INTERNAL DAN
KAS
PENGANTAR ILMU AKUNTANSI 1
A. pengendalian internal
“Pengertian pengendalian internal dalam buku “Accounting” yang
diterjemahkan oleh Aria Farahmita dkk,
“Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur
yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan,
memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan
meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.”
—(Warren Reeve Fess,
2005:235).
1. Tujuan Pengendalian
Internal
Menurut Mulyadi (2002 : 189) fungsi dan tujuan pengendalian intern antara lain :
● Menjaga kekayaan harta milik perusahaan dan catatan organisasi.
● Mengecek ketelitian dan kendala data akuntan.
● Mendorong efisiensi operasional.
● Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
1 semua komponen.
Penilaian Risiko (Risk assisment). Merupakan unsur proses yang dinamis dan berulang untuk
mengidentifikasi dan menganalisa serta mitigasi risiko yang relevan dengan penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
Aktivitas Pengendalian (Control Activities). Merupakan kebijakan dan prosedur, selain yang
sudah termasuk dalam empat komponen lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang
diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas
Pengawasan (Monitoring). Unsur pemantauan mencakup evaluasi berkelanjutan, evaluasi
terpisah, atau kombinasi dari keduanya. Dengan adanya aktivitas pemantauan ini maka sistem
pengendalian bisa saja terjadi perubahan sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
Informasi dan Komunikasi (Information and Commonication). Tujuan sistem informasi dan
komunikasi akuntansi dari entitas adalah untuk mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi
yang dilakukan entitas itu serta mempertahankan akuntabilitas aktivitas terkait.
3. Keterbatasan Pengendalian
Internal
Sebuah penelitian berjudul The Impact of Weak Internal Controls on Fraud, menyebutkan beberapa
keterbatasan pengendalian internal, di antaranya :
1. Kesalahan manusia
Efektivitas pengendalian internal dibatasi oleh pengambilan keputusan yang didasarkan pada penilaian
manusia. Manusia bisa saja tidak mengerti bagaimana sebuah aspek pengendalian internal bekerja, salah
menilai atau dalam kondisi tertentu mengambil sebuah keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan
pengendalian internal.
2. Pengesampingan aspek-aspek pengendalian internal
Karena memiliki kewenangan, seorang manajer bisa saja mengabaikan kebijakan dan prosedur. Dalam
kondisi mendesak seorang manajer mungkin melakukan sebuah tindakan demi kepentingan perusahaan
dengan mengabaikan prosedur yang berlaku.
3. Kolusi
Sistem pengendalian internal yang terlihat sempurna pun masih dapat dipatahkan oleh kolusi para
karyawan. Contohnya, karyawan di bagian pembelian, inventori dan keuangan berkolusi untuk membuat
pembelian fiktif. Dengan kolusi, kecurangan lebih sulit dideteksi oleh sistem pengendalian internal yang
ada.
B. Pengendalian Kas Terhadap Penerimaan dan
Pembayaran
1. Pengendalian Terhadap Penerimaan Kas
Tujuan Pengendalian atas penerimaan kas adalah untuk melindungi kas itu sendiri dari hal-hal yang
dapat merugikan, dan juga dapat mengandalkan data peningkatan pemasukan dan pengelolaan kas,
sehingga informasi bisnis akurat.
Adapun ciri-ciri dari pengendalian internal atas penerimaan kas yaitu, :
● Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang menerima kas dengan yang melakukan
pencatatan, dan memberikan otoritas atas penerimaan kas.
● Pegawai yang membuat rekonsilasi bank harus lain dari pegawai yang membuat buku bank.
● Penerimaan kas dalam bentuk apapun harus disetor ke bank dalam jumlah seutuhnya paling
lambat keesokan harinya.
● Uang kas harus disimpan ditempat yang aman dan harus dikelola dengan baik.
● Menggunakan Formulir yang bernomor urut tercetak.
2. Pengendalian Terhadap Pembayaran Kas
Pada umumnya, pengendalian internal atas pembayaran kas memiliki cirri-ciri
● Semua pengeluaran kas harus dilalakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang
jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan
menggunakan dana kas kecil.
● Cek harus ditanda tangani minimal 2 orang pejabat
● Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diasir dengan rapi
● Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan
Pengendalian internal atas pengeluaran kas seharusnya memberikan jaminan yang memadai bahwa
pembayaran hanya dilakukan untuk transaksi-transaksi yang benar-benar telah diotorisasi dengan
semestinya. Di samping itu, budgeting juga dapat menjadi sebagai salah satu alat control untuk
memastikan bahwa uang kas telah digunakan secara efisien.
c. 1. Laporan Bank
Penggunaan rekening bank sangat efektif terutama dalam menunjang
Rekening pengendalian kas suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengamankan kasnya
dengan cara menyimpan di bank menggunakan cek atau transfer uang lewat
rekening bank. Disamping itu, dengan rekening bank memungkinkan pencatatan
Bank berganda atas seluruh transaksi perusahaan yang melalui bank. Pencatatan
berganda yang dimaksud adalah saldo uang kas yang dicatat oleh bank dan saldo
yang dicatat oleh perusahaan secara terus menerus, sehingga harus dicocokkan
antara catatan bank dan perusahaan.