Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Piutang Wesel atau wesel tagih adalah janji tertulis yang dibuat pelanggan untuk membayar
kepada perusahaan sejumlah tertentu dan bunga pada tingkat yang disepakati.
Wesel bayar adalah janji tertulis yang dibuat oleh perusahaan untuk membayar kepada
kreditor sejumlah tertentu dan bunga pada tingkat yang telah disepakati.
Wesel tagih gagail bayar adalah wesel tagih yang gagal dibayar oleh pembuatnya pada
tanggal jatuh tempo.
Diskonto adalah bunga yang dikurangi dari nilai jatih tempo wesel tagih.
Perlu diketahui juga bahwa, pihak yang meminta agar wesel dibayarkan disebut penerima
pembayaran, sedangkan pihak yang membuat janji pembayaran disebut pembuat wesel.
Jika wesel bisa dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang
atau badan yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo (due date).
Wesel yang bisa dipindahtangankan bisa di-diskonto-kan ke bank sebelum jatuh temponya.
Seperti dalam piutang, piutang wesel harus dipisahkan untuk wesel dagang, wesel dari
pegawai dan yang lainnya.
Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang
belum jatuh tempo, yaitu dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak.
Maksudnya adalah pengalihan piutang wesel atau pen-diskontoan wesel adalah meminjam
uang ke bank dengan menggunakan piutang wesel sebagai jaminan.
Bank akan memberikan pinjaman yang besarnya dibawah jumlah piutang wesel saat jatuh
tempo serta dikenakan bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto .
Pen-diskonto-an wesel ini biasanya dilakukan dengan syarat jika pembuat wesel tidak
melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo.
Maka pihak yang mendiskontokan bertanggungjawab untuk melunasi wesel tersebut.
Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan merupakan hutang yang belum
pasti (contingent liabilities) sehingga harus nampak dalam catatan.
Waktu antara tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh tempo piutang wesel jangka pendek
bisa dinyatakan dalam hari atau bulan.
Bila dinyatakan dalam hari maka tanggal jatuh tempo wesel dinyatakan jumlah hari sesudah
tanggal penerbitan.
Contoh #01:
Misalnya wesel dengan nominal Rp. 300.000,- jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret
2015 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.
Apabila wesel di atas jangka waktunya 60 hari maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada
tanggal 30 April 2015.
Pada tanggal 30 April sudah berjangka waktu 60 hari, maka wesel tersebut jatuh tempo pada
tanggal 30 April 2015.
Apabila wesel jangka waktu 2 bulan tertanggal 17 Februari 2015, maka wesel tersebut akan
jatuh tempo pada tanggal 17 April 2015.
Wesel 3 bulan tertanggal 30 Nopember 2015 akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2016.
Rumus perhitungan diskonto di atas berlaku untuk wesel tidak berbunga maupun wesel
berbunga.
Wesel tidak berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal, sedangkan wesel
berbunga nilai jatuh temponya sebesar nominal ditambah bunga.
Contoh 02
Contoh #03:
Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan didiskontokan dengan diskonto
sebesar 10% setahun.
Pendiskontoan wesel
berbunga di atas oleh pihak yang mendiskontokan wesel akan dicatat dengan jurnal sebagai
berikut :
Tetapi apabila pihak yang mendiskontokan wesel bertanggung jawab jika wesel tersebut
tidak dilunasi oleh pembuatnya maka yang dikredit adalah rekening piutang wesel
didiskontokan.
Rekening piutang wesel didiskontokan menunjukkan utang yang belum pasti (contingent
liabilities).
Pihak yang mendiskontokan piutang wesel bertanggung jawab atas pelunasan piutang wesel
tersebut.
Jika piutang wesel yang didiskontokan tidak dilunasi oleh pembuatnya pada saat jatuh
tempo
Maka pihak yang mendiskontokan wesel harus membayar sebesar nilai nominal wesel
ditambah bunga dan biaya penagihan.
Jumlah yang dibayarkan ini dicatat sebagai piutang dari pihak yang membuat wesel.
Selanjutnya rekening piutang wesel dari piutang wesel didiskontokan ditutup.
Apabila pembuat wesel melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang
mendiskontokan wesel menutup rekening piutang wesel dan piutang wesel didiskontokan.
Keterangan:
Bagaimana bila pembuat wesel yaitu pembeli (A) tidak melunasi weselnya atau gagal
bayar?
Bila pembuat wesel (pembeli) tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka bank
akan menagih pada pihak yang mendiskontokan wesel (penjual).
Penyebab terjadinya piutang wesel dan gagal bayar secara sederhana dapat digambarkan
sebagai berikut:
Keterangan:
Pak Agus pada tanggal 01 Maret 2019 memberikan wesel sebesar Rp. 300.000 kepada
MyCom Computer Course (MCC) .
Tujuan penerbitan wesel bayar ini adalah untuk memperpanjang hutangnya pada MyCom
Computer Course.
Pada tanggal 26 Maret 2019 MyCom Computer Course mendiskontokan wesel tersebut ke
bank C dan dipotong diskonto 10% setahun.
Pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 1 Mei 2019 wesel dilunasi Pak Agus.
Jurnal pencatatan piutang wesel yang dibuat oleh masing-masing pihak adalah sebagai
berikut :
1 Maret 2019 :
Penyerahan wesel dari Pak Agus kepada MyCom Computer Course nominal Rp 300.000,
jangka waktu 2 bulan dan tidak berbunga.
26 Maret 2019 :
MyCom Computer Course mendiskontokan wesel kepada bank C, beban diskonto 10% per
tahun.
01 Mei 2019 :
Pak Agus melunasi weselnya kepada bank C
Setiap penerimaan cicilan terdiri dari bunga dari pokok pinjaman dan pengurangan atas
pokok pinjaman.
Penerimaan bunga setiap periode cicilan piutang wesel akan semakin menurun sedangkan
cicilan pokok pinjaman makin bertambah.
Piutang wesel dengan angsuran dicatat sebesar nilai nominalnya, dan selanjutnya dibuatkan
jurnalnya untuk mencatat cicilan yang sudah dilakukan.
Perlu diketahui,
bahwa untuk
melaporkan piutang
dalam neraca atau
laporan posisi
keuangan adalah
sebesar jumlah yang
akan direalisasikan
yaitu jumlah yang
diharapkan akan
DAPAT DITAGIH.
Demikian juga dengan piutang wesel yang diperkirakan akan dapat ditagih dan menjadi kas
dalam satu periode disajikan pada Neraca di bagian aktiva lancar.
Urutan likuiditas ini mencerminkan seberapa cepat setiap jenis aktiva lancar bisa dikonversi
menjadi kas.
Piutang wesel disajikan pada laporan keuangan (neraca) bersama dengan piutang-piutang
lain dan diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya.
Piutang wesel disajikan pada urutan pertama dari piutang dengan asumsi piutang wesel
tersebut yang paling likuid dibandingkan dengan jenis piutang lain di urutan bawahnya.
SOAL 1
1. Pada tanggal 24 Januari 2016 PT. Gemilang menjual barang dagangan sebesar Rp
8.000.000 kepada PT. Murni dengan utang-piutang biasa
2. Tanggal 1 Pebruari 2016 disepakati oleh PT. Gemilang dan PT. Murni bahwa utang
piutang biasa dari jual-beli barang dagangan pada 24 Januari 2016 yang lalu, dirubah
menjadi utang-piutang wesel yang berbunga 4% per bulan. Tanggal jatuh tempo ditetapkan
tanggal 1 Agustus 2016.
3. Tanggal 1 Juni 2016 PT. Gemilang menjual notes receviablenya kepada PT. Mega,
dengan diskon sebesar 3% sebulan.
4.Tanggal 1 Agusutus PT. Murni melunasi utangnya sebesar Rp 8.000.000 kepada PT. Mega
dengan tepat.
Soal 2.