Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN, KELEBIHAN, DAN KEKURANGAN

CLOUD COMPUTING

MAKALAH
disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Cloud Accounting
Kelas C

Dosen Pengampu
Moch Shulthoni, S.E, M.SA, Ak

Oleh:
Devina Rizqi A. 190810301059
Talia Chaerunnisa K. 190810301065
Delta Ulan Daru N.P. 190810301111
Karisma Laras D.S. 190810301126
Ardisa Septa W. 190810301056
Radhiatul Nurul J. 190810301012
Cindy Claudia P. 190810301140
Gemma Tiara D. 190810301143
Niken Kinaseh 190810301201
Elvira Hanum F. 170810301116

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii


BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 3
2.1 Cloud Computing ........................................................................................................... 3
2.2 Application Service Provider (ASP) ................................................................................ 3
BAB 3. PEMBAHASAN .............................................................................................................. 4
3.1 Perkembangan Cloud Computing ................................................................................. 4
3.2 Kelebihan Cloud Computing .......................................................................................... 7
1.3 Kelemahan Cloud Computing ........................................................................................ 8
BAB 4. PENUTUP ...................................................................................................................... 9
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 9
REFERENSI ............................................................................................................................. 10

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era digitalisasi saat ini perkembangan dari teknologi informasi menjadi
semakin berkembang, terbarui, dan maju dengan cepat. Inovasi yang ditawarkan oleh
pembuat dan pengembang dalam bidang tekologi sangat variatif pada masa kini. Bahkan
dapat diprediksi untuk beberapa dekade mendatang inovasi dalam sektor teknologi
informasi adalah hal yang menjanjikan untuk dilakukan saat ini. Berbagai jenis fasilitas
seperti kemudahan dan akses yang cepat banyak digemari saat ini dan tentu saja dengan
jaminan keamanan tinggi. Mengingat bahwa teknologi yang ada saat ini mudah direkayasa,
direplikasi maupun disusupi oleh hal negatif. Sehingga teknologi yang ada akan mengalami
peningkatan bukan hanya pada kuantitas namun pada kualitas yang baik untuk
penggunanya.
Fasilitas teknologi yang dapat menghubungkan sistem operasi, middleware,
database server, email server, hingga web sendiri dalam satu lapisan yang sama adalah
konsep dari cloud computing. Hal ini dapat memungkinkan pengguna untuk mengakses
datanya dengan mudah dan cepat karena lapisan yang sama (cloud) telah terbentuk.
Pemanfaatan cloud computing tidak terlepas dari jaringan internet yang mumpuni. Karena
dengan jaringan internet tersebut semua data yang ada dapat terhubung dan ketika
pengguna tidak mengakses jaringan internet maka dipastikan bahwa fasilitas cloud
computing tidak dapat dilakukan.
Perkembangan evolusi dari cloud computing menjadi hal yang harus diketahui
karena mencakup fasilitas yang sama atau berbeda dengan teknologi yang lainnya. Motif
pengguna memanfaatkan fasilitas ini dapat terlihat dari evolusi yang ada. Peran teknologi
yang menuntut efektivitas dengan biaya minimal akan cenderung menarik banyak
pengguna. Karena pada masa kini, individu maupun kelompok dituntut bekerja secara
efektif maka akan menjadi berguna jika hal tersebut ditawarkan oleh fasilitas ini.
Setiap penemuan dan penciptaan terbaru akan memiliki kelebihan dan kekurangan,
dan hal ini tidak terlepas untuk cloud computing. Kecepatan akses, fleksibilitas,
penghematan, dan fokus pada bisnis bukan hanya IT merupakan hal-hal yang menjadi daya
tarik pengguna teknologi informasi. Penghematan investasi dan lebih memfokuskan
terhadap biaya operasi bahkan pada biaya operasi tidak sepenuhnya akan memakan banyak
biaya adalah alternatif pilihan dalam banyak perusahaan. Namun ada suatu hal yang
menjadi kendala yaitu peran penting dari jaringan internet. Dimana wilayah yang tidak
terakses akan internet tidak akan bisa memanfaatkan fasilitas ini dan menjadi hal yang
perlu untuk dikembangkan lebih lanjut lagi. Keamanan yang ada hanya berfokus pada
penyedia menyebabkan pengguna skeptis dalam memanfaatkan fasilitas ini karena hanya
penyedia tersebut yang mampu mengamankan bahkan bisa jadi berbuat negatif terhadap
data pengguna. Maka dari itu perlu dilakukan solusi dan pemecahan untuk hal yang mampu
ditangani secara bijak baik oleh pengguna maupun provider dari cloud.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana perkembangan evolusi dari cloud computing dari masa ke masa?
1.2.2 Bagaimana kelebihan dari cloud computing?
1.2.3 Bagaimana kekurangan dari cloud computing?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui perkembangan evolusi cloud accounting dari masa ke masa
1.3.2 Untuk memahami kelebihan dari cloud computing
1.3.3 Untuk memahami kekurangan dari cloud accounting

1
1.4 Manfaat
Ada beberapa fungsi yang dapat dipetik dan dijadikan pembelajaran dari pembuatan
makalah ini adalah:
a. Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini dapat dianggap salah satu sumbangsih dari kami
terhadap ilmu pengetahuan yang diperoleh pada masa pembelajaran di perkuliahan.
b. Bagi Pembaca
Pembuatan makalah ini dapat membuka wawasan pembaca menjadi lebih luas
dan lebih memahami materi mengenai awal mula berkembangnya Cloud Computing,
berbagai kelebihan dan kekurangan dari sebuah Cloud Computing.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cloud Computing


Cloud computing tercipta sebagai bentuk dari kegagalan dari program computing
sebelumnya, baik dari segi kurangnya kualitas pada jaringan komputer maupun sisi lain
yang menyebabkan akses pada jaringan lainnya terganggu dan menjadikan turunnya
kenyamanan oleh pengguna. Sistem yang menjadikan cloud computing ini nyaman
digunakan adalah aplikasi yang digunakan tidak terkhususkan pada satu sistem operasi
saja, melainkan dapat digunakan untuk berbagai macam operasi dengan kegunaan yang
berbeda dengan kondisi jaringan yang stabil sehingga lebih mudah. Dalam pemakaian
fiturnya tidak diperlukan pembayaran terkecuali jika ingin menambah fitur-fitur tertentu
yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Cloud computing merupakan jenis pelayanan sebuah teknologi informasi bagi
pengguna secara sistematis secara virtual, berskala besar, dan manajemen pelayanan yang
baik dimana akan mempermudah sebuah perusahaan atau organisasi dalam mengelola
proses bisnis (Sullivan, 2009).

2.2 Application Service Provider (ASP)


Application service provider merupakan salah satu jaringan komputer yang
berkembang di akhir era 90-an. Sistem yang dimiliki tidak kalah bagus dengan cloud
computing, ia memiliki keunggulan dengan sistem untuk mengakses sebuah aplikasi
menjadi lebih cepat. Hal ini dikarenakan terdapat sejumlah pemilik yang memberikan
penawaran tempatnya untuk media aplikasi yang dapat diakses oleh sejumlah pelanggan
tanpa melalui penanaman di perangkat data center.
Beberapa hal menyebabkan application service provider ini tidak berlanjut secara
lama akibat dari sistem yang digunakan masih bersifat privasi dan tidak seluruh pengguna
dapat memanfaatkannya. Dengan sistem aplikasi yang dimiliki pada saat itu masih bersifat
client server, pelanggan yang dapat menggunakan hanyalah pelanggan yang dicustomisasi
secara khusus.

3
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Cloud Computing


Mulai dari sekitar tahun 1960an, Cloud Computing mengalami perkembangan
seiring pula dengan berkembangnya Internet dan Web. Akan tetapi, Internet mengalami
perkembangan lebih dulu daripada Cloud Computing. Hal ini dikarenakan adanya sebuah
perubahan yang cukup besar atas teknologi bandwith yang terjadi sekitar tahun 1990an.
Dan saat ini dapat dilihat jika ternyata adanya revolusi Internet menjadi penyebab utama
adanya Cloud Computing. Kemudian, sebuah perusahaan telepon long-haul mulai
melakukan penawaran atas sebuah jasa yang dikenal dengan VPN yaitu dalam bahasa
inggris disebut Virtual Private Network. VPN ini juga dikenal sebagai jaringan dunia maya
yang bersifat privat yang digunakan untuk melakukan komunikasi pada data. Berbagai
perusahaan dalam bidang telepon memiliki kemungkinan guna menghadirkan sebuah
layanan dengan berdasar pada VPN disertai adanya jaminan bandwidth yang berperan
sebagai sirkuit, dimana ketika diperbaiki, hal tersebut menghabiskan biaya yang terjangkau
dikarenakan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti lalu lintas guna membuat
keseimbangan diantara penggunaan yang dirasa sesuai. Dengan begitu, penggunaan atas
jaringan akan lebih efektif secara keseluruhan. Hasilnya, menghadirkan kemungkinan guna
menentukan cara atau jalan mana yang nantinya akan dilalui dengan cepat serta tepat. Arti
dari simbol cloud/awan dimanfaatkan guna memperlihatkan bentuk tanggung jawab dari
sebuah penyedia atas layanan (provider) serta Cloud Computing dapat memberikan
perlindungan bagi server sama baiknya dengan infrastruktur atas jaringan yang dimiliki.
Suatu hal yang menjadi dasar berkembangnya konsep dari Cloud Computing ini
dimulai sekitar tahun 1960. Pada tahun tersebut, seorang ahli komputasi MIT sekaligus
pelopor intelejensi buatan yang bernama John McCarthy, beliau mengutarakan sebuah visi
yaitu komputasi nantinya dapat menjadi salah satu dari prasarana publik sama halnya
dengan telepon maupun listrik di suatu hari nanti. Akan tetapi, pada tahun 1995, seorang
pendiri perusahaan Oracle yaitu Larry Ellison, menemukan sebuah gagasan yang bernama
Network Computing. Gagasan tersebut ditujukan sebagai bentuk dari aksi kampanye guna
melakukan penggugatan atas dominasi dari Microsoft, dimana waktu itu Microsoft menjadi
raja atas desktop computing dengan mengunggulkan Windows 95 yang dimilikinya. Larry
Ellison memberikan penawaran atas gagasan atau idenya jika sebenarnya pengguna tidak
membutuhkan berbagai jenis dari software. PC Desktop dapat disubstitusi oleh sebuah alat
seperti terminal yang langsung terintegrasi dengan server yang dimiliki serta dapat
menghadirkan sebuah lingkungan yang di dalamnya terdapat berbagai macam kebutuhan
atas software. Dengan begitu, pengguna dapat langsung mengaksesnya.
Gagasan Network Computing pernah menjadi pembicaraan. Hal tersebut terjadi
ketika terdapat beberapa perusahaan seperti Novell Netware dan juga Sun Microsystem
memberikan penawaran untuk mengganti desktop dengan Network Computing client. Akan
tetapi pada akhirnya, Network Computing telah lenyap dan tidak menjadi pembicaraan lagi.
Penyebab yang mendasari hal tersebut yaitu adanya kualitas dari jaringan yang dimiliki
komputer belum cukup baik, sehingga proses akses atas Network Computing menjadi
terhambat dan masyarakat pada akhirnya memutuskan untuk kembali menggunakan PC
Desktop, yang dimana pada saat itu harga dari PC ini sangat terjangkau.
Akibat dari adanya berbagai jenis program berbasis web yang tidak praktis, maka
hadirlah sebuah inovasi baru yang bernama Cloud Computing. Berbagai jenis aplikasi yang
terdapat pada Cloud Computing ini tidak terpegaruh oleh sistem operasi yang digunakan
oleh user, yang paling penting pengguna dapat melakukan akses pada internet, kemudian
mengunjungi sebuah situs atau alamat tertentu guna melakukan perintah ataupun program
yang dibutuhkan.

4
Selanjutnya yaitu pada akhir era 1990an, muncul sebuah konsep yang bernama ASP
atau dalam bahasa inggris disebut Application Service Provider. Bersamaan dengan
meningkatnya kualitas yang dimiliki oleh jaringan komputer, kemungkinan untuk
melakukan akses pada aplikasi menjadi semakin cepat. Pemiliki data center memanfaatkan
hal ini untuk dijadikan peluang guna memberikan penawaran atas fasilitas yang dimiliki
sebagai wadah hosting aplikasi, dimana pengguna dapat mengakses hal tersebut
menggunakan jaringan yang dimiliki oleh komputer. Dengan begitu, user tidak harus
melakukan investasi pada perangkat pusat data. Sayangnya, ASP tersebut masih tergolong
tidak umum atau privat, dimana semua layanan yang tersedia hanya dibuat khusus bagi
satu client dan beberapa aplikasi yang tersedia umumnya bersifat client server.
Pada awal abad 21, hadirnya beberapa jenis teknik yang tergolong baru di dalam
melakukan proses pengembangan atas software terutama pada meningkatnya kapasitas
yang dimiliki oleh jaringan internet dan juga proses pemrograman yang berdasar pada web,
membuat berbagai situs yang terdapat pada internet tidak lagi berisi informasi yang bersifat
statik, namun mulai menuju ke arah aplikasi bisnis yang cukup kompleks. Hingga pada
awal tahun 2000an, kepopularitasan Cloud Computing menjadi semakin tinggi. Marc
Benioff, mantan Vice President perusahaan Oracle, menghadirkan sebuah layanan atas
aplikasi CRM yang terdapat dalam bentuk Software as a Service, Salesforce.com. Hal
tersebut berhasil memperoleh respons yang sangat baik dalam dunia teknologi informasi.
Benioff memiliki sebuah misi yang bernama “The End of Software” yang sukses di dalam
merealisasikan visi yang dimiliki bosnya di Oracle yaitu Larry Ellison terkait dengan
Network Computing yang pada akhirnya terwujud dalam waktu sepuluh tahun kemudian.
Seiring dengan berjalannya waktu, Cloud Computing semakin diterima dengan baik
dalam bidang TI. Mulai pada tahun 2005, hadirlah inovasi-inovasi yang didukung oleh
perusahaan besar dan terkenal seperti Amazon.com yang menciptakan Amazon EC2 atau
dikenal pula dengan Elastic Compute Cloud. Selain itu, perusahaan ternama Google juga
menciptakan Google App Engine, IBM ikut menghadirkan Blue Cloud Initiative, dan masih
banyak inovasi lainnya.
Pertarungan dalam rangka menguasai awan seperti yang disaksikan saat ini
membuat seluruh nama-nama perusahan besar turut serta dalam pertarungan ini. Hal ini
juga di tunjukkan dengan banyaknya inisiatif-inisiatif dalam membentuk Cloud Computing
yang masih terus bergerak, baik bergerak dalam bidang kepraktisan dan juga akademis.
Namun, hal ini justru memberikan kenyataan yang berbeda di Indonesia, bahkan dapat
dikatakan hal ini justru berbanding terbalik dengan keadaan yang ada yaitu perebutan awan
yang begitu dahsyat di luar sana, Mengapa demikian karena di Indonesia pemain yang
berusaha untuk masuk ke dalam pasar Indonesia dapat dihitung dengan jari. Salah satunya
ialah PT Telkom yang ternyata berusaha dengan baik di perebutan awan ini, terdapat
beberapa macam layanan aplikasi dengan basis Software as a Service yang ditawarkan
yaitu "Sigma Cipta Caraka" yangmana memberikan pelayanan core banking
diperuntukkan bagi bank skala kecil hingga skala menengah melalui anak usahanya. Dan
yang kedua ialah pelayanan menggunakan E- Office on Demand yang ditawarkan guna
memenuhi keperluan sebuah oraganisasi yang saling berkolaborasi/berkorespondensi.
Dalam tawaran kerja sama, keduanya ini bersama IBM Indonesia dan mitra bisnisnya PT.
Codephile PT Telkom.
Ada beberapa faktor yang dapat dikatakan sebagai penyebab sambutan dalam dunia
teknologi informasi yang sepi di dalam negeri terhadap minat Cloud Computing ini, antara
lain:
a. Penetrasi infrastruktur internet yangmana jangkauannya dapat dikatakan masih terbatas.
b. Tingkat kemampuan dan keinginan pengunaan yang masih menggunakan internet hanya
sebatas untuk bermain media sosial ataupun media hiburan saja.

5
c. Tingginya tingkat investasi yang diperlukan untuk menghadirkan layanan cloud,
dikarenakan harus terdapat adanya sebuah kolaborasi antara satu infrastruktur jaringan,
perangkat lunak, dan perangkat keras sekaligus dengan yang lainnya.
Dalam Al Fatta Hanif dan Robert Marco 2015, menyebutkan bahwa terdapat
berbagai ciri yang harus ada oleh sebuah sistem untuk dapat masuk ke bagian Cloud
Computing karena hanya beberapa aplikasi web saja yang memenuhi syarat yang dapat
dikelompokkan di dalamnya yaitu :
A. Swalayan, dimana nantinya pelanggan guna memenuhi sumberdaya yang dibutuhkan
seperti processor time dapat langsung “memesan” baik dalam hal untuk melakukan
penambahan sumberdaya komputasi atau bahkan untuk mengurangi yang dibutuhkan
tanpa harus berinteraksi langsung dengan customer service
B. Akses Pita Lebar, merupakan salah satu layanan yang dapat terhubung dengan jaringan
pita lebar dan dapat diakses melalui jaringan internet, atau dapat pula melalui media
seperti smartphone ataupun menggunakan thin client atau thick client.
C. Sumber Daya Terkelompok atau nama lainna yaitu Resource Pooling, merupakan
layanan yang disediakan untuk mengelompokkan sumber daya menjadi satu atau
dengan mekanisme multitenant sehingga sejumlah user memungkinkan untuk
menggunakan beberapa sumber daya komputerisasi yang secara bersamaan dalam
bentuk visual maupun virtual dan dapat tersebut secara bersama- sama baik yang
berbentuk fisik maupun virtual serta dapat secara khusus disediakan guna keperluan
pelanggan.
D. Elastis ( Rapid Elasticity ), elastis yang dimaksud disini ialah kapasitas komputasi yang
ada artinya dapat cepat menyediakan bentuk enambahan ataupun pengurangan kapasitas
yang diperlukan.
E. Layanan yang terukur, artinya sumber daya yang ada dapat di ukur melalui media
peyimpanan seperti memoy, processor, dan pita lebar. Sehingga saat pengguna hendak
membayar dapat dijadikan acuan atau dasar karena di dalamnya sumber daya yang
digunakan dapat terukur secara transparan.
Saat ini para pelaku teknologi dan informasi terutama di dalam negeri (Indonesia)
harus sudah mempersiapkan diri dengan menngembakan dan menyiapkan layanan yang
siap di cloud kan. Karena seperti yang diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan
negara terbanyak ke 5 dari segi penduduk yang artinya juga pelaku terbesar ke 5 dalam
pasar, maka dari itu dalam menghadapi gelombang besar Cloud Computing Indonesia
sudah siap dan harapannya tidak hanya pemaing asing yang dapat mengambil keuntungan
besar dari ini semua, tentu saja dalam usaha ini perlu adanya dukungan serta peran
pemerintah baik sebagai fasilitator maupun regulator.
Revolusi akan Cloud Computing terus menerus berkembang dan tak jarang pula
menjadi bahan yang diperdebatkan dengan mengaitkan pihak akademisi, pemerintah
beserta berbagai pihak yang terlibat lainnya. National Institut of Science and Technology
(NIST) merupakan Departemen Perdagangan Amerika menyusun atau memberikan
rekomendasi standar atas referensi tentang bermacam aspek dari Cloud Computing ini guna
memberikan satu common ground (kesamaan).
Adapun beberapa contoh yang menjadi pembuktian bahwa Cloud Computing telah
mengalami perkembangan kinerja secara online yaitu :
a. Adanya portal internet yang dapat memberikan fasilitas umum seperti e-mail atau surat
elektronik, beberapa forum untuk diskusi secara virtual lainnya hingga media untuk
menyimpan dokumen tanpa adanya Batasan kapasitas.
b. Layanan Software as a Service atau SaaS seperti layanan pemindaian virus, spam dan
sebagainya

6
c. Layanan SpeedyWiki yang dimana dapat diakses atau digunakan serempak guna
membuat dan merancan dokumentasi kompleks sehingga dapat dianggap sebagai dasar-
dasar Cloud Computing.

3.2 Kelebihan Cloud Computing


Meningkatnya teknologi pasti akan membawa pro dan kontra, hal ini berlaku pada
cloud computing dikarenakan didalam sistem pasti terdapat kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan cloud computing adalah :
a. Kemudahan Akses
Tidak perlu menggunakan komputer yang sama, karena semua aplikasi dan data
sudah ada di server cloud.
b. Fleksibilitas
Data yang dibutuhkan tidak perlu disimpan di hard drive atau penyimpanan
komputer. Selama terhubung ke Internet, dapat mengakses data.
c. Penghematan (Tanpa investasi awal)
Perusahaan bertujuan mengurangi infrastruktur TI pada investasi di perangkat
keras, perangkat lunak, atau sumber daya manusia.
d. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure, OPEX = Operational Expenditure. Tidak perlu
melakukan belanja modal, sebaliknya hanya perlu melakukan belanja operasional.
e. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Customer dapat menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai yang
nantinya mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.
f. Fokus pada bisnis bukan pada TI
Penggunaan TI didalam penyedia layanan cloud berfokus pada bisnis daripada
manajemen TI.
g. Skala penyimpanan mudah diatur
Penyimpanan Cloud Computing disesuaikan dengan kebutuhan user. Jika
membutuhkan lebih banyak penyimpanan dapat menambahkan kapasitas penyimpanan
ke cloud. Pengguna dapat melakukan manajemen data untuk menghasilkan data yang
disimpan di server cloud.
h. Ramah Lingkungan
Cloud computing termasuk teknologi ramah lingkungan yang tidak memerlukan
banyak perangkat keras karena meminimalisir penggunaan listrik yang berlebihan.
i. Tersedia Berbagai Macam Model Cloud Computing
Model privat digunakan untuk individu atau organisasi. Model ini sesuai dengan
kebutuhan sumber daya yang dikelola dan dioperasikan oleh organisasi tersebut.
j. Kombinasi Model Cloud Computing
Cloud computing memiliki model kombinasi yang kompleks. Cloud hybrid adalah
gabungan antara cloud privat dan publik. Model ini bermanfaat lebih besar untuk
kebutuhan pribadi dan umum.
k. Cloud Computing dalam dunia pendidikan
Cloud computing berkembang dalam pendidikan. Teknologi ini memudahkan
instansi pendidikan dalam melakukan proses belajar mengajar, pengelolaan
pembelajaran, dan akses data siswa.

Selain itu kelebihan yang lain adalah;


a. Hemat waktu dan perusahaan berfokus pada keuntungan dan tumbuh dengan cepat.
b. Karena mudah untuk memantau dan mengelola sistem pribadi / perusahaan yang
terhubung di cloud, pengoperasian dan pengelolaan menjadi lebih mudah.

7
c. Terpercaya dan sederhana.
d. Integrasi dengan aplikasi berbagai perangkat.
e. Seseorang dapat berkomunikasi tanpa terhalang jarak.
f. Mendorong kinerja pemerintah dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
g. Mempermudah proses transaksi bisnis.
h. Untuk pengembang aplikasi, layanan PaaS dengan cepat mengembangkan dan
mengimplementasikan aplikasi.
i. Membuka pasar baru bagi industri layanan TI.
j. Untuk perusahaan di bidang infrastruktur, banyak orang yang menggunakan layanan
SaaS untuk meningkatkan peluang penggunaan bandwidth Internet.

1.3 Kelemahan Cloud Computing


a. Kerugian utamanya adalah tergantung pada koneksi internet. Internet adalah kunci
utama untuk memasuki cloud computing. Jika tidak ada koneksi Internet, akses ke cloud
computing akan terganggu. Ini menjadi kendala terbesar dalam penggunaan cloud
computing karena tidak semua wilayah memiliki akses Internet yang baik.
b. Kepercayaan penuh pada keamanan data dan kerahasiaan penyedia cloud mengurangi
keamanan privasi data pengguna, karena dihosting bersamaan, sehingga mudah diretas.
c. Setelah menghapus data, kecil kemungkinannya untuk memulihkan data.
d. Meragukan kepatuhan dengan penyedia, dan tidak dapat menjamin kapabilitas
kebijakan keamanan penyedia.
e. Kurangnya pelatihan dan audit TI, sehingga banyak orang gagap menggunakan
teknologi ini.
f. Terjadi pertukaran data.
g. Pengguna menemui masalah ketika ingin berpindah penyedia layanan, karena aplikasi
yang berjalan dengan baik di satu platform tidak mungkin kompatibel dengan platform
lain. Tindakan ini dapat membawa risiko dan membuat perubahan menjadi tidak
fleksibel karena masalah sinkronisasi.
h. Jika cloud computing dikontrol oleh penyedia layanan, akses organisasi ke data, alat,
dan aplikasi dibatasi. Karena akses ke aplikasi, alat, dan data dibatasi, maka pengguna
diberikan kontrol terbatas. Pengguna mungkin tidak memiliki akses ke layanan
manajemen server utama.

8
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Mulai dari sekitar tahun 1960an, Cloud Computing mengalami perkembangan
seiring pula dengan berkembangnya Internet dan Web. Akan tetapi, Internet mengalami
perkembangan lebih dulu daripada Cloud Computing. Suatu hal yang menjadi dasar
berkembangnya konsep dari Cloud Computing ini dimulai sekitar tahun 1960. Pada tahun
tersebut, seorang ahli komputasi MIT sekaligus pelopor intelejensi buatan yang bernama
John McCarthy, beliau mengutarakan sebuah visi yaitu komputasi nantinya dapat menjadi
salah satu dari prasarana publik sama halnya dengan telepon maupun listrik di suatu hari
nanti. Akan tetapi, pada tahun 1995, seorang pendiri perusahaan Oracle yaitu Larry Ellison,
menemukan sebuah gagasan yang bernama Network Computing. Akibat dari adanya
berbagai jenis program berbasis web yang tidak praktis, maka hadirlah sebuah inovasi baru
yang bernama Cloud Computing. Selanjutnya yaitu pada akhir era 1990an, muncul sebuah
konsep yang bernama ASP atau dalam bahasa inggris disebut Application Service
Provider. Pada awal abad 21, kehadiran berbagai jenis teknik yang baru di dalam
melakukan pengembangan atas software terutama pada meningkatnya kapasitas yang
dimiliki oleh jaringan internet dan juga proses pemrograman yang berdasar pada web.
Hingga pada awal tahun 2000an, kepopularitasan Cloud Computing menjadi semakin
tinggi. Seiring dengan berjalannya waktu, Cloud Computing semakin diterima dengan baik
dalam dunia teknologi informasi. Mulai pada tahun 2005, mulai hadir inovasi-inovasi yang
didukung oleh perusahaan besar seperti Amazon.com, Google, IBM, dan lain sebagainya.
Di tengah-tengah dahsyatnya pertarungan menguasai awan ini di Indonesia justru
masih memberikan keadaan yang berbanding terbalik dengan keadaan yang ada diluar
sana, terlihat dari minimnya pemain yang mencoba masuk di area pertarungan ini, hal ini
dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti adanya penetrasi infastruktur internet yang
dapat dikatakan terbatas, internet yang digunakan sebagai media sosialisasi dan hiburan,
serta investasi yang tidak sedikit untuk menyediakan layanan cloud ini. Sehinga ini menjadi
persoalan serius yang harus segera di atasi. Selain itu revolusi akan Cloud Computing terus
menerus berkembang salah satu contohnya ialah adanya portal internet yang dapat
memberikan fasilitas umum seperti e-mail atau surat elektronik, beberapa forum diskusi
sampai dengan media penyimpanan dokumen dengan kapasitas tanpa batas dan lain
sebagainya.
Adanya cloud computing memiliki pro dan kontra dikalangan masyarakat.
Kelebihan utama dengan adanya cloud computing, maka yang dirasakan oleh users adalah
mudah mengaksesnya. Kelebihan yang lain adalah fleksibiltas, penghematan, lentur dan
mudah dikembangkan, berfokus pada bisnis bukan pada TI. Skala penyimpanan mudah
diatur, ramah lingkungan, terdapat beragam model, kombinasi model cloud computing,
cloud computing di dunia pendidikan, dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan
kekurangan yang paling utama adanya cloud computing yakni sangat bergantung pada
internet, karena jika tidak terkoneksi internet tentu mengalami masalah. Selain itu
kekurangan cloud computing adalah pada saat setelah menghapus data, kecil
kemungkinannya untuk memulihkan data, adanya pertukaran data, kurangnya pelatihan
dan audit TI dan lainnya.

9
REFERENSI

Al Fatta, Hanif dan Robert Marco 2015. Analisis Pengembangan dan Perancangan Sistem
Informasi Akademik Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum
Negeri (SMUN) di Derah Istimewa Yogyakarta. Vol 8 (2) : 72 – 73.
Arni, Ulti Desi. 2018. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing.
https://garudacyber.co.id/artikel/875-kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing
(Diakses pada 27 februari).
Cloudraya, Marketing. 2020. Keuntungan dalam Menggunakan Cloud Computing.
https://cloudraya.com/blog/keuntungan-dalam-menggunakan-cloud-computing/
[Diakses pada 26 Februari 2021].
Rifzan. 2019. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing yag Wajib Diketahui.
https://www.robicomp.com/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing-yang-wajib-
diketahui.html [Diakses pada 27 februari].
Sullivan, D. 2009. The Definitive Guide to Cloud Computing. Realtime Nexus Publishers.
https://www.realtimepublishers.com/chapters/1749/dgcc-10.pdf [Diakses pada 27
Februari 2021].
Sulthoni, M. 2019. Teori dan Praktik Cloud Computing. Universitas Jember.
Sutiono. Kelebihan dan kekurangan Cloud Computing. https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing [Diakses
pada 26 Februari 2021].

10

Anda mungkin juga menyukai