Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS

DU PONT
Linda Ayu Oktoriza, SE, MM
Apa itu DuPont Analysis?
Analisis DuPont adalah sebuah kerangka kerja untuk menganalisa
kinerja fundamental perusahaan yang diperkenalkan oleh DuPont
Corporation. DuPont analysis merupakan teknik yang bermanfaat
untuk menguraikan komponen dalam perhitungan

Rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE)

ROA menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba dengan menggunakan aset-asetnya. Sedangkan
penguraian komponen ROE memudahkan investor untuk lebih
berkonsentrasi pada poin inti dari kinerja keuangan agar dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sebuah perusahaan.
Manfaat Du Pont Analysis Dengan ROA
•Dengan
  memecah ROA menjadi beberapa bagian, perusahaan dapat
mengetahui dan menganalisis komponen-komponen penting dalam
kinerja keuangan perusahaan secara lebih luas
Dalam analisis Du Pont, ROA dijabarkan menjadi beberapa
hubungan rasio penting
Rasio pertama menguhubungan tingkat pengembalian asset dengan
rasio perputaran aset dan margin laba bersih
Rumus ROA pada analisis DuPont adalah :
ROA

• Dari penjabaran ROA diatas tampak bahwa ROA dapat


dijelaskan dalam bentuk perputaran aset dan rasio margin
laba bersih
• Seluruh perusahaan tentu ingin menghasilkan ROA yang
tinggi namun kadangkala kemampuan perusahaan
seringkali dihalangi oleh persaingan, tekanan perusahaan
ini akhirnya menhadirkan trade off pada perusahaan,
dimana perusahaan harus memilih untuk memaksimalkan
perputaran asset atau memaksimalkan margin laba bersih
Du Pont Analisis Dengan ROE
Ada tiga poin kunci dalam laporan keuangan yang mempengaruhi rasio
return on equity (ROE) :

Yaitu efisiensi operasional, efisiensi pendayagunaan aset dan porsi


utang terhadap modal (financial leverage).

Efisiensi operasional (operating efficiency) diwakili oleh marjin laba


bersih (net profit margin), yang dihitung dengan cara membagi laba
bersih dengan total penjualan (sales) atau pendapatan (revenue).
Efisiensi penggunaan aset diukur melalui total asset turnover ratio.
Porsi utang diukur dengan equity multiplier (leverage), dihitung
dengan rumus total aset dibagi dengan total ekuitas.
Rumus dan Perhitungan DuPont Analysis
dengan ROE
• Analisis DuPont menggunakan rumus return on equity (ROE) yang
dikembangkan, dihitung dengan mengalikan net profit margin
dengan asset turnover dan equity multiplier. Sehingga formula untuk
menghitung DuPont analysis menjadi:

• Analisis DuPont = Net Profit Margin x Total Asset


Turnover x Equity Multiplier

• Dengan komponen rumus:


• Net Profit Margin = Laba bersih / Pendapatan
• Total Asset Turnover = Penjualan / Rata-rata Aset
• Equity Multiplier = Rata-rata Aset / Rata-rata Ekuitas
Apa manfaat DuPont Analysis
dengan menggunakan ROE?
Metode DuPont analysis ini digunakan untuk
mengevaluasi komponen-komponen dari rasio return on
equity (ROE) sebuah perusahaan. Dengan menggunakan
metode ini investor dapat menentukan aktivitas keuangan
mana yang paling berkontribusi terhadap perubahan ROE.
Investor juga dapat menggunakan analisis DuPont untuk
membandingkan efisiensi operasional dari dua perusahaan
yang serupa. Para manajer keuangan juga dapat
menggunakan metode DuPont analysis untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang harus
diperbaiki.
Komponen DuPont Analysis ROE
Marjin Laba Bersih atau Net Profit Margin (NPM)
Marjin laba bersih adalah rasio yang menggunakan hasil perhitungan terakhir dari
sebuah laporan laba rugi (income statement / statement of profit or loss). Rasio ini
membandingkan total laba bersih terhadap total penjualan / pendapatan perusahaan,
dan merupakan ukuran dasar terhadap profit.
Cara yang paling mudah untuk mengerti marjin laba adalah dengan membayangkan
sebuah toko yang menjual satu produk saja seharga Rp. 10.000. Setelah semua biaya
terkait pembelian produk, perawatan toko, gaji pegawai, pajak, bunga utang, dan
beban lain-lain, pemilik toko mendapat Rp. 1.000 sebagai laba dari setiap produk
yang terjual. Berarti net profit margin atau marjin laba bersih pemilik toko adalah
10%, yang dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

Net Profit Margin = Laba bersih / Pendapatan = Rp. 1.000 / Rp. 10.000 = 10%

Marjin laba dapat meningkat jika biaya berkurang atau harga dinaikkan, yang dapat
memberi pengaruh besar terhadap ROE. Hal ini merupakan salah satu penyebab
kenapa harga saham perusahaan mengalami fluktuasi yang sangat kuat saat
manajemen membuat perubahan terhadap proyeksi marjin laba, biaya, dan harga.
Komponen DuPont Analysis ROE
• Total Asset Turn Over Ratio (TATO)
Asset turnover ratio adalah rasio yang mengukur seberapa efisiennya perusahaan
menggunakan aset yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan. Bayangkan jika
perusahaan memiliki rata-rata aset senilai Rp. 50 juta, dan menghasilkan total pendapatan
sebesar Rp. 100 juta tahun lalu. Ini berarti aset perusahaan berhasil mencetak pendapatan 2
kali lipat dari nilainya sendiri, dan dihitung dengan rumus berikut ini:
Asset Turnover Ratio = Pendapatan / Rata-rata Aset = Rp. 100 juta / Rp. 50 juta = 2
• Pada umumnya asset turnover ratio berbeda-beda antara sektor industri yang satu dengan
yang lain. Contohnya, sebuah perusahaan ritel menghasilkan pendapatan yang besar dari
asetnya tapi dengan marjin yang kecil, sehingga membuat asset turnover rationya sangat
besar. Sebaliknya, sebuah perusahaan utilitas mempunyai aset tetap (fixed assets) yang
sangat tinggi nilainya jika dibandingkan dengan pendapatan, sehingga akan menurunkan
nilai rasio asset turnover sangat jauh dibandingkan perusahaan ritel.
• Rasio ini dapat membantu saat membandingkan dua perusahaan yang sangat mirip.
Karena aset mencakup komponen lain seperti persediaan barang dagangan, maka
perubahan pada rasio ini dapat menandakan penjualan yang sedang turun atau naik yang
kemudian akan terpampang nilainya dalam laporan keuangan. Jika asset turnover ratio
sebuah perusahaan meningkat, maka ROE juga akan ikut naik.
Komponen DuPont Analysis ROE
• Equity Multiplier
Equity multiplier atau yang dikenal sebagai financial leverage, secara tidak langsung
menganalisis penggunaan utang perusahaan untuk membeli aset. Anggaplah sebuah
perusahaan mempunyai aset senilai Rp. 100juta dan modal dari pemegang sahamnya
sebesar Rp. 25 juta. Dari neraca keuangan ( balance sheet) akan terlihat bahwa
perusahaan memiliki utang sebesar Rp. 75 juta (aset – modal = utang). Jika
perusahaan terus meminjam uang untuk membeli aset, maka rasio ini akan naik.
Seluruh akun-akun yang digunakan untuk menghitung financial leverage terdapat
dalam neraca keuangan, sehingga Anda menggunakan rumus berikut ini untuk
menghitung financial leverage:
Financial Leverage = Aset / Ekuitas = Rp. 100 juta / Rp. 25 juta = 4
Kebanyakan perusahaan harus menggunakan utang dan modal bersamaan
demi membiayai operasional dan ekspansi. Jika tidak menggunakan utang
juga tidak baik, karena dapat menghabiskan dana kas internal perusahaan
terlalu besar, sehingga tidak terdapat cadangan jika perusahaan sedang
mengalami masa terburuk. Akan tetapi, terlalu banyak berutang untuk
meningkatkan financial leverage dan ROE, juga menciptakan risiko besar
karena porsi utang yang tidak proporsional terhadap ekuitas.
Contoh perhitungan Analisis DuPont dari
Laporan Keuangan Emiten IHSG
INDF    MYOR

 (dalam jutaan rupiah)  2020  2019    2020  2019

 Laba Bersih    1,805,109    1,634,302         949,829       480,083

 Pendapatan   19,304,795   19,169,840      5,379,573    6,013,763

 Net Profit Margin 9.4% 8.5%   17.7% 8.0%

 Pendapatan   19,304,795   19,169,840      5,379,573    6,013,763

 Rata-rata Aset   99,430,397   96,368,178     19,256,233   17,495,290

 Asset Turnover Ratio 0.19 0.20   0.28 0.34

 Rata-rata Aset   99,430,397   96,198,559     19,256,233   17,495,290

 Rata-rata Ekuitas   55,386,459   50,858,888     10,846,853    8,783,819

 Equity Multiplier              1.8              1.9                1.8              2.0

 ROE Analisis DuPont 3.3% 3.2%   8.8% 5.5%


• Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa kedua perusahaan
sama-sama mengalami peningkatan net profit margin, hanya
MYOR meningkat 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. Tentu hal
ini menimbulkan tanda tanya karena dengan pendapatan yang
turun dan rata-rata aset yang meningkat, berarti penjualan PT.
Mayora Indah Tbk. sedang mengalami penurunan dan terjadi
penumpukan persediaan di gudang. Setelah diteliti lebih lanjut,
ternyata MYOR memperoleh laba sebesar Rp. 605 miliar dari
selisih kurs, tapi bukan dari sisi operasional sehingga tidak dapat
dikatakan adanya keberhasilan manajemen yang signifikan dalam
mengelola perusahaan menghadapi pandemi Covid-19.
Sewajarnya investor waspada terhadap praktik 
creative accounting di saat seperti ini agar terhindar dari kerugian.
 Pada sisi INDF terdapat sedikit peningkatan dalam penjualan dan
laba bersih, juga terhadap keseluruhan struktur komponen analisis
DuPont. Sangat tipikal sebuah saham blue chip dengan pasar yang
sudah matang, di mana pendapatan dan laba bersih akan naik
perlahan namun pasti setiap tahunnya.
Perbandingan DuPont Analysis dan
ROE
DuPont Analysis ROE
Versi penjabaran dari return on equity Return on Equity adalah ukuran
(ROE), di mana kedua rasio ini sama- yang dibuat untuk mengetahui
sama menilai tinggi rendahnya kemampuan sebuah perusahaan
perolehan laba bersih terhadap ekuitas. untuk menghasilkan keuntungan
Dengan analisis DuPont, investor dan bagi orang yang membeli
analis dapat menggali lebih dalam sahamnya. Jika dilihat dari
untuk mencari faktor apa yang paling
rumusnya, ROE memiliki fungsi
berkontribusi terhadap perubahan
untuk mengetahui nilai profit yang
ROE. DuPont analysis dapat
membantu menyimpulkan apakah mungkin akan didapat oleh
proft, pemanfaatan aset, atau pemegang saham dan nilainya
penambahan utang yang merubah dinyatakan dalam bentuk persentase
ROE. (%).
Keterbatasan Analisis DuPont
• Kekurangan terbesar dari analisis DuPont adalah
walaupun lebih detil, namun analisis ini masih bergantung
kepada perlakuan akuntansi yang data tersebut dapat
dimanipulasi. Analisis DuPont juga tidak dapat
menjelaskan kenapa salah satu rasio dapat naik atau
turun, atau dapat dikategorikan tinggi atau rendah. Seperti
halnya dalam contoh perhitungan di atas, jika kita tidak
meneliti lebih jauh untuk mencari alasan kenapa net profit
margin PT. Mayora Indah Tbk. (MYOR) dapat naik
hingga 2 kali lipat, kita tidak mengetahui apa yang sedang
terjadi dalam proses pencatatan akuntansi MYOR dalam
periode 3 bulan pertama atau kuartal pertama tahun 2020.
 
SEKIAN TERIMAKASIH
Wassalamualaikum..

Anda mungkin juga menyukai