Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PIUTANG WESEL

A. PENDAHULUAN
BAB IV merupakan kelanjutan dari BAB III yang telah menjelaskan tentang
definisi dan klasifikasi piutang, pada BAB IV akan membahas mengenai definisi
piutang wesel. Pembahasan mengenai piutang dalam sebuah perusahaan ini akan
dibahas mengenai proses akuntansi piutang wesel, pendiskontoan wesel, piutang
wesel diskontoan-dibayar atau gagal dibayar dan penyajian piutang wesel di neraca.
Selanjutnya akan dijelaskan lebih lengkap pada pembahasan.

B. PIUTANG WESEL
1. Definisi Piutang Wesel
Piutang wesel adalah tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang
dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel, promes, ataupun aksep dan
akan diterima dalam bentuk uang tunai di masa mendatang. Pembeda piutang
wesel dengan piutang usaha adalah terletak pada ada atau tidaknya surat janji
tertulis secara formal dari debitor. Wesel adalah surat janji tertulis (instrumen
kredit formal) yang menyatakan bahwa debitor akan membayar sejumlah tertentu,
tanpa syarat, di waktu yang akan datang. Kreditor yang menerima wesel
mengakuinya sebagai piutang wesel dan debitur yang membuat mengakui sebagai
utang wesel. Bagi perusahaan perbankan atau lembaga keuangan, piutang wesel
berasal dari penarikan pinjaman oleh nasabah yang mengakses promes.
Wesel dibedakan menjadi wesel tanpa bunga dan wesel berbunga. Nilai jatuh
tempo wesel tanpa bunga adalah sebesar nilai nominalnya, sedangkan nilai jatuh
tempo wesel berbunga adalah nilai nominal ditambah bunga selama jangka waktu
wesel. Berdasarkan jangka waktunya, wesel dibedakan menjadi wesel jangka
panjang dan jangka pendek. Ukuran panjang pendeknya jatuh tempo adalah satu
tahun sejak tanggal neraca. Selanjutnya akan dibahas wesel berjangka pendek dan
berasal dari transaksi usaha.
a. Penentuan tanggal jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo dapat dinyatakan dengan tiga alternatif cara yaitu:
1) Atas permintaan
2) Pada tanggal tertentu
3) Pada akhir periode tertentu
Apabila jangka waktu wesel dinyatakan dengan dasar bulanan, maka jatuh
temponya cukup ditentukan dengan menghitung jumlah bulan dari tanggal
dikeluarkannya wesel (tanggal wesel). Apabila jangka waktu wesel
dinyatakan dengan dasar harian, maka jatuh temponya harus dihitung setepat-
tepatnya. Dalam menghitung jangka waktu, tanggal wesel tidak
diperhitungkan tetapi tanggal jatuh tempo diperhitungkan. Misalnya, jatuh
tempi wesel 70 hari tertanggal 17 Maret adalah 16 Mei, dihitung sebagai
berikut.
Jangka waktu wesel 70 hari
Maret: 31 hari-17 hari =14 hari
April =30 44 hari
Mei 26 hari

Jadi, jatuh tempo wesel adalah 26 mei.

b. Penentuan jumlah bunga


Rumus untuk menghitung bunga wesel adalah
Nilai Suku Jangka
Bunga = Nominal X Bunga x Waktu
Wesel Setahun Wesel
Oleh karena suku bunga dinyatakan dengan suku bunga tahunan, maka jangak
waktu wesel pada rumus di atas harus dinyatakan juga sebagai proporsi
tahunan. Misalnya, jika jangka waktu wesel adalah 75 hari, maka 75 hari
harus dinyatakan sebagai 75/360 atau 75/365 tergantung apakah setahun
dihitung 360 atau 365 hari. Jika jangka watu wesel adalah 6 bulan, maka 4
bulan dinyatakan sebagai 6/12 karena setahun adalah 12 bulan.

2. Prosedur Akuntansi
Berikut ini adalah prosedur akuntansi piutang wesel.
a. Pada saat serah-terima wesel
Piutang wesel dicatat pertama kali ketika perusahaan memperoleh klaim
kepada pihak ketiga yang menyertai pengakuan utangnya dengan wesel. Kalau
diperoleh dari penjualan kredit, maka piutang wesel diukur sebesar harga jual
yang disepakati pada saat transaksi. Jika diperoleh dari penggantian status dari
piutang usaha tanpa wesel-seperti di bab sebelumnya-maka piutang wesel
diukur sebesar nilai tunai piutang yang diganti tersebut.
b. Pada tanggal jatuh tempo
Pada tanggal jatuh tempo, pembuat atau penandatangan wesel melunasi
utangnya sebagaimana telah dijanjikannya. Namun tidak tertutup
kemungkinan bahwa pembuat wesel ingkar janji atau tidak membayar. Pada
tanggal jatuh tempo, perusahaan pemilik piutang wesel akan mengkredit akun
piutang wesel tanpa memandang apakah penandatanganan wesel melunasi
atau tidak dan dinamakan utang-piutang wesel yang menunggak.

c. Penyesuaian pada akhir periode


Pada akhir periode akuntansi perusahaan harus mencari informasi tentang
piutang wesel berbunga yang belum jatuh tempo dan menghitung bunga
berjalan. Bunga harus diakui dengan mendebit piutang bunga dan mengkredit
pendapatan bunga.
3. Pendiskontoan Wesel
Seperti piutang tanpa wesel, piutang wesel juga dapat dialihkan haknya
kepada pihak ketiga, baik dengan hak regres maupun tanpa hak regres. Pengalihan
piutang wesel tanta hak regres tidak dijelaskan. Pemegang wesel dapat
mendiskontokan wesel ke pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo apabila ia
membutuhkan uang dengan segera. Mendiskontokan wesel mirip, tetapi tidak
sama, dengan pengalihan hak kepada pihak ketiga dengan hak regres. Pada
pendiskontoan wesel, wesel diserahkan kepada bank (atau lembaga keuangan
lain), bank membayar kepada pihak yang mendiskontokan dengan potongan
(diskonto) tertentu. Pada saat jatuh tempo, bank akan menagih kepada pembuat
atau pengaksep wesel. Apabila pengaksep wanprestasi (tidak membayar), maka
bank memiliki hak tagih kepada pihak yang mendiskontokan wesel. Oleh karena
itu, selama belum jatuh tempo, wesel yang telah didiskontokan merupakan
kewajiban kontinjen (contingent liabilities) atau kewajiban yang belum pasti bagi
yang mendiskontokan.
Menghitung biaya bunga, pendapatan bunga dan kas yang diterima dari
pendiskontoan wesel.
Jumlah yang diterima oleh pemegang wesel adalah nilai jatuh tempo
dikurangi dengan diskonto. Diskonto biasanya dinyatakan dalam persentase.
Besarnya diskonto dihitung sebagai berikut:
Nilai
Periode
Jatuh %Diskont
Diskonto = X X Memegang Wesel
Temp o
Bagi Pendiskonto
o

4. Piutang Wesel Diskontoan-Dibayar atau Gagal Dibayar


Jurnal yang dibuat pada tanggal jatuh tempo untuk piutang wesel yang sudah
didiskontokan berbeda dari piutang wesel yang tidak didiskontokan. Oleh karna
itu, kita perlu membahasnya secara terpisah.
Penandatangan wesel membayar
Jika pada tanggal jatuh tempo debitor membayar, maka jurnal yang dibuat
oleh perusahaan yang sebelumnya mendiskontokan weselnya ke bank atau
lembaga keuangan lainnya adalah mendebit akun piutang wesel diskontoan.
Penandatangan wesel tidak membayar
Apabila pembuat wesel tidak melunasi, maka bank menagih kepada
pemegang wesel pertama. Jumlah tagih oleh bank adalah sebesar nilai jatuh tempo
wesel ditambah biaya protes atau biaya penagihan.
Piutang wesel yang menunggak dilaporkan di neraca secara terpisah dari
piutang wesel. Seandainya usaha untuk menagih wesel yang menunggak itu gagal,
maka akun piutang wesel-menunggak dipindah ke akun cadangan piutang
taktertagih.
5. Penyajian Di Neraca
Piutang wesel jangka pendek dilaporkan di neraca dalam kelompok aset
lancar. Piutang wesel disajikan di bawah surat berharga karena surat berharga
lebih likuid, tetapi di atas piutang usaha karena piutang wesel memiliki kepastian
lebih tinggi daripada piutang usaha yang tanpa wesel. Contoh penyajian sebagai
berikut:
Aset Lancar
Piutang Wesel....................................................... 540.000
Piutang Wesel-Menunggak.................................. 160.000
(-) Piutang Wesel Diskonto.................................. (40.000)
(+) piutang Bunga (Bunga Berjalan)....................
12.000
672.000
Meskipun merupakan kewajiban kontinjen, piutang wesel diskontoan
disajikan di neraca tidak dalam kelompok kewajban lancar, tetapi sebagai
pengurang piutang wesel. Melaporkan piutang wesel diskontoan dalam kewajiban
lancar mengakibatkan penyajian terlalu besar (overstatement) terhadap aset lancar
dan kewajiban lancar.

C. PENUTUP
1. Jelaskan definisi piutang wesel?
2. Sebutkan dan jelaskan proses akuntansi piutang wesel?
3. PT PANDAI mendiskontokan wesel-wesel berikut pada bulan Mei 2012.
a. Nominal Rp50.000; 12%; 8 bulan; tertanggal 29 April. Wesel ini diterima
pada tanggal 29 April dan didiskontokan pada 29 Mei dengan suku diskonto
15%.
b. Nominal Rp600.000; 9%; 6 bulan; tertanggal 10 Maret. Wesel ini diterima
pada 10 Maret dan didiskontokan pada 10 Mei dengan suku diskonto 6%.
c. Nilai nominal Rp1.000.000; 0%; 1 tahun; tertanggal 1 Februari. Wesel ini
diterima pada 1 Februari dan didiskontokan pada 1 Mei, dengan suku diskonto
6%.
Diminta:
1) Hitunglah jumlah diskonto pada setiap tanggal pendiskontoan.
2) Hitunglah jumlah kas bersih yang diterima PT PANDAI pada setiap tanggal
pendiskontoan.
3) Dengan anggapan bahwa wesel-wesel di atas diterima oleh PT PANDAI dari
transaksi penjualan, buatlah jurnal-jurnal:
a) Pada waktu penerimaan wesel
b) Pada waktu mendiskontokan ke bank
c) Pada tanggal jatuh tempo kalau semua wesel dibayar oleh pembuatnya.

Anda mungkin juga menyukai