Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KLAIM”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuransi Syariah

Dosen Pengampu : Muhammad Syaifudin, S.HI., M.E

Disusun oleh :

1. Fahrur Rozi (63010180047)


2. M. Fathony Muchlis (63010180115)
3. Minati Mentari Peggy (63010180162)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Klam” sebagai salah satu
tugas mata kuliah Asuransi Syariah. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW.

Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua yang telah memberikan
dukungan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Syaifudin, S.HI., M.E selaku
dosen pembimbing mata kuliah Asuransi Syariah. Harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca. Sehingga dengan makalah ini kami bisa memberikan
sedikit ilmu dan pengetahuan untuk para pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini dan
juga kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menyusun makalah ini baik yang kami
sengaja maupun tidak kami sengaja. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik dalam penyusunan
makalah selanjutnya. Terimakasih.

Salatiga, 3 Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Pengertian Klaim...........................................................................................................................5
B. Prinsip Klaim.................................................................................................................................6
C. Penyebab Klaim Ditunda Atau Ditolak.......................................................................................6
D. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Dalam Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor.....9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat kita menjadi anggota dari perusahaan asuransi, kita diwajibkan membayar premi,
untuk berjaga-jaga apabila pada masa depan kita mendapatkan hal yang tidak kita inginkan.
Saat hal itu terjadi, kita bisa mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi untuk
menaggulangi kerugian yang kita dapat, nah dari sini kita akan mulai membahas klaim itu
sendiri libih lanjut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Klaim?
2. Apa saja Prinsip Klaim?
3. Hal-hal apa saja yang membuat klaim diterima atau ditolak?
4. Bagaimana proses klaim dalam asuransi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari klaim
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip klaim itu
3. Mengetahui -hal apa saja yang membuat klaim diterima atau ditolak
4. Mengerti proses klaim dalam asuransi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Klaim

Klaim adalah pengajuan hak yang dilakukan oleh tertanggung kepada penanggung untuk
mendapatkan haknya berupa pertanggungan atasnkerugian berdasarkan perjanjian atau akad
yang telah di buat. Dengan kata lain, klaim adalah proses pengajuan oleh peserta untuk
mendapatkan uang pertanggungan setelah tertanggung melaksanakan seluruh kewajibannya
kepada penanggung, yaitu berupa penyelesaian pembayaran premi sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya. Pembayaran klaim pada asuransi syariah diambil dari dana tabarru’ semua peserta.
Perusahaan sebagai mudharib wajib menyelesaikan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien
sesuai dengan amanah yang diterimanya Secara umum jenis kerugian dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu 1.Kerugian seluruhnya (total loss), 2.Kerugian sebagian (partial loss) dan 3. Kerugian
pihak ketiga. Dalam menyelesaikan klaim berupa kerusakan atau kerugian, perusahaan asuransi
syariah mengacu pada akad kondisi dan kesepakatan yang tertulis dalam polis, yaitu dengan dua
pilihan; pertama, akan mengganti dengan uang tunai dan kedua, memperbaiki atau membangun
ulang obyek yang mengalami kerusakan. Prosedur penyelesaian klaim baik asuransi kerugian
syariah maupun konvensional hampir sama, kecuali dalam hal kecepatan dan kejujuran dalam
menilai klaim. Prosedurnya adalah:
a. Pemberitahuan klaim

b. Bukti klaim kerugian

c. Penyelidikan

d. Penyelesaian klaim

Menruut Khoiril (2007) klaim adalah permintaan peserta, ahli warisnya, atau pihak lain
yang terlibat perjanjian dengan perusahaan asuransi atas terjadinya musibah yang menyebabkan
kerugian dan peserta berhak menerima tanggungan berdasarkan perjanjian. Dalam klaim wajib
adanya administrasi klaim yang berfungsi untuk melakukan verifikasi berkas klaim peserta untuk
memenuhi perjanjian kontrak apakah klaim tersebut layak bayar atau tidak.

5
B. Prinsip Klaim
Khoiril (2007) ada tiga prinsip yang harus diperhatikan oleh petugas klaim sejak
klaim diterima sampai klaim dibayarkan kepada peserta. Pertama, tepat waktu
maksudnya adalah klaim harus dibayar sesuai waktu yang dijanjikan. Biasanya rentang
waktu pembayaran klaim pada perusahaan asuransi syariah berbeda-beda. Ada yang
meletakkan batas waktu satu hari sampai 30 hari. Ini terjadi jika berkas klaim lengkap.
Kedua, tepat jumlah adalah klaim yang harus dibayarka kepada peserta sesuai dengan
santunan yang menjadi hak peserta atau ahli warisnya, sesuai dengan nilai kerugian atau
nilai maksimal yang menjadi haknya. Ketiga, tepat orang artinya klaim dibayarkan harus
benar-benar kepada orang yang berhak. Dengan prinsip ini, perusahaan tidak akan
membayarkan santunan kepada ahli waris jika nama ahli waris tersebut tidak tercantum
dalam polis. Meskipun demikian, terkadang dalam kondisi-kondisi tertentu perusahaan
asuransi membutuhkan bukti-bukti sah untuk membayarkan manfaat asuransi kepada
pihak yang tidak tercantum dalam polis

C. Penyebab Klaim Ditunda Atau Ditolak

Pada dasarnya setiap perusahaan asuransi menerima berbagai jenis klaim


tergantung pada jenis produk yang digunakan oleh lembaga pada setiap pesertanya.
Dalam proses klaimnya, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan klaim yang
diajukan harus ditunda atau bahkan ditolak. Berikut adalah penyebab klaim ditunda dan
klaim ditolak :

1. Penyebab Klaim Ditunda


Klaim yang diajukan dapat ditunda disebabkan adanya kekurangan dokumen
klaim (tidak lengkap), rekomendasi dari manajemen serta dari reasuransi. Klaim ditunda
disebabkan kekurangan dokumen klaim. Misalnya : Peserta mengajukan klaim perawatan
namun belum melampirkan kwitansi dari dokter atau rumah sakit tempat dirinya dirawat.
Maka perusahaan asuransi melakukan beberapa langkah dibawah ini :
a. Bagian klaim akan mengirimkan email atau surat pemberitahuan kepada pihak
lembaga bahwa klaimnya ditunda.

6
b. Di dalam surat dilampirkan daftar dokumen yang kurang dan wajib dipenuhi segera
guna mempercepat proses klaim.
c. Setelah lembaga memenuhi dokumen yang disyaratkan secara lengkap maka bagian
klaim akan memutuskan untuk menerima klaim.
2, Penyebab Klaim Ditolak
Klaim dapat ditolak dalam proses penyelidikan, ketika dokumen klaim peserta
sudah diterima oleh claim department, maka dokumen tersebut di analisa dan diverifikasi
terlebih dahulu. Proses verifikasi diantaranya :
a) Verifikasi status kepesertaan, pada proses verifikasi ini claim department mengecek
pada sistem apakah nama peserta ikut dalam pertanggungan lembaga.
b) Verifikasi status polis, pada proses ini claim department memeriksa apakah pada saat
pengajuan status polis masih berlaku atau tidak.
c) Verifikasi kerugian yang tercantum dalam polis, pada proses ini klaim yang diajukan
apakah termasuk dalam pertanggungan yang tercantum dalam ketentuan polis atau
tidak.
Pada proses verifikasi diatas ada beberapa penyebab ditolaknya klaim diantaranya :
 Kontribusi (premi) yang belum dibayar atau menunggak dan melewati masa grace
periode (tenggang waktu pembayaran) yaitu selama 30 hari kalender
 Moral hazard atau kecurangan yang dilakukan oleh peserta seperti adanya
pemalsuan data
 Peserta tidak terdaftar di sistem
 Peserta sakit sebelum masa perjanjian (berlaku untuk status non medis)
 Peserta dan klaim yang diajukan termasuk kategori pasal pengecualian (tidak sesuai
ketentuan polis)
 Pada saat klaim diluar masa perjanjian asuransi
 Pengajuan klaim kadaluarsa
 Peserta kena perlakukan STNC (Subject To Not Claim) yakni periode dimana
pemegang polis menjamin bahwa tidak ada klaim yang terjadi mulai dari tanggal
SPAJ (Surat Pengantar Auransi Jiwa) diajukan sampai dengan tanggal akseptasi
penanggung.

7
Dalam periode STNC penanggung tidak memiliki hak terhadap klaim yang terjadi.
Misal tanggal mulai SPAJ pada tanggal 1 maret dan peserta diakseptasi (diterima
kepesertaannya) pada tanggal 25 Maret, jika peserta meninggal di tanggal tersebut maka
tidak dibayar manfaat klaimnya.
Penyebab lainnya seperti melanggar prinsip “Utmost Good Faith” bila terbukti dari
hasil investigasi. Misalnya lembaga atau Instansi mengajukan klaim meninggal dunia
karyawannya, namun bagian klaim menemukan fakta yang tidak relevan dan sesuai hasil
investigasi ditemukan fakta bahwa peserta meninggal karna bunuh diri yang termasuk
dalam pengecualian polis maka klaim akan ditolak.
Adapun beberapa hal yang termasuk dalam pengecualian polis adalah :
a. Setiap bentuk perbuatan atau percobaan bunuh diri
b. Perbuatan melawan hukum atau dihukum mati oleh pengadilan yang berwenang;
c. Terlibat dalam perkelahian kecuali jika terbukti sebagai pihak yang mempertahankan
diri
d. Akibat perbuatan yang disengaja, yang direncanakan dengan persetujuan peserta atau
penerima manfaat
e. Bencana alam, wabah penyakit yang ditetapkan oleh pemerintah
f. Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang
g. Penyakit hubungan seksual seperti gonorrhea/syphilis atau lainnya serta segala
akibatnya
h. Terinfeksi virus HIV, AIDS
i. Hamil, keguguran atau melahirkan
Jika peserta mengajukan klaim akibat pengecualian diatas maka klaim akan
ditolak. Perusahaan akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada lembaga bahwa
klaim ditolak yang selanjutnya lembaga menyampaikan kepada anggota atau peserta
asuransinya.

8
D. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Dalam Perjanjian Sewa Beli Kendaraan
Bermotor
Berikut penjelasan mengenai proses klaim asuransi, antara lain :
a. Melapor klaim ke kantor pelayanan.
b. Menyiapkan dokumen pelaporan sesuai dengan jenis kerugian yang dialami.
Kemudian menyerahkan dokumen klaim secara lengkap agar klaim yang diajukan
dapat segera diproses.
c. Beberapa jenis klaim memerlukan proses survey terhadap objek pertanggungan. Hal
ini ditujukan untuk mengetahui secara jelas penyebab terjadinya kerugian dan
sebagai proses estimasi total kerugian yang dialami pelanggan.
d. Setelah seluruh dokumen dan data klaim lengkap, tim Insurance akan menganalisa
lebih lanjut klaim yang ada. Hal ini ditujukan untuk menentukan nilai ganti rugi dan
proses ganti rugi yang akan dilalui.
e. Proses penggantian kerugian dilakukan sesuai dengan jenis kerugian yang dialami.
Misalnya untuk asuransi kendaraan bermotor dengan jenis kerugian partial loss
accident, maka proses penggantian kerugian dilakukan dengan cara memperbaiki
kerusakan yang ada.

Setiap terjadi musibah atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, maka


pihak pertama akan melaporkan kepada pihak kedua dengan sarana tercepat, datang
secara langsung, telepon, faksimile dan pihak kedua setelah menerima laporan tersebut
segera melakukan survey paling lambat 1 x 24 jam setelah laporan diterima, pihak
pertama setelah melaporkan terjadinya musibah, maksimal 5 hari kerja (5 x 24 jam) harus
sudah memberikan keterangan secara tertulis kepada pihak kedua mengenai peristiwa
atau musibah yang terjadi dan mengisi Formulir Laporan Kerugian.
Apabila pihak kedua sulit dihubungi oleh pihak pertama sedangkan keesokan
harinya jatuh pada hari libur, maka pihak pertama akan melaporkan kejadian pada hari
kerja berikutnya setelah hari libur tersebut. Dalam hal ini terjadi kerugian atau kerusakan
sebagian atas kendaraan bermotor, pihak pertama akan menyampaikan laporan kerugian
dan dapat membawa kendaraannya pada satu bengkel rekanan pihak kedua.

9
 Proses pembayaran ganti rugi klaim:
1) Pembayaran ganti rugi sebagian atau partial loss akan dibayarkan kepada bengkel
rekanan pihak kedua dikurangi resiko sendiri.
2) Pembayaran ganti rugi klaim total loss langsung kepada pihak pertama dalam jangka
waktu paling lama 30 hari kerja setelah dicapainya persetujuan mengenai jumlah
penggantian dan dokumen pendukung dilengkapi.
Apabila tertanggung setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui adanya
kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan, wajib:
1. Memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan tertulis
kepada Penanggung selambat–lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya kerugian
atau kerusakan
2. Melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari serendah-rendahnya Kepolisian
Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi kerugian dan atau kerusakan sebagian
yang disebabkan oleh pencurian atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar
untuk menuntut ganti rugi kepada atau dari pihak ketiga.
3. Melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan dari Kepolisian Daerah (Polda) di
tempat kejadian dalam hal kerugian total akibat pencurian.

Survey wajib dilakukan terhadap semua klaim, segera setelah menerima laporan
klaim kecuali ada masalah pembayaran premi atau validasi polis yang mengalami
kerugian. Yang harus dilengkapi pada saat survey adalah:
1. Foto Kendaraan Bermotor yang mengalami kerugian
2. Foto lokasi keadian (bila perlu)
3. Bukti cek fisik kendaraan (nomor mesin dan nomor rangka)
4. Laporan survey/laporan kerusakan.

Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas Kendaraan Bermotor dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan, Penanggung berhak menentukan pilihannya atas
cara melakukan ganti rugi sebagai berikut :

1. Perbaikan di bengkel yang ditunjuk atau disetujui oleh Penanggung


2. Pembayaran tunai

10
3. Penggantian suku cadang atau kendaraan sesuai dengan merk, tipe, model dan tahun yang
sama sebagaimana tercantum pada polis

Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran ganti rugi dalam waktu 30 hari


kalender sejak adanya kesepakatan tertulis antara Penanggung dan Tertanggung
mengenai jumlah ganti rugi yang harus dibayar.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
klaim adalah proses pengajuan oleh peserta untuk mendapatkan uang
pertanggungan setelah tertanggung melaksanakan seluruh kewajibannya kepada
penanggung, yaitu berupa penyelesaian pembayaran premi sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya. Pembayaran klaim pada asuransi syariah diambil dari dana tabarru’ semua
peserta. Perusahaan sebagai mudharib wajib menyelesaikan proses klaim secara cepat,
tepat, dan efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amni, Emil. 2018. “Analisis Yuridis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Perjanjian
Sewa Beli Kendaraan Bermotor “. Jurnal Ilmiah. Universitas Mataram, Mataram.

Hasanah, Rian. Ikhwan H., dan Hilman H. 2018. “Tinjauan Terhadap Proses Klaim
Asuransi Jiwa Kumpulan pada PT. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia”. Jurnal Ekonomi Islam.
Volume 9, Nomor 2

13

Anda mungkin juga menyukai