Anda di halaman 1dari 59

ETIKA DAN KODE ETIK

PROFESI HUMAS
PENGERTIAN ETIKA

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani


yaitu "Ethos" yang memiliki arti adat istiadat atau
kebiasaan yang baik.
Dalam perkembangannya, definisi etika mengalami perkembangan.
Menururt K. Bertens, etika dapat dirumuskan sebagai berikut

ETIKA SEBAGAI
SISTEM NILAI

Sebagai sistem nilai, etika dipahami sebagai nilai-nilai dan


norma-norma moral yang menjadi pegangan atau pedoman
perilaku seseorang atau masyarakat tertentu.
Contoh: etika Jawa, etika Islam, etika Protestan
Dalam perkembangannya, definisi etika mengalami perkembangan.
Menururt K. Bertens, etika dapat dirumuskan sebagai berikut

ETIKA SEBAGAI
KUMPULAN ASAS

Etika sebagai kumpulan asas atau nilai moral


yang menjiwai dan mendasari perilaku profesi
tertentu. yang dimaksud di sini adalah kode etik.
Contoh: Kode Etik Jurnalistik, Kode Etik Bidan,
Kode Etik Akuntan
Dalam perkembangannya, definisi etika mengalami perkembangan.
Menururt K. Bertens, etika dapat dirumuskan sebagai berikut

ETIKA SEBAGAI ILMU


Etika sebagai ilmu tentang yang baik dan yang
buruk atau disebut juga filsafat moral. Sebagai
ilmu, etika merefleksikan secara sistematis dan
metodis asas-asas dan nilai-nilai yang diterima
begitu saja, sering kali tanpa disadari oleh suatu
masyarakat.
PENGERTIAN PROFESI

Profesi adalah bidang pekerjaan yang menuntut kemampuan


dan keahlian. Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi khusus untuk bidang profesi
tertentu.
KARAKTERISTIK PROFESI

Profesi khusus biasanya


Memiliki komitmen Menjaga agar standar
memiliki izin khusus
Memiliki keahlian dan moral yang tinggi, keahlian dan
untuk menjalankan
keterampilan khusus. biasanya dituangkan dalam keterampilan tidak
profesinya, sebagai tanda
Profesi telah membentuk bentuk aturan khusus yang dilanggar dan menjaga
bahwa orang tersebut
identitas diri dan tidak menjadi pegangan bagi agar kepentingan
mempunyai keahlian,
dapat dipisahkan dari setiap orang yang masyarakat tidak dirugikan
keterampilan, dan
profesi mengemban profesi yang oleh pelaksanaan profesi
komitmen moral yang
bersangkutan tersebut
diandalkan serta dapat
dipercaya
CIRI-CIRI PROFESI

1) Memiliki skill atau kemampuan, pengetahun tinggi yang tidak


dimiliki oleh orang
umum lainnya
2) Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap
profesi yang dituangkan secara formal, tertulis, dan normatif
3) Memiliki tanggung jawab profesi (responsibility) dan integritas
pribadi (integrity) yang tinggi baik terhadap dirinya sebagai
penyandang profesi Public Relations
CIRI-CIRI PROFESI

4) Memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh


dedikasi profesi luhur disandangnya.
5) Otonomisasi organisasi profesional, yaitu memiliki kemampuan untuk
mengelola (manajemen) organisasi humas mempunyai kemampuan dalam
perencanaan program kerja jelas, strategis, mandiri, dan tidak tergantung
pihak lain
6) Menjaga anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk
menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan, dan menertibkan
perilaku standar profesi sebagai tolok ukur itu agar tidak dilanggar.
ETIKA PROFESI

• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan


pencapaian hasil
• Bertanggung jawab terhadap dampak karya dari profesinya
• Menuntut kaum profesional untuk bersikap seadil mungkin
dan tidak memihak dalam menjalankan profesinya
• Memiliki daerah kerja tertentu dan diberikan kebebasan
dalam menajalankan profesinya
PRINSIP ETIKA 1. Veracity (to tell the truth)

Prinsip atau pilar pertama etika public relations sebagai


Dalam buku Ethics in Public Relations A industri komunikasi adalah menyampaikan kebenaran.
Guide to Best Practice, Patricia J. Parsons
Sebagai sebuah prinsip etika, konsep veracity (to tell the
(2008 : 20 – 21) menyatakan bahwa
terdapat 5 (lima) prinsip atau pilar etika truth) atau mengatakan atau menyampaikan kebenaran
public relations, yaitu: merupakan tahap awal bagi dasar-dasar asumsi tentang
berperilaku etis.
PRINSIP ETIKA 2. Non-maleficence
(to do no harm)

Konsep non-maleficence (to do no harm) merupakan


prinsip dasar perilaku moral. Sebagai salah satu pilar
atau prinsip etika dalam bidang public relations, prinsip
ini menyediakan satu analisis pertanyaan dari berbagai
keputusan yang telah dipilih oleh organisasi sebelum
organisasi tersebut memutuskannya. Pertanyaan itu
adalah “apakah tindakan saya menyakiti orang lain?”.
Hal ini bukanlah akhir dari analisis melainkan suatu
langkah awal.
PRINSIP ETIKA 3. Beneficence (to do good)

Konsep beneficence (to do good) merupakan


bentuk lain dari prinsip menghindari menyakiti
orang lain namun lebih proaktif.
PRINSIP ETIKA 4. Confidentiality
(to respect privacy)

Prinsip atau pilar berikutnya adalah confidentiality (to


respect privacy) atau menghormati wilayah pribadi orang
lain dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi.
PRINSIP ETIKA 5. Fairness
(to be fair and socially responsible)

Konsep fairness (to be fair and socially responsible)


keadilan dan tanggung jawab sosial. Kita selayaknya
mencoba untuk saling menghormati setiap individu dan
masyarakat agar keputusan yang kita ambil adalah
keputusan yang adil bagi semua pihak.
ETIKA PROFESI
HUMAS
• Tanggung Tanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan atau fungsinya
Jawab (by function)

Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok bagi Tanggung jawab terhadap
kaum profesional, orang yang profesional sudah atau tindakan
dengan sendirinya berarti orang yang bertanggung dari pelaksanaan profesi
jawab. (by profession)
2. Kebebasan

Para profesional memiliki kebebasan


dalam menjalankan, memiliki
komitmen, dan bertanggung jawab
sesuai dengan kode etik sebagai
standar perilaku profesional
3. Kejujuran

Jujur, setia, serta merasa


terhormat pada profesi yang
disandangnya dan mengakui
kelemahan diri
4. Keadilan

Setiap profesional memiliki


kewajiban dan tidak dibenarkan
melakukan pelanggaran terhadap
hak atau mengganggu pihak lain
5. Otonom

Memiliki kebebasan secara


otonom dalam menjalankan
profesinya sesuai dengan
keahlian, pengetahuan, dan
kemampuannya.
KODE ETIK
PROFESI HUMAS
Contoh:

Profesi Penasihat Keuangan, Penasihat


Kode etik menyatakan keuangan terikat secara hukum pada kode etik
yang dikenal sebagai kewajiban fidusia. Kode
perbuatan apa yang benar
etik profesi ini mewajibkan mereka bertindak
atau salah, perbuatan apa demi kepentingan terbaik klien. Beberapa kode
yang harus dilakukan dan etik yang harus dimiliki oleh penasihat
keuangan seperti objektivitas, integritas dan
apa yang perlu dihindari
kejujuran.
Tujuan Kode Etik Profesi

3. Meningkatkan pengabdian
1. Menjunjung tinggi martabat
para anggota profesi, berisi
dan citra profesi, terutama kesan
2. Menjaga dan memelihara tujuan pengabdian sehingga
dari masyarakat sebagai upaya
kesejahteraan anggota mengetahui tugas dan tanggung
mencegah orang luar
jawab pengabdian profesinya
memandang rendah suatu profesi
Fungsi Kode Etik Profesi

1. Kode etik profesi memberikan 3. Mencegah campur tangan


2. Sebagai sarana kontrol sosial
pedoman bagi setiap anggota pihak luar tentang hubungan
bagi masyarakat atas profesi
profesi tentang prinsip etika dalam keanggotaan
yang bersangkutan
profesionalistas yang digariskan profesi
ETIKA PENULIS HUMAS
1.KEPERCAYAAN 2. KEASLIAN NASKAH
(TRUTHFULNESS) (AUTHENTICITY)
Ketika PR sebagai penulis ingin Keaslian atau autentik bagi pihak praktisi PR
menjelaskan informasi, dan berita yang akan mengeluarkan informasi atau
tentang suatu peristiwa atau kegiatan, pesan- pesan persuasif lainnya yang ingin
penjelasan serta pernyataan tertentu dipublikasikan melalui media komunikasi
maka haruslah berdasarkan kejujuran tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan
dan kebenaran apa adanya. kebenarannya secara terbuka dan dengan
narasumber yang jelas.
ETIKA PENULIS HUMAS
3. MENGHARGAI DAN 4. HAK KEWAJARAN (EQUITY)
MENGHORMATI
(RESPECT)
Ekuitas atau hak kewajaran dalam prinsip-
Menghargai dan menghormati martabat prinsip keadilan yang diperlukan untuk
pihak khalayak pembaca sebagai menyampaikan pesan- pesan persuasif
personal yang memiliki tingkat yang baik kepada khalayak publiknya,
perbedaan kemampuan intelektual untuk menghindarkan sasaran kritikan dari
tertentu. pesan terlalu berlebihan.
ETIKA PENULIS HUMAS
5. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
(SOCIAL RESPONSIBILITY)

Ketika menyampaikan pesan- pesan


persuasifnya dan mencapai suatu tujuan
secara objektif yang sekaligus
merupakan bagian dari kode etik “
profesional public relations” dengan
memiliki rasa tanggung jawab.
KETENTUAN-KETENTUAN
PERILAKU HUMAS
A. Perilaku Terhadap Klien atau Atasan

2. Tidak mewakili dua atau 3. Menjamin rahasia serta


beberapa kepentingan yang kepercayaan yang diberikan
• Berlaku jujur dalam berbeda atau yang bersaing oleh klien atau atasan,
berhubungan dengan klien tanpa persetujuan semua maupun yang pernah
atau atasan pihak yang terkait diberikan oleh mantan klien
atau mantan atasan
A. Perilaku Terhadap Klien atau Atasan

6. Tidak akan menyerahkan


5. Dalam memberi jasa-jasa kepada calon klien atau calon
4. Tidak melakukan tindak kepada klien atau atasan, atasan bahwa pembayaran atau
atau mengeluarkan ucapan tidak akan menerima imbalan jasa-jasanyaharus
yang cenderung merendahkan pembayaran, komisi atau didasarkan kepada hasil-hasil
martabat, klien atau atasan, imbalan dari pihak manapun tertentu, atau tidak akan
maupun mantan klien atau selain dari klien atau menyetujui perjanjian apapun
mantan atasan atasannya yang telah yang mengarah kepada hal
memperoleh kejelasan yang serupa
lengkap
B. Perilaku Terhadap Masyarakat dan
Media Massa
• Menjalankan kegiatan
profesi kehumasan 2. Tidak melibatkan diri
dengan dalam tindak
memperhatikan memanipulasi intergritas
kepentingan sarana maupun jalur
masyarakat serta komunikasi massa
harga diri anggota
masyarakat
B. Perilaku Terhadap Masyarakat dan
Media Massa

3. Tidak menyebarluaskan
informasi yang tidak
4. Senantiasa membantu
benar atau yang
untuk kepentingan
menyesatkan sehingga
Indonesia
dapat menodai profesi
kehumasan
C. PERILAKU TERHADAP TEMAN
SEJAWAT

3. Membantu dan bekerja


• Tidak merusak dan 2. Tidak menawarkan diri sama dengan sejawat di
mencemarkan reputasi atau mendesak klien atau seluruh Indonesia untuk
atau tindak profesional atasan untuk menggantikan menjunjung tinggi dan
sejawatnya kedudukan sejawatnya mematuhi kode etik profesi
KODE ETIK PROFESI
HUMAS PEMERINTAH
• Anggota humas menjunjung tinggi kehormatan sebagai
pegawai instansi pemerintah
• Anggota humas pemerintah menyampaikan informasi publik
yang benar dan akurat serta membentuk citra humas
pemerintahan yang positif di masyarakat
• Anggota humas pemetintahan tunduk, mematuhi, dan
menghormati kode etik humas pemerintahan sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku
KODE ETIK PROFESI
INTERNASIONAL
KETAATAN INTEGRITAS

DIALOG TRANSPARANSI

KONFLIK KERAHASIAAN

AKURASI KEPALSUAN

PENIPUAN
PENGUNGKAPAN KEUNTUNGAN

REMUNERASI BUJUKAN

PENGARUH PESAING

PEMBAJAKAN PEKERJAAN

KOLEGA
KODE ETIK PROFESI APRI
PENYEBARLUASAN
INFORMASI
NORMA PERILAKU MEDIA
PROFESI Tidak akan KOMUNIKASI
menyebarluaskan
Setiap anggota wajib Tidak akan melaksanakan
informasi palsu dan tidak
menghargai kepentingan kegiatan yang dapat
bertanggung jawab
umum dan menjagga merugikan integritas media
harga diri setiap
komunikasi
anggotanya
INFORMASI
RAHASIA
KEPENTINGAN YANG PERTENTANGAN
TERSEMBUNYI Tidak akan KEPENTINGAN
menyampaikan atau
Tidak melakukan kegiatan memanfaatkan informasi Tidak mewakili
yang bermaksud memecah yang diberikan kepadanya kepentingan-kepentingan
belah atau menyesatkan yang saling bersaing
MEMBERITAHUKAN
SUMBER KEPENTINGAN KEUANGAN PEMBAYARAN
BERDASARKAN
PEMBAYARAN
Tidak memanfaatkan HASIL KERJA
kepentingan keuangan
Tidak akan menerima Tidak mengadakan negosiasi
pribadinya yang terdapat
pembayaran baik dalam pembayaran kepada klien
dalam organisasi tersebut
bentuk tunai maupun dalam
bentuk lain
IMBALAN KEPADA
KARYAWAN KANTOR
TUMPANG TINDIH UMUM MENGARYAKAN
PEKERJAAN ANGGOTA PARLEMEN
Tidak memberikan atau
menawarkan imbalan dengan Seorang anggota yang
Mengetahui tugas dan tujuan memajukan memperkerjakan parlemen,
tanggung jawabnya masing- kepentingan pribadi harus memberikahukan
masing
kepada ketua asosiasi
PERINTAH PIHAK LAIN
MENCEMARKAN
ANGGOTA LAIN Memperbolehkan orang atau NAMA BAIK PROFESI
organisasi lain untuk
bertindak yang berlawanan Tidak berperilaku yang
Tidak akan mencemarkan
dengan kode etik merugikan nama baik asosiasi
nama baik atau praktik
profesional anggota lain atau profesi PR
PROFESI LAIN
Ketika tergabung dalam
suatu profesi akan
menghargai dan turut serta
dalam kegiatan yang
mencerminkan kode etik
MEMBANGUN
KOMPETENSI
PERSONAL
Membangun Kepribadian adalah kecenderungan psikologis
seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial
Kepribadian tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap,
berkehendak, maupaun berbuat
yang Baik
Kepribadian seseorang dibentuk berdasarkan

Membangun beberapa faktor yaitu:


• Faktor biologis
Kepribadian • Faktor kultural dan peradaban
• Faktor pendidikan
yang Baik • Faktor sosial dan lingkungan
• Faktor keluarga
Kepribadian yang • Fleksibel : Menyukai aktivitas di

Dibutuhkan di dalam atau luar ruangan


• Investigasi : Tertarik pada

Dunia Kerja gagasan dan ide-ide


• Wiraswasta : Pintar mengatur
dan memengaruhi kerja orang
lain
• Sosial : Berorientasi untuk dan
dengan orang lain
• Artistik : Mengekspresikan ide-
ide dengan cara yang unik
• Konvensional : Bekerja secara
terstruktur sesuai dengan
pedoman kerja
Tata Cara Berbusana

Jenis pakaian resmi menurut tata cara


berbusana international adalah sebagai
berikut:
• Pakaian lengkap
• Pakaian resmi (black tie)
• Dark suit
Tata Cara Berdandan dan
Berhias

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika


berdandan dan berhias adalah sebagai berikut:
• Perawatan rambut
• Make up
• Perhiasan dan parfum
• Sepatu
Tata Cara Komunikasi

KOMUNIKASI DENGAN
KOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKAN
KOMUNIKATOR

• Siap mendengarkan
• Otoritas
• Berpartisipasi
• Good sense
• Pandai menangkap
• Good character
pembicaraan
• Good will
• Mencatat pembicaraan
• Dinamis
Kompetensi
Praktisi Humas
• Keterampilan melaksanakan pekerjaan
individual
• Keterampilan mengelola sejumlah tugas
berbeda dalam pekerjaan
• Keterampilan merespon dan mengelola
kejadian/masalah kerja yang berbeda
• Keterampilan khusus yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu di tempat
tertentu sesuai dengan tuntutan lingkungan
kerja
• keterampilan beradaptasi
Latihan Kerjakan Hal. 118
Pilihan Ganda nomor 1-30
Soal Essay nomor 1-5
• 1 kelompok terdiri dari 3 orang
• Membuat PPT dan dipresentasikan
Tugas • Setiap kelompok membuat 3 soal essay dan

Kelompok dikerjakan oleh kelompok lain dan Penilaian


dilakukan oleh kelompok yang mempresentasikan
• Pembagian materi sebagai berikut:

Tugas Kelompok 1: Pengertian etika – etika profesi


Kelompok 2: Prinsip etika – Etika profesi humas
Kelompok Kelompok 3: Kode etik profesi
Kelompok 4: Ketentuan kode etik pemerintah – Etika
penulis humas
Kelompok 5: Ketentuan-ketentuan perilaku humas
Tugas Kelompok 6: Kode etik profesi humas pemerintah

Kelompok Kelompok 7: Kode etik profesi internasional


Kelompok 8: Kode etik profesi APRI
Kelompok 9: Membangun kepribadian yang baik –
Kepribadian yang dibutuhkan di dunia kerja
Kelompok 10: Tata cara berbusana – Tata cara berdandan
Tugas dan berhias

Kelompok Kelompok 11: Pengertian kompetensi – Kompetensi


yang dibutuhkan bagi manajer
Kelompk 12: Kualifikasi professional humas –
kompetensi praktisi humas

Anda mungkin juga menyukai