Anda di halaman 1dari 36

SESI 5A

Akuntansi untuk Perusahaan


Dagang
Karakteristik Perusahaan Dagang
• Aktivitas perusahaan jasa berbeda dengan aktivitas
perusahaan dagang.
• Perbedaan tersebut dijelaskan melalui ilustrasi
Laporan Laba Rugi berikut ini.
Transaksi Perusahaan Dagang

• Transaksi perusahaan dagang menggunakan aturan debit dan


kredit. Sebagian besar perusahaan dagang menggunakan
sistem akuntansi terkomputerisasi yang dilengkapi laporan
seperti jurnal khusus dan buku besar pembantu.

• sistem akuntansi perusahaan dagang akan menghasilkan


laporan penjualan dan persediaan.
Transaksi Pembelian
• Terdapat dua sistem untuk akuntansi transaksi dagang: perpetual dan
periodik.
• Dalam sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), setiap
pembelian dan penjualan barang dicatat dalam akun Persediaan dan
buku besar yang berkaitan. Jadi, jumlah barang tersedia untuk dijual
dan jumlah yang terjual dilaporkan dalam catatan persediaan secara
terus-menerus (perpetual).
• Dalam sistem persediaan periodik (periodic inventory system), catatan
persediaan tidak menunjukkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau
jumlah terjual selama periode tertentu. Sebagai gantinya, sebuah daftar
persediaan yang tersedia, yang disebut persediaan fisik (physical
inventory), disiapkan pada akhir periode akuntansi.
• Persediaan fisik digunakan untuk menentukan nilai persediaan yang
tersedia pada akhir periode dan nilai persediaan yang terjual selama
periode tersebut.
METODE PERPETUAL
• Dalam sistem persediaan perpetual ini, pembelian barang secara tunai
dicatat sebagai berikut.

• Pembelian barang secara kredit dicatat sebagai berikut.


Faktur
• Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh
pembeli dan penjual disebut syarat kredit (credit
terms).
• Jika pembayaran dilakukan saat pengiriman, syaratnya
adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya, pembeli
yang diperbolehkan mendapat kelonggaran waktu
untuk membayar dikenal sebagai periode kredit
(credit period).
• Periode kredit biasanya dimulai dengan tanggal
penjualan seperti ditunjukkan dalam faktur. Jika
pembayaran jatuh tempo dalam beberapa hari yang
disebutkan setelah tanggal faktur, seperti 30 hari,
syaratnya adalah 30 hari bersih, yang ditulis sebagai
n/30.
• Jika pembayaran jatuh tempo pada akhir bulan yang
sama dengan bulan penjualan, syaratnya ditulis
sebagai n/eom (end-of-month).
• Diskon Pembelian Untuk mendorong pembeli agar
membayar sebelum batas akhir periode kredit, penjual
tidak jarang memberikan diskon.
Sebagai contoh, penjual dapat menawarkan diskon 2% jika
pembeli membayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur. Jika
pembeli tidak mengambil diskonnya, jumlah yang tertera di
faktur akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari. Syarat ini ditulis
sebagai 2/10, n/30 dan dibaca sebagai diskon 2% jika dibayar
dalam 10 hari, jumlah bersih jatuh tempo dalam 30 hari.

• Diskon yang diambil pembeli atas pembayaran lebih awal


dicatat sebagai diskon pembelian. Diskon pembelian yang
diambil oleh pembeli untuk pembayaran faktur lebih awal
mengurangi harga pokok pembelian.
Syarat Kredit
• Pada sistem persediaan perpetual, pembeli awalnya mendebit
akun Persediaan untuk jumlah yang tertera di faktur. Saat
membayar faktur, pembeli mengkredit akun
• Persediaan untuk jumlah diskon. Dalam hal ini, persediaan
menunjukkan biaya bersih terhadap pembeli. Sebagai contoh,
SolusiNet akan mencatat faktur Omega Technologies dan
pembayarannya pada akhir periode diskon sebagai berikut.
• Jika SolusiNet tidak mengambil diskon karena SolusiNet tidak
membayar faktur sampai dengan tanggal 4 Februari, maka
pencatatan pembayarannya adalah sebagai berikut.
Debit Memo
( Memo Retur Pembelian)
• Sebagai ilustrasi, SolusiNet mencatat pengembalian
barang yang dibeli, ditunjukkan dalam memo debit
Contoh ilustrasi

• SolusiNet pada tanggal 2 Mei membeli barang senilai


Rp5.000.000 dari Aipel Data Link dengan syarat 2/10,
n/30.
• 4 Mei SolusiNet mengembalikan barang
senilai Rp3.000.000 yang dibeli tanggal 2 Mei.
• 12 Mei SolusiNet membayar faktur awal
dikurangi retur dan diskon.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-
transaksi SolusiNet tersebut.
• SolusiNet pada tanggal 2 Mei membeli barang senilai Rp5.000.000 dari Aipel Data
Link dengan syarat 2/10, n/30.
– 4 Mei SolusiNet mengembalikan barang senilai Rp3.000.000 yang dibeli
tanggal 2 Mei
– 12 Mei SolusiNet membayar faktur awal dikurangi retur dan diskon. SolusiNet
akan mencatat transaksi-transaksi tersebut sebagai berikut.
Transaksi Penjualan
• Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat sebagai
Penjualan. Kadang-kadang, perusahaan menggunakan Penjualan
Persediaan (Sales of Merchandise).
• Penjualan Tunai Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun
kredit. Penjualan tunai biasanya dimasukkan ke mesin kasir dan dicatat
dalam akun- akun.
• Sebagai ilustrasi, diasumsikan bahwa pada tanggal 3 Maret, SolusiNet
menjual barang seharga Rp1.800.000. diasumsikan jika beban pokok
penjualan pada tanggal 3 Maret adalah Rp1.200.000. Penjualan ini dapat
dicatat sebagai berikut.
• Penjualan Kredit Perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Penjual
mencatat penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan kredit pada
Penjualan.
• ayat jurnal untuk penjualan secara kredit senilai Rp18.000.000 untuk
SolusiNet dengan Beban pokok penjualannya adalah Rp10.800.000 adalah
• Diskon Penjualan Seperti yang telah disebutkan di pembahasan transaksi
pembelian, seorang penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada
pembeli yaitu diskon untuk pembayaran awal. Penjual menyebut diskon
tersebut sebagai diskon penjualan (sales discount).
• Diskon penjualan akan mengurangi pendapatan penjualan. Untuk
menguranginya, akun penjualan dapat didebitkan. Namun, para manajer
biasanya ingin mengetahui jumlah diskon penjualan selama periode
tertentu. Oleh karena itu, diskon penjualan dicatat di akun diskon
penjualan yang terpisah, akun Diskon Penjualan merupakan akun kontra
terhadap Penjualan.
Contoh ilustrasi
• SolusiNet menjual persediaan sebesar Rp18.000.000 kepada CV Surya
Digital pada 10 Maret dengan syarat kredit 2/10, n/30. Asumsikan CV
Digital Surya membayar pada tanggal 19 Maret.
SolusiNet akan mencatat penerimaan kas sebagai berikut.
• Retur dan Potongan Penjualan Barang yang sudah terjual dapat
dikembalikan oleh pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual
merupakan retur penjualan (sales return).
• Barang rusak, cacat, atau alasan lain, penjual dapat mengurangi
harga barang, yang disebut sebagai potongan penjualan (sales
allowance).
• Dari perspektif penjual, pengembalian dan potongan ini disebut retur
dan potongan penjualan (sales return and allowances).
• Jika retur atau potongan penjualan terjadi pada penjualan kredit,
penjual biasanya mengeluarkan memo kredit atau memorandum
kredit (credit memorandum) untuk pembeli. Memo ini menunjukkan
jumlah dan alasan kredit penjual terhadap piutang usaha (yang jika
dikredit berarti berkurang jumlahnya).
Memorandum Kredit
• Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan mengurangi
pendapatan.
• Oleh karena manajer perlu mengetahui jumlah retur dan potongan
penjualan dalam suatu periode, penjual biasanya mencatat retur dan
potongan penjualan di akun terpisah. Retur dan Potongan
Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan. Penjual
mendebit Retur dan Potongan Penjualan dengan jumlah tertentu.
Jika penjualan awal secara kredit, maka penjual mengkredit Piutang
Usaha.
• Oleh karena persediaan selalu diperbarui dalam sistem perpetual,
maka penjual mencatat jumlah barang yang dikembalikan ke dalam
akun persediaan ( debit). Penjual harus mengkredit jumlah (biaya)
barang yang dikembalikan pada akun Beban pokok penjualan.
Akibatnya, beban pokok penjualan berkurang karena akun ini didebit
saat penjualan awal dicatat.
Contoh ilustrasi
• diperlihatkan memo kredit yang ada sebelumnya.
Harga jual barang yang dikembalikan adalah Rp2.250.000. Dengan asumsi
bahwa beban pokok penjualan yang dikembalikan adalah Rp1.600.000, maka
retur dan potongan penjualan akan dicatat sebagai berikut.
• Pembeli mungkin saja membayar barang yang dibeli dan kemudian
barang tersebut dikembalikan. Dalam kasus ini, penjual dapat
melakukan salah satu hal berikut.
1. Mengeluarkan memo kredit untuk mengurangi jumlah
piutang pembeli, atau
2. Mengembalikan uang tunai kepada pembeli.
Biaya Angkut / Pengiriman
• Pembelian dan penjualan sering kali termasuk ongkos kirim.
Syarat penjualan harus menunjukkan saat kepemilikan barang
diserahkan kepada pembeli. Titik ini menentukan pihak mana
pun, pembeli atau penjual yang harus membayar ongkos kirim
(transportation cost).
• Kepemilikan barang dapat beralih kepada pembeli saat penjual
mengirim barang ke perusahaan pengangkutan atau ekspedisi,
disebut sebagai FOB shipping point.
• Syarat ini berarti bahwa pembeli menanggung biaya
angkut/pengiriman dari titik pengiriman (pabrik) ke tujuan akhir.
Biaya-biaya ini menjadi bagian dari keseluruhan biaya pembelian
persediaan perusahaan pembeli dan harus ditambahkan ke dalam
biaya persediaan dengan mendebit Persediaan
• Kepemilikan barang dapat dialihkan pada pembeli
ketika pembeli menerima barang, dikatakan sebagai
FOB destination.
• Syarat ini berarti penjual bertanggung jawab
mengirimkan barang sampai ke tujuan akhir pembeli.
Oleh karena itu, penjual harus menanggung ongkos
kirim hingga sampai ke tujuan akhir.
• Ketika penjual membayar ongkos kirim, penjual
mendebit akun Ongkos Kirim Penjualan (Delivery
Expense atau Freight Out), yang dilaporkan di laporan
laba rugi penjual sebagai beban penjualan.
Contoh ilustrasi
FOB Shipping Point

• pada tanggal 10 Juni, SolusiNet membeli barang dari Cyber Data


sebesar Rp900.000 dengan syarat FOB shipping point. Membayar
ongkos kirim sebesar Rp50.000.
Contoh ilustrasi
FOB Destination
• SolusiNet menjual barang sebagai berikut.
– 15 Juni Menjual kepada Kiki secara kredit senilai
Rp700.000 dengan syarat FOB destination. Beban pokok
penjualannya sebesar Rp480.000.
– SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp40.000.
• Penjual dapat membayarkan ongkos kirim terlebih dahulu
meskipun syarat pengirimannya adalah FOB shipping point.
Penjual kemudian akan menambahkan ongkos kirim ini dalam
faktur. Pembeli akan mendebit Persediaan sejumlah yang
tertera dalam faktur, termasuk ongkos kirim.
• Syarat diskon atas pembayaran lebih awal tidak akan dikenakan
pada ongkos kirim yang dibayar di muka.
Contoh ilustrasi
• 20 Juni Menjual barang kepada Permadi secara kredit senilai Rp800.000
dengan syarat FOB shipping point. SolusiNet membayar ongkos kirim
sebesar Rp45.000 dan menambahkannya dalam faktur. Beban pokok
penjualannya adalah sebesar Rp360.000. SolusiNet mencatat transaksi-
transaksi ini sebagai berikut.
Syarat Pengiriman
Ringkasan: Pencatatan Transaksi
Perusahaan Dagang
• Pencatatan transaksi persediaan dengan menggunakan sistem
persediaan perpetual telah dijelaskan dan diilustrasikan.
Transaksi-transaksi tersebut meliputi pembelian, diskon
pembelian, retur dan potongan pembelian, biaya
angkut/pengiriman, penjualan, dan retur penjualan dari
pelanggan. Transaksi-transaksi tersebut dicatat di akun T.
Dua Karakteristik Transaksi Dagang
• Setiap transaksi dagang mempengaruhi pembeli dan penjual.
Bagaimana transaksi yang sama dicatat dari sisi penjual dan sisi
pembeli.
• Dalam contoh ini, Santi adalah penjual dan Budiman adalah
pembeli.

Anda mungkin juga menyukai