Anda di halaman 1dari 82

PENGANTAR

AKUNTANSI 1—
ADAPTASI INDONESIA
EDISI 4
Carl S. Warren
James M. Reeve
Jonathan E.Duchac
Ersa Tri Wahyuni
Amir Abadi Jusuf
BAB 6

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


Daftar Isi
Karakteristik Perusahaan
Dagang
(slide 1 dari 2)
 Aktivitas perusahaan jasa berbeda dengan
aktivitas perusahaan dagang. Perbedaan-
perbedaan tersebut tercermin dalam siklus
operasinya serta laporan keuangan mereka.
Karakteristik Perusahaan
Dagang
(slide 2 dari 2)
 Perbedaaan antara perusahaan dagang dan
perusahaan jasa juga tercermin dalam laporan
keuangannya. Perbedaan-perbedaannya
diilustrasikan dalam laporan laba rugi sebagai
berikut.
Transaksi Perusahaan
Dagang
 Transaksi perusahaan dagang dicatat di akun-
akun dengan menggunakan aturan debit dan
kredit seperti yang telah dijelaskan dan
dicontohkan di Bab 2.
 Sebagian besar perusahaan dagang
menggunakan sistem akuntansi
terkomputerisasi yang dilengkapi laporan
seperti jurnal khusus dan buku besar pembantu.
Transaksi Pembelian
Pencatatan Transaksi
Perusahaan Dagang -
Perpetual
Tampilan 2: Faktur
Syarat Kredit (slide 1 dari 2)
Syarat Kredit (slide 2 dari 2)
Diskon Pembelian
 Tujuan: untuk mendorong pembeli agar
membayar sebelum batas akhir periode kredit.
 Contoh diskon pembelian:
Syarat kredit: 2/10, n/30.
Penjual dapat menawarkan diskon 2% jika
pembeli membayar dalam 10 hari setelah
tanggal faktur.
Jika pembeli tidak mengambil diskonnya, jumlah
yang tertera di faktur akan jatuh tempo dalam
waktu 30 hari.
Contoh Diskon Pembelian (slide 1
dari 3)
Contoh Diskon Pembelian (slide 2
dari 3)

 Hari terakhir periode diskon adalah 15 Januari


(tanggal faktur 5 Januari ditambah 10 hari).
 Dengan asumsi untuk membayar faktur pada
tanggal 15 Januari, SolusiNet meminjam
Rp2.940.000 (Rp3.000.000 × 2%).
 Jika tingkat suku bunga tahunan adalah 6% dan
satu tahun dihitung 360 hari, maka bunga untuk
pinjaman sebesar Rp2.940.000 (Rp3.000.000 –
Rp60.000) adalah Rp9.800 (Rp2.940.000 × 6%
× 20/360).
Contoh Diskon Pembelian (slide 3
dari 3)

 Penghematan Neto untuk SolusiNet


Tampilan 3: Syarat
Kredit
Pencatatan Transaksi Pembelian (slide 1
dari 2)

 SolusiNet akan mencatat faktur Sigma


Technologies dan pembayarannya sebagai
berikut.
Pencatatan Transaksi Pembelian (slide 2
dari 2)

 Jika SolusiNet tidak mengambil diskon, namun


membayar faktur pada tanggal 4 Februari, maka
pencatatan pembayarannya adalah sebagai
berikut.
Retur dan Potongan Pembelian
Tampilan 4: Memorandum
Debit
Mencatat Retur dan Potongan
Pembelian
(slide 1 dari 3)

 SolusiNet mencatat pengembalian barang yang


ditunjukkan dalam memo debit di Tampilan 4
sebagai berikut.
Mencatat Retur dan Potongan
Pembelian
(slide 2 dari 3)
 Sebagai contoh, diasumsikan data berikut
berkaitan dengan pembelian persediaan oleh
SolusiNet pada tanggal 2 Mei:
 2 Mei SolusiNet membeli barang senilai
Rp5.000.000 dari Fajar Data Link dengan syarat
2/10, n/30.
 4 Mei SolusiNet mengembalikan barang senilai
Rp1.000.000 yang dibeli tanggal 2 Mei.
 12 Mei SolusiNet membayar faktur awal tanggal 2
Mei dikurangi retur dan diskon.
Mencatat Retur dan Potongan
Pembelian
(slide 3 dari 3)
 SolusiNet akan mencatat transaksi-
transaksi tersebut sebagai berikut:
Transaksi Penjualan (slide 1
dari 2)
 Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya
dicatat sebagai Penjualan.
 Perusahaan dapat menjual barang secara tunai.
 Asumsikan bahwa pada tanggal 3 Maret,
SolusiNet menjual barang seharga Rp1.800.000.
Transaksi Penjualan (slide 2
dari 2)
 Pada sistem persediaan perpetual:
 beban pokok penjualan, dan
 pengurangan jumlah persediaan juga harus
dicatat
 Asumsikan jika beban pokok penjualan pada
tanggal 3 Maret adalah Rp1.200.000.
Transaksi Penjualan Menggunakan Kartu
Kredit

 Asumsikan bahwa SolusiNet membayar beban


pemprosesan kartu kredit senilai Rp4.150.000
pada 31 Maret. Beban ini akan dicatat sebagai
berikut.
Penjualan Kredit

 Penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan


kredit pada Penjualan. Contoh ayat jurnal untuk
penjualan secara kredit senilai Rp18.000.000
untuk SolusiNet adalah sebagai berikut. Beban
pokok penjualannya adalah Rp10.800.000.
Diskon Penjualan (slide 1 dari
2)
 Penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada
pembeli yaitu diskon untuk pembayaran awal.
 Penjual menyebut diskon tersebut sebagai
diskon penjualan (sales discounts).
 Diskon penjualan dicatat di akun diskon
penjualan yang terpisah, akun Diskon Penjualan
merupakan akun kontra terhadap Penjualan.
Diskon Penjualan (slide 2 dari
2)
 SolusiNet menjual persediaan sebesar
Rp18.000.000 kepada CV Seruni Digital pada 10
Maret dengan syarat kredit 2/10, n/30.
 CV Seruni Digital memiliki waktu sampai 20
Maret. CV Seruni Digital membayar pada
tanggal 19 Maret.
 Pembayaran oleh CV Seruni Digital pada 19
Maret dicatat sebagai berikut:
Retur dan Potongan Penjualan (slide
1 dari 2)

 Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan


oleh pembeli kepada penjual, yang dari sisi
penjual merupakan retur penjualan (sales
return).
 Di samping itu, karena barang rusak, cacat, atau
alasan lain, penjual dapat mengurangi harga
barang, yang disebut sebagai potongan
penjualan (sales allowance).
 Dari perspektif penjual, pengembalian dan
potongan ini disebut retur dan potongan
penjualan (sales return and allowances).
Retur dan Potongan Penjualan (slide
2 dari 2)
Tampilan 5: Memorandum
Kredit
Contoh Retur dan Potongan
Penjualan

 Sebagai ilustrasi, digunakan memo kredit yang


ditunjukkan pada Tampilan 5.
 CV Saba Sentosa akan mengkredit piutang
Bondan & Sons sebesar Rp900.000 sebagai
pengembalian atas barang yang rusak dalam
pengiriman.
 Bondan & Sons setuju untuk menyimpan barang
tersebut dan memperbaikinya.
 CV Saba Sentosa akan mencatat memo kredit
sebagai berikut.
Ongkos Kirim (slide 1 dari 2)

 Syarat penjualan harus menunjukkan saat


kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli.
 Titik ini menentukan pihak mana, pembeli atau
penjual, yang harus membayar ongkos kirim.
Ongkos Kirim (slide 2 dari 2)

 Titik pengiriman (FOB shipping poin):


Kepemilikan barang dapat beralih kepada
pembeli saat penjual mengirim barang ke
perusahaan pengangkutan atau ekspedisi.
 Pembeli menanggung ongkos kirim dari titik
pengiriman (pabrik) ke tujuan akhir.
 Biaya-biaya ini menjadi bagian dari keseluruhan
biaya pembelian persediaan pembeli dan harus
ditambahkan ke dalam biaya persediaan dengan
mendebit Persediaan.
Contoh Transaksi Ongkos Kirim (slide 1
dari 2)

 Asumsikan bahwa 10 Juni SolusiNet membeli


barang sebagai berikut.
 10 Juni membeli barang dari CV Data Digital
sebesar Rp900.000 dengan syarat FOB titik
pengiriman.
 10 Juni membayar ongkos kirim sebesar
Rp50.000.
Contoh Transaksi Ongkos Kirim (slide 2
dari 2)

 SolusiNet mencatat dua transaksi ini sebagai


berikut.
FOB Tujuan (FOB Destination)

 Kepemilikan barang dapat dialihkan pada


pembeli ketika pembeli menerima barang.
 Penjual harus menanggung ongkos kirim hingga
sampai ke tujuan akhir.
 Penjual mendebit akun Ongkos Kirim
Penjualan (Delivery Expense atau Freight Out),
yang dilaporkan di laporan laba rugi penjual
sebagai beban penjualan.
Contoh FOB Destination (slide 1
dari 2)

 Asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai


berikut.
 15 Juni
Menjual kepada CV Kalila Eka Buana secara kredit
senilai Rp700.000 dengan syarat FOB tujuan.
Beban pokok penjualannya sebesar Rp480.000.

 15 Juni
SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar
Rp40.000 untuk penjualan pada 15 Juni.
Contoh FOB Destination (slide 2
dari 2)

 SolusiNet mencatat penjualan, beban pokok


penjualan, dan ongkos kirim sebagai berikut.
Ongkos Kirim
Contoh Ongkos Kirim (slide 1
dari 2)
 Asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai
berikut.
 20 Juni
 Menjual barang kepada Pandu Wijaya secara
kredit senilai Rp800.000 dengan syarat FOB titik
pengiriman.
 SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar
Rp45.000 dan menambahkannya dalam faktur.
 Beban pokok penjualannya adalah sebesar
Rp360.000.
Contoh Ongkos Kirim (slide 2
dari 2)
 SolusiNet mencatat transaksi-transaksi ini
sebagai berikut.
Tampilan 6: Syarat Pengiriman
Ringkasan: Pencatatan
Transaksi Persediaan
Dua Karakteristik Transaksi Dagang
(slide 1 dari 2)
Dua Karakteristik Transaksi Dagang
(slide 2 dari 2)
Bagan Akun untuk Perusahaan
Dagang SolusiNet
Bagan Akun SolusiNet

Bagan akun SolusiNet menggunakan tiga digit


nomor akun.
1.Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama
laporan keuangan (1 untuk aset, 2 untuk liabilitas,
dan seterusnya).
2. Digit kedua menunjukkan subklasifikasi (11
untuk aset lancar, 12 untuk aset tidak lancar).
3.Digit ketiga menunjukkan akun spesifik (110
untuk Kas, 123 untuk Peralatan Toko).
Pajak Penjualan dan Diskon
Dagang
Transaksi Penjualan dan Retur
Penjualan
(slide 1 dari 2)
 Penjual akan mencatat penjualan kredit senilai
Rp100.000 yang dikenakan pajak 6% sebagai
berikut.
Transaksi Penjualan dan Retur
Penjualan
(slide 2 dari 2)
 Biasanya, penjual menyetor pajak penjualan
yang telah dipotong ke kantor pajak (Direktorat
Jendral Pajak) secara teratur. Pencatatan untuk
penyetoran pajak adalah sebagai berikut.
Diskon Dagang
 Pedagang besar dapat menawarkan diskon khusus
bagi kelompok pembeli tertentu, seperti badan
pemerintah atau pedagang lain yang membeli dalam
jumlah besar.
 Penjual dan pembeli biasanya tidak mencatat harga
barang sesuai katalog dan diskon dagang terkait ke
dalam jurnal transaksi.
 Sebagai contoh, diasumsikan suatu barang memiliki
harga katalog Rp1.000.000 dan 40% diskon dagang.
 Penjual mencatat penjualan barang tersebut pada
nilai neto Rp600.000 [Rp1.000.000 dikurangi diskon
dagang Rp400.000 (Rp1.000.000 × 40%)].
 Sama halnya, pembeli mencatat pembelian pada
harga neto Rp600.000.
Laporan Keuangan untuk Perusahaan
Dagang

 Transaksi persediaan memengaruhi Laporan


Laba Rugi.
 Laporan Laba Rugi perusahaan dagang biasanya
disiapkan dalam dua format: Laporan Laba Rugi
Bentuk Tidak Langsung dan Laporan Laba Rugi
Bentuk Langsung.
Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak
Langsung
(slide 1 dari 4)
Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak
Langsung
(slide 2 dari 4)
Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak
Langsung
(slide 3 dari 4)
Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak
Langsung
(slide 4 dari 4)
Laporan Laba Rugi Bentuk
Langsung
Laporan Ekuitas Pemilik
Laporan Posisi Keuangan
Proses Penyesuaian dan
Penutupan
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk
Kehilangan Persediaan (slide 1 dari
4)
 Dalam sistem persediaan perpetual, akun Persediaan yang
terpisah dikelola dalam buku besar dan diperbaharui secara
terus-menerus ketika terdapat transaksi penjualan dan
pembelian.
 Perusahaan dagang mungkin mengalami kehilangan
persediaan karena pencurian di toko, pencurian oleh karyawan,
atau kesalahan dalam pencatatan atau penghitungan
persediaan.
 Akibatnya, penghitungan persediaan secara fisik yang
dilakukan
 pada akhir periode akuntansi dapat berbeda dengan jumlah
persediaan yang ditunjukkan dalam catatan persediaan.
 Selisih tersebut dinamakan penyusutan persediaan
(inventory shrinkage) atau kehilangan persediaan (inventory
shortage).
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk
Kehilangan Persediaan (slide 2 dari
4)
 Catatan persediaan SolusiNet per 31 Desember
2017 adalah sebagai berikut.
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk
Kehilangan Persediaan (slide 3 dari
4)
 Pada akhir periode, jumlah kehilangan tersebut
dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian sebagai
berikut.
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk
Kehilangan Persediaan (slide 4 dari
4)
 Tidak ada prosedur atau pengamanan yang
dapat menihilkan kemungkinan kehilangan
persediaan hingga ke angka nol persen.
 Jika jumlah persediaan yang hilang sangat besar
hingga dianggap abnormal, maka jumlah
tersebut dapat diungkapkan secara terpisah di
laporan laba rugi. Dalam kasus semacam ini,
kehilangan persediaan dapat dicatat dalam akun
terpisah, misalnya Kerugian atas Kehilangan
Persediaan.
Ayat Jurnal Penutup
1. Mendebit akun-akun sementara dengan saldo kredit
seperti Penjualan dan mengkreditkan Ikhtisar Laba Rugi.
2. Mengkredit akun-akun sementara dengan saldo debit
seperti berbagai macam beban termasuk Retur dan
Potongan Penjualan, Diskon Penjualan, dan Beban pokok
penjualan dan mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi.
3. Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya
( laba neto) dan mengkredit akun Modal Pemilik. Jika
perusahaan mengalami rugi neto, maka yang dikredit
adalah akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya dan
yang didebit akun Modal Pemilik.
4. Mendebit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive
dan mengkredit akun Prive.
Contoh Ayat Jurnal Penutup
SolusiNet
(slide 1 dari 2)
 Akun Ikhtisar Laba Rugi setelah ayat jurnal
penutup di-posting adalah sebagai berikut.
Contoh Ayat Jurnal Penutup
SolusiNet
(slide 2 dari 2)
Analisis dan Interpretasi
Keuangan:
Rasio Penjualan terhadap Aset
 Rasio penjualan terhadap aset mengukur
seberapa efektif suatu perusahaan
menggunakan asetnya untuk menghasilkan
penjualan.
 Rasio penjualan terhadap aset dihitung sebagai
berikut.
Rasio Penjualan terhadap
Aset
 Data berikut (dalam miliar) diambil dari laporan
tahunan terakhir PT Midi Utama Indonesia
(AlfaMidi), salah satu supermaket ritel di
Indonesia:
Lampiran: Sistem Persediaan
Periodik (slide 1 dari 2)
 Beberapa perusahaan dagang kecil, seperti toko
perangkat keras lokal, menggunakan sistem
akuntansi manual.
 Sistem persediaan perpetual manual sangat
memakan waktu dan biaya jika dilakukan .
 Maka sistem persediaan periodik dalam hal ini
akan digunakan.
Lampiran: Sistem Persediaan
Periodik
(slide 2 dari 2)
 Menurut sistem persediaan periodik, pembelian
biasanya dicatat sesuai jumlah faktur.
 Apabila faktur tersebut dibayar selama masa
diskon, diskon dicatat dalam akun terpisah
yang disebut Diskon Penjualan.
 Sama halnya, retur pembelian dicatat di akun
terpisah yang disebut Retur dan Potongan
Pembelian.
Bagan Akun dalam Sistem
Persediaan Periodik
Lampiran: Mencatat Transaksi Dagang
dalam
Sistem Persediaan Periodik (slide 1
dari 2)
 Pembelian persediaan dicatat pada akun
Pembelian bukan pada akun Persediaan.
 Akun Pembelian didebit sebesar jumlah faktur
sebelum diskon pembelian dimasukkan.
 Diskon pembelian biasanya dicatat secara
terpisah dalam akun Diskon Pembelian. Saldo
akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari
jumlah yang telah dicatat dalam akun Pembelian
untuk periode tersebut. Oleh karena itu, akun
Diskon Pembelian dipandang sebagai akun
kontra terhadap Pembelian.
Lampiran: Mencatat Transaksi Dagang
dalam
Sistem Persediaan Periodik (slide 2
dari 2)
 Retur dan potongan pembelian dicatat dalam
cara yang sama dengan diskon pembelian. Akun
retur dan potongan pembelian merupakan
akun kontra terhadap pembelian.
 Saat barang dibeli dengan syarat FOB titik
pengiriman, pembeli bertanggung jawab untuk
membayar ongkos kirim. Dalam sistem persediaan
periodik, biaya pengiriman dibayar saat pembelian
barang secara FOB titik pengiriman didebit pada
akun Ongkos Kirim Pembelian (transportation in
atau freight in) atau nama akun sejenisnya.
Pencatatan Transaksi Dagang
Menggunakan Sistem Periodik
Lampiran: Proses Penyesuaian dalam
Sistem Persediaan Periodik (slide 1
dari 2)
 Proses penyesuaian yang sama dilakukan dalam
sistem persediaan periodik dan perpetual,
kecuali untuk penyesuaian atas kehilangan
persediaan.
 Dalam kedua sistem, persediaan akhir
ditentukan melalui penghitungan fisik.
Lampiran: Proses Penyesuaian dalam
Sistem Persediaan Periodik (slide 2
dari 2)
 Dalam sistem persediaan perpetual, hasil
penghitungan fisik persediaan akhir
dibandingkan dengan jumlah dalam buku besar
persediaan, sehingga jumlah kehilangan
persediaan dapat ditentukan.
 Kehilangan ini akan dicatat sebagai debit pada
Beban Pokok Penjualan dan kredit pada
Persediaan.
Lampiran: Laporan Keuangan dalam
Sistem Persediaan Periodik

 Pada dasarnya, laporan keuangan yang


dihasilkan dalam sistem persediaan periodik dan
perpetual adalah sama. Saat laporan laba rugi
bentuk tidak langsung disiapkan, beban pokok
penjualan dapat disajikan seperti yang
ditunjukkan di Tampilan 16.
Lampiran: Ayat Jurnal Penutup dalam
Sistem Persediaan Periodik (slide 1
dari 2)

 Ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan


periodik berbeda karena tidak terdapat akun
Beban pokok penjualan untuk ditutup ke Ikhtisar
Laba Rugi.
 Akun Pembelian, Diskon Pembelian, Retur dan
Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim
Pembelian ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.
 Akun Persediaan disesuaikan dengan hasil
penghitungan fisik dalam proses penutupan.
Lampiran: Ayat Jurnal Penutup dalam
Sistem Persediaan Periodik (slide 2
dari 2)

Anda mungkin juga menyukai