Anda di halaman 1dari 11

ISU

LINGKUNGAN,
PERATURAN
DAN ETIKA
KOMUNIKASI
PEMASARAN

Linda Ayu Oktoriza, SE., MM


Isu Lingkungan
Lingkungan hidup Indonesia sebagai suatu ekosistem
terdiri atas berbagai subsistem, yang mempunyai
aspek sosial, budaya, ekonomi, dan geografi dengan
corak ragam yang berbeda yang mengakibatkan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang
berlainan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa
pengaturan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup
harus mengintegrasikan kebijakan tentang
pertumbuhan dan dinamika kependudukan serta
penataan ruang.
Manajemen Lingkungan Hidup Untuk
Bisnis
Manajemen lingkungan hidup untuk bisnis berfokus pada
masalah apakah kegiatan organisasi – baik bisnis maupun
nirlaba – berkelanjutan ataukah tidak, apakah sesuai dan
harmonis dengan daya dukung alam ataukah tidak. Alam
memiliki daya dukung, daya regenerasi, dan daya tampung yang
terbatas. Tanpa intervensi manusia yang berlebihan sebetulnya
alam memiliki kearifan sendiri. Seluruh proses dalam alam, ada
dalam sebuah siklus yang tertutup. Melalui daya dukung, daya
regenerasi, dan daya tampung, alam berproses tanpa mengenal
limbah. Karbondioksida (CO2) yang selama ini dipersoalkan
merupakan penyebab efek rumah kaca, pemanasan global, dan
perubahan iklim, sebenarnya tanpa intervensi manusia yang
berlebihan (artinya sesuai dengan daya dukung, daya regenerasi
dan daya tampung alam), dapat diubah oleh alam menjadi O2
yang berguna bagi kehidupan
Eco Efficiency dan Greenpreneurship

Konsep manajemen yang menyatukan


kepentingan bisnis dalam menghasilkan
keuntungan dan kepedulian lingkungan adalah
ekoefisiensi. Eko-efisiensi menunjukkan rasio
kreasi ekonomi dibandingkan dengan kerusakan
Lingkungan. Semakin tinggi rasio eko-efisiensi,
semakin baik kinerja bisnis. Termasuk di dalam
konsep eko-efisiensi adalah jika kinerja
lingkungan sebuah bisnis membaik karena
penggunaan sumber daya makin sedikit akibat
perbaikan proses produksi.
Isu Lingkungan Dalam Komunikasi
Pemasaran
Menurut Philip Kotler Terjemahan Benyamin Molan (2004)
Komunikasi pemasaran adalah konsep menjadi dasar bagi
perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran
komunikasinya untuk menyampaikan pesan yang jelas, konsisten,
dan berpengaruh kuat tentang organisasinya dan produk-
produknya.
Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa aktivitas
penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu
pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung dalam niat untuk mengalihkan hak kepemilikan
suatu objek harus memperhatikan etika, sehingga hal tersebut tidak
menimbulkan masalah baru terutama masalah hukum, tetapi
mencapai suatu keberlanjutan dalam nilai nilai yang memberikan
kontribusi yang bersifat sustainable development.
Peraturan Yang Melindungi
Keberadaan Konsumen
 Hukum Perlindungan Konsumen (UU No.
8/1999)
Hukum Perlindungan Konsumen merupakan
masalah yang menarik dan menjadi perhatian
Pemerintah Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
peraturan perundang-undangan yang mengatur
hal ini yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen.
1. Bahwa pembangunan perekonomian nasional pada era globalisasi harus dapat
mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan beraneka barang
dan jasa yang memiliki kandungan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat banyak dan sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan/atau jasa
yang diperoleh dari perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen.

2. Bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat dari proses globalisasi
ekonomi harus tetap menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kepastian
atas mutu, jumlah dan keamanan barang dan/atau jasa yang diperolehnya di pasar;

3. Bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat perlu meningkatkan kesadaran,


pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi
dirinya serta menumbuhkembangkan sikap perilaku usaha yang bertanggung jawab;

4. Bahwa ketentuan hukum yang melindungi kepentingan konsumen di Indonesia belum


memadai;

5. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas diperlukan perangkat peraturan


perundang-undangan untuk mewujudkan keseimbangan perlindungan kepentingan
konsumen dan pelaku usaha sehingga tercipta perekonomian yang sehat;

6. Bahwa untuk itu perlu dibentuk undang-undang tentang perlindungan konsumen.


Penjelasan atas undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan
Konsumen mengemukakan, Perlindungan
Konsumen bertujuan:
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri;
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari ekses negative pemakaian barang dan/atau
jasa;
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan
dan menuntut hak haknya sebagai konsumen;
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi;
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha;
6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produk barang dan/jasa, kesehatan, kenyamanan,
keamanan, dan keselamatan konsumen.
Etika Komunikasi Pemasaran dan
Kelestarian Lingkungan Hidup
Komunikasi pemasaran (marketing communication) dalam implementasi program
strategi pemasaran merupakan tahapan proses atau langkah-langkah yang tidak dapat
dipandang remeh, hal ini disebabkan sebagus apapun rencana strategi pemasaran
yang dirancang sesuai dengan kondisi dan posisi
persaingan industrinya suatu produk, maka bila proses komunikasi pemasaran tidak
dijalankan secara efektif dan efisien pasar sasaran (target market) tidak tahu bahwa
produk yang diinginkan dan diminta konsumen beredar di pasar.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), komunikasi pemasaran adalah
sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk
dan merek yang dijual.
Intinya komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dan Intinya
komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta
merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun
hubungan dengan konsumen. Kotler & Kevin (2009), menegaskan bahwa komunikasi
pemasaran juga banyak melaksanakan fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran
dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan
mengapa produk itu digunakan
Dengan demikian komunikasi pemasaran memiliki peran
yang sangat penting bagi perusahaan untuk
mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada pasar
sasaran secara lebih luas, bahkan dapat berkontribusi
terhadap ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam
ingatan dan menciptakan citra (image) merek, serta
mendorong penjualan, dan memperluas pasar.

Kontribusi komunikasi pemasaran dalam membentuk ekuitas


merek melalui bauran komunikasi komunikasi (marketing
communication mix) dan kerangka dasar komunikasi umum
(iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan
masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung & pemasaran
interaktif, dari mulut ke mulut, dan penjualan personal) akan
membentuk pemahaman konsumen terhadap: Kesadaran
merek; citra merek; respon merek; dan hubungan merek.
Etika sebagai refleksi manusia

Tentang apa yang dilakukannya dan dikerjakannya mempunyai suatu


tradisi yang panjang. Etika bisnis dewasa ini juga mencakup praktek
bisnis yang mengganggu keseimbangan maupun kelestarian
lingkungan.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, korporasi acapkali


bersinggungan dengan dua faktor lingkungan eksternal, yaitu
lingkungan alam serta lingkungan pelanggan. Korporasi mendapatkan
bahan baku produksi dari lingkungan pertama, yang diubah menjadi
barang lewat sebuah proses produksi. Selanjutnya, barang jadi itu dijual
kepada lingkungan eksternal yang kedua, yaitu para pelanggan.

Akibatnya, proses produksi maupun proses promosi dan penjualan


menjadikan korporasi seringkali berbenturan dengan persoalan etika
bisnis sebagai pedoman yang mengatur agar faktor lingkungan alam
maupun faktor lingkungan pelanggan tidak diabaikan oleh pelaku
bisnis di dalam mengejar keuntungan material.

Anda mungkin juga menyukai