Anda di halaman 1dari 55

PENGANTAR AKUNTANSI 1—

ADAPTASI INDONESIA
EDISI 4
Carl S. Warren
James M. Reeve
Jonathan E.Duchac
Ersa Tri Wahyuni
Amir Abadi Jusuf
BAB 8

PENGENDALIAN INTERNAL DAN


KAS
Tujuan Pembelajaran
Pengendalian Internal

Pengendalian Internal— Kerangka


Kerangka Kerja Terintegrasi
adalah standar yang digunakan
perusahaan dalam mendesain,
menganalisis, dan mengevaluasi
mengevaluasi pengendalian
internal.
Tujuan Pengendalian Internal
Unsur-Unsur Pengendalian Internal

▪ Lima unsur pengendalian internal (elements internal


control) yang ditetapkan oleh Kerangka Kerja
Terintegrasi.
1 • Lingkungan pengendalian

2 • Penilaian risiko (risk assessment)

3 • Prosedur pengendalian

4 • Pengawasan

5 • Informasi dan komunikasi


Tampilan 2: Unsur-Unsur dalam
pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian

▪ Tiga faktor yang memengaruhi lingkungan


pengendalian perusahaan adalah sebagai berikut.
Penilaian Risiko
▪ Semua perusahaan menghadapi risiko seperti
perubahan permintaan pelanggan, ancaman pesaing,
perubahan peraturan, perubahan dalam faktor-faktor
ekonomi
▪ Manajemen harus menilai risiko-risiko tersebut dan
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mengendalikannya.
Prosedur Pengendalian
▪ Prosedur pengendalian dibuat untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai,
termasuk mencegah kecurangan.
▪ Prosedur pengendalian, merupakan unsur pengendalian
internal yang paling penting, meliputi hal berikut ini.

1 • Personel yang kompeten, rotasi kerja, dan cuti wajib.

2 • Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan.

3 • Operasional, penyimpanan aset, dan akuntansi.

4 • Bukti dan langkah-langkah keamanan.


Tampilan 4: Prosedur Pengendalian Internal
Pengawasan

Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal dapat


menemukan kelemahan-kelemahan dan memperbaiki efektivitas
pengendalian.

Termasuk memantau perilaku karyawan dan sinyal peringatan


dari sistem akuntansi.
Tampilan 5: Sinyal Peringatan atas Masalah
Pengendalian Internal
Informasi dan Komunikasi

▪ Informasi mengenai lingkungan pengendalian,


penilaian risiko, prosedur pengendalian serta
pengawasan dibutuhkan manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada
pelaporan, hukum dan peraturan yang diperlukan.
▪ Manajemen juga dapat menggunakan infomasi
eksternal untuk menilai kejadian dan kondisi yang
dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal.
Keterbatasan Pengendalian Internal

▪ Sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan


keyakinan memadai, bukan jaminan. Hal ini disebabkan
faktor-faktor berikut.

Pengendalian Pertimbangan
elemen biaya-manfaat
manusia
Pengendalian Kas terhadap Penerimaan
dan Pembayaran (slide 1 dari 2)

▪ Kas (cash) meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro,


wesel, dan simpanan uang yang tersedia.
▪ Simpanan uang yang tersedia di bank atau institusi
keuangan lainnya, siap untuk ditarik kapan saja juga
disebut Kas.
▪ Biasanya, yang dianggap kas oleh sebagian besar orang
adalah semua jenis uang yang diterima oleh bank
untuk disimpan di rekening tabungan.
▪ Sebagai contoh, cek yang dapat Anda uangkan
biasanya dapat disimpan di bank dan hal itulah yang
dianggap sebagai kas.
Pengendalian Kas terhadap Penerimaan
dan Pembayaran (slide 2 dari 2)

▪ Sebuah perusahaan dapat memiliki beberapa rekening


bank, misalnya satu digunakan untuk pembayaran
secara umum dan satunya lagi untuk pembayaran gaji.
▪ Untuk setiap rekening banknya, perusahaan biasanya
membuat satu akun buku besar tersendiri.
▪ Kas adalah aset perusahaan yang paling mungkin untuk
dicuri dan digunakan secara tidak benar dalam
kegiatan bisnis. Untuk alasan ini, sebuah bisnis harus
mengendalikan kas dan transaksi kas secara hati-hati.
Pengendalian terhadap Penerimaan Kas

Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan,


perusahaan harus mengendalikan kas sejak diterima sampai
kas disimpan di bank.

Biasanya perusahaan menerima kas dari dua sumber utama:


Pelanggan.

• Pelanggan yang membeli barang atau jasa.


• Pelanggan yang membayar piutangnya.

Pengendalian yang penting untuk melindungi kas yang diterima


di penjualan langsung-tunai adalah mesin kasir.
Kas yang Diterima dari Penjualan Tunai
Kas Kurang atau Kas Lebih (Cash Short and
Over)—slide 1 dari 2

▪ Kasir dapat membuat kesalahan memberi uang


kembalian untuk pelanggan atau memasukkan nilai
penjualan tunai.
▪ Sebagai akibatnya, jumlah uang di tangan berbeda dari
jumlah penjualan tunai.
▪ Selisih tersebut akan dicatat dalam akun kas kurang
atau kas lebih (cash short and over).
Contoh Kas Kurang atau Kas Lebih
(Cash Short and Over)

▪ Sebagai ilustrasi, asumsikan data mesin kasir pada 3 Mei sebagai


berikut.
• Total kas pada mesin kasir untuk penjualan tunai Rp35.690.000
• Kas yang diterima pada penjualan tunai Rp35.668.000
▪ Penjualan tunai, penerimaan kas, dan kekurangan kas sebesar
Rp22.000 (Rp35.690.000 – Rp35.668.000) akan dicatat sebagai
berikut.
Kas Kurang atau Kas Lebih (Cash Short and
Over)—slide 2 dari 2

▪ Jika ada uang lebih, Kas Kurang atau Lebih akan


dikreditkan untuk kelebihan tersebut. Pada akhir
periode akuntansi:
• Saldo debit akun Kas Kurang atau Lebih dimasukkan
dalam Beban Lain-lain pada laporan laba rugi.
• Saldo kredit akun tersebut dimasukkan dalam
bagian Penghasilan Lain-Lain.
Kas yang Diterima Melalui Cek atau Giro

▪ Kas diterima melalui cek atau giro ketika pelanggan


membayar tagihan mereka.
▪ Kebanyakan faktur perusahaan dirancang agar para
pelanggan mengembalikan potongan faktur yang berisi
jumlah tagihan yang disebut slip pembayaran
(remittance slip), bersama dengan lembar pembayaran
mereka.
Kas yang Diterima Melalui Transfer
Dana Elektronik

▪ Kas juga dapat diterima dari pelanggan melalui transfer dana


elektronik (electronic fund transfers—EFT).
▪ Sebagian pemegang kartu kredit memberi kuasa kepada bank
penerbit kartu kredit untuk membebankan tagihan-tagihan rutin
seperti telepon seluler, Internet, dan jasa listrik ke kartu kreditnya.
▪ Dalam kasus ini, perusahaan mengirim formulir yang telah
ditandatangani nasabah kepada nasabah bank sebagai bentuk
otorisasi transfer dana elektronik bulanan. Setiap bulan,
perusahaan memberi tahu pelanggan, jumlah yang harus
ditransfer dan tanggal transfer secara elektronik.
▪ Pada tanggal jatuh tempo, perusahaan mencatat transfer
elektronik sebagai penerimaan kas ke rekening banknya dan mem-
posting jumlah yang dibayarkan sebagai pengurang saldo piutang
ke akun pelanggan yang bersangkutan.
Pengendalian Pembayaran Kas

Pengendalian terhadap kas harus memberikan


keyakinan yang memadai, bahwa:

• Pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi yang


telah diotorisasi.
• Kas digunakan secara efektif dan efisien. Sebagai
contoh, pengendalian seharusnya meyakinkan
bahwa semua diskon pembelian yang tersedia akan
diambil.
Sistem Voucher

▪ Sistem voucher (a voucher system) merupakan


serangkaian prosedur untuk mengizinkan dan mencatat
liabilitas dan pembayaran kas.
▪ Voucher adalah suatu dokumen yang memberikan
bukti pemberian izin membayar kas atau melakukan
transfer dana elektronik.
▪ Tagihan yang telah ditandatangani dapat dianggap
sebagai voucher.
▪ Saat voucher disiapkan untuk pembelian barang
voucher harus dilengkapi dengan faktur dari pemasok,
pesanan pembelian, dan laporan penerimaan barang.
Kas yang Dibayar dengan Transfer
Dana Elektronik

▪ Kas juga dapat dibayar melalui sistem transfer dana


elektronik.
▪ Sebagai contoh, Anda bisa menarik kas dari rekening
bank Anda menggunakan mesin ATM. Penarikan yang
Anda lakukan adalah contoh transfer dana elektronik.
▪ Perusahaan dapat juga menggunakan transfer dana
elektronik, misalnya membayar gaji karyawan.
Rekening Bank

▪ Perusahaan menggunakan rekening bank adalah untuk


pengendalian internal.
▪ Beberapa keuntungan pengendalian dengan menggunakan
rekening bank adalah sebagai berikut.
1. Rekening bank mengurangi jumlah kas di tangan.
2. Rekening menyediakan pencatatan mandiri atas transaksi
kas. Merekonsiliasi saldo atas akun kas dalam catatan
perusahaan dengan saldo kas menurut bank adalah
pengendalian yang penting.
3. Penggunaan rekening bank memfasilitasi proses transfer
dana menggunakan sistem transfer dana elektronik.
Laporan Bank

▪ Bank mengelola pencatatan seluruh transaksi rekening


bank.
▪ Rangkuman seluruh transaksi, yang disebut laporan
bank (bank statement), dikirimkan ke nasabah dalam
bentuk cetakan (hard copy) maupun email (soft copy).
▪ Laporan bank menunjukkan saldo awal, penambahan,
pengurangan, dan saldo pada akhir periode.
Tampilan 7: Laporan Bank
Hubungan Antara Rekening Bank dan Laporan
Bank
Laporan Bank sebagai Alat Pengendali
terhadap Kas

▪ Laporan bank merupakan salah satu alat penting yang


digunakan perusahaan untuk mengendalikan kas.
▪ Perusahaan dapat menggunakan laporan bank untuk
membandingkan transaksi kas di catatan akuntansinya
dengan catatan yang dibuat oleh bank.
Tampilan 9: Catatan PT Sigma Utama dan
Laporan Bank
Selisih Antara Saldo Kas Perusahaan dan
Laporan Bank

▪ Selisih tersebut dapat disebabkan oleh tertundanya


pencatatan transaksi yang dilakukan oleh salah satu
pihak.
▪ Selisih tersebut mungkin juga berasal dari kesalahan
dalam pencatatan transaksi yang dilakukan baik oleh
perusahaan atau bank.
Rekonsiliasi Bank (slide 1 dari 2)

Merupakan analisis informasi dan jumlah yang


menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam
rekening bank berbeda dari saldo
kas dalam buku besar dan bertujuan untuk
menghasilkan saldo kas yang disesuaikan.

Saldo kas disesuaikan yang ditentukan dalam


rekonsiliasi bank dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan.
Rekonsiliasi Bank (slide 2 dari 2)

Rekonsiliasi bank biasanya dibagi dalam dua bagian.

• Bagian bank, dimulai dengan saldo kas menurut rekening


bank dan berakhir dengan saldo yang disesuaikan.
• Bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut
catatan perusahaan dan berakhir dengan saldo yang
disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang telah disesuaikan harus
sama.

Saldo yang disesuaikan dalam rekonsiliasi oleh bank dan


perusahaan harus sama.
Contoh Rekonsiliasi Bank
Langkah-Langkah dalam Rekonsiliasi Bank
(slide 1 dari 2)
Langkah-Langkah dalam Rekonsiliasi Bank
(slide 2 dari 2)
Ilustrasi dari Rekonsiliasi Bank
(slide 1 dari 3)

▪ Sebagai gambaran mengenai rekonsiliasi bank, kita


akan menggunakan rekening bank untuk PT Sigma
Utama di Tampilan 7.
▪ Laporan bank ini menunjukkan saldo sebesar
Rp3.359.780 per 31 Juli. Saldo kas dalam buku besar PT
Sigma Utama pada tanggal yang sama adalah
Rp2.549.990.
▪ Berikut ini adalah informasi-informasi yang perlu
dicocokkan dengan menggunakan langkah-langkah
yang telah disebutkan.
Ilustrasi dari Rekonsiliasi Bank
(slide 2 dari 3)
▪ Langkah 2. Setoran tanggal 31 Juli, belum dicatat dalam rekening
bank: Rp816.200.
▪ Langkah 3 . Cek yang belum diuangkan:

▪ Langkah 6. Wesel tagih Rp400.000 berikut bunga sebesar Rp8.000


diterima oleh bank belum dicatat dalam jurnal seperti ditunjukkan
dalam memo kredit Rp408.000.
▪ Langkah 7. Cek dari pelanggan (Thomas Tarigan) sebesar
Rp300.000 dikembalikan oleh bank karena dana tidak mencukupi
seperti tampak dalam memo debit Rp300.000.
Ilustrasi dari Rekonsiliasi Bank
(slide 3 dari 3)

▪ Beban administrasi bank Rp18.000 belum dicatat dalam


jurnal seperti ditunjukkan dalam memo debit Rp18.000.
▪ Sebagai tambahan, sebuah kesalahan Rp9.000
ditemukan. Kesalahan ini terjadi ketika cek No. 879
sebesar Rp732.260 untuk pembayaran utang ke CV
Mahakam, dicatat di jurnal sebesar Rp723.260.
Tampilan 11: Rekonsiliasi Bank untuk
PT Sigma Utama
Ayat Jurnal untuk PT Sigma Utama

▪ Berdasarkan rekonsiliasi bank sebelumnya, ayat jurnal


untuk PT Sigma Utama adalah sebagai berikut.
Dana Kas Keperluan Khusus
(slide 1 dari 2)

▪ Perusahaan biasanya harus membayar sejumlah


pengeluaran kecil seperti prangko, perlengkapan
kantor, atau perbaikan kecil.

Dana kas kecil (petty cash fund), dibentuk pertama-tama dengan memperkirakan
jumlah kas yang diperlukan untuk pembayaran selama periode tertentu, misalnya
selama satu minggu atau satu bulan.

Cek ditulis dan diuangkan sebesar jumlah perkiraan tadi.

Uang dari cek tersebut, kemudian diberikan kepada karyawan yang berhak untuk
mengeluarkan uang dari dana kas. Untuk tujuan pengendalian, perusahaan dapat
menetapkan batasan jumlah maksimum pembayaran dan jenis pembayaran yang
dapat dilakukan dari dana tersebut.
Dana Kas Keperluan Khusus
(slide 2 dari 2)

Dana kas kecil biasanya diisi kembali pada jarak


periodik atau saat dana habis atau mencapai jumlah
minimum.

Saat dana kas kecil diisi kembali, akun yang didebit


ditentukan dengan merangkum penerimaan kas kecil.

Kemudian cek ditulis sejumlah ini dan dimasukkan


dalam kas kecil.
Ilustrasi Dana Kas Kecil (slide 1 dari 3)

▪ Asumsikan bahwa dana kas kecil sebesar Rp500.000


dibentuk pada tanggal 1 Agustus.

▪ Kas kecil didebit jika:


• Dana kas kecil dibuat,
• Ketika jumlah dana dinaikkan.
▪ Kas kecil dikredit ketika jumlah dana kas kecil
diturunkan.
Ilustrasi Dana Kas Kecil (slide 2 dari 3)

▪ Pada akhir bulan Agustus, bukti kas kecil menunjukkan


pengeluaran untuk pos-pos berikut.
Ilustrasi Dana Kas Kecil (slide 3 dari 3)

▪ Ayat jurnal untuk mengisi kembali dana kas kecil pada


tanggal 31 Agustus adalah sebagai berikut.
Pelaporan Kas dalam Laporan Keuangan
(slide 1 dari 2)

▪ Kas biasanya dicatat sebagai yang pertama dalam


bagian Aset Lancar di laporan posisi keuangan.
▪ Perusahaan dapat memiliki jumlah kas melebihi
kebutuhan operasinya dan biasanya perusahaan
menginvestasikan kasnya dalam investasi yang sangat
likuid untuk memperoleh bunga. Investasi semacam ini
disebut setara kas (cash equivalents).
Pelaporan Kas dalam Laporan Keuangan
(slide 2 dari 2)

▪ Laporan posisi keuangan Kedai Kopi yang menyajikan


kas ditunjukkan sebagai berikut.
Rasio Kas pada Pengeluaran Kas per
Bulan (slide 1 dari 2)
▪ Untuk perusahaan yang baru mulai berjalan atau
sedang dalam kesulitan keuangan, kas merupakan hal
penting untuk proses kelangsungan hidup.
▪ Rasio kas terhadap beban kas bulanan (ratio of cash to
monthly cash expenses) berguna untuk menilai berapa
lama perusahaan dapat melanjutkan operasinya tanpa:
1. Pembiayaan tambahan; dan

2. Arus kas positif dari kegiatan operasi.


Rasio Kas pada Pengeluaran Kas per
Bulan (slide 2 dari 2)
▪ Rasio kas terhadap beban kas bulanan kemudian dapat
dihitung sebagai berikut.

▪ Kas, termasuk setara kas, diperoleh dari laporan posisi


keuangan akhir periode.
▪ Beban kas bulanan, terkadang disebut cash burn,
diestimasi dari bagian aktivitas operasi laporan arus kas
sebagai berikut.
Ilustrasi Rasio Kas pada Pengeluaran Kas
per Bulan (slide 1 dari 2)

▪ Data berikut (dalam ribuan) diambil dari laporan


keuangan Ocean Power Technologies:
Ilustrasi Rasio Kas pada Pengeluaran Kas
per Bulan (slide 2 dari 2)

▪ Berdasarkan data yang disajikan sebelumnya, beban kas


bulanan dan rasio kas pada beban kas bulanan dapat
dihitung sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai