Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK AKUNTANSI SYARIAH

“Transaksi yang Dilarang dalam Sistem Keuangan Islam”

Disusun oleh:

Miftahul Janna 36119038

Muh.Akbar 36119040

Andi Ummi Kalsum 36119051

Lidia Fina F.Nauw 36119085


1. Riba

Adanya tambahan pada nilai hutang, disebabkan oleh waktu pembayaran


diperpanjang, ini karena peminjam tidak memiliki kemampuan membayar tepat
waktu. Biasanya praktik riba ini banyak dilakukan di zaman jahiliyah.
Misalnya, pemberi hutang berkata ke penerima hutang ketika jatuh tempo,
“Anda harus melunasi pinjaman sekarang berdasarkan jumlah Anda berhutang atau
bisa membayar di lain waktu dengan persyaratan adanya tambahan nominal”.

1) Selain itu, contoh ialah pemakaian kartu kredit. Ketika pengguna credit card
melakukan pembelian barang seharga Rp.1.000.000,-, namun tidak memiliki
kemampuan melakukan pembayaran penuh ketika jatuh tempo, pengguna pun
wajib membayar bunga.
2) Pegadaian

Pegadaian ialah sebuah badan yang menjalankan aktivitas keuangan


berbentuk gadai. Contohnya, Anda menggadaikan surat berharga atau barang,
berupa BPKB, surat tanah atau yang lainnya. Namun, pegadaian
biasanya menambahkan biaya administrasi dan bunga wajib dibayarkan ketika
Anda menebus barang tersebut kembali. Inilah yang dimaksud dengan contoh
riba.

3) Pinjaman Bank

Contoh riba lainnya yaitu meminjam uang di perusahaan perbankan


lalu dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun lamanya. Akan tetapi, pihak
bank memberikan kewajiban supaya Anda membayarkan uang dalam jumlah
lebih besar dibandingkan nilai pokok pinjaman. Karena itu, usahakan jangan
pernah pinjam uang di bank. Apabila dala kondisi darurat, lebih baik pinjam
kepada keluarga atau teman dekat kita.

Sistem ini bisa dianggap riba jika kedua pihak, di antaranya pihak peminjam
dan pihak pemberi pinjaman menyepakati ketentuan tersebut. Jika pihak
peminjam tidak bisa membayar uang pinjamannya dalam jangka waktu
tertentu, Ia akan dikenakan bunga atau tambahan biaya.

4) Transaksi Jual Beli


Transaksi jual beli, seperti menukar emas kalung 10 gram dengan emas gelang
seberat 5 gram. Walaupun gelang tersebut dikatakan mempunyai nilai estetika
lebih banyak daripada kalung, namun tetap saja tergolong kategori riba.

5) Memberi Hadiah Berbentuk Hutang

Bu Rani meminjam uang sebesar Rp.5.000.000,- ke Bu Mimi yang akan


diangsur selama lima bulan lamanya. Dalam pelunasannya, ternyata Bu Rani
memberikan hadiah ke Bu Mimi. Ini bisa dikatakan riba, sebab mengambil
manfaat dari hutang.

Terkecuali bila mereka berdua sudah terbiasa memberi hadiah, jadi pemberian
hadiah ini bukan dikarenakan alasan hutang piutang.

2. Ihtikar

Menurut Yusuf Al-Subaily (2009) Ihtikar adalah menahan barang yang merupakan
hajat orang banyak dengan tidak menjualnya agar permintaan bertambah dan harga
menjadi naik, saat itulah kemudian ia menjualnya. Berdasarkan pengertian tersebut
maka, Contoh praktik jenis transaksi ihtikar

a. Seorang pedagang minyak mengetahui bahwa kebutuhan minyak pada hari


raya akan meningkat. Oleh karena itu jauh sebelum hari raya tersebut,
pedagang tersebut telah menyimpan sebagian minyaknya. Walaupun ia
menyimpan / mengurangi minyaknya, ia tetap menjualnya sesuai harga pasar.

b. Dimasa pandemi ini beberapa oknum memanfaatkan keadaan dengan


menimbun banyak masker lalu dijual kembali dengan harga yang tidak masuk
akal

c. Para penimbun bahan pangan biasanya menyimpan barang di awal Ramadan


dan akan mendapatkan keuntungan besar sejalan dengan semakin
mendekatnya Idulfitri.Mereka baru menjualnya saat permintaan begitu tinggi
menjelang Idulfitri, ketika masyarakat sudah tidak terlalu memperhatikan
harga atau tetap membeli dengan harga yang sangat tinggi karena kebutuhan
yang tidak bisa ditunda lagi.

d. Bulog ketika terjadi panen raya untuk stabilisasi harga. Pada saat paceklik,
Bulog menjualnya kembali agar harga pasar tidak terlalu tinggi.

e. Penimbunan barang dilakukan pada saat menjelang idul fitri kemudian


barang komoditi ditimbun selama 1-2 minggu dikarenakan dalam pertengahn
bulan ramadhan seluruh masyarakat memerlukan barang komoditi tersebut
seperti telur, gula, cabai bahkan daging yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda dan memperkaya diri sendiriv

3. Gharar( perjudian)

Taghrir dalam bahasa Arab gharar, yang berarti : akibat, bencana, bahaya, resiko, dan
ketidakpastian. Dalam istilah fiqh muamalah, taghrir berarti melakukan sesuatu
secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi; atau mengambil resiko
sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung resiko tanpa mengetahui dengan persis
akibatnya, atau memasuki kancah resiko tanpa memikirkan konsekuensinya, maka
Contoh praktik jenis transaksi gharar

a) Gharar dalam Kuantitas

Misalnya seorang petani tembakau sudah membuat kesepakatan jual beli dengan
pabrik rokok atas tembakau yang bahkan belum panen. Pada kasus ini, pada kedua
belah pihak baik petani tembakau maupun pabrik rokok mengalami ketidakpastian
mengenai berapa pastinya jumlah tembakau yang akan panen. Sehingga terdapat
gharar atas barang yang ditransaksikan.

b) Gharar dalam Kualitas

Misalnya seorang pembeli sudah membuat kesepakatan untuk membeli anak


kambing yang masih berada di dalam kandungan. Pada kasus ini, baik penjual
maupun pembeli tidak mengetahui dengan pasti apakah nantinya anak kambing ini
akan lahir dengan sehat, cacat, atau bahkan mati. Sehingga terdapat ketidakpastian
akan barang yang diperjualbelikan.

c) Gharar dalam Harga

Misalnya Tn. A menjual motornya kepada Tn. B dengan harga Rp 8.000.000 jika
dibayar lunas dan Rp 10.000.000 jika dicicil selama 10 bulan. Pada kasus ini,
tidak ada kejelasan mengenai harga mana yang dipakai. Bagaimana jika Tn. B
dapat melunasi motornya dalam waktu kurang dari 10 bulan? Harga mana yang
akan dipakai? Hal inilah yang menjadi suatu ketidakpastian dalam transaksi.

d) . Gharar menyangkut waktu penyerahan

Misalnya Basti sudah lama menginginkan handphone milik Miro. Handphone


tersebut bernilai Rp 4.000.000 di pasaran. Suatu saat, handphone tersebut hilang.
Miro menawarkan Basti untuk membeli handphone tersebut seharga Rp 1.500.000
dan barang akan segera diserahkan begitu ditemukan. Dalam kasus ini, tidak ada
kepastian mengenai kapan handphone tersebut akan ditemukan, dan bahkan mungkin
tidak akan ditemukan. Hal ini menimbulkan gharar dalam waktu penyerahan barang
transaksi.

e) Contoh jual beli gharar jenis ini yaitu, penjual menjual barang dengan
harga Rp 100.000, namun tidak diketahui jelas barang tersebut, menjual
tanah, namun ukuran tanah tersebut tidak diketahui, dan lain sebagainya.

4. Risywah ( suap)

Risywah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu raasyaayang berarti
upah, komisi, atau suap. Menurut Abdullah Ibn Abdul Muhsin, risywah adalah
sesuatu yang diberikan kepada hakim atau orang yang mempunyai wewenang
memutuskan sesuatu supaya orang yang memberi mendapatkan kepastian hukum
atau mendapatkan keinginannya. Risywah juga dipahami oleh Ulama sebagai
pemberian sesuatu yang menjadi alat bujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun menurut MUI, risywah(suap) adalah pemberian yang diberikan oleh
seseorang kepada orang lain (pejabat) dengan maksud meluluskan suatu perbuatan
yang batil (tidak benar menurut syara') atau membatilkan perbuatan yang hak.
Menurut Al-Sayyid Abu Bakr,

Risywah adalah memberikan sesuatu agar hukum diputuskan secara tidak


benar/tidak adil, atau untuk mencegah putusan yang benar/adil. Dalam Islam,
hukum risywahadalah haram. Karena perbuatan ini dapat merusak tatanan
profesionalisme dalam bisnis dan dapat merugikan orang lain. Hak seseorang
dalam suatu bisnis bisa lepas disebabkan adanya risywah(suap) yang dilakukan
oleh pihak lain (kompetitor)

Contoh praktik risywah/suap

a) risywah yang keharamannya ada pada dua belah pihak, yaitu yang
memberi suap dan yang menerimanya.Sebagai contoh, seorang ingin
menduduki suatu jabatan. Kemudian dia menyuap orang yang berwenang
supaya memudahkan ambisinya. Atau dalam kasus yang lain, seperti dalam
kontrak proyek, dimana seorang kontraktor menyuap pejabat yang
berwenang, supaya menyerahkan penggarapan proyek kepada kontraktor
yang telah menyuapnya.
b) Contoh lainnya bukan dalam hal memperebutkan posisi, namun dalam hal
peradilan. Seperti seorang menyuap hakim, agar ia berpihak kepadanya dan
memudahkan kepentingannya.Pada kasus yang seperti ini, suap hukumnya
haram baik bagi pemberi maupun penerima.
c) risywah yang keharamannya hanya ada pada salah satu pihak saja, yaitu
pihak penerima suap.Lumrahnya terjadi pada saat mengambil hak atau
mencegah dari kedzoliman orang lain. Sebagai contoh, seorang hidup di
negeri yang pemerintahnya tamak; merampas harta rakyatnya. Lalu ia pun
menyuap penguasa tersebut, untuk mencegah dari keserakahannya.
d) contoh yang lain misalnya, seorang kesulitan untuk mendapatkan haknya,
kecuali dengan cara menyuap. Misal dalam hal pengurusan administrasi
yang berhubungan dengan birokrasi pemerintah. Maka dalam hal ini,
hendaknya bagi pihak yang diamahi untuk menduduki posisi tertentu
dalam birokrasi pemerintahan, berhati-hati dan bertakwa kepada Allah.
Karena, dalam kondisi ini, suap haram hukumnya bagi penerima dan halal
bagi pemberi; dalam rangka meraih haknya.

5. Talaqqi Rukban

Talaqqi Rukban adalah pembelian barang dengan cara mencegat orang desa
sebelum sampai di pasar agar ia dapat membeli barang dengan harga murah , ada
beberapa contoh Talaqqi rukban di antaranya

a) Contoh lain misalnya, seorang pedagang dalam rangka menaikkan harga


jual barangnya. Ia membuat beberapa pemesanan fiktif terhadap barang
dagangannya. Order tersebut digunakannya sebagai daya tawar (bargaining
power) dalam transaksi mereka terhadap para konsumennya, sehingga
mereka bisa menentukan harga yang tinggi terhadap konsumennya
b) Praktik transaksi ini secara konkrit adalah seorang penjual datang ke pasar
dan pembeli menghadangnya sebelum penjual sampai ke pasar. Kemudian
pembeli tersebut membeli barang dagangannya dengan harga dibawah
standar pasar karena penjual tidak tahu harga standar yang berlaku di pasar
(Tayyar: 2009: 52).

Transaksi ini dilarang karena mengandung dua hal : pertama, rekayasa


penawaran yaitu mencegah masuknya barang ke pasar (entry barrier),
kedua, mencegah penjual dari luar kota untuk mengetahui harga pasar yang
berlaku

c) si pembeli kedua berkata pada si penjual yang masih berada dalam


tenggang khiyar dengan pembeli pertama, “Mending kamu batalkan saja
transaksimu dengan pembeli pertama tadi. Saya bisa beli dengan harga
lebih tinggi dari yang ia beli.” Si pembeli dalam kondisi ini berani
membayar dengan harga lebih tinggi sehingga penjual berani membatalkan
transaksi dengan pembeli perta
d) pembelian komoditi/barang dengan cara mencegat orang desa (kafilah),
yang membawa barang dagangannya (hasil pertanian, seperti: beras,
jagung, dan gula) sebelum sampai di pasar agar ia dapat membeli barang di
bawah harga yang berlaku di pasar. Praktik ini dapat mendatangkan
kerugian bagi orang desa yang belum mengetahui/buta dengan harga yang
berlaku di pasar. (Asyari, 2003: 100)
e) contoh lainnya ketika barang yang di jual dari Kalimantan ke Papua tetapi
mesti transit untuk memperdagangkan barang dagangan nya di Jakarta
lebih dahulu maka dari itu barang yang akan di jual lebih murah di daerah
jawa dibandingkan dengan di Papua
2. Jelaskan 5 kerugian dari praktiknya

1. RIBA

a) . Masyarakat pengguna kredit tidak memiliki kemampuan melakukan


pembayaran penuh ketika jatuh tempo, pengguna pun wajib membayar
bunga.
b) pegadaian biasanya menambahkan biaya administrasi dan bunga wajib
dibayarkan ketika Anda menebus barang tersebut kembali ,jumlah kredit
gadai masih terbatas dan juga memiliki sewa modal pegadaian relatif lebih
tinggi dari tingkat suku bunga perbankan
c) pihak bank memberikan kewajiban supaya Anda membayarkan uang dalam
jumlah lebih besar dibandingkan nilai pokok pinjaman. Karena itu,
usahakan jangan pernah pinjam uang di bank.
d) bergantung pada riba hanya akan menghalangi manusia dalam bekerja.
Dengan riba, seseorang akan merasa tidak perlu bekerja lagi karena akan
mendapatkan uang kompensasi tanpa harus lelah-lelah bekerja.
e) riba akan memutuskan kebaikan antarsesama. Dengan riba, seseorang akan
merasa senang dengan memberikan pinjaman dan dikembalikan dengan
jumlah yang lebih besar. Itulah mengapa riba itu diharamkan dalam Islam
2. IHTIKAR
a. Dapat mengakibatkan kerugian ketidakpuasan pada masyarakat
b. Ketamakan dan bukti keburukan moral serta mempersulit manusia,
terutama dalam bidang ekonomi
c. Penyimpanan tidak terstruktur, yaitu adanya faktor internal insidental
dan temporer yang mengganggu sistem pasar
d. Ketidaksempurnaan informasi dan penyesuaian
e. Larangan yang ada dalam agama ini memang tidak memberikan sanksi
secara tegas, akan tetapi sanksinya berupa keharaman hukum yang
perhitungannya kelak di akhirat.

3. Gharar( Perjudian)

a) Merupakan salah satu cara memakan harta orang lain dengan cara yang tidak
bisa dibenarkan
b) Dapat menimbulkan permusuhan sesama Muslim. Salah satu prinsip dasar
Islam adalah menciptakan suasana saling menyayangi, mengasihi, dan
mencintai sesama pemeluknya, sehingga bagaikan saudara seketurunan dan
bagaikan satu tubuh. Maka apapun yang dapat merusak sendi-sendi ini
dilarang dalam Islam, termasuk jual beli gharar.
c) Mengumpulkan harta dengan cara untung-untungan dan judi menyebabkan
orang lupa mendirikan shalat dan zikrullah, serta menghancurkan dan
menghilangkan keberkahan harta.
d) Mengalihkan konsentrasi berpikir dari hal yang berguna kepada keuntungan
yang bersifat semu.
e) Dapat menghancurkan ekonomi negara bahkan ekonomi dunia. Misalnya,
krisis ekonomi global yang terjadi di tahun 2008 adalah bermula dari Amerika
Serikat yang menjalar ke seluruh ekonomi dunia. Salah satu faktor
penyebabnya adalah maraknya gharar dan perjudian di bursa, yang
menyebabkan terjadinya ekonomi semu spekulatif, bukan ekonomi realistis.
“Bagaikan gelembung sabun kelihatan besar, tetapi di dalamnya kosong, suatu
saat pasti meletus…” begitu tulisan Dr. Rafiq Al Misri, peneliti senior
ekonomi Islam di Islamic Development Bank dalam bukunya “Al Azmah Al
Maliyah Al ‘Alamiyah” saat menganalisa faktor penyebab krisis ekonomi
global.

4. Kerugian suap
1). Tumbuhnya akhlaq dan mental buruk orang yang terlibat di dalamnya
maupun generasi setelahnya, seperti ambisius terhadap kekuasaan,
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan sekalipun
haram.
2) Penguasa muncul bukan karena kualitas dan kompetensinya, melainkan
karena uang yang diberikannya. Akibatnya pemerintahan diisi oleh orang
yang tidak qualified namun gila kekuasaan.
3) Maraknya korupsi karena para penyuap ingin mengembalikan modal suap
yang keluar saat pemilu.
4) Tersebarnya perilaku nista, lenyapnya akhlaq yang baik, kezhaliman
terhadap kaum lemah, sebagian masyarakat menganiaya sebagian yang lain.
5) Dampak terburuk adalah segera datangnya adzab dan kemurkaan Allah.

5) kekurangan/keburukan Talaaqi Rukban

1.Menurut jumhur ulama (mayoritas ulama) jual beli seperti ini diharamkam
karena adanya pengelabuan, jual beli dengan cara talaqqi rukban juga
mengakibatkan supply dan demand tidak bertemu sehingga tidak terjadi pasar
yang sehat yang dapat menentukan harga dengan adil.
2. ketahui bahwasanya ia menderita kerugian besar karena harga yang
ditawarkan jauh dengan harga normal jika ia berjualan di pasar itu sendiri,
maka ia punya hak khiyar untuk membatalkan jual beli (Lihat Syarh ‘Umdatul
Fiqh, 2: 805).

3. Adanya pelarangan ini dikarenakan adanya unsur ke-tidakadilan atas


tindakan yang dilakukan oleh pedagang kota yang tidak menginformasikan
harga yang sesungguhnya terjadi di pasar. Mencari barang dengan harga lebih
murah tidaklah dilarang, namun apabila transaksi jual-beli antara dua pihak
dimana yang satu memiliki informasi yang lengkap sementara pihak lain tidak
tahu berapa harga di pasar yang sesungguhnya, ini sangatlah tidak adil dan
merugikan salah satu pihak

4. adanya rekayasa penawaran yaitu mencegah masuknya barang ke pasar


(entry barrier)

5. mencegah penjual dari luar kota untuk mengetahui harga pasar yang
berlaku.

3 JELASKAN 5 KEUNTUNGAN DARI PRAKTIK

1 .RIBA

1. Mendapat Keberkahan Allah SWT


2. Menghindari Harta dari penggunaan yang Batil
3. Mendukung seseorang untuk menggunakan harta nya dengan bersih
4. Mendukung seseorang untuk memiliki tabungan Dunia Akhirat
5. Menjalin silatuhami sesama Muslim dengan baik

2 IHTIKAR

a. Dengan begitu, tidak ada monopoli bagi seseorang atau sekelompok orang
yang membuatnya berkuasa dan menyimpan barang-barang itu untuk diri
mereka sendiri.

b. agar tidak terjadi ihtikar dalam setiap komoditi, manfaat atau jasa yang
sangat dibutuhkan masyarakat.

c. mencegah hal hal yang menyulitkan manusia secara umum

d. akan tercipta situasi pertumbuhan dan ekonomi dalam masyarakat

e. akan tercipta banyak kesempatan kerja yang baru dan mengurangi


pengangguran
3. GHARAR

a) Orang akan dapat istiqomah menjalankan tanggung jawab yang diemban


dalam kaitannya dengan Allah ataupun sesama manusia.

b) Perekonomian keluarga akan dapat distabilkan dengan berbagai usaha yang


nyata-nyata halal dan menghasilkan rizqi yang barokah

c) Melatih diri untuk sabar dan tenang dalam menghadapi berbagai tipuan
dunia

d) Mantap dan khusyu’ dalam berdzikir dan beribadah kepada Allah

e) Menyebabkan orang konsisten menjalankan kewajiban terhadap diri, orang


lain dan Penciptanya

4. Talaqqî al-rukbân

1. untuk melindungi konsumen yang ada di pasar dari melambungnya


harga yang diakibatkan oleh praktik talaqqî al-rukbân
2. mencegah masuknya barang ke pasar (entry barrier) atau mencegah
penjual dari luar kota untuk mengetahui harga yang berlaku.
3. melindungi hak-hak masyarakat yang bertransaksi di pasar,
4. hak memilih untuk menjual atau tidaknya barang berdasarkan
informasi yang sempurna mengenai harga yang berlaku di pasar
5. dan mereka tidak merasa ditipu oleh pelaku talaqqî al-rukbân

5. Suap

1) Mendapatkan apa yang diinginkan dengan mudah dan


mempermudah segala kepentingan-kepentingan besar dengan
instan.
2) memberikan sesuatu untuk mendapatkan pangkat dan kedudukan
ataupun jabatan
3) memberikan sesuatu kepada hakim agar bisa memenagkan
perkaranya.
4) memberikan sesuatu kepada seseorang yang yang bekerja di
sekolah, polisi, atau instansi tertentu agar bisa menolongnya dalam
mendapatkan haknya.
5) Menyelesaiakan auditing untuk memanipulasi data keuangan untuk
mendapatkan keringanan pajak.

Anda mungkin juga menyukai