Anda di halaman 1dari 4

Latihan SOAL KASUS PPN A LANJUTAN

Petunjuk :
1. Masukkan data-data transaksi pada soal ke dalam SPT Masa PPN 1111
2. Apabila terdapat ketidakjelasan pada soal (soal menjadi bias), peserta dapat mempergunakan asumsi-asumsi
3. Untuk soal yang berkaitan dengan Pajak Keluaran:
a. Peserta harus menentukan kode (kode transaksi dan kode status) tanggal Faktur Pajak
b. Wajib Pajak memperoleh jatah nomor seri Faktur Pajak 412.19.00000001 sampai dengan 412.19.00000095
dan sampai dengan bulan Februari telah dipakai sampai dengan nomor 40
c. Jika tidak disebutkan secara jelas data lawan transaksi seperti nama dan NPWP, pengisian pada SPT Masa
dapat dikosongkan
4. Untuk soal yang berkaitan dengan Pajak Masukan:
a. Jika tidak terdapat informasi yang jelas, nomor dan tanggal Faktur Pajak serta identitas lawan transaksi
dapat diabaikan pada saat pengisian SPT Masa
b. Jika transaksi terkait terutang PPN, diasumsikan Pajak Masukan dikreditkan sesuai masa Faktur Pajaknya,
kecuali disebutkan lain
5. Perusahaan menetapkan harga jual dengan mengambil keuntungan 20% dari harga pokok
6. Dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Februari 2019 terdapat kelebihan pembayaran PPN sebesar Rp.
45.000.000,00 yang dimintakan untuk dikompensasikan dengan utang pajak dalam Masa Pajak berikutnya.
7. Jika perhitungan akhir terdapat PPN yang Kurang Bayar, asumsikan PPN sudah dibayar sebelum tanggal
pembuatan SPT Masa, nomor NTPP dapat dibuat bebas. Namun jika perhitungan akhir terdapat PPN yang
Lebih Bayar, kelebihan tersebut dikompensasi pada masa berikutnya.
8. Diasumsikan peserta adalah Direktur Utama yang menandatangani SPT Masa PPN

KASUS :

PT. KEVIN mengelola sebuah industri sepatu kulit dengan merk dagang “COOL IT”. Tempat kedudukan dan tempat
usaha di Jalan Ladam No. 888, Nomor telepon 2436481, Tangerang. Perusahaan memiliki divisi penyamakan kulit,
divisi pabrikasi, dan divisi pemasaran. Perusahaan ini telah memiliki NPWP/NPPKP: 02.003.456.4.412.000 serta
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sejak tanggal 30 Mei 1993. Perusahaan tersebut mempunyai cabang di
kota Surabaya (kode KPP 611), kota Jakarta (kode KPP 025) dan kota Mataram (Kode KPP 910). Perusahaan telah
memperoleh SK Pemusatan untuk cabang Surabaya dan Jakarta. Nomor Kelompok Usaha : 41205. Dalam bulan
Maret 2019, melakukan transaksi sebagai berikut :

PENYERAHAN :

1.         5   Maret 2019 ekspor sepatu ke Jerman sesuai PEB nomor PEB-090/III/2019 dengan nilai Ekspor Rp.
700.000.000,00Lampiran A1, DPP = 700 Juta
2.         10 Maret 2019 penjualan secara konsinyasi sejumlah sepatu kepada PT. RAPI selaku distributor lepas,
seharga Rp. 200.000.000,-  Kode 010…..41. DPP = 200 juta, PPN = 20 Juta. A2
3.         10 Maret 2019 menerima pembayaran dari Husan pemilik toko sepatu #TETAP MURAH# atas sepatu yang
diserahkan pada tanggal 2 Januari 2019 dengan harga jual Rp. 20.000.000,-
4.         12 Maret 2019 Menerima pembayaran ekspor jasa survei Rp 1M sesuai kontrak dengan #ALASKAKI Ltd#
(Malaysia). Penagihan bersamaan dengan penerbitan invoice tanggal 10 Maret 2019. Di
dalam invoice disebutkan survei dilakukan di daerah Papua dan Papua Nugini dengan
perincian tagihan Rp 600 juta dan Rp 400 juta
Kode 010…. 42. DPP = 600 JUTA, PPN = 60 JUTA.
5. 13 Maret 2019 Mengirim stock ke cabang Surabaya dengan harga jual seluruhnya Rp 250.000.000
6.         14 Maret 2019 menerima pembayaran dari Bank BRI Rp. 30.000.000,00, atas pengiriman yang dilakukan
tanggal 20 Februari 2019, berdasarkan invoice (tagihan) tertanggal 10 Maret 2019.
7.         16 Maret 2019 melakukan pengiriman tahap I sejumlah sepatu anak kepada PT. TOMPEL, dengan dengan
harga jual Rp. 50.000.000,00. Telah diterima pembayaran pada tanggal yang sama Rp
110.000.000,00 untuk seluruh pembelian (termasuk PPN)
KODE 010…43, DPP = 100 JUTA, PPN = 10 JUTA
8.         17 Maret 2019 mengirim invoice kepada PT. PLN dengan nilai tagihan Rp. 9.900.000,00 atas sepatu yang
dikirim tanggal 18 Februari 2019.
9.         18 Maret 2019 Menerima SSP dari Bend.KPK yang merupakan bukti setoran PPN atas pembayaran yang
dilakukan pada tanggal yang sama sesuai dengan kontrak sebesar Rp. 44.000.000,00
termasuk PPN, atas tagihan yang dimasukkan pada 17 Maret 2019
KODE 020….44, DPP = 40 JUTA, PPN = 4 JUTA
10.        27 Maret 2019 ekspor jasa maklon kepada Shoes & Shoes Corp di Turki, dengan nilai pekerjaan Rp.
800.000.000,- dengan nomor Exp/159/III/2019
DPP = 800 JUTA, A1
11.      28 Maret 2019 menyerahkan sejumlah sepatu kepada para karyawan dengan harga jual Rp. 6.000.000,00.
KODE 040… 45, DPP = 100/120 X 6 JUTA = 5 JUTA, PPN =500 RIBU
12.      30 Maret 2019 menerima  pembayaran dari PT. BENREMEN atas penjualan satu unit mesin pabrik dengan
harga jual Rp 100 juta sesuai harga pasar. Mesin ini dibeli pada 2 April 2010 dengan harga
Rp. 200.000.000,00 dan masuk kelompok 4 Aktiva Tetap.
KODE 090….46, DPP = 100 JUTA, PPN = 10 JUTA
13.      31 Maret 2019 menyerahkan sejumlah sepatu anak kepada yayasan panti asuhan #KASIH IBU# dengan
harga jual Rp. 12.000.000,00 sebagai bentuk sumbangan.
KODE 040…. 47, DPP = 100/120 X 12 JUTA = 10 JUTA, PPN =1 JUTA  
14.      31 Maret 2019 Menjual mobil TOYOTA ALTIS yang semula dipergunakan untuk keperluan marketing.
Mobil dibeli Maret 2018 seharga 300juta. Perusahaan menetapkan masa manfaat mobil itu
10 tahun dengan nila sisa 10% harga beli. Mobil dijual kepada Komisaris Utama dengan
harga pasar yaitu Rp 95 juta. 

15.      31 Maret 2019 menerima kembali barang dari cabang Mataram berdasarkan surat pengantar No. R-
01/III/19 tanggal 27 Maret 2019 sejumlah sepatu yang sudah ketinggalan mode dengan
harga jual Rp. 6.000.000,00.
NR 01, DPP = 100/120 X 6JUTA = 5 JUTA, PPN = 500 RIBU
16.      31 Maret 2019 menyerahkan satu unit apartemen kepada PT. NGENDUSIN dengan harga jual Rp.
200.000.000,00. Apartemen ini dibeli Desember 2017 dengan harga Rp 150 juta dan
dipergunakan sebagai tempat tinggal direktur utama.

17. 31 Maret 2019 Menerbitkan FP pengganti atas FP Nomor 010.000.18.00000098 tanggal 12 Desember
2018 atas nama #CV. RAJA SEPATU# karena baru diketahui terdapat kesalahan
pengakuan DPP, seharusnya Rp 75.000.000, namun dicantumkan Rp 70.000.000
18. 31 Maret 2019 Menjual 1 unit villa milik perusahaan kepada Bank Mandiri cabang Bogor dengan harga
sesuai harga pasar Rp 400 juta. Pembayaran telah ditransfer pada hari yang sama. Vila
diperoleh Januari 2016 dengan harga 300 juta, villa tersebut biasanya untuk disewakan.
KODE 030…48, DPP = 400 JUTA, PPN = 40 JUTA
19. 31 Maret 2019 Menerima pembayaran dari PT. SEPATU BARU atas penggunaan merk “COOL IT” sesuai
perjanjian tanggal 2 Maret 2019 dengan nilai kontrak Rp 100 juta. Invoice diterbitkan
tanggal 31 Maret 2019.
KODE 010…49, DPP = 100 JUTA, PPN = 10 JUTA
20. 31 Maret 2019 Menerima pembayaran dari KPP Tangerang Rp 800 ribu atas penyerahan sepatu tanggal
28 Februari 2019. Invoice (Penagihan) pada tanggal 31 Maret 2019.
KODE 010….50, DPP = 800 RIBU, PPN = 80 RIBU
21. Selama bulan Maret ada penjualan kepada turis-turis yang melakukan kunjungan dengan
harga jual seluruhnya 300 juta (belum berpartisipasi dalam skema VAT refund). Selain itu
juga dilakukan penjualan secara eceran 500 juta di Pasar Modern. Atas seluruh transaksi
penjualan tersebut hanya dibuatkan invoice.
FAKTUR PAJAK DIGUNGGUNG = 800 JUTA, PPN = 80 JUTA

PEMBELIAN BKP/PEROLEHAN JKP :  

1.         8   Maret 2019 membayar langganan telepon kantor sebesar Rp. 2.420.000,00 (termasuk PPN) dan
langganan telepon untuk apartemen direksi Rp 1.210.000 (termasuk PPN) sesuai
dengan lembar tagihan dari PT. TELKOM tertanggal 6 Maret 2019.

B2, DPP = 2.200.000, PPN = 220.000

B3, DPP = 1.100.000, PPN = 110.000


2.         18 Maret 2019 membayar PPN USD 20,000 ke Bank Mandiri, atas impor kulit bison dari BIXON Ltd,
Mexico. Kurs transaksi USD 1=Rp10.055, Kurs Menteri Keuangan saat itu USD 1=Rp
10.000. Disamping itu dibayar sewa gudang kepada PT. ADI di area pelabuhan sebesar
Rp. 20.000.000,00.

IMPOR, B1, DPP = 200.000 X 10.000 = 2M, PPN = 200 JUTA

B2, DPP = 20 JUTA, PPN = 2 JUTA


3.         19 Maret 2019 Membayar fee Rp 50 juta kepada PT. IMPOR SEGALA atas jasa impor mobil station
wagon yang akan dipergunakan sebagai kendaraan promosi. Faktur Pajak sudah
diterima, PIB dan SSP atas import masih dalam pengurusan.
B2, DPP = 50 JUTA, PPN =5 JUTA
4.         22 Maret 2019 diterima dari PT. INDOMOBIL satu unit mobil Hyunday Avega dengan harga Rp.
198.000.000,00 sudah termasuk PPN. Pembayaran dilakukan secara tunai.  
B3, DPP = 100/110 X 198 JUTA = 180 JUTA, PPN = 18 JUTA
5.         25 Maret 2019 diterima Faktur Pajak dari perusahaan meubel PT. MEUBELINDO tertanggal 28
Desember 2018 dengan nilai PPN Rp. 6.000.000,00. Meubel ini dimanfaatkan untuk
kegiatan manajemen perusahaan.  
B2, DPP = 60 JUTA, PPN = 6 JUTA   
6.         29 Maret 2019 membayar  biaya service mobil pick up divisi pemasaran yang digunakan untuk kegiatan
promosi, sebesar Rp. 4.730.000,- termasuk PPN kepada AUTO 2001.
B2, DPP = 4.300.000, PPN = 430.000
7.         30 Maret 2019 mengirim kembali sebagian dari kulit yang rusak dengan pabrik kulit PT. BERGOLA
seharga Rp. 10.000.000,00 yang merupakan bagian dari penyerahan yang diterima
pada tanggal 18 Oktober 2018 dengan NR-059/III/2019
NR 059, DPP = 10 JUTA, PPN =1JUTA
8.         30 Maret 2019 membeli secara tunai 1 unit pesawat televisi dari PT. YASHONTA dengan harga Rp.
4.000.000,00 yang diberikan sebagai hadiah kepada relasi yang sedang merayakan
ulang tahun perkawinan. 
B3, DPP = 4 JUTA, PPN =400.000
9. 31 Maret 2019 Melakukan pembayaran sejumlah USD 15,000 kepada Tranship Ltd, atas jasa
pengangkutan bahan baku dari Mexico ke pelabuhan di Singapura sebelum diangkut
dengan kapal sendiri ke Tanjung Priok. Kurs spot USD 1=10.600 dan kurs menteri
keuangan USD 1=10.000.
10. 31 Maret 2019 Ditemukan FP dengan tanggal 25 November 2018 (PPN 15 juta) dan 31 Desember 2018
(PPN 10 juta) yang ternyata belum dikreditkan. Berdasarkan buku besar diketahui
bahwa untuk FP tanggal 31 Desember 2018 tersebut, PPN nya dicatat sebagai HPP.
dan FP tanggal 25 Nopember 2018 akan dimasukkan dalam pembetulan SPT Masa
PPN Masa November 2018.
11.  31 Maret 2019 Menerima FP nomor 011.000.18.00000088 tanggal 15 Februari 2019 dari PT. KULIT
SERASI sehubungan dengan penyesuaian nilai kontrak, dari DPP 400 juta menjadi 390
juta yang terlanjur dilaporkan di Masa Februari 2018.
12. 31 Maret 2019 Membayar hak paten pemakaian formula bahan baku kepada BIXON Ltd (Mexico)
sebesar USD 25,000 sesuai kurs yang berlaku (spot=10.500;KMK=10.000)
B1, DPP 25.000 X 10.000 = 250 JUTA, PPN = 25 JUTA
13. 31 Maret 2019 Menerima FP Nomor 010.711.19.0000087 tanggal 20 Februari 2019 dari Bank Jabar
Banten cabang Tangerang atas pembelian sepeda motor bekas untuk keperluan kurir
perusahaan. DPP Rp 10 juta. Transaksi tersebut telah dilunasi tanggal 5 Maret 2019
sesuai invoice tertanggal 20 Februari 2019.
B3, DPP = 10 JUTA, PPN = 1JUTA
14. 31 Maret 2019 Menerima dan membayar tagihan hotel atas sewa hall dalam rangka pelatihan karyawan
perusahaan dengan nilai sewa Rp 100 juta
15. Selama bulan Maret 2019 telah dibelanjakan keperluan kantor berupa : ATK (harga 10
juta), perlengkapan kebersihan (harga Rp 3 juta), gas LPG (harga 500 ribu), keperluan
pantry : beras, garam, sayuran, telur dan daging (harga Rp 50 juta). Semua dibeli di
Carefour secara tunai sesuai slip pembelian.
B3, DPP = 13.500.000, PPN 1.350.000
16. Perusahaan membangun gudang ukuran 200 m 2, dengan sistem borongan kepada
sekelompok pekerja. Selama bulan Maret 2019 telah dikeluarkan biaya Rp 500 juta.
Separuhnya dipakai untuk pembebasan lahan. Sisanya dipakai untuk : pembelian bahan
bangunan Rp 110 juta (termasuk PPN), pembayaran upah pekerja Rp 100 juta, Rp 10
juta untuk biaya design, sisanya Rp 30 juta untuk pengurusan ijin (sesuai bukti
pengeluaran)
KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
DPP = 20% X 250 JUTA = 50 JUTA
PPN = 10% = 5 JUTA

PENYERAHAN YANG TIDAK TERUTANG PPN =


a. PENYERAHAN DI PAPUA NUGINI = 400 JUTA
b. PENYERAHAN CABANG SURABAYA = 250 JUTA
c. PENYERAHAN MOBIL SEDAN = 95 JUTA
d. PENYERAHAN APARTEMEN = 200 JUTA
e. TOTAL = 945 JUTA

Anda mungkin juga menyukai