

suatu perusahaan.

1
ISI DAN PEMBAHAHASAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

Penggunaan konsep akuntansi lingkungan bagi perusahaan mendorong

kemampuan untuk meminimalisasi persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapinya.

Banyak perusahaan besar industri dan jasa yang kini menerapkan akuntansi

lingkungan. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan

melakukan penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya (environmental

costs) dan manfaat atau efek (economic benefit). Akuntansi lingkungan diterapkan

oleh berbagai perusahaan untuk menghasilkan penilaian kuantitatif tentang biaya dan

dampak perlindungan lingkungan (environmental protection).

The International Federation of Accountants (1998) dalam Ikhsan (2009)

mendefinisikan akuntansi manajemen lingkungan sebagai: Pengembangan

manajemen lingkungan dan kinerja ekonomi seluruhnya serta implementasi dari

lingkungan yang tepat hubungan system akuntansi dan praktik. Ketika ini mencakup

pelaporan dan audit dalam beberapa perusahaan, akuntansi manajemen lingkungan

khususnya melibatkan siklus hidup biaya, akuntansi biaya penuh penilaian

keuntungan dan perencanaan strategik untuk manajemen lingkungan.Akuntansi

manajemen lingkungan merupakan salah satu bidang disiplin ilmu akuntansi yang

aktivitasnya bertujuan memberikan informasi pada manajemen atas pengolahan

lingkungan dan dampaknya terhadap biaya produksi. Akuntansi manajemen

lingkungan diharapkan akan menjadi salah satu rangkaian sistem yang bertujuan

untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, sehingga tercapai model pengukuran

kinerja yang seimbangan antara ukuran financial profit dengan kinerja pengelolaan

lingkungan dan dapat juga mendukung sistem pengelolaan lingkungan dan

2
pengambilan keputusan dengan tujuan perbaikan target dan pemilihan investasi.

Kinerja keuangan dan kinerja lingkungan merupakan indikator penting untuk

mengendalikan dan menjadi pedoman dalam pencapaian tujuan.

Beberapa alasan kenapa perusahaan perlu untuk mempertimbangkan untuk

mengadopsi akuntansi lingkungan sebagai bagian dari sistem akuntansi perusahaan,

antara lain: memungkinkan untuk mengurangi dan menghapus biaya-biaya lingkungan,

memperbaiki kinerja lingkungan perusahaan yang selama ini mungkin mempunyai

dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan keberhasilan bisnis perusahaan,

diharapkan menghasilkan biaya atau harga yang lebih akurat terhadap produk dari

proses lingkungan yang diinginkan dan memungkinkan pemenuhan kebutuhan

pelanggan yang mengharapkan produk/jasa lingkungan yang lebih bersahabat.

B. TUJUAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

- Pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang terukur dari keuangan

maupun manajemen

- Pemonitoran arus data tentang bahan dan energi yang saling berhubungan

secara timbal balik guna meningkatan efisiensi pemanfaatan bahan-bahan

maupun energi

- Mengurangi dampak lingkungan dari operasi perusahaan, produk-produk dan

jasa

- Mengurangi risiko-risiko lingkungan

- Memperbaiki hasil-hasil dari manajemen perusahaan

3
C. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA LINGKUNGAN

Perusahaan dapat menghitung biaya limbah sebagai biaya pengolahan

ditambah biaya pembelian bahan baku. Sehingga biaya limbah yang dikeluarkan

lebih besar (sebenarnya) daripada biaya yang selama ini diperhitungkan. Dan

dapat meminimalisirkan pemakaian bahan agar tidak terbuang percuma dan

akhirnya menjadi limbah. Biaya lingkungan dalam perusahaan sangat perlu di

perhatikan untuk meminimalisirkan permasalahan lingkungan yang berakibat juga

terhadap perusahaan. Biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi, deteksi,

perbaikan, dan pencegahan degradasi lingkungan.

Dengan definisi ini, biaya lingkungan dapat diklasifikasikan mnjadi empat

kategori:

Biaya Pencegahan Biaya Deteksi

Biaya Kegagalan Biaya Kegagalan


Internal Eksternal

Biaya Pencegahan (Prevention Cost)

Adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah

diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan. Contoh-contoh aktivitas pencegahan adalah evaluasi dan pemilihan

pemasok, evaluasi dan pemilihan alat untuk mengendalikan polusi, desain

proses dan produk untuk mengurangi atau menghapus limbah, melatih pegawai,

mempelajari dampak lingkungan, pelaksanaan penelitian lingkungan,

pengembangan system manajemen lingkungan, daur ulang produk, dan

pemerolehan sertifikasi ISO 14001.

4
Biaya Deteksi (Detection Cost)

Adalah biaya biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah

produk, proses dan aktivitas lainnya di perusahaan telah memenuhi standar

lingkungan yang berlaku atau tidak. Standard lingkungan dan prosedur yang

diikuti oleh perusahaan di definisikan dalam tiga cara yaitu peratuan pemerintah,

standar sukarela (ISO 14001) yang dikembangkan oleh International Standards

organization, dan kebijakan lingkungan yang dikembangkan oleh manajemen.

Contoh-contoh aktivitas deteksi adalah audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan

produkdan proses agar ramah lingkungan, pengembangan ukuran kinerja

lingkngan, pelaksanaan pengujian pencemaran, verifikasi kinerja lingkungan

dari pemasok, dan pengukuran tingkat pencemaran.

Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost)

Adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya

limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang kelingkungan luar. Jadi, biaya

kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dan mengolah limbah dan

sampah ketika diproduksi. Aktivitas kegagalan internal bertujuan untuk

memastikan bahwa limbah dan sampah yang diproduksi tidak dibuang

kelingkungan luar dan untuk mengurangi tingkat limbah yang dibuang sehingga

jumlahnya tidak melewati standar lingkungan. Aktivitas kegagalan internal

misalnya pengoperasian peralatan untuk mengurangi atau menghilangkan

polusi, pengolahan dan pembuangan limbah beracun, pemeliharaan peralatan

polusi, lisensi fasilitas untuk memproduksi limbah, dan daur ulang sisa bahan.

5
Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost)

Adalah biaya biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah

atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal dapat dibagi lagi

menjadi kategori yang direalisasi dan yang tidak direalisasi. Biaya kegagalan

eksternal yang direalisasi (realized external failure cost) adalah biaya yang

dialami dan dibayar oleh perusahaan. Biaya kegagalan yang tidak dapat

direalisasikan (unrealized external failure cost) atau biaya sosial (societal cost),

disebabkan oleh perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak pihak di luar

perusahaan.

Contoh biaya kegagalan eksternal yang direalisasi adalah :

- pembersihan danau yang tercemar

- Pembersihan minyak yang tumpah

- Pembersihan tanah yang tercemar

- Penggunaan bahan baku dan energi secara tidak efisien

- Penyelesaian klaim kecelakaan pribadi dari praktik kerja yang tidak ramah

lingkungan

Contoh biaya kegagalan eksternal yang tidak dapat direalisasi (BiayaSosial) adalah :

- Perawatan medis karena udara yang terpolusi (kesejahteraan individu) yang

menanggung masyarakat yang terkena polusi

- Hilangnya kegunaan dana sebagai tempat rekreasi karena pencemaran

(degradasi),

- Hilangnya lapangan pekerjaan karena pencemaran (kesejahteraan individual),

- Rusaknya ekosistem karena pembuangan sampah padat (degradasi)

6
D. PERAN DAN FUNGSI AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang

bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan

investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Fungsi dan peran akuntansi lingkungan

dibagi ke dalam dua bentuk. Fungsi internal dan fungsi eksternal.

a. Fungsi Internal

Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan dengan pihak internal perusahaan

sendiri. Pihak internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga

konsumen dan rumah tangga produksi maupun jasa lainnya. Adapun yang menjadi aktor dan

faktor dominan pada fungsi internal ini adalah pimpinan perusahaan. Sebab pimpinan

perusahaan merupakan orang yang bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan

maupun penentuan setiap kebijakan internal perusahaan. Sebagaimana hanya dengan sistem

informasi lingkungan perusahaan, fungsi internal memungkinkan untuk mengukur biaya

konservasi lingkungan dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan

yang efektif dan efisien serta sesuai dengan pengambilan keputusan.

b. Fungsi Eksternal

Fungsi ekternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan keuangan.

SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang

bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan

investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus tersebut harus

bersifat komprehensif bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan

bisnis dan ekonomis dan memiliki kemauan untuk mempelajari informasi dengan cara yang

rasional.

7
KESIMPULAN

Akuntansi manajemen lingkungan merupan salah satu strategi untuk menegelola

lingkungan dengan menggunakan alat manajemen lingkungan yang dapat diterapkan sebagai

upaya pelestarian lingkungan, akuntansi manajemen lingkungan memberikan informasi

mengenai penggunaan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan serta

informasi moneter mengenai biaya yang digunakan untuk upaya perbaikan lingkungan

sehingga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap citra peerusahaan dan

mempengaruhi kinerja financial perusahaan. Akuntansi manajemen lingkungan juga

berfungsi untuk mengukur kinerja perusahaan dan dapat juga mendukung sistem pengelolaan

lingkungan dan pengambilan keputusan dengan tujuan perbaikan target dan pemilihan

investasi. Kinerja keuangan dan kinerja lingkungan merupakan indikator penting untuk

mengendalikan dan menjadi pedoman dalam pencapaian tujuan. Selain itu dalam penerapan

akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu pengambilan keputusan dan

meningkatkan performa ekonomi/ lingkungan usaha.

Dalam mengelola akuntansi manejemen lingkungan terdapat 4 pengendalian biaya

yaitu pengendalian biaya pencegahan, biaya deteksi, biaya kegagalan internal dan biaya

kegagalan eksternal. Biaya lingkungan dalam perusahaan sangat perlu di perhatikan untuk

meminimalisirkan permasalahan lingkungan yang berakibat juga terhadap perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://atikanafridayanti.wordpress.com/2014/01/13/pentingnya-menerapkan-

akuntansi-manajemen-lingkungan-dalam-perusahaan/

http://materikuliahretnoulfa.blogspot.co.id/2015/04/akuntansi-manajemen-

lingkungan.html

http://irmajhe.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-biaya-lingkungan.html

http://slide-SLE-204-akuntansilingkungan.blogspot.co.id/2014/12/akuntansi-

manajemen.html

http://keuanganlsm.com/peran-dan-fungsi-akuntansi-lingkungan/

9
LAMPIRAN

CONTOH LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN

Keterangan Biaya Lingkungan % dari biaya


operasi

1. BIAYA PENCEGAHAN

1.1 Pelatihan Karyawan $ 600,000

1.2 merancang produk 1,800,000

1.3 memilih peralatan 400,000 2,800,000 14%

2. BIAYA DETEKSI

2.1 memeriksa proses 2,400,000

2.2 mengukur perkembangan 800,000 3,200,000 1,6%

3. BIAYA KEGAGALAN INTERNAL

3.1 polusi operasi peralatan 4,000,000

3.2 mempertahankan peralatan polusi 2,000,000 6,000,000 3.00%

4. BIAYA KEGAGALAN EKSTERNAL

4.1 membersihkan danau 9,000,000

4.2 memulihkan tanah 5,000,000

4.3 menimbulkan klaim kerusakan properti 4,000,000 18,000,000 9%

Jumlah $ 15%
30,000,000

10
11

Anda mungkin juga menyukai