Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Piutang Wesel”.
Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah.
Kami mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal menambah wawasan kita mengenai Piutang Wesel. Pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan didikan, pembelajaran dan bimbingan untuk kami dalam proses
belajar mengajar dan semoga ilmu yang disampaikannya dapat bermanfaat bagi
kami serta dapat dipergunakan dikhalayak ramai.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup
kemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang
dada kami menerima saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan.
Semoga karya ini mendatangkan manfaat bagi kami khususnya dan bagi rekan-
rekan semua pada umumnya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................I
BAB I................................................................................................................................III
PENDAHULUAN............................................................................................................III
1. LATAR BELAKANG...........................................................................................III
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................IV
3. TUJUAN MASALAH..........................................................................................IV
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................1
A. PENGERTIAN PIUTANG WESEL......................................................................1
B. MENENTUKAN TANGGAL JATUH TEMPO....................................................2
C. MENGHITUNG BUNGA PIUTANG WESEL.....................................................3
D. AKUNTANSI UNTUK WESEL............................................................................4
E. PENDISKONTOAN PIUTANG WESEL..............................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
Kesimpulan..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
II
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penjualan barang dagangan atau penjualan lainnya secara umum
dilakukan secara kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir
untuk membeli sesuatu, menjadi bersedia membeli karena ditawarkan
suatu produk yang dapat diperoleh secara bayar tunda atau kredit. Apalagi
dalam kondisi saat ini, dimana persaingan sangat ketat disatu sisi, namun
daya beli orang semakin melemah disisi lain. Kondisi ini menyebabkan
mau tidak mau, banyak para pelaku bisnis harus inovatif untuk
mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya tentu penjualan kredit
tersebut. Inilah salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan saat
ini. Konsekuensinya bagi perusahaan tentulah menimbulkan jumlah
piutang yang tercantum didalam neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva
lancar yang cukup besar dimiliki oleh umumnya perusahaan saat ini.
Selanjutnya, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena
adanya pelanggan yang tidak membayar piutang, maka perusahan
mengeluarkan wesel. Karena dilihat dari kekuatan administrasi, piutang
wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan dengan piutang dagang.
Namun piutang wesel dapat saja bersumber dari pinjaman bank atau
pinjaman pihak lainnya.
III
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian piutang wesel ?
b. Bagaimana menentukan jatuh tempo piutang wesel ?
c. Bagaimana menghitung bunga piutang wesel?
d. Bagaimana akuntansi untuk wesel?
e. Bagaimana mendiskontokan piutang wesel ?
3. TUJUAN MASALAH
a. untuk mengetahui pengertian piutang wesel
b. untuk mengetahui cara menentukan jatuh tempo piutang wesel
c. untuk mengetahui cara menghitung bunga piutang wesel
d. untuk mengetahui akuntansi untuk wesel
e. untuk mengetahui cara mendiskontokan pitang wesel
IV
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dwi Martini, Sylvia Veronika, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta
Selatan: Salemba Empat. Hlm.195
1
membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang
wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat didiskontokan ke
bank sebelum jatuh temponya.
Pencatatan piutang wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya,
seperti wesel dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah
jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang
belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam rekening piutang wesel
menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun dimasukkan
ke dalam aktiva lancar. Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun dikategorikan sebagai piutang jangka panjang. 2
2
http://yenipuspitas.blogspot.com/2015/06/makalah-piutang-wesel-akuntansi.html?m=1
2
Bulan Jumlah Hari Total Kumulatif
September 2007 30-14 =16 16
Oktober 2007 31 47
November 2007 30 77
Desember 2007 31 108
Januari 2008 12 120
3
https://munandarpresswordpress.com/2015/03/19/piutang-wesel/amp/
3
menerima uang sejumlah nilai nominal yang dicantumkan. Untuk wesel
yang berbunga, suku bunga wesel biasanya dinyatakan atas dasar tahunan.
Rumus untuk menghitung bunga wesel adalah :
Bunga = Nilai nominal x Suku bunga x jangka waktu
Wesel setahun wesel
4
Jurnal oleh pembeli ( pembuuat wesel )
sept 1 pembalian 3.000
utang wesel 3.000
Apabila wesel tsb berasal dari pelunasan utang dagang ( penggantian
status), maka debitnya adalah hutang dagang.
5
apabila contoh ini, weselnya tidak berbunga, maka jurnalnya debit piutang
wesel yang menunggak dan kredit piutang wesel, masing-masing sebesar
Rp.3.000.
jurnal oleh pembuat wesel
mar 1 utang wesel 3.000
biaya bunga 360
utang wesel yang menunggak 3.000
apabila weselnya tidak berbunga, maka debitnaya utang wesel dan
kreditnya utang wesel yang menunggak, masing-masing Rp.3.000.
6
utang bunga 240
jurnal penyesuaian ini perlu dibalik pada hari pertama tahun berikutnya yaitu
2 jan 2006.
7
(penjual). Penjual akan menagih sebesar yang dibayarkannya ke Bank
pada pembeli (mungkin ditambah bunga). Secara skematis ditunjukkan
dalam gambar dibawah ini:
8
Wesel Tidak Berbunga Wesel Berbunga
1 April 1997
Piutang Wesel Rp 982.150,- Piutang Wesel Rp 1.000.000,-
Penjualan Rp 982.150,- Penjualan Rp 1.000.000,-
Keterangan :
Present value 12%, 60 hari dari nominal :
Rp1.000.000,- = 0,98215x Rp1.000.000,- = Rp
982.150
Kas Rp 1.000.875,-
16 April 1997 Piutang Wesel
Kas Rp 981.150,- Didiskontokan Rp 1.000.000,-
Piutang Wesel Penghasilan Bunga
Didiskontokan Rp 875,-
981.150,- Keterangan :
Penghasilan Bunga Nominal Wesel Rp
100,- 1.000.000,-
Keterangan : Nilai jatuh tempo bunga 12% x 60 hari
Nominal Wesel Rp X Rp 1.020.000,-
1.000.000,- 20.000,-
Diskonto 15% x 45 hari Nilai jatuh tempo Rp
X Rp 1.000.000,- 1.020.000,-
18.750,- Diskonto 15% x45 hari x Rp 1.020.000
Kas diterima Rp 19.125,-
981.250,- Kas diterima Rp 1.000.875,-
4
Mia Lasmi Wardiah. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Hlm.
200-202.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Piutang Wesel / Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi
pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat hutang formal. Wesel
biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari 60 hari.
Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun,
maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi :
a. Piutang wesel tidak berbunga (non interest bearing) – yaitu
piutang wesel yang mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai
nominal.
b. Piutang wesel berbunga (interest bearing) – yaitu piutang wesel
yang nilai jatuh temponya sebesar nominal ditambah dengan
bunga.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://munandarpresswordpress.com/2015/03/19/piutang-wesel/amp/
http://yenipuspitas.blogspot.com/2015/06/makalah-piutang-wesel-akuntansi.html?
m=1
11