Anda di halaman 1dari 22

MODUL PERKULIAHAN

DASAR-DASAR
MANAJEMEN DAN
KEPEMIMPINAN
3 SKS
Membahas tentang pengertian Pengorganisasian dan arti
pentingnya, Proses Pengorganisasian, Bentuk-Bentuk
Struktur Organisasi, Arti Desain Organisasi dan Bentuk-
Bentuk Desain Organisasi

Tatap Muka

Fakultas: FBIS
Program Studi: Ilmu Komunikasi
07 Kode Mata Kuliah:
Disusun Oleh: Dani Setiadarma, M.I.Kom
ABSTRAK TUJUAN
Pokok bahasan dalam sesi ketujuh ini membahas Mahasiswa dapat memahami pengertian
Tentang pengertian pengorganisasian dan arti peningnya, pengorganisasian dan arti peningnya, proses
Proses pengorganisasian, bentuk-bentuk struktur organisasi, pengorganisasian, bentuk-bentuk struktur
arti desain organisasi dan bentuk-bentuk desain organisasi organisasi, arti desain organisasi dan
bentuk-bentuk desain organisasi

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
PEMBAHASAN
Pendahuluan

Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang
dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. Tujuan dari
pengorganisasian adalah untuk membimbing orang-orang yang ada di dalamnya agar bekerjasama secara efektif.
Struktur organisasi harus mencerminkan tujuan dan rencana. Selain itu harus mencerminkan wewenang yang
tersedia bagi manajemen perusahaan itu. Struktur organisasi seperti halnya setiap rencana, haruslah
mencerminkan lingkungannya. Delegasi adalah proses penyerahan kekuasaan dari atasan ke bawahannya.
Dengan adanya delegasi dapat mempercepat pengambilan keputusan.     

Hubungan antara organisasi dengan manajemen tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Organisasi dapat diibaratkan sebagai anatomi daripada administrasi sedangkan manajemen
sebagai fisiologinya. Keduanya saling bergantung satu sama lain sebagaimana halnya
anatomi dan fisiologi daripada setiap organisme yang hidup. Pemisahan antara “organisasi”
dengan “manajemen” hanya sekedar untuk menunjukkan katagori yang diperlukan dalam
usaha analisa dan sifatnya katagori yang ideal belaka.

Seperti yang kita bahas sebelumnya, organisasi itu merupakan tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Suatu organisasi dapat berjalan sesuai rencana dan tujuan bila adanya manajemen
pengorganisasian yang baik.

Pengertian Pengorganisasian

Sebelum kita mengetahui pengertian pengorganisasian, sebaiknya kita lihat dulu kata
“pengorganisasian” tersebut, yang memiliki kata dasar “organisasi”. Organisasi adalah suatu
sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja
(Hasibuan, 2004:120).

Menurut Robbins dan Judge (2008:5), organisasi adalah sebuah unit sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terusmenerus

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama. Menurut Wibowo (2007:1), Organisasi
adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang menjadi ciri
organisasi yaitu:

1. Kumpulan orang

2. Suatu wadah

3. Terstruktur

4. Tujuan bersama

Berdasarkan ciri tersebut dapat dirumuskan definisi organisasi yaitu suatu wadah yang terdiri
dari kumpulan orang yang terikat dengan hubungan-hubungan formal dalam rangkaian
terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.

Beberapa pengertian pengorganisasian

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan


bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-
orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang
yang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan memerlukan aktifitas
tersebut” (Hasibuan, 2004:123).

Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan


pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai secara efisien (Stoner, 1996).

Sedangkan T Hani Handoko (1999) memberikanpengertian pengorganisasian adalah proses


penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang
dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.

Pengorganisasian (Organizing) juga adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan


dan mengatur berbagai macam kegiatan. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan
kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang
pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Berdasarkan pendapat diatas, pengorganisasian adalah kelompok orang yang bekerja sama,
dengan adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan, serta adanya pendelegasian
wewenang. Atau pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokan dan penyusunan
macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai kegiatan, penempatan orang-orang
(pegawai) terhadap kegiatan-kegiatan daripenyediaan fisik yang cocok bagi keperluan kerja
dan penyuluhan hubungan wewenang yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam
hubungannyadengan pelaksanaan kegiatan yang diharapkan (Salam, 2004:19).

Berdasarkan pendapat di atas, maka fungsi pengorganisasian ini meliputi semua kegiatan
manajemen yang diwujudkan dalam struktur tugas dan wewenang.

Pengorganisasian mengatur kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh unit-unit


organisasi seperti pendelegasian wewenang untuk melaksanakan pekerjaan, hubungan
informasi vertikal dan horizontal, dalam suatu koordinasi yang efektif dan efesien.

Dale (Stoner dan Wankel) menguraikan lima tindakan yang harus dilakukan dalam proses
pengorganisasian yaitu:

1) Menyusun pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan,

2) membagi kerja,

3) pengelompokan pekerjaan atau tugas (untuk organisasi yang sudah besar atau kompleks),

4) menetapkan mekanisme kerja,

5)memonitor dan mengambil langkah-langkah penyesuaian dengan maksud mempertahankan


dan meningkatkan efektivitas.

Sementara ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas organizing, yaitu;

a) membagi dan mengelompokkan pekerjaan,

b) menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan,

c) pendelegasian wewenang,

d) menyediakan tempat kerja dan teknologi pendukung.

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Arti penting pengorganisasian

Setelah kita telah mempelajari perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen, tentunya
kita harus mempelajari fungsi manajemen lainnya.

Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah
satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan
memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik yang berupa sumber
daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.

Pengorganisasian sangat penting sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau
orang-orang yang menjalankan manajemen dalam setiap organisasi.

Fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian, yang sama pula pentingnya dengan fungsi
perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber (resources) baik berupa
manusia maupun yang nonmanusia harus diatur dan paduakan sedemikian rupa untuk
berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya.

Pemahaman tentang pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen, akan


memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan selesai,
tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam
organisasi tersebut, agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi tanpa melaksakan pengorganisasian,
tidak akan tercapainya suatu tujuan. Peranan pengorganisasian sangat strategis dan penting
dalam manajemen sebuah organisasi atau perusahaan.

Proses Pengorganisasian

Ada dua aspek utama dalam proses pengorganisasian suatu organisasi yaitu
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama.

Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh
suatu bagan organisasi. pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap
individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan
yang terbatas (Handoko, 2003:167).

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku Manajemen James A.F. Stoner
sebagai berikut:

1. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus merinci seluruh
pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa
yang dikerjakan dalam organisasi.

2. Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi yang telah
merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan
tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan
sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang itu
yang akan mengerjakan tugas tersebut.

3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien.
Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk
melaksakan pembagian pekerjaan tersebut.

4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu


kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan sesuai bidang organisasi, maka
perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar mempermudah
pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi yang akan
membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi.

5. Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk


mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi

Definisi Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses
manajerial, sistem, pola tingkah laku yang muncul dan terjadi dalam praktek penyelenggaraan
organisasi dan manajemen.

Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya.
Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya.
2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu
kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan
dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.

Pengertian struktur organisasi menurut Robbins dan Coulter (2008:284), Struktur organisasi
dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu
tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.

Menurut Suranto (2005: 85), Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan
sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.

(Hasibuan, 2004:128); Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi,


pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan
pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi

Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi menggambarkan
kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan
hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung
jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan
kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi
serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan. Struktur organisasi dapat menghindari
atau mengurangi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas.

Macama-macam/jenis-jenis struktur organisasi

1. Organisasi Lini/garis

Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa
perkembangan industri pertama. Organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari
top manajemen kepada manajemen di bawahnya, pimpinan perusahan memiliki kewenangan
langsung dalam mengawasi bawahannya. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol

Ciri:

1. Hubungan antara pimpinan dan bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis
wewenang

2. Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana


2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
3. Jumlah karyawan sedikit

4. Sarana dan alatnya terbatas

5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top
manajer

6. Organisasi kecil

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:

1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando

2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar

3. Proses decesion making berjalan cepat

4. Disiplin dan loyalitas tinggi

5. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:

1) Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis

2)Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat

3) Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi

4) Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas
para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan
antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Ciri:

1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung

2.      Karyawan banyak

3.      Organisasi besar

4.      Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:

a.       Personel lini

b.      Personel staf

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Ada pembagian tugas yang jelas

2)      Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas

3)      Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin

4)      Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place

5)      Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan

2)      Proses decesion makin berliku-liku

3)      Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage

4)      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya

3. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya
dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut

Ciri:

1.      Organisasi kecil

2.      Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli

3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas

4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti

5.      Pengawasan dilakukan secara ketat

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Program tearah, jelas dan cepat

2)      Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai

3)      Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat

4)      Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik

5)      Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik

6)      Solidaritas antar anggota yang tinggi

7)      Moral serta disiplin keija yang tinggi

8)      Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik

9)      Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi

10)  Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas

11)  Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
2)      Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan

3)      Insiatif perseorangan sangat dibatasi

4)      Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang tertentu

5)      Menekankan pada rutinitas tugas – kurang memperhatikan aspek strategis jangka
panjang

6)      Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit

7)      Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi

8)      Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan

kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut:

1.      Lingkungan stabil

2.      Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi

3.      Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

4.      Organisasi Lini dan Fungsional

Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai


wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan
pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive”
dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite-
komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-
tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.

Ciri:

1.      Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
2.      Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional

3.      Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon

4.      Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas

5.      Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai
kebutuhan atau kegiatan

6.      Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif

7.      Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama

8.      Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Solodaritas tinggi

2)      Disiplin tinggi

3)      Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum

4)      Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

5)      Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat

6)      Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan

7)      Usaha kerjasama bawahan mudah digalang

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Kurang fleksibel dan tour of duty

2)      Spesialisasi memberikan kejenuhan

3)      Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan anggota organisasi

4)      Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi
yang lain
2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
5)      Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja

6)      Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan


pada kolektivitas. Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
beberapa seksi

5. Organisasi Matrik

Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu
untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan

Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang
penelitian dan pengembangan

Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal


diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan
keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam
struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal
ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan
kepada dua atasan

Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk
melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut
akan langsung lapor kepada manajer puncak

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:

Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus


maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak
mengganggu struktur organisasi yang ada.

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:

Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi
kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan
pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya:
dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.

6.  Organisasi Komite

Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau
board dengan pluralistic manajemen

Organisasi komite terdiri dari:

1.      Executive Committe (Pimpinan komite) yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini

2.      Staff Committee Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan
pemegang saham maupun dewan

2)      Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil

3)      Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:

1)      Proses decesion making sangat lamban

2)      Biaya operasional rutin sangat tinggi

3)      Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

Ernie (2006: 159) menjelaskan faktor yang mempengaruhi Struktur Organisasi. Ada 4 (empat)
faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:

1. Strategi Organisasi

Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika
struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi
organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.

2. Skala Organisasi

Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah
penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya
organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan
pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit.
Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja
yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi.

Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka
memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur
organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang
luas tersebut. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja
yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi
yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang
lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.

3. Teknologi

Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu
pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat
bantu dalam sebuah organisasi.

4. Lingkungan

Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis.
Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur
organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu
menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah.
Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur
organisasi.

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Dimensi dan Indikator Struktur Organisasi

Adapun indikator mengenai Struktur Organisasi menurut Robbins (2008: 215- 224) adalah
sebagai berikut:

1. Spesialisasi

Spesialisai kerja maksudnya sampai tingkat mana tugas dalam organisasi dipecah – pecah
menjadi pekerjaan yang terpisah. Hakikatnya, bahwa bukan keseluruhan pekerjaan dilakukan
oleh satu individu, seluruh pekerjaan itu dipecah – pecah menajdi sejumlah langkah, dengan
tiap langkah diselesaikan oleh individu yang berlainan. Jadi, individu-individu berspesialisasi
dalam mengerjakan bagian kegiatan tertentu, bukan mengerjakan seluruh kegiatan.

2. Departementalisasi

Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan sehingga


tugas yang sama atau mirip dapat dokoordinasikan. Keunggulan utama dari tipe
pengelompokkan yang sama itu adalah tercapainya efisiensi dengan mengumpulkan
spesialisasi yang sama. Departementalisasi fungsional mengusahakan tercapainya skala
ekonomi dengan menempatkan orang dengan keterampilan dan orientasi yang sama
menempatkan ke dalam unit – unit bersama.

3. Rantai Komando

Rantai komando merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang terentang dari puncak
organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas siapa yang melapor ke siapa. Ada dua
konsep komplementer rantai komando, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang, yaitu: hak – hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk member perintah
dan mengharapkan agar perintah itu dipatuhi.

b. Kesatuan komando, yaitu: bawahan harusnya mempunyai satu atasan yang kepadanya ia
bertanggung jawab langsung.

4. Rentang Kendali

Rentang kendali adalah banyaknya bawahan yang dapat diatur secara efektif dan efisiensi.
Rentang kendali sangat menentukan banyaknya tingkat dan manajer yang harus dimiliki oleh
organisai.
2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
5. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan dipusatkan pada titik tunggal
dalam organisasi. Hal ini mencakup hal – hal yang melekat dalam organisasi seseorang.
Organisasi tersentralisasi jika manajemen puncak mengambil keputusan utama organisasi
dengan sedikit atau tanpa masukan dari personil tingkat lebih bawah. Namun jika banyak dari
personil tingkat bawah memberikan masukan atau sebenarnya diberi keleluasaan.

6. Formalisasi

Formalisasi adalah tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dibakukan. Jika pekerjaan
sangat diformalkan. Pelaksanaan pekerjaan itu mempunyai kuantitas keleluasaan yang
minimum mengenai apa yang harus dikerjakan. Dimana terdapat formalisasi yang tinggi, di
situ terdapat uraian jabatan yang tersurat, banyak aturan organisasi, dan prosedur yang
terdefinisi dengan jelas yang meliputi proses kerja dalam organisasi. Di mana formalisasi itu
rendah, perilaku kerja relatif tidak terprogram dan para pegawai mempunyai banyak
kebebasan untuk menjalankan keleluasaan dalam kerja.

Arti Desain Organisasi dan Bentuk-Bentuk Desain Organisasi

Apa itu Desain Organisasi?

Desain organisasi menekankan sisi manajemen dari teori organisasi. Desain organisasi
mempertimbangkan konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai tujua-tujuan
organisasi.

Mengkonstruksi dan mengubah sebuah organisasi sama seperti membangun atau


memperbaharui sebuah bangunan rumah. Perancang kemudian menciptakan suatu cara atau
rencana untuk mencapai tujuan tersebut.

Desain organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur


merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang
memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya
tersebut.

Pada umumnya orang menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya
desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi.
2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan
yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses
desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang
dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup.

Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.
Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan
tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.

Beberapa definisi desain organisasi menurut para ahli:

Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:236; Desain organisasi adalah struktur organisasi
tertentu sebagai hasil dari berbagai keputusan dan tindakan para manajer

Griffin, 2004:352; Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan
hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi
secara total.

Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11; Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan
mengelola aspek-aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga
organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama.

Teori Desain Organisasi

Ada dua jenis struktur organisasi yang sangat kontras yaitu desain organisasi mekanistik dan
desain organisasi organik.

Struktur organisasi mekanistik dan organik pertama kali dikemukakan oleh Burns dan Stalker.
Mereka mengamati dua puluh perusahaan industri di Inggris dan menemukan bahwa
lingkungan eksternal berkaitan dengan struktur organisasi.

Ketika lingkungan eksternal stabil, internal organisasi dikelola dengan peraturan, prosedur,
dan hirarkhi wewenang yang jelas. Semua keputusan manajerial dibuat pada tingkat puncak.
dan sentralisasi wewenang yang kuat. Burns dan Stalker menyebutnya struktur organisasi
mekanistik.

Beberapa organisasi yang menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat, memiliki
struktur organisasi yang berbeda. Organisasi harus lebih adaptif dan spontanitas. Aturan
2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
19 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
umumnya tidak tertulis, dan aturan tertulis seringkali diabaikan. Orang mencari caranya
sendiri-sendiri di dalam suatu sistem dan belajar apa yang harus diperbuat. Hirarkhi
wewenang tidak jelas, dan wewenang pengambilan keputusan tersebar secara luas. Burnsdan
Stalker menyebutnya struktur organisasi organik. Perbedaan struktur organisasi mekanistik
dengan struktur organisasi organik dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Dalam struktur organisasi mekanistik pekerjaan dibagi dalam tugas-tugas yang sangat
spesialis yang ditentukan secara kaku dalam uraian tugas secara formal. Akan tetapi dalam
struktur organisasi organik tugas-tugas tidak begitu spesialis, pekerja diharapkan belajar
bagaimana melaksanakan beraneka ragam tugas dan diharapkan seringkali menyesuaikan
tugasnya dengan perubahan situasi. Dalam struktur organisasi mekanistik, pada komunikasi
mengikuti rantai komando formal antara atasan dengan bawahan. Dalam struktur organisasi
organik, komunikasi bersifat horizontal, dan pekerjadapat berkomunikasi dengan siapa saja
untuk menyelesaikan tugasnya.

Bentuk-Bentuk Atau atau Model Desain Organisasi

Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi


yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di
antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi,
sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja

Menurut Robbins,2003:136 bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi
yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control
yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi.

Bentuk desain organisasi terdiri dari:

1. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat
formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan
training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of
control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
2. Mostly Organic

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
20 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang
diterap
kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai
lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi
tersebut.
3. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat
formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja
yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya
komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
4. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi
pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of
control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam
organisasi tersebut

Proses desain organisasi

Proses desain organisasi dapat mulai dari bawah ke atasatau dari atas ke bawah. Dengan
prosedur penetapan dari atas kebawah, tujuan-tujuan organisasi diterjemahkan
menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencaaian hasil akhir yangdiinginkan. Tujuan-
tujuan ini kemudian menjadi dasar denganmana serangakian departemen atau bagian
dapat diorganisasi.

Dengan prosedur pendekatan dari bawah ke atas, proses-proses dasar organisasi akan
ditetapkan terlebih dahulu, ini berartimerumuskan dan menentukan secara simultan teknologi
inti yangdigunakan, setelah itu posisi untuk mengoperasikan proses-
prosestersebut dirumuskan dan kebutuhan akan struktur awal mulaimuncul. Posisiposisi mana
jer tingkat bawah dibutuhkan untukmengkoordinasi kegiatankegiatan dan ini selanjutnyameme
rlukan koordinasi oleh tingkat yang lebih atas bila prosesadalah kompleks,
dalam kenyataannya kedua prosedur tersebutsaling tergantung.

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
21 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

• Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta : BPFE

• Siswanto, Bedjo. 1990. Manajemen Modern, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Sinar


Baru.

•  Stoner, James A.F,dkk. 1996. Manajemen (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga

•  Syafi’i, MS, Imam. 1994. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Karya Grafika.

• ubkhi, Akhmad & Jauhar, Mohammad. 2014. Pengantar Teori & Perilaku Organisasi.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

• Sutarto. 1998. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

• Syamsir, Torang Dr. 2014. Organisasi & Manajemen. Bandung: Alfabeta Bandung

• A.M. Kadarman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2001).

• H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005).

• Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2012).

• George R. Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000).

• Kast, Fremont dan James E. Resenzweig 2002. “Organization and management


(Organisasi dan manajemen). Jilid 1 Terjemahan A. Hasymi Ali. Jakarta: Bumi Aksara

2019 Dasar-Dasar Manjemen dan Kepemimpinan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
22 Dani Setiadarma, M.I.Kom http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai