Anda di halaman 1dari 29

v

v
v

v
v

v
v

v
v
v

Akuntansi Kerugian
Produksi
KELOMPOK 5
Anggota :
Nisrina Nadhifa (190810301133)
Khafid Fitriyanto Albahrudin (190810301146)
Zurita Novia Puspitasari (190810301156)
v

v
v

v
v
v
v

v
AKUNTANSI SISA BAHAN
Pengertian Sisa Bahan Perlakuan hasil penjualan sisa bahan tergantung
pada sudah atau belum perusahaan
Sisa bahan merupakan bahan yang tersisa dari proses
memperhitungkannya dalam tarif pembebanan
produksi yang tidak bisa digunakan lagi untuk tujuan
yang sama tetapi berguna untuk tujuan lainnya atau overhead pabrik.
dapat dijual kepada pihak lain.

Apabila sudah, hasil penjualan sisa bahan harus


Sisa bahan dapat berupa :
1 Serbuk atau potongan sisa pemrosesan bahan.
1 dicatat sebagai pengurang biaya overhead
pabrik sesungguhnya.

Bahan cacat yang tidak bisa dipakai atau


2
dikembalikan ke pemasok.
Suku cadang produk yang cacat akibat
3 Apabila belum, hasil penjualan sisa bahan dapat
kesalahan karyawan atau mesin.
diperlakukan sebagai (1) pengurang biaya
produksi departemen tempat terjadinya, (2)
pendapatan lain-lain, (3) pengurang harga
2
pokok penjualan.
Lanjutan
Kas/Piutang Dagang Rp1.000
Penjualan Sisa Bahan/Pendapatan Lain-Lain Rp1.000
Jurnal sisa bahan yang berupa bahan atau suku
cadang yang cacat akibat kesalahan karyawan dan b) Jumlah yang diperoleh dari penjualan sisa bahan dikredit ke akun
HPP sehingga menaikkan laba kotor.
tidak laku dijual.
Kas/Piutang Dagang Rp1.000
Rugi Sisa Bahan RpXXX HPP Rp1.000
Barang Dalam Proses RpXXX
b) Jumlah yang diperoleh dari penjualan sisa bahan dikredit ke akun
barang dalam proses sehingga mengurangi biaya produksi.
Contoh Akuntansi Sisa Bahan
Kas/Piutang Dagang Rp1.000
PT Kayu perusahaan penggergajian Barang Dalam Proses Rp1.000
periodik menjual sisa bahan yang dihasilkan dari proses
produksi. Selama periodeini, perusahaan berhasil menjual sisa
bahan sebesar Rp1.000 (dalam ribuan). hasil penjualan sisa Apabila perusahaan sudah memperhitungkan sisa bahan ke dalam
bahan dapat diperlakukan dengan salah satu cara berikut ini. 2 tarif pembebanan biaya overhead pabrik.

1 Apabila perusahaan belum memperhitungkan sisa bahan ke


dalam tarif pembebanan biaya overhead pabrik. Kas/Piutang Dagang Rp1.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp1.000

a) Jumlah yang diperoleh dari penjualan sisa bahan disajikan dalam


laporan laba rugi komprehensif sebagai penjualan sisa bahan
atau pendapatan lain-lain.
AKUNTANSI PRODUK
CACAT
Pengertian Produk
Cacat
Produk cacat adalah unit produk yang tidak
memenuhi standar produksi tetapi baik dari segi
teknis maupun ekonomis dapat diperbaiki (diproses
ulang) supaya dapat dijual sebagai produk standar
atau substandar.

Masalah akuntansi produk cacat


adalah mengenai perlakuan
tambahan biaya produksi yang
terjadi untuk memperbaikinya.
Cacat Normal

Produk cacat normal merupakan jumlah unit produksi


cacat yang biasa terjadi dalam operasi produksi yang
efisien.

Biaya perbaikan produksi cacat normal yang terjadi


dalam suatu periode dicacat sebagai penambahan
biaya overhead pabrik sesungguhnya.

BOP sesungguhnya RpXXX


Bahan RpXXX
Gaji dan upah
BOP dibebankan
RpXXX
RpXXX
PRODUK Produk cacat tidak normal adalah jumlah unit cacat yang
CACAT melebihi jumlah normal.
Apabila belum diperhitungkan ketika perusahaan menetukan Biaya perbaikan unit cacat tidak normal diakui sebagai
tarif BOP, biaya perbaikan unit cacat normal harus diperlakukan kerugian pada periode terjadinya.
sebagai bagian dari biaya produk dengan cara memasukannya ke
dalam perhitungan biaya per unit.
Rugi produk cacat tidak normal RpXXX
Bahan RpXXX
BOP dalam proses RpXXX
Gaji dan upah RpXXX
Bahan RpXXX
BOP dibebankan RpXXX
Gaji dan upah RpXXX
BOP dibebankan RpXXX

Cacat Tidak Normal


Metode Pembuatan Laporan Biaya Produksi Ketika Terdapat Biaya Perbaikan Produk Cacat
Metode Rata-Rata
Biaya Perbaikan Produk Cacat Normal Belum Diperhitungkan dalam Tarif Overhead Pabrik Biaya Perbaikan Produk Cacat Normal Sudah Diperhitungkan dalam Tarif Overhead Pabrik
Produk cacat belum diperhitungkan dalam tarif BOP; Metode Rata-Rata Produk cacat sudah diperhitungkan dalam tarif BOP; Metode Rata-Rata
Penjurnalan apabila biaya perbaikan produk belum diperhitungkan dalam Aliran biaya apabila biaya perbaikan produk cacat belum diperhitungkan
tarif pembebanan overhead pabrik

a) Biaya yang ditambahkan selama bulan Desember

Barang Dalam Proses Departemen X Rp130.807.000


Barang Dalam Proses Departemen W Rp48.750.000
Bahan Rp37.000.000
Gaji dan Upah Rp30.005.000
Biaya Overload Pabrik Dibebankan Rp15.052.000

b) Biaya perbaikan produk cacat normal selama bulan Desember

Barang Dalam Proses Departemen X Rp2.596.000


Gaji dan Upah Rp1.317.000
Biaya Overload Pabrik Dibebankan Rp1.279.000

c) Biaya perbaikan produk cacat tidak normal selama bulan Desember

Rugi Produk Cacat Tidak Normal Rp1.424.000


Gaji dan Upah Rp898.000
Biaya Overload Pabrik Dibebankan Rp526.000

d) Biaya yang ditransfer dari Departemen X ke departemen berikutnya

Barang Dalam Proses Departemen Y Rp123.053.073


barang Dalam Proses Departemen Rp123.053.073
Penjurnalan apabila biaya perbaikan produk belum diperhitungkan sudah Aliran biaya apabila biaya perbaikan produk cacat sudah diperhitungkan
tarif pembebanan overhead pabrik

a) Biaya yang ditambahkan selama bulan Desember

Barang Dalam Proses Departemen X Rp130.807.000


Barang Dalam Proses Departemen W Rp48.750.000
Bahan Rp37.000.000
Gaji dan Upah Rp30.005.000
Biaya Overload Pabrik Dibebankan Rp15.052.000

b) Biaya perbaikan produk cacat normal selama bulan Desember

Barang Dalam Proses Departemen X Rp2.596.000


Gaji dan Upah Rp1.317.000
Biaya Overload Pabrik Dibebankan Rp1.279.000

c) Biaya perbaikan produk cacat tidak normal selama bulan Desember

Rugi Produk Cacat Tidak Normal Rp1.424.000


Gaji dan Upah Rp898.000
Biaya Overload Pabrik Dibebankan Rp526.000

d) Biaya yang ditransfer dari Departemen X ke departemen berikutnya

Barang Dalam Proses Departemen Y Rp121.026.927


barang Dalam Proses Departemen X Rp121.026.927
Metode Pembuatan Laporan Biaya Produksi Ketika Terdapat Biaya Perbaikan Produk Cacat
Metode MPKP
Biaya Perbaikan Produk Cacat Normal Belum Diperhitungkan dalam Tarif Overhead Pabrik Biaya Perbaikan Produk Cacat Normal Sudah Diperhitungkan dalam Tarif Overhead Pabrik
Produk cacat belum diperhitungkan dalam tarif BOP; Metode MPKP Produk cacat sudah diperhitungkan dalam tarif BOP; Metode MPKP
Penjurnalan apabila biaya perbaikan produk belum diperhitungkan belum Penjurnalan apabila biaya perbaikan produk belum diperhitungkan sudah
tarif pembebanan overhead pabrik tarif pembebanan overhead pabrik

a) Biaya yang ditransfer dari Departemen X ke departemen berikutnya a) Biaya yang ditransfer dari Departemen X ke departemen berikutnya

Barang Dalam Proses Departemen Y Rp117.037.305 Barang Dalam Proses Departemen Y Rp115.253.683
barang Dalam Proses Departemen X Rp117.037.305 barang Dalam Proses Departemen X Rp115.253.683
AKUNTANSI PRODUK
RUSAK
Pengertian Produk Rusak

Produk rusak merupakan Masalah akuntansinya


tergantung pada
unit produk yang tidak pertimbangan manajemen
memenuhi standar produk mengenai metode yang
dipilih manajemen untuk
yang dari segi teknis memperlakukan produk
maupun ekonomis tidak rusak.
dapat diperbaiki.
Metode Rusak Diabaikan Metode Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri

Unit produk rusak diabaikan dan dianggap tidak Memperlakukan biaya produk rusak sebagai
pernah dimasukkan ke dalam proses produksi. elemen tersendiri di departemen tempat
terjadinya.
Unit produk rusak tidak diperhitungkan dalam unit
Untuk menghitung biayanya, unit produk rusak
ekuivalen.
harus dianngap sebagai bagian dari hasil proses
Biaya produk rusak dibebankan ke persediaan produksi dan dimasukan ke dalam perhitungan
barang dalam proses akhir meskipun belum unit ekuivalen.
diinspeksi.
Metode Akuntansi Memperlakukan biaya produk rusak sebagai
Keunggulan : metodenya yang sederhana. Produk Rusak elemen tersendiri di departemen tempat
terjadinya.
Kelemahan : tidak membedakan unit produk
rusak normal dan rusak tidak normal. Untuk menghitung biayanya, unit produk rusak
harus dianggap sebagai bagian dari hasil proses
Metode ini hanya bisa diterapkan oleh
produksi dan dimasukan ke dalam perhitungan
perusahaan yang belum memperhitungkan
unit ekuivalen.
biaya produk rusak dalam tarif pembebanan
overhead pabrik. Metode ini lebih baik dibandingkan metode
produk rusak diabaikan karena biaya produk
rusak tidak normal merupakan biaya periode
yang tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya
produk.
Metode akuntansi Produk rusak

Metode biaya produk


rusak sebagai elemen
tersendiri

Biaya total produk rusak = (jumlah unit rusak x Biaya


Biaya total produk
ditransfer masuk per unit ) + (unit ekuivalen produk rusak dialokasikan ke
rusak* x biaya per unit euivalen**)

Biaya total produk rusak yang tidak tertutup = biaya total


produk rusak nilai jual produk rusak

Belum Sudah
METODE PRODUK RUSAK DIABAIKAN

Metode Rata-Rata
Departemen Pertama; Produk Rusak Diabaikan; Metode Rata-Rata Departemen Lanjutan; Produk Rusak Diabaikan; Metode Rata-Rata
Penjurnalan Rata-Rata Aliran Rata-Rata

Biaya bahan yang dipakai oleh Departemen Pengolahan dan Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp3.885.000


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp1.520.000
Bahan Rp5.405.000

Biaya tenaga kerja produksi yang didistribusikan ke Departemen Pengolahan dan


Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp2.273.600


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp3.718.000
Bahan Rp5.991.600

Biaya overhead yang dibebankan ke Departemen Pengolahan dan Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp3.410.400


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp3.718.000
Bahan Rp7.128.400

Biaya unit yang ditransfer dari Departemen Pengolahan dan Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp9.514.447


Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp9.514.447

Biaya unit yang ditransfer dari Departemen Pelapisan ke persediaan barang jadi

Barang Jadi Rp17.520.748


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp17.520.748
Metode MKPK
Departemen Pertama; Produk Rusak Diabaikan; Metode MPKP Departemen Lanjutan; Produk Rusak Diabaikan; Metode MPKP
Penjurnalan

Biaya unit yang ditransfer dari Departemen Pengolahan dan Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp9.507.720


Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp9.507.720

Biaya unit yang ditransfer dari Departemen Pelapisan ke persediaan barang jadi

Barang Jadi Rp17.383.826


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp17.383.826
METODE PRODUK RUSAK SEBAGAI ELEMEN TERSENDIRI
Metode Rata-Rata

Departemen Pertama; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Belum Departemen Pertama; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Sudah
Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode Rata-Rata Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode Rata-Rata
Metode Rata-Rata

Departemen Lanjutan; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Belum Departemen Lanjutan; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Sudah
Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode Rata-Rata Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode Rata-Rata
Penjurnalan Metode Rusak Sebagai Elemen Rata-Rata Belum Aliran Rata-Rata Belum
Diperhitungkan dalam Tarif BOP Diperhitungkan dalam Tarif BOP

Biaya bahan yang dipakai oleh Departemen Pengolahan dan Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp3.885.000


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp1.520.000
Bahan Rp5.405.000

Biaya tenaga kerja produksi yang didistribusikan ke Departemen Pengolahan dan


Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp2.273.600


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp3.718.000
Bahan Rp5.991.600

Biaya overhead yang dibebankan ke Departemen Pengolahan dan Departemen Pelapisan

Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp3.410.400


Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp3.718.000
Bahan Rp7.128.400

Pertanggungjawaban biaya Departemen Pengolahan

Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp9.304.328


Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp233.422
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp9.537.750
Pertanggungjawaban biaya Departemen Pelapisan
Barang Jadi Rp16.402.435
Barang Rusak Rp600.000
Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp788.379
Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp17.790.814
Penjurnalan Metode Rusak Sebagai Elemen Rata-Rata Sudah Aliran Rata-Rata Sudah
Diperhitungkan dalam Tarif BOP Diperhitungkan dalam Tarif BOP

Pertanggungjawaban biaya Departemen Pengolahan

Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp8.715.608


Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp233.422
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp9.649.297
Pertanggungjawaban biaya Departemen Pelapisan
Barang Jadi Rp14.424.278
Barang Rusak Rp600.000
Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp791.619
Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp17.339.134
Metode MPKP

Departemen Lanjutan; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Belum Departemen Lanjutan; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Sudah
Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode MPKP Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode MPKP
METODE PRODUK RUSAK SEBAGAI ELEMEN TERSENDIRI
Metode MPKP

Departemen Pertama; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Belum Departemen Pertama; Biaya Produk Rusak Sebagai Elemen Tersendiri; Sudah
Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode MPKP Diperhitungkan dalam Tarif BOP; Metode MPKP
Penjurnalan Metode Rusak Sebagai Elemen Rata-Rata Belum Penjurnalan Rata-Rata Belum
Diperhitungkan dalam Tarif BOP Diperhitungkan dalam Tarif BOP

Pertanggungjawaban biaya Departemen Pengolahan Pertanggungjawaban biaya Departemen Pengolahan

Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp9.323.056 Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp8.739.947
Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp231.197 Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp233.422
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp9.554.253 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp693.592
Barang Dalam Proses Departemen Pengolahan Rp9.664.736

Pertanggungjawaban biaya Departemen Pelapisan Pertanggungjawaban biaya Departemen Pelapisan


Barang Jadi Rp16.357.620 Barang Jadi Rp14.367.967
Barang Rusak Rp600.000 Barang Rusak Rp600.000
Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp810.687 Rugi Produk Rusak Tidak Normal Rp810.687
Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp17.768.307 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp1.559.994
Barang Dalam Proses Departemen Pelapisan Rp17.307.958
v v

v v v

THANK YOU
v

v v

v v v

Anda mungkin juga menyukai