Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIIKASI PENYELIAAN (SUPERVISORY COMMUNICATION)


MAKALAH INI DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
KOMUNIKASI BISNIS

DOSEN : MARQUERETTE LINDI UTAMI

Disusun Oleh,
ASEP SUGIANTO
ROSIDAH MAHARANI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH NAHDLATUL ULAMA
(STIEBS NU)
GARUT
2021

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu penunjang agar dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar adalah
menjaga kepuasan komunikasi karyawan di dalam organisasi. Menurut Redding, kepuasan
komunikasi adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan
secara keseluruhan. Kepuasan dalam pengertian ini menunjukkan kepada bagaimana baiknya
informasi yang tersedia memenuhi persyaratan permintaan anggota organisasi akan tuntutan
bagi informasi, dari siapa datangnya, cara disebarluaskan, bagaimana diterima, diproses dan
apa respon orang yang menerima.
Berdasarkan pengertian tersebut kepuasan komunikasi merupakan suatu tingkatan
kepuasan karyawan terhadap bagaimana karyawan mampu mempersepsikan lingkungan di
tempat ia bekerja secara keseluruhan. Organisasi dalam hal ini harus mampu menyediakan
informasi-informasi yang dibutuhkan para karyawannya dengan cara memperhatikan
informasi tersebut dari siapa, cara disebarluaskannya, bagaimana diterima, bagaimana
diprosesnya dan memperhatikan respon dari orang yang menerima informasi tersebut.
Kepuasan komunikasi adalah satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa
yang dia harapkan. Kepuasan komunikasi tidaklah terkait kepada konsepsi efektivitas pesan.
Jika pengalaman komunikasi memenuhi satu persyaratan, adalah mungkin dihargai sebagai
sesuatu yang memuaskan, meskipun komunikasi tersebut tidak efektif menurut standar
tertentu dan bila informasi dikomunikasikan dengan cara yang konsisten dengan apa yang
diharapkan, kita mengalami kepuasan dengan komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi penyeliaan?
2. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi?
3. Apa fungsi komunikasi penyeliaan?
4. Bagamana Tugas Supervisor atau Penyelia dalam Struktur Organisasi Perusahaan?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari komunikasi penyeliaan.

2. Mengetahui fungsi komunikasi dalam organisasi.

3. Mengetahui fungsi komunikasi penyeliaan

4. Mengetahui tugas supervisor atau penyelia dalam struktur organisasi perusahaan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Penyeliaan

Penyelia adalah jabatan dalam struktur perusahaan yang mempunyai kuasa dan wewenang
untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya dibawah arahan jabatan
atasannya. Jika dilihat dari bahasa inggris supervisor merupakan bentuk kata dari supervise
(mengawasi, mengarahkan) jadi jika dideskripsikan maka supervisor adalah seseorang yang
diberi wewenang atau memiliki jabatan untuk mnegawasi, mengarahkan suatu tatacara yang
mengendalikan pelaksanaan tata cara lainnya.
Tugas seorang supervisor berbeda - beda disetiap perusahaan maupun instansi yang
mempekerjakannya, namun secara umum supervisor mempunyai tugas utama yaitu
memonitoring suatu jalannya produksi agar berjalan lancar dan terkendali. Supervisor harus
bertanggung jawab dalam memastikan semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik sehingga
semua proses produksi berjalan lancar seperti monitoring produksi, pengawasan anak buah,
melakukan instruksi kerja, bertanggung jawab keamanan, keselamatan atau kesehatan yang
terancam, ia harus mampu menjalin kerja sama dengan atasan perusahaan atau dengan
bawahannya agar tidak terjadi konflik. Supervisor dapat dibagi dalam beberapa tugas sesuai
bakat dan pengalamannya sebagai contoh supervisor produksi, marketing, management dan
sebagainya.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua
individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau
pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami. Jadi komunikai
penyeliaan adalah komunikasi yang digunakan oleh seorang penyelia/supervisor untuk
memberikan perintah atas arahan atasanya guna mencapai tujuan tertentu.
2.2 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam organisasi atau perusahaan yaitu:
1. Pengendalian atau Alat Kendali

Fungsi komunikasi ini untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa cara.
Setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus
dipatuhi oleh pegawai. Bila pegawai, misalnya, diminta untuk terlebih dahulu
mengkomunikasikan setiap keluhan yang berkaitan dengan pekerjaan ke atasan
langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau sesuai dengan kebijakan
perusahaan, komunikasi itu menjalankan fungsi pengendalian. Namun komunikasi
informal juga mengendalikan perilaku.
2. Sebagai Alat Motivasi

Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan ke para pegawai apa yang harus
dilakukannya. Seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat dikerjakan untuk
memperbaiki kinerja yang dibawah standar.

3. Sebagai Ungkapan Emosional

Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok atau organisasi merupakan mekanisme


fundamental dimana para anggota menunjukkan kekecewaan dan kepuasan. Oleh karena
itu, komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi perasaan dan pemenuhan
kebutuhan sosial.

4. Sebagai Alat Komunikasi

Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok atau organisasi merupakan mekanisme


fundamental dimana para anggota menunjukkan kekecewaan dan kepuasan. Oleh
karena itu, komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi perasaan dan
pemenuhan kebutuhan sosial.

2.3 Fungsi Komunikasi Penyeliaan

Menurut Conrad (1985), mengidentifikasi tiga fungsi komunikasi penyeliaan dalam


organisasi. Fungsi – fungsi tersebut adalah :

1. Fungsi Perintah
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan, menerima,
menafsirkan, dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis komunikasi yang mendukung
pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik, dan tujuannya adalah
berhasil mempengaruhi anggota lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah
koordinasi di antara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi
tersebut.

2. Fungsi Relasional
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan
bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan
dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan.
3. Fungsi Manajemen
Pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu.
Misalnya, motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi
rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri, tujuan organisasi tidak jelas, dan
konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi
adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat
dalam organisasi.Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan
dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama.

2.4 Tugas Supervisor atau Penyeliaan dalam Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu organisasi, umumnya selalu terdapat unit atau divisi yang bertugas dalam
menjalankan roda perusahaan. Unit atau divisi ini berguna dalam mendukung upaya
tercapainya profit atau tujuan organisasi perusahaan. Dalam suatu perusahaan, biasanya
akan terdapat berbagai jabatan sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing – masing. Salah
satu jabatan yang umum ada dalam suatu organisasi kantor atau perusahaan adalah
supervisor. Supervisor juga sering disebut sebagai pengawas atau penyelia.
Supervisor dalam suatu organisasai perusahaan, memiliki tugasnya tersendiri yang cukup
penting demi kelancaran organisasi perusahaan. Lantas, apa saja tugas supervisor atau
penyelia ini? Menurut Moekijat (1997), tugas supervisor atau penyelia dalam organisasi
perusahaan ada beberapa macam, yaitu :
1. Tugas Pokok
Tugas pokok supervisor, meliputi :

 Memberikan perintah guna melaksanakan tugas

 Mengawasi tugas – tugas yang dilakukan karyawan

 Melatih para karyawan

 Memelihara hubungan baik antar karyawan dengan cara yang bijak

2. Tugas Pengawas dalam Hubungan dengan Pekerjaan


Dalam hubungannya dengan pekerjaan, supervisor atau pengawas bertugas untuk :
 Merencanakan pekerjaan tiap unit kerja

 Mengontrol pekerjaan agar selesai tepat pada waktunya


 Menekankan ketelitian kerja pada karyawan agar dapat berjalan efektif dan efisien

 Mengkoordinasikan pekerjaan dengan unit kerja lain

 Membagi pekerjaan secara adil dan merata sesuai dengan gaji dan tunjangan
yang diberikan perusahaan

 Mengembangkan metode baru bagi pencapaian produktifitas kerja yang baik


3. Tugas pengawasan dalam hubungannya dengan bawahan
Pengawas hampir selalu berhubungan dengan para bawahan. Untuk itu, terdapat
tugas tersendiri bagi pengawas dalam berhubungan dengan bawahan, yang meliputi :
 Melatih pekerja sehingga mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik

 Mengembangkan sistem magang

 Pendelegasian tanggung jawab pada para bawahan

 Mentolerisasi kesalahan yang dilakukan bawahan, namun dapat pula


menunjukkan mana dan bagaimana yang benar
 Mendamaikan perselisihan yang terjadi antar karyawan

 Memberikan teguran, pujian serta hukuman atau sanksi bila terjadi kesalahan

 Menerapkan kedisiplinan kerja

4. Tugas pengawasan dalam hubungannya dengan atasan


Selain dengan bawahan, supervisor juga berhubungan dengan atasannya, selaras
dengan fungsinya sebagai jembatan anatara bawahan dan atasan. Dalam hubungannya
dengan atasan, tugas supervisor atau pengawas, meliputi :

 Meminta daftar rekap absen dan kemudian membuat absen melalui continuous
form guna aktivitas payroll.
 Melaporkan pekerjaan para bawahannya

 Meminta petunjuk guna menyelesaikan konflik yang ada atau meminta saran
atas permasalahan yang terjadi
 Bertukar pendapat untuk kepentingan bersama organisasi perusahaan.
5. Tugas penyelia atau pengawas berdasarkan fungsi - fungsi manajemen
Berdasarkan fungsi – fungsi manajemen, tugas supervisor atau penyelia pada
dasarnya ada empat, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Berikut uraiannya:
1. Perencanaan

 Membuat tujuan organsisasi

 Menentukan visi dan misi

 Membuat anggaran

 Membuat daftar kebutuhan alat, bahan dan perlengkapan

 Membuat sistem kerja operasi dan sebagainya.


2. Pengorganisasian

 Menentukan tugas spesifik bagi para bawahan

 Menentukan koordinasi dan batasan hak dan juga tanggung jawab

 Menentukan langkah kerja

 Menentukan metode kerja yang digunakan

 Menentukan prosedur kerja

 Menentukan sistem kerja

 Merencanakan etos kerja yang tinggi dan sebagainya


3. Pengarahan

 Memastikan personil yang tepat sesuai dengan kebutuhan dari jenis pekerjaan

 Memotivasi pekerja

 Mengembalikan arah yang menyimpang sehingga menjadi arah yang benar

 Memberikan petunjuk tentang mana yang salah dan yang benar


4. Pengawasan

 Melakukan kontrol anggaran

 Melakukna kontrol standar kerja


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Komunikasi penyeliaan adalah komunikasi yang digunakan oleh seorang


penyelia/supervisor untuk memberikan perintah atau aeahan atasannya guna
mencapai tujuan tertentu.

2. Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam organisasi atau perusahaan,


yaitu sebagai alat kendali, alat motivasi, ungkapan emosional dan sebagai alat
komunikasi.

3. Tiga fungsi komunikasi penyeliaan dalam organisasi, yaitu fungsi perintah, fungsi
rasional, dan fungsi manajemen.

4. Dalam garis besar tugas penyelia/supervisor dalam organisasi perusahaan ada


beberapa macam, yaitu tugas pokok, tugas pengawas dalam hubungannya dengan
pekerjaan, tugas pengawas dalam hubungannya dengan bawahan, tugas pengawas
dalam hubungannya dengan atsasan dan tugas pengawas berdasarkan fungsi – fungsi
manajemen.
DAFTAR PUSTAKA

http://jobsinfopedia.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-tugas-tanggung- jawab_10.html

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-fungsi-komunikasi-
Widiyanti, Ika. 2014. Administrasi Perkantoran 1 Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SMK

Kelas X. Surabaya : Yudhistira.


https://portal-ilmu.com/tugas-supervisor-atau-penyelia-dalam-struktur-organisai

Anda mungkin juga menyukai