Anda di halaman 1dari 9

C.

Menghitung Nilai Piutang Jangka Pendek lainnya

1. Pengertian Piutang Wesel

Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Wesel ini ada yang dapat dipindah tangankan, ada yang tidak. Jika wesel dipindah
tangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang atau badan yang
memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel yang dapat dipindah tangankan
dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya. Seperti dalam hal piutang, maka
piutang wesel harus dipisahkan untuk wesel dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain.
Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang
belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak.

Penerbit wesel disebut wesel bayar (notes payable) karena penerbit berjanji untuk
membayar. Sedangkan, penerima wesel disebut wesel tagih (notes receivable) karena
penerima memiliki hak klaim untuk menagih piutang.

Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi dua macam yaitu satu piutang wesel tidak
berbunga dan piutang wesel berbunga.

a) Piutang Wesel Berbunga


Wesel berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal
ditambah bunga. Wesel berbunga berlaku untuk piutang dengan periode
waktu yang lama, misalnya seperti 60 sampai 90 hari. Hal ini disebabkan
oleh adanya inflasi (kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus
dalam jangka waktu tertentu).
b) Piutang Wesel Tidak Berbunga
Wesel tidak berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal.
Wesel tidak berbunga apabila tempo waktu dari suatu piutang itu cukup
singkat, misalnya seperti 7 hari atau 15 hari.

2. Pendiskontoan Wesel

Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank (pihak ketiga) dengan


menggunakan wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi
dengan bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto karena dicairkan lebih
cepat daripada waktu jatuh tempo. Bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.
Pendiskontoan wesel ini biasanya dilakukan dengan syarat jika pembuat wesel tidak
melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo, maka pihak yang mendiskontokan
bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut.

Jadi singkatnya, pendiskontoan wesel ini adalah proses pencairan wesel yang
mendahului jatuh temponya. Misalnya, saat si penjual sudah menerima sebuah wesel
dengan jangka waktu 90 hari, namun di hari ke 30 si penjual ini membutuhkan uang cepat
untuk alasan tertentu. Jadi si penjual bisa mendiskontokan wesel tersebut (mencairkannya
terlebih dahulu). Dan apabila bank menyetujui hal tersebut, maka si penjual akan
menanggung bunga seperti yang ada di syarat pendiskontoan wesel tadi.

Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut:

Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto

 Nilai jatuh tempo = nilai pokok + nilai bunga wesel


o Nilai pokok = nilai wesel
o Nilai bunga wesel = nilai wesel x persentase bunga x periode
Misal: weselnya seharga 12.000.000, suku buganya 12%, dan jauh tempo
dalam 30 hari
Maka:
Nilai jatuh tempo = nilai pokok + nilai bunga wesel
= 12.000.000 + (12.000.000 x 12% x 1/12)
= 12.000.000 + 120.000
Nilai jatuh tempo = 12.120.000
 Tarif diskonto = persentase yang ditetapkan oleh bank atas fee nya
 Periode diskonto = periode sejak awal di diskontokan sampai dengan jatuh tempo
wesel.

Dalam perhitungan bunga dan diskonto, satu tahun diperhitungkan selama 360 hari
dan hari bunga/diskonto dihitung berdasarkan jumlah hari sesungguhnya sejak wesel
diterima/didiskontokan sampai tanggal jatuh tempo. Dalam perhitungan hari diskonto,
tanggal terjadinya transaksi tidak diperhitungkan, namun tanggal jatuh jemponya dihitung.

Contoh:
Wesel dengan nominal Rp300.000, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2020
didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2020 dengan diskonto 10%.

Periode diskonto dihitung sebagai berikut:


26 – 31 Maret = 5 hari
April = 30 hari
1 Mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari
Periode diskonto = 36 hari

Jumlah hari pada bulan maret = 31 hari, karena telah didiskontokan pada tanggal 26 maret,
maka perhitungannya:

31 – 26 = 5 hari (sisanya)

April = 30 hari

Mei = 1 hari (tgl jatuh tempo)

Karena jatuh tempo 2 bulan setelah bulan maret, maka jatuh temponya adalah pada bulan
Mei

Jadi, 5 + 30 + 1 = 36 hari

Apabila wesel di atas jangka waktunya 60 hari maka wesel maka wesel tersebut akan jatuh
tempo pada tanggal 30 April 2020. Perhitungannya sebagai berikut:
Bulan Maret = 30 hari (tanggal 1 Maret tidak dihitung)
Bulan April = 30 hari
60 hari

PS: Tgl 1 maret tidak dihitung karena: tgl terjadinya transaksi tidak diikutsertakan dalam
perhitungan periode diskontonya, tetapi tagl jatuh tempo ikut dihitung.

Karena pada tanggal 30 April sudah berjangka 60 hari, maka wesel tersebut jatuh tempo
pada tanggal 30 April 2020. Apabila wesel jangka waktu 2 bulan tertanggal 17 februari
2020, maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 April 2020. Wesel 3 bulan
tertanggal 30 November 2020 akan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2020.

Perhitungan pendiskontoan wesel dengan menggunakan contoh di atas adalah sebagai


berikut:
a) Wesel Berbunga

b) Wesel Tidak Berbunga


Rekening piutang wesel dikredit pada waktu pendiskontoan apabila pihak yang
mendiskontokan tidak bertanggung jawab atas pelunasan wesel tersebut. Tetapi apabila
pihak yang mendiskontokan wesel bertanggung jawab jika wesel tersebut tidak dilunasi
oleh pembuatnya maka yang dikredit oleh rekening piutang wesel didiskontokan.
Rekening piutang wesel didiskontokan menunjukkan utang yang belum pasti biasanya
pihak yang mendiskontokan wesel bertanggung jawab atas pelunasan wesel tersebut jika
wesel yang didiskontokan tidak dilunasi oleh pembuatnya pada tanggal jatuh tempo maka
pihak yang mendiskontokan wesel membayar sebesar nilai nominal wesel ditambah bunga
kalau ada ditambah biaya penagihan. Jumlah yang dibayarkan ini dicatat sebagai piutang
dari pihak yang membuat wesel. Selanjutnya rekening piutang wesel dan piutang wesel di
diskontokan ditutup. Apabila pembuat wesel melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo
maka pihak yang digontokan wesel menutup rekening piutang wesel dan piutang wesel di
diskontokan. Secara sistematis, hubungan yang ada dalam pendiskontoan wesel dapat
digambarkan sebagai berikut:

(alur transaksi diskonto wesel)

1. terjadi transaksi: pembeli dan penjual melakukan transaksi

2. proses pembayaran: pembeli melakukan proses pembayaran menggunakan wesel dan


disepakati oleh penjual

3. setelah dilakukan transaksi menggunakan wesel, ternyata pihak penjual memerlukan


uang cepat sehingga wesel tersebut di-diskontokan kepada pihak bank

4. setelah wesel jatuh tempo, pihak bank menagih ke pembeli atau pembuat wesel
PS: pihak penjual harus melakukan konfirmasi kepada pihak pembeli karena telah
mendiskontokan wesel tersebut dan nantinya akan dibuatkan promes (perjanjian/surat
sanggup bayar) baru dengan pihak bank

Apabila pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka bank
akan menagih pada pihak yang mendiskontokan wesel (penjual). Penjual akan menagih
sebesar yang dibayarkannya ke bank pada pembeli (mungkin ditambah bunga). Secara
skematis, hubungan tersebut adalah sebagai berikut:

1. terjadi transaksi: pembeli dan penjual melakukan transaksi

2. proses pembayaran: pembeli melakukan proses pembayaran menggunakan wesel dan


disepakati oleh penjual

3. setelah dilakukan transaksi menggunakan wesel, ternyata pihak penjual memerlukan


uang cepat sehingga wesel tersebut di-diskontokan kepada pihak bank

4. setelah wesel jatuh tempo, pihak bank menagih ke pembeli atau pembuat wesel, dan
ternyata pembeli tidak dapat melunasi wesel tersebut

5. karena pembeli tidak dapat melunasi pembayaran tersebut, maka bank akan menagih
kepada pihak penjual

6. penjual akan menagih kembali kepada pembeli sebesar yang telah dibayarkan ke bank
atau mungkin akan ditambah bunga.
Pencatatan masing-masing pihak yang berhubungan dengan wesel dapat dilihat dari
Contoh berikut ini:

Pada Tanggal 1 Maret 2020 Tuan Alex memberikan wesel sebesar Rp300.000 kepada
PT Bermuda. Jangka waktu wesel 2 bulan, tidak berbunga. Wesel ini Tuan Alex
dimaksudkan untuk memperpanjang utangnya pada PT Bermuda. Pada tanggal 26 Maret
2020 PT Bermuda mendiskontokan wesel tersebut ke bank C dan dipotong diskonto 10%
setahun. Pada tanggal 1 Mei 2020 (tanggal jatuh tempo) wesel dilunasi oleh tuan Alex.

Bagaimana jurnal yang dibuat pada masing-masing pihak?

Jurnal yang dibuat pada masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

Misalnya wesel Tuan Alex di atas berbunga sebesar 12% dan pada tanggal jatuh
temponya (1 Maret 2020) Tuan Alex tidak membayar, tetapi baru dilunasi pada tanggal 1
Juni 2020. Bunga yang dibebankan untuk jangka waktu tunggakan 12% setahun dari nilai
nominal. Dengan adanya perubahan contoh di atas, bagaimana jurnal yang dibuat oleh
masing-masing pihak?

Jurnal yang dibuat pada masing-masing pihak adalah sebagai berikut:


3. Pelaporan Piutang Wesel dalam Neraca

Perlu diingat, untuk melaporkan piutang dalam neraca atau laporan


posisi keuangan adalah sebesar jumlah yang akan direalisasikan yaitu jumlah yang
diharapkan akan dapat ditagih. Demikian pula dengan piutang wesel yang diperkirakan
akan dapat ditagih dan menjadi kas dalam satu periode disajikan pada Neraca di bagian
aktiva lancar. Urutan penyajian aktiva biasanya didasarkan pada tingkat likuiditasnya.
Urutan likuiditas ini mencerminkan seberapa cepat setiap jenis aktiva lancar bisa
dikonversi menjadi kas. Piutang wesel disajikan pada laporan keuangan (neraca)
bersama dengan piutang-piutang lain dan diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya.
Pada susunan neraca diatas piutang wesel disajikan pada urutan pertama dari piutang
dengan asumsi piutang wesel tersebut yang paling likuid dibandingkan dengan jenis
piutang lain di urutan bawahnya.

Anda mungkin juga menyukai