Anda di halaman 1dari 13

MODUL

PENGANTAR AKUNTANSI 2

Penulis:
Eni Dwi Susliyanti, SE., M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SBI


YOGYAKARTA
2023

1
PERTEMUAN II
PENGENDALIAN INTERNAL DAN KAS

1. Capaian Pembelajaran Khusus


Mahasiswa setelah menempuh perkuliahan pertemuan kedua tentang pengendalian
internal dan kas akan memahami konsep mengenai pengendalian internal, komponen
pengendalian internal, prinsip pengendalian internal, pengendalian penerimaan dan
pengeluaran kas, pengendalian melalui dana kas kecil dan rekonsiliasi giro bank.

2. Sub Pokok Bahasan:


a. Pengertian Pengendalian Internal
Aset perusahaan yang paling liquid dan paling rentan untuk digelapkan oleh
perusahaan adalah kas. Untuk itu perusahaan harus mampu mencegah agar
asset tersebut tidak digelapkan/diselewengkan. Selain itu perusahaan harus
mampu memberikan jaminan bahwa kekayaan pemilik perusahaan terjaga dari
kemungkinan kecurangan yang merugikan pemilik perusahaan.

Menurut Sugiri (2016:1) pengendalian internal meliputi struktur organisasi,


semua cara dan alat-alat terkoordinasi yang digunakan di dalam perusahaan
dengan tujuan untuk (1)mengamankan aset perusahaan, (2)meningkatkan
ketelitian dan dipercayainya data akuntansi, (3)meningkatkan efisiensi operasi,
(4)mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengendalian Interen dijelaskan oleh Jusuf (2017) merupakan semua metoda dan
tindakan yang saling berkaitan yang diterapkan dalam suatu organisasi untuk
mengamankan asset, meningkatkan keandalan catatan akuntansi, meningkatkan,
meningkatkan efisiensi operasi dan menjamin kesesuaian dengan ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku.

b. Komponen Pengendalian Internal


Komponen utama Sistem Pengendalian interen dalam Jusuf (2017) ada 5:
1. Lingkungan pengendalian
Merupakan tanggungjawab manajemen untuk menegaskan bahwa integritas
merupakan nilai organisasi dan bahwa aktivitas tidak etis tidak dapat
2
ditoleransi. Merupakan tugas manajemen untuk menciptakan iklim yamh
kondusif bagi terciptanya pengendalian.
2. Penilaian resiko
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis berbagai factor yang
bisa menimbulkan resiko bago perusahaan dan harus menentukan
bagaimana mengelola resiko tersebut.
3. Aktivitas pengendalian
Untuk mengurangi terjadinya penyelewengan, manajemen harus merancang
kebijakan dan prosedur untuk menghadapi resiko tertentu yang dihadapi
perusahaan.
4. Informasi dan komunikasi
Sistem pengendalian interen harus mengkomunikasikan semua informasi
penting ke semua lapisan dalam organisasi, baik kebawah maupun ke atas,
serta mengkomunikasikan informasi ke pihak eksternal yang sesuai.
5. Monitoring
Sistem pengendalian interen terus memonitor secara periodic dengan
memadai. Penyimpangan yang signifikan harus dilaporkan kepada
manajemen puncak dan atau dewan komisaris.

c. Prinsip Pengendalian Internal


Tiap-tiap komponen pengendalian interen saling terkait satu dengan yang lain.
Penerapan aktivitas pengendalian dalam tiap perusahaan bisa berbeda-beda antara
perusahaan yang satu dengan yang lain tergantung penilaian manajemen resiko
dan dipengaruhi besar kecilnya perusahaan.
Terdapat enam prinsip aktivitas pengendalian (Jusuf, 2017):
1. Penetapan tanggungjawab
Setiap tugas ditetapkan penanggungjawabnya. Sangat baik jika satu orang
bertanggungjawab terhadap satu tugas tertentu.
Contoh:
Pada supermarket di akhir jam kerja akan dicocokkan catatan yang terdapat
di mesin register kas dengan uang yang sesungguhnya. Jika terjadi
perbedaan antara kas yang seharusnya dengan uang yang sesungguhnya

3
maka perlu ditentukan siapa yang bertanggungjawab atas kekurangan
tersebut.
2. Pemisahan tugas
Pemisahan tugas merupakan hal yang harus dijalankan demi terciptanya
system pengendalian interen. Dua hal penting dalam penerapan prinsip ini:
- Pisahkan bagian yang mengurusi operasi dari bagian akuntansi
- Pisahkan bagian yang menyimpan asset dan bagian akuntansi
3. Prosedur dokumentasi
Dokumen merupakan bukti bahwa transaksi dan peristiwa telah terjadi.
Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk dokumentasi.
1) Bila memungkinkan semua dokumen hendaknya diberi nomor urut
tercetak, dan semua dokumen harus dipertanggungjawabkan
pemakaiannya. Penomoran dokumen berguna agar tidak terjadi
pencatatan dobel.
2) Sistem pengendalian hendaknya mewajibkan pegawai untuk segera
meneruskan dokumen pendukung transaksi ke bagian akuntansi untuk
segera dicatat dalam jurnal. Tindakan pengendalian semacam ini akan
berguna untuk memastikan bahwa transaksi dicatat tepat waktu dan
berpengaruh langsung terhadap ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi.
4. Pengawasan fisik
Pengawasan asset secara fisik bagi perusahaan sangatlah penting.
Pengawasan ini berkaitan dengan pengamanan atas asset dan meningkatkan
ketelitian dan agar laporan keuangan bisa dipercaya. Beberapa cara yang
dilakukan dalam pengamanan fisik peralatan yaitu:
- Lemari besi berkunci khusus (safety deposit boxes) untuk menyimpan
kas dan surat-surat / dokumen penting
- Ruang penyimpanan / Gudang dengan pintu berkunci serta lemari-
lemari berkunci untuk menyimpan persediaan barang dan catatan
akuntansi sesuai peraturan yang berlaku yaitu selama 10 tahun
- Alarm untuk mencegah terjadinya pembobolan
- Monitor TV dan sensor untuk mencegah pencurian

4
- Berbagai fasilitas computer dengan pass key access atau cap jempol
atau eyeball scans
- Timelock untuk mencatat jam kerja
5. Verifikasi internal secara independent
Sistem Pengendalian Interen mensyaratkan verifikasi internal secara
independent. Pada beberapa perusahaan verifikasi internal secara
independent biasanya dibebankan kepada auditor interen yaitu pegawai-
pegawai perusahaanyang bertugas secara terus menerus mengevaluasi
efektifitas system pengendalian interen perusahaan.
Agar penerapan verifikasi internal berjalan maksimal, maka:
- Perusahaan harus melakukan verifikasi data secara periodic atau
mendadak
- Verifikasi dilakukan oleh orang yang independent, yaitu orang yang
tidak terlibat dalam menghasilkan informasi yang diverifikasi
- Apabila terjadi selisih atau penyimpangan, maka hal itu harus
dilaporkan pada manajemen yang sesuai agar dapat ditindaklanjuti
atau dikoreksi
6. Pengendalian sumber daya manusia
Aktivitas pengendalian Sumber Daya Manusia meliputi:
a. Mempertanggungkan / memberikan perlindungan asuransi pegawai-
pegawai yang menangani kas
b. Merotasi tugas-tugas karyawan dan mewajibkan karyawan
mengambil cuti
c. Memeriksa latar belakang calon pegawai

d. Manfaat Pengendalian Interen Bagi Perusahaan


Jika prinsip-prinsip pengendalian interen diterapkan dengan baik dan berjalan
dengan efektif maka manfaat pengendalian interen bagi perusahaan yaitu:
- Menjamin bahwa semua transaksi dicatat secara lengkap dan akurat
- Memastikan bahwa hanya transaksiyang telah diotorisasi yang dapat
dlaksanakan
- Menjamin bahwa semua transaksi didukung dengan dokumen yang
memadai
5
- Menjamin bahwa asset dan kewajiban perusahaan telah ditetapkan
dengan benar
- Meminimalkan resiko terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan
asset perusahaan
e. Kelemahan Pengendalian Interen
Meskipun pengendalian interen memiliki berbagai manfaat dan keuanggulan
tetapi juga terdapat kelemahan sebagai berikut:
- Pengendalian interen rentan terhadap kelemahan-kelemahan
manusiawi, seperti kelelahan fisik, kejenuhan dan kurang teliti
- Kolusi atau Kerjasama antar pegawai tidak dapat dihindari
- Pengendalian interen pada umumnya diterapkan pada transaksi rutin
harian, sedangkan transaksi yang tidak biasa terjadi atau hanya yang
terjadi di akhir tahun tidak terawasi
- Faktor biaya sering menjadi kendala, sehingga tidak semua tujuan
pengendalian dapat tercapai
- Pengendalian yang diterapkan perusahaan seringkali tidak
diselaraskan dengan perkembangan yang terjadi dalam perusahaan.
f. Pengendalian Penerimaan Kas
Penerapan prinsip pengendalian interen pada penerimaan kas:
1. Penetapan tanggungjawab
Hanya orang tertentu yang diberi kewenangan untuk menerima kas (kasir)
2. Pemisahan tugas
Penerima kas, pencatat penerimaan kas, dan pemegang kas dilakukan oleh
orang yang berbeda
3. Prosedur dokumentasi
Gunakan bukti penerimaan kas, pita kertas dari mesin register kas dan bukti
setoran ke bank
4. Pengamanan fisik
Simpan kas dalam almari terkunci atau simpan di bank, membatasi akses ke
tempat penyimpanan, gunakan mesin register kas
5. Verifikasi internal secara independent
Membandingkan cek dengan faktur, merekonsiliasi laporan bank secara
benar
6
6. Pengendalian SDM
Mempertanggungkan pegawai yang menangani kas, mewajibkan pegawai
mengambil cuti, meneliti latar belakang pegawai
g. Pengendalian Penerimaan Kas
Kadangkala dijumpai transaksi penerimaan kas yang menggunakan faktur fiktif
(palsu). Agar hal ini tidak terjadi maka semua pengeluaran kas harus dilakukan
dengan menggunakan check, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil
bisa melalui kas kecil.
Untuk membantu dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pengeluaran kas bisa
dilakukan dengan system voucher. Dalam system ini terdapat ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1. Kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari transaksi yang telah disetujui
/ disahkan oleh orang yang diberi wewenang oleh perusahaan
2. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan terjadinya kewajiban, yang
meliputi verifikasi, pengesahan dan pencatatan harus ditetapkan
3. Check hanya dapat dikeluarkan untuk pembayaran kewajiban yang telah
diverifikasi, disahkan dan dicatat dengan benar
4. Kewajiban harus dicatat pada saat terjadi dan setiap transaksi pembelian
harus diperlakukan sebagai transaksi yang independent.

h. Pengendalian melalui Dana Kas Kecil


Untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil bisa dilakukan tanpa menggunakan
check tetapi menggunakan kas kecil. Dalam pengoperasian dana kas kecil metode
yang sering diterapkan yaitu system imprest (system dana tetap). Terdapat tiga
tahapan dalam system ini yaitu:
1. Penetapan dana kas kecil
2. Pembayaran melalui dana kas kecil
3. Pengisian Kembali dana kas kecil

Penetapan dana kas kecil


Untuk membentuk kas kecil perusahaan biasanya menunjuk kasir untuk
bertanggungjawab atas pengelolaan dana tersebut. Setelah itu perusahaan harus
menetapkan besarnya dana kas kecil dengan cara menaksir jumlah kas yang
7
diperlukan dalam suatu waktu tertentu misalnya satu bulan. Misalnya PT. Nori
membentuk dana kas kecil sebesar Rp 10.000.000. Jurnal yang harus dibuat yaitu:

1 Maret Kas Kecil 1,000,000


Kas 1,000,000
(jurnal mencatat pembentukan kas kecil)

Pembayaran melalui dana kas kecil


Setiap pengeluaran dari dana kas kecil harus dilakukan dengan mengisi dokumen
yang disebut bukti pengeluaran kas kecil. Selain itu juga diperlukan dokumen
pendukung seperti untuk ongkos kirim barang maka perlu dilampirkan kwitansi
dari ekspedisi pengirim barangnya, misalnya TIKI.

Pengisian Kembali dana kas kecil


Jika kas kecil hampir habis maka kas kecil harus diisi Kembali. Untuk melakukan
pengisian Kembali pemegang kas kecil harus menunjukkan bukti-bukti
pengeluaran kas kecil dan membubuhkan cap “telah dibayar” pada setiap bukti
pengeluaran kas kecil.

Misal tanggal 15 Maret kasir kas kecil mengajukan pengisian kembali dan dana
kas kecil yang tersisa Rp 30.000. Jurnalnya:

15 Maret Beban perjalanan dinas Rp 390.000


Beban angkut penjualan 210.000
Beban telepon 240.000
Beban macam-macam 130.000
Kas Rp 970.000
(jurnal mencatat pengisian Kembali kas kecil)
i. Rekening Giro
Menyimpan dana di bank bisa dilakukan melalui: giro, tabungan dan deposito.
Dari ke-3 simpanan tersebut hanya simpanan giro yang dapat diperlakukan
sebagai kas, karena giro memenuhi persyaratan:

8
- Bisa dipergunakan sebagaimana halnya alat pembayaran seperti
halnya uang tunai
- Bisa digunakan setiap saat.
Ketika akan membuka rekening giro, dilakukan tahapan berikut ini:
1. Membuka rekening giro (mengisi formular dan mencantumkan tanda tangannya)
1.
2. Penyetoran dana ke bank
3. Pembayaran dengan menarik cek
4. Terdapat beban administrasi bank (jasa giro) dan bunga
5. Laporan dari bank setiap bulan

j. Rekonsiliasi Giro Bank


Dalam prakteknya saldo akhir pada rekening giro berbeda dengan catatan yang dibuat
perusahaan. Sehingga untuk mengatasi hal ini perusahaan perlu melakukan
rekonsiliasi rekening giro bank.
Perbedaan saldo menurut laporan bank dengan saldo menurut pemegang giro
perusahan disebabkan karena:
1. Perbedaan waktu pencatatan pada bank dan pemegang giro, sehingga ada hal
yang belum dicatat oleh salah satu pihak.
2. Kesalahan pencatatan dilakukan oleh satu pihak

Tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank:


1. Mulailah dengan sald o yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang
tercantum dalam rekening kas perusahaan (saldo per buku)
2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam
pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank: a)
tambahkan setoran dalam perjalanan, b) kurangkan check dalam perjalanan dari
saldo per bank
3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku: a) Tambahkan penerimaan-
penerimaan kas langsung melalui bank, tambahkan pendapatan bunga; b)
kurangkan dari saldo per buku biaya administrasi bank, biaya pencetakan check,
pengurangan lain yang telah dilakukan bank misal check kosong

9
4. Hitunglah saldo per bank dan saldo per buku yang telah disesuaikan
5. Buatlah jurnal penyesuaian
6. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam buku perusahaan, sampaikan ke
bank jika bank melakukan kesalahan.

Contoh Soal
PT. Nusantara memiliki rekening giro di bank ABC. Pada akhir januari menerima laporan
dari Bank ABC yang berisi informasi mengenai saldo awal bulan, penambahan dan
pengurangan yang telah dilakukan selama bulan Januari atas rekening giro PT. Nusantara.
Menurut laporan bank, saldo giro PT. Nusantara per 31 Januari 2011 adalah Rp
5.388.480. Menurut pembukuan PT Nusantara, saldo rekening giro di Bank ABC adalah
Rp 3.294.210.Berikut keterangan lainnya
1. Setoran tanggal 30 Januari 2011 sebesar Rp 1.591.630 tidak tercantum dalam laporan
bank.
2. Bank telah melakukan kesalahanpembukuan, check yang ditarik PT. Antara sebesar
Rp 100.000 (No. check 656) telah dikurangkan pada rekening giro PT. Nusantara
3. Lima lembar check yang ditarik pada akhir bulan Januari 2011 dan telah dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara belum dibayar oleh bank:
No Check Tanggal Jumlah (Rp)
337 27 Jan 286.000
338 28 Jan 319.470
339 28 Jan 83.000
340 29 Jan 203.140
341 30 Jan 458.530
4. Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT Nusantara sebesar Rp
2.114.000 (termasuk di dalamnya pendapatan bunga sebesar Rp 214.000).
Penerimaan pelunasan wesel ini belum dicatat dalam penerimaan kas oleh PT.
Nusantara
5. Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberikan bunga pada PT.
Nusantara sebesar Rp 28.010

10
6. Check Nomor 333 sebesar Rp 150.000 yang dibayarkan pada PT Bromo telah dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara dengan jumlah Rp 510.000,
sehingga saldo per buku menjadi terlalu rendah Rp 360.000
7. Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp 14.250
8. Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian check yang tidak cukup dananya
(check kosong) sebesar Rp52.000. Check tersebut berasal dari PT. Rosalina
Berdasarkan data tersebut susunlah rekonsiliasi bank PT. Nusantara

Jurnal Penyesuaian:

1) Penerimaan/penagihan wesel melalui bank

31-Jan Kas Rp2.114.000


Piutang wesel Rp1.900.000
Pendapatan bunga 214.000
( Mencatat penerimaan wesel melalui bank)

2)Pendapatan bunga bank


31-Jan Kas Rp28.010
Pendapatan bunga Rp28.010

( Mencatat pendapatan bunga bank)

11
3) Kesalahan pembukuan check

31-Jan Kas Rp360.000


Utang Usaha Rp360.000
( u/ memperbaiki kesalahan pencatatan check 333)

4) Pembebanan biaya adm. Bank

31-Jan Beban macam2 Rp14.250


Kas Rp14.250
( Mencatat beban adm bank)

5) Check Kosong

31-Jan Piutang Usaha Rp52.000


Kas Rp52.000
( Mencatat beban adm bank)

Setelah PT Nusa membukukan ayat JP, saldo kas di bank menjadi berikut ini:

Kas di Bank

Jan-31 saldo Rp3.294.210 Jan-31 Rp14.250

Jan-31 2.114.000 Jan-31 52.000

Jan-31 28.010

Jan-31 360.000

Jan-31 Saldo Rp5.729.970

5. Latihan Soal
Berikut ini informasi yang dimiliki PT. Brahma pada tanggal 31 Oktober 2021
a. Saldo rekening kas menurut laporan bankadalah Rp 18.642.280
b. Rekekning kas perusahaan pada tanggal yang sama menunjukkan saldo
sebesar Rp 16.469.140
c. Sebuah setoran sebesar Rp 2.612.450 belum dicatat oleh bank sampai
12
dengan tanggal 2 November 2021
d. Biaya administrasi bank sebesar Rp 11.400 belum dicatat oleh
perusahaan
e. Sebuah cek yang diterima oleh Tuan Bima (seorang pelanggan) senilai
Rp 319.000 dan sudah disetor oleh perusahaan, dikembalikan oleh bank
karena tidak ada dananya.
f. Cek yang ditarik dan belum diuangkan ke bank sampai tanggal 31
Oktober 2021 adalah:
Cek Nomor 234 Rp 320.180
Cek Nomor 345 617.240
Cek Nomor 456 455.000
Cek Nomor 567 964.570
g. Cek Nomor 553 senilai Rp178.000 keliru dicatat dalam pembukuan
perusahaan sebesar Rp 187.000. Cek ini digunakan untuk membayar
biaya reparasi peralatan kantor.
h. Bank telah menagihkan piutang wesel sebesar Rp 3.100.000 termasuk di
dalamnya biaya bunga sebesar Rp 100.000. Transaksi ini belum dicatat
oleh perusahaan.
i. Bank keliru membebankan cek PT Brahmana ke PT Brahma sebesar Rp
350.000
Diminta:
1. Buatlah rekonsiliasi bank per tanggal 31 Oktober 2021
2. Buatlah jurnal yang diperlukan

13

Anda mungkin juga menyukai