MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Event Management
Prodi :.Manajemen pendidikan islam Semester : .......5......
Dosen Pengampu : Nur Izzati, S.E., M.E.
Disusun Oleh :
AHMAD MUHAJIRIN
RIDWAN
AISYAH HASIBUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Logistik, legalitas, dan staging event yang ada di
sekolah” tepat waktu. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Event Management”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Nur Izzati, S.E., M.E.selaku dosen mata kuliah
‘Event Management” atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini.
Serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
A. Pengertian logistick...............................................................................................................5
B. Kegiatan Manajemen Logistik................................................................................................6
a) Kegiatan manajerial...........................................................................................................7
b) Kegiatan operasional.........................................................................................................7
C. Definisi Legalitas Event..........................................................................................................8
a) PENGERTIAN KONTRAK.....................................................................................................8
b) Pembuatan kontrak Event...............................................................................................10
c) Kontrak EO Dan Jasa Hiburan..........................................................................................10
d) Kontrak EO Dan Tempat Event.......................................................................................10
e) Kontrak Eo Dan Sponsor..................................................................................................11
f) Kontrak EO Dan Media....................................................................................................11
g) Kontrak EO Dan Asuransi.................................................................................................12
D. Definisi Staging Event..........................................................................................................12
a) Problematika Seni Pertunjukan Pensi di sekolah.............................................................13
b) Terdapat beberapa kegiatan di antaranya:......................................................................14
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu event, kebutuhan logistik menjadi fakor sangat penting untuk
suksesnya suatu acara. Pelayanan logistik ini harus mencakup manajemen logistik
dan supply chain management yang kompeten. Keterkaitan logistik dengan supply
chain management menjadi suatu faktor utama dalam langkah awal memenuhi
kebutuhan klien sehingga dapat memuaskan klien. Memanfaatkan kesempatan untuk
meningkatkan pelayanan dan penurunan biaya dapat dilakukan melalui koordinasi
dan kerjasama antara pengadaan bahan baku dan pendistribusiannya.
Legalitas dalam arti aman dari dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak
pihak yang berwenang memberikan izin untu menyelenggarakan event. Izin paling
rendah dapat di minta dari pemangku jabatan di wilayah terdekat event di
selenggarakan di lingkungan intasi tertentu maka izin di minta pada instansi tertentu.
“Staging event” , atau dalam bahasa Indonesianya “acara pementasan seni” ,
ialah acara seni pertunjukan yang umumnya diselenggarakan / lakukan oleh sekolah
di Indonesia. Acara pentas seni sendiri diadakan sebagai sarana pengembangan
bakat, kemampuan dan keterampilan siswa sekolah, di atas panggung (secara
umumnya) . Acara pementasan ini sendiripun beragam macam jenisnya juga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana logistic menjadi faktor sangat penting ?
2. Bagaimana legalitas menjadi utama dalam menyelenggarakan event ?
3. Bagaimana dalam memperkenalkan staging event di sekolah ?
4. Bagaimana Memahami logistic, legalitas, dan staging event ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian logistick
Secara umum pengertian manajemen logistik adalah suatu penerapan prinsip-prinsip
manajemen dalam kegiatan logistik dengan tujuan agar pergerakan personil dan barang
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Asal Usul Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio,
kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi” Logistik adalah konsep yang dianggap
berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka
beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium
kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas
distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat (aditama, 2003).
Sedangkan menurut Donald J. Bowersox dalam bukunya Manajemen Logistik
(1978) menyatakan bahwa manajemen logistik adalah unik karena ia merupakan
salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. Aktivitas logistik
(lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi, dan engurusan &
penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil. Sulit
untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang tidak
membutuhkan sokongan logistik.
Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang ke unit yang meminta dalam
keadaan yang baik, tidak berkurang secara mutu, kualitas maupun jumlah. Tugas
dan kegiatan logistik meliputi antara lain mengadakan pembelian, inventory, dan
stock control, penyimpanan serta terkait dengan kegiatan pengembangan, produksi
dan operasional, keuangan, akuntansi manajemen serta penjualan dan distribusi
serta informasi (aditama, 2003).
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sehingga
manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan
dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan
secara efisien dan efektif (Subagya, 1994).
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan
keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari
titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Proses Manajemen Logistik Event Rangkaian kegiatan proses manajemen logistik yang
dilakukan ini meliputi fungsi-fungsi manajemen logistik diantaranya perencanaan,
pengadaan dan pengendalian.
a) Kegiatan manajerial
Perencanaan dan penentuan kebutuhna mencangkup aktivitas, pemikiran,
penetapan sasaran, pedoman, perhitungan, perumusan tindakan yang akan
dilaksankan di masa yang akan datang.
Perorganisasian mencangkup kegiatan merancang dan merumuskan struktur
formal dalam upaya pengelolaan logistik dengan mengunakan
kegiatanmengelompokkan, pengatur dan membagi tuigas sekaligus wewenang
kepada setiap unit atau anggota organisasi
b) Kegiatan operasional
Pengadaan logistik : serangkaian untuk menyediakan logistik sesuai dengan
kebutuhan, baik berkaiatan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu
mauapun tempat, dengan harga yang tersumber yang dapat dipertanggung
jawaban
Pencatatan ( infentarisasia ) : kegiatan untuk menyediakan data atas semua
logistik yang dimiliki.
Penyimpanan atau pengundangan : kegiatan pengurusan logistik baik yang
bersifat administratif maupun operasional berkaiatan dengan perumusan
maupun kebersamaan tata kerja, tata ruang, tata usaha, maupun pengetahuan
barang digudang.
Pendistribusian : kegiatan yang berkaiatan dengan pembagian dan penyampaian
logistik kepada satuan unit atau unit organisasi yang membutuhkan sesuai
dengan sistem kerja yang ditetapkan.
Pemeliharaan : kegiatan yang berkaaiatan dengan upaya mempertahankan
kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil logistik serta menjamin jangka waktu
pemakaian barang mencapai batas waktu yang optimal.
Menghapus atau pemusnahan : kegiatan pembebasan logistik dari petanggung
jawaban baik secra fisik maupun pun adsministratif karena logistik tersebut
lebih di nilai sudah tidak berdaya guna lagi.
Legalitas event dapat ditentukan dengan kejelasan penyelenggara event. Legalitas event
dapat terlihat dari:
1. Kejelasan organisasi event
Organisasi event terdiri dari pengelola, komite, penyelenggara event.
pemilik event dan siapa saja yang bertanggungjawab terhadap event. Apabila event
yang diselenggarakan merupakan suatu permintaan dari perusahaan, maka
kejelasan perusahaan yang meminta harus jelas kedudukannya dalam organisasi.
2. Status keanggotaan dalam organisasi
Setiap personil yang terlibat dalam organisasi harus jelas posisi dan jabatan
yang dipegangnya, misalnya kordinator event, kontraktor dan siapa saja pemilik
saham pada event. Jika organisasi atau EO mempekerjakan sukarelawan, harus
juga dijelaskan dimana sukarelawan berada dalam organisasi serta apa
kepentingannya sukarelawan berada di dalam organisasi.
3. Kontrak dan kerjasama event
Banyak event diselenggarakan mendapat dukungan dari pihak di luar
organisasi event. Dengan hubungan yang dimilikinya, maka pihak di luar
organisasi juga harus memiliki kesepakatan terhadap pengelolaan event.
Kesepakatan tersebut berupa tanggungjawab masing-masing pihak yang dituangkan
dalam kontrak atau perjanjian. Kontrak antara keduanya harus dibuat dan
ditandatangani untuk keberlangsungan event yang legal. Kontrak sebaiknya
diketahui Oleh salah satu saksi, hal ini untuk menghindari kesalahpahaman di masa
yang akan datang.
4. Perizinan
Supaya penyelenggaraan event legal, maka harus mendapat izin dari pihak
berwenang di daerahnya. Perbedaan tempat penyelenggaraan event memungkinkan
terjadi perbedaan bagaimana event mendapatkan izin penyelenggaraan. Semakin
luas cakupan event, izin yang diperlukan akan semakin besar cakupan areanya.
Misalnya, untuk penyelenggaraan event di kota Bandung, sedikitnya harus memiliki
Il jenis rekomendasi pengajuan izin penyelenggaraan event, diantaranya terdiri dari
kontrak kerja antara EO dengan sponsor, rekomendasi dari dinas terkait, surat berita
membayar pajak, surat kesediaan petugas kesehatan dan surat dinas pemadam
kebakaran, denah lokasi. Termasuk di dalamnya surat izin mempekerjakan orang
asing apabila terdapat tenaga kerja asing dalam event.
a) PENGERTIAN KONTRAK
Kontrak adalah perjanjian antara dua pihak yang berisi tanggungjawab dan
kewajiban yang diatur berdasarkan hukum yang berlaku yang isinya menjelaskan
pertukaran kepentingan antara kedua belah pihak (Bowdin dkk: 2003).
Kontrak dapat tertulis dan juga dapat persetujuan lisan, tetapi sebaiknya setiap
kontrak dituangkan dalam perjanjian tertulis.
Kontrak biasanya tertuang dalam kalimat yang singkat dan jelas dan tidak dalam
jumlah lembar yang banyak, tetapi untuk kontrak yang mencantumkan jumlah uang
yang besar dan sejumlah kewajiban, harus tertuang dalamkontrak form.
Goldblatt (1997) dalam Bowdin (2003) menjelaskanbeberapa hal yang biasanya
muncul pada kontrak sebuah event adalah;
Nama kedua belah pihak dan nama perusahaan yang mengikat kontrak
Produk atau layanan yang diberikan secara detail (peralatan, hiburan,
penggunaan fasilitas bangunan, penasehat, ahli)
Keuntungan yang didapatkan oleh belah pihak
Tandatangan kedua belah pihak yang mengerti isi kontrak, dan kondisi
perjanjian tersebut.
Supaya kontrak menguntungkan kedua belah pihak, sebaiknya
setiapkontrak memuat seluruh elemen yang dibutuhkan, seperti:
Kondisi keuangan, termasuk didalamnya jadwal pembayaran, kasus
pembatalan,waktu pengiriman, hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta
penjelasansecara rinci pertukaran barang dan jasa antara kedua belah pihak.
Penyedia
Jasa
Asosiasi Asuransi
Event
Organizer
Tempat
Sponsor
Event
Media Artis
NEGOISASI
TAHAP PENERIMAAN
AWAL
KONDISI PERJANJIAN
PENANDATANGANAN
Pensi atau pentas seni, adalah kegiatan yang lazim dilakukan oleh sejumlah
sekolah di Indonesia. Penyelenggaraan pensi untuk beberapa sekolah tertentu
melibatkan sumber daya yang sangat besar dari aspek sumber daya, khususnya
sumber daya finansial. Penyelenggaraan pensi sendiri tuntutannya semakin
mendekati event profesional seperti yang dilakukan oleh event organizer (EO)
profesional, padahal pelajar sekolah bukanlah tenaga EO profesional.
Penelitian ini berusaha menangkap bagaimana persepsi siswa SMA tentang
penyelenggaraan pensi dan berusaha menguji pengetahuan seputar
penyelenggaraan pensi. Hasil menunjukkan bahwa pensi sekolah dipersepsi
sebagai sesuatu yang penting bagi siswa, namun siswa menilai pihak sekolah
dan guru tidak menganggap pensi sekolah sebagai sesuatu yang penting.
Pensi sekolah dianggap sebagai sebuah kegiatan yang tidak sekedar
buangbuang sumber daya di mata siswanya. Dalam mengapresiasi pensinya sendiri,
responden cenderung setuju bahwa pensi mereka lebih baik dibanding sekolah lain,
Kurangnya minat terhadap seni pertunjukan tradisi adalah salah satu bentuk
ekspresi anak sekolah pada jaman ini. Hal inilah membuat anak sekolah jauh dari
kata itu. Sehingga mereka hanya mengenal budaya barunya yang disebut dengan
modern.Di sisi lain sumber daya pendidik dalam mengenalkan seni tradisi masih
jauh dari harapan. Apalagi sarana prasarana yang mendukung keberlangsungan
pertunjukan seni tradisi masih sangat kurang. Melihat persoalan itu maka ada
permasalahan yang mesti dilihat secara perspektif sehingga anak mampu
memahami tradisi sebagai nilai dan identitas bagi dirinya. Untuk itulah pembahasan
makalah ini bertujuan untuk mencari akar masalah dan solusi yang tepat dalam
memaknai seni pertunjukan tradisi yang mempunyai nilai dan identitas yang kuat
khususnya di sekolah.
I. Seni tari, dalam kegiatan ini siswa dipandu untuk dapat melatih olah badan
dan olah gerak sehingga melahirkan gerakan yang estetis. Seni tari dibagi
dua yaitu tari tradisional dan tari modern.
II. Paduan suara, kegiatan ini siswa diarahkan untuk mengolah suara dan
melahirkan keindahan. Dengan bimbingan dari guru atas kemampuan bakat
yang dimiliki siswa.
III. Karawitan, kegiatan ekstrakulikuler yang sangat menarik dan mendapat
perhatian hadirin ketika sedang dipentaskan. Karawitan sebagai budaya asli
Indonesia memang harus dilestarikan, kegiatan karawitan ini untuk
menyalurkan bakat serta minat siswa yang tertarik dalam bidang kesenian
tradisional.
IV. Teater, merupakan cabang kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan seni peran dan seni
pementasan.
A. Kesimpulan
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta
proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sehingga
manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan
dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan
secara efisien dan efektif (Subagya, 1994).
Kegiatan Manajemen Logistik Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
manajemen logistik untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah sebagai
berikut :
Kegiatan manajerial
Perencanaan dan penentuan kebutuhna mencangkup aktivitas, pemikiran,
penetapan sasaran, pedoman, perhitungan, perumusan tindakan yang akan
dilaksankan di masa yang akan datang.
Kontrak biasanya tertuang dalam kalimat yang singkat dan jelas dan tidak
dalam jumlah lembar yang banyak, tetapi untuk kontrak yang mencantumkan
jumlah uang yang besar dan sejumlah kewajiban, harus tertuang dalamkontrak
form.
Goldblatt (1997) dalam Bowdin (2003) menjelaskanbeberapa hal yang biasanya
muncul pada kontrak sebuah event adalah;
a. Nama kedua belah pihak dan nama perusahaan yang mengikat kontrak
b. Produk atau layanan yang diberikan secara detail (peralatan, hiburan,
penggunaan fasilitas bangunan, penasehat, ahli)
c. Keuntungan yang didapatkan oleh belah pihak
d. Tandatangan kedua belah pihak yang mengerti isi kontrak, dan kondisi
perjanjian tersebut.
B. Penutup
Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami senantiasa mengharapkan saran maupun kritik yang
konstruktif dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Burton, Dawn. (2000). “The Use of Case Studies in Social Science Research”, dalam
Dawn Burton (ed.), Research Training for Social Scientist. London: SAGE Publications.
Cutlip, Scott M, dkk. (2009). Effective Public Relations (Edisi ke-9). Diterjemahkan oleh
Tri Wibowo. Jakarta: Kencana.
Effendy, Onong Uchjana (1997). Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Golberg, Merryl. (1997). Arts and Learning. An Integrated Approach to Teaching and
Learning in Multicultural and Multilingual settings. New York: Longman.