1, Januari 2015 : 62 – 72
Abstract:
Goal of the research to find out the role and planning models National Land Agency located
in TTU regency (BPN TTU). This research as an evaluating BPN TTU activities in the management
organization to goal the point of organization.
Research method is description cualitative with National Land Agency located in TTU
regency by the subject research. The theories to analisist the research result are four role by Cutlip,
Center & Broom and six models planing PR by Anggoro.
The result of research just find two role PR BPN apply those are expert prescriber and
communication fasilitator. Before activites the project of Larasita BPN TTU apply also like
Anggoro Theories.
Abstrak:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran dan model perencanaan Public Relation BPN
Kabupaten TTU. Penelitian ini sebagai evaluasi kegiatan BPN Kabupaten TTU dalam manajemen
organisasi demi tercapainya tujuan utama organisasi.
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskripsi kualitatif dengan subjek penelitian BPN
Kabupaten TTU. Teori yang digunakan yaitu teori empat Peran PR Cutlip, Center & Broom dan
enam langkah model perencanaan humas Anggoro.
Hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang digunakan ditemukan bahwa hanya dua peran
PR yang diterapkan di BPN Kabupaten TTU. Sebelum kegiatan dilakukan BPN Kabupaten TTU
juga menerapkan perencanaan humas seperti yang dikemukakan Anggoro dalam teorinya guna
tercapainya tujuan organisasi.
62
Servince Imelda Nubatonis, Peran Public Relation Dalam Program Larasita.....
(Zareksky, 1999). Dari dua definisi bergerak yang berbasis Teknologi Informasi,
komunikasi menurut ahli komunikasi ini dalam bentuk mobil dan motor, merupakan
menyatakan pentingnya komunikasi dalam layanan menjemput bola yang dapat
kehidupan dan relasi antara manusia. menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Bagi kehidupan sebuah organisasi Tujuan program ini adalah untuk membantu
komunikasi sangat penting karena tanpa masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanpa
komunikasi organisasi tidak pernah ada atau harus datang ke kantor pertanahan.
mati. Dalam organisasi peran penting Public BPN Kabupaten Timor Tengah Utara
Relation disingkat (PR) sebagai alat (BPN Kabupaten TTU) telah menjalankan
manajemen modern, maka secara struktural program LARASITA sejak tahun 2009. Awal
merupakan bagian integral dari suatu Juni 2011 program LARASITA telah
kelembagaan atau organisasi. Sejalan dengan disosialisasikan di kelurahan Kefa Tengah.
konsep PR yang berkembang kini adalah Dari data terlihat peningkatan sebelum dan
konsep yang menekankan pentingnya sesudah program LARASITA. sebelum
komunikasi dua arah, menurut Howard Childs disosialisasikan di Kelurahan Kefa Tengah
(Ngurah, 1999:5), fungsi dasar PR bukan jumlah tanah yang tersertifikasi sebanyak 45
untuk menampilkan pandangan organisasi atau persen dari 19 hektar luas wilayah kemudian
seni sikap publik, tetapi untuk melakukan meningkat menjadi 70 persen . Mengingat
rekonsiliasi atau penyesuaian terhadap tanah merupakan salah satu elemen yang
kepentingan publik setiap aspek pribadi sifatnya mendasar dan esensial, oleh karena itu
organisasi maupun perilaku perusahaan yang tanah termasuk dalam kebutuhan primer yang
punya signifikan sosial. Jadi di sini PR harus dimiliki oleh semua orang. Maka
berfungsi membantu organisasi melakukan kepemilikan tanah akan diakui secara hukum
penyesuaian terhadap lingkungan tempat diatas lembaran sertifikat tanah.
organisasi tersebut beroperasi. Public Relation memegang peranan
PR sebagai fungsi komunikasi, perlu penting dalam sebuah instansi. Menurut
dipahami bahwa kegiatan utama PR adalah Dozier dan Broom, peranan Hubungan
melakukan komunikasi. PR sebagai fungsi Masyarakat ada empat kategori antara lain :
staff khusus yang melayanani para pemimpin sebagai penasehat ahli (expert prescriber),
organisasi, khususnya dalam membantu fasilitator komunikasi (communication
organisasi berkomunikasi dengan publik- fasilitator), fasilitator proses pemecahan
publiknya. Onong (1998:36) mengemukakan masalah (problem solving process fasilitator),
bahwa fungsi PR meliputi hal-hal sebagai dan teknisi komunikasi (communication
berikut: Menunjang kegiatan manajemen technician). Peranan-peranan tersebut bisa
dalam mencapai tujuan organisasi, dijadikan sebagai pedoman untuk menilai
menciptakan komunikasi dua arah secara keberhasilan program-program yang sedang
timbal balik dengan menyebarkan informasi dilakukan Public Relation. Public Relation
dari perusahaan kepada publik dan dituntut untuk menciptakan kerjasama dengan
menyalurkan opini publik pada perusahaan dasar hubungan baik dengan publiknya.
dan melayani publik dan memberikan nasihat Berdasarkan uraian pada latar belakang
kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan yang telah dipaparkan, maka masalah pokok
umum, dan membina hubungan secara dapat dirumuskan sebagai berikut :
harmonis antara organisasi dengan publik, baik “Bagaimanakah Peranan Public Relation
internal maupun eksternal. dalam Program LARASITA BPN Kabupaten
Badan Petanahan Nasional Republik TTU di Kelurahan Kefa Tengah?”
Indonesia disingkat (BPN RI) merupakan Dari rumusan masalah tersebut di atas,
salah satu lembaga pemerintahan yang maka tujuan penelitian ini adalah: untuk
bergerak dalam bidang agraria atau pertanahan mengetahui Peran Humas BPN Kabupaten
dan menangani hal-hal yang berurusan dengan TTU dalam program LARASITA di
sertifikat tanah. BPN RI meluncurkan Program Kelurahan Kefa Tengah dan untuk mengetahui
LARASITA (Layanan Rakyat Untuk Sertifikat model perencanaan Humas BPN Kabupaten
Tanah), adalah suatu Kantor Pertanahan
63
JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 62 – 72
64
Servince Imelda Nubatonis, Peran Public Relation Dalam Program Larasita.....
memuaskan. Salah satu model perencanaan informasi sesuai dengan permasalahan yang
humas adalah apa yang disebut sebagai model diteliti; Studi dokumen, yaitu mengkaji
enam langkah yaitu sebagai berikut : dokumen-dokumen pada BPN Kabupaten
(Anggoro, 2005:76-97) : Pengenalan situasi; TTU, yang berhubungan dengan topik
Penetapan tujuan; Definisi khalayak; penelitian seperti laporan tahunan dan laporan
Pemilihan media dan teknik-teknik Humas; pelaksanaan Program LARASITA.
Pengaturan/ perencanaan anggaran; Analisis data merupakan hal yang perlu
Pengukuran hasil kegiatan dilakukan untuk menguji kevaliditasan sebuah
data. Analisis yang digunakan adalah analisis
Metode data kualitatif model Miles dan Huberman.
Penelitian ini merupakan penelitian Iskandar (2008:222) menambahkan bahwa
kualitatif yang dipandang sebagai bentuk kritik analisis data model Miles dan Huberman
kepada positivisme dan para ahli menyebutkan dilakukan dalam empat (4) langkah yaitu :
sebagai postpositivisme. Hal ini dikarenakan Reduksi data, Kategorisasi data, Penyajian
adanya pandangan bahwa hanya penelitian data dan pengambilan kesimpulan (serong
kuantitatif yang pemikirannya didasari oleh disebut tahap verifikasi).
empirisme, idealisme, kritismem dan
rasionalisme. (Bugin, 2007:4) Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Peran PR BPN Kabupaten TTU dalam
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. program LARASITA di Kelurahan Kefa
Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif Tengah
adalah suatu metode dalam meneliti status Menurut Dozier dan Broom peran PR
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set yaitu sebagai penasihat ahli, fasilitator
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu komunikasi, fasilitator proses pemecah
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan masalah, dan teknisi komunikasi. Berdasarkan
dari studi deskriptif adalah mempelajari aspek hasil wawancara yang dilakukan peneliti
siapa, apa bilamana, dan bagaimana dari suatu dengan narasumber yang memiliki hubungan
topik. (Spillane, 2008:98) terhadap objek penelitian, hasil penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BPN peran PR BPN Kabupaten TTU dalam
Kabupaten TTU Basuki Rahmat – program LARASITA di kelurahan Kefa
Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Tengah adalah sebagai berikut :
Teknik pengambilan informan dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode Peran Humas BPN Kabupaten TTU sebagai
purposive, yaitu pengambilan informan Penasihat Ahli
dengan pertimbangan-pertimbangan Peran BPN Kabupaten TTU sebagai
(Sugiyono. 2005: 112). Peneliti memilih penasihat ahli dalam program LARASITA di
informan internal karena informan tersebut Kelurahan Kefa Tengah yaitu BPN
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan mempunyai kewenangan penuh dan ahli dalam
program LARASITA BPN kabupaten TTU. pengurusan pertanahan. BPN Kabupaten TTU
Yang menjadi informan dalam penelitian dalam kinerjanya juga sebagai penasihat ahli
ini adalah informan internal adalah: Kepala atau sebagai ahli dan wewenang di bidang
Kantor BPN Kabupaten TTU, Kepala Seksi pertanahan, maka BPN Kabupaten TTU
Hak dan Pendaftaran Tanah BPN Kabupaten membantu masyarakat untuk memberikan
TTU dan Petugas Lapangan yang Menangani solusi dalam masalah pertanahan. Menurut
Program Larasita BPN Kabupaten TTU Bapak Arnold Taimenas :
Data dikumpulkan dengan menggunakan “Misalnya masyarakat yang belum
metode : Field research (penelitian lapangan), mengerti persyaratan dalam pengurusan
yaitu metode penelitian yang bertujuan sertifikat, maka disini BPN membantu
mengumpulkan data primer dengan cara : masyarakat menjelaskan bagaimana
Melakukan observasi terlibat dan melakukan prosedur pengurusan sertifikat.”
wawancara langsung dengan beberapa disimpukan peran BPN Kabupaten TTU
informan yang dianggap dapat memberikan dalam program LARASITA adalah sebuah
65
JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 62 – 72
lembaga pemerintahan tingkat kabupaten yang lingkungan tempat bekerja meyakini bahwa
dimana semua keputusan ditetapkan oleh individu tersebut dapat melaksanakan tugasnya
Kepala BPN RI, dan kemudian dijalankan di dengan baik sebagaimana yang diterapkan atau
BPN Provinsi, BPN Kota dan BPN Kabupaten diinginkan. kepercayaan yang diimplementasi-
yang menjalankan Program LARASITA yang kan oleh BPN Kabupaten TTU dalam
bersifat menjangkau masyarakat hingga ke mensosialisasikan program LARASITA di
pelosok. Kelurahan Kefa Tengah agar masyarakat dapat
Program LARASITA telah diatur sesuai melegalisasi aset tanah mereka, dan
Peraturan Kepala BPN RI Nomor: 18 Tahun masyarakat dapat memperoleh Informasi
2009. Dalam penerapannya peran BPN mengenai pertanahan.
Kabupaten TTU sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Dozier (Ruslan, 2005:20) Peran PR BPN Kabupaten TTU sebagai
bahwa peran sebagai penasihat ahli ialah Fasilitator Komunikasi
seorang praktisi yang memiliki kemampuan Peran BPN Kabupaten TTU sebagai
tinggi untuk mencarikan solusi penyelesaian fasilitator komunikasi dinyatakan oleh kepala
masalah dengan publiknya. Teori ini didukung Kantor Pertanahan Kabupaten TTU, Bapak
pula dengan teori yang dikemukakan oleh Drs. Martono, M.Si :
Cutlip (2006:46) bahwa ketika praktisi PR “Dengan meningkatnya volume
mengambil peran sebagai penasihat ahli, orang sengketa, masyarakat semakin sandar
lain akan mengganggap mereka sebagai pentingnya tanah itu. Tanah itu
otoritas dalam persoalan. merupakan penyumbang status sosial
Berikut hasil wawancara dengan staf bagi seseorang, atau dikatakan tuan
lapangan Bapak Marcel Kaful yang tanah. Meningkatnya kesadaran
memperkuat penjelasan sebelumnya : masyarakat akan nilai tanah, maka dari
“ketika kami turun dan memberikan itu sengketa tanah yang semakin
penyuluhan kepada masyarakat, meningkat, satu meter tanah di geser
masyarakat sangat antusias sekali dapat menimbulkan konflik, disinilah
mendengar pengarahan dari petugas, hal BPN TTU membantu masyarakat dalam
tersebut dapat dilihat dari pertanyaan memediasi permasalahan tersebut”
yang diberikan masyarakat kepada kami
dan kami menjelaskan dengan seksama Sehubungan dengan Peraturan peraturan
pertanyaan dari mereka” (wawancara Kepala BPN RI Nomor : 18 Tahun 2009
dilakukan tanggal 10 september 2012) tentang LARASITA BPN RI, bahwa larasita
menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan
Peran BPN Kabupaten TTU sebagai pada peraturan perundang-undangan yang
penasihat ahli juga didukung oleh teori berlaku pada kantor pertanahan, salah satunya
kredibilitas komunikator menurut Hovland dan LARASITA melakukan jenis kegiatan yaitu
Weiss (Hamidi, 2007:71) bahwa Expertise diantara lain, memfasilitasi dan mendekatkan
(keahlian) dapat diartikan sebagai kemahiran akses-akses untuk menciptakan sumber-
suatu ilmu dan bidang pekerjaan. Setiap sumber ekonomi baru dalam rangka
individu harus memiliki modal dasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
menjalani pekerjaannya berupa ilmu, melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
informasi, kemampuan kerja, penguasaan identifikasi masalah, sengketa atau perkara
terhadap bidangnya sehingga dia dapat pertanahan secara dini, serta memfasilitasi
melaksanakan tugas dengan baik dan dianggap upaya penanganannya. Ketentuan umum dari
cakap oleh atasan dan masyarakat. Anggapan peraturan Kepala BPN RI Nomor : 18 Tahun
tersebut merupakan ukuran suatu klien. 2009 tentang LARASITA ini dilaksanakan di
Dapat dipercaya diartikan sebagai rasa BPN kabupaten TTU.
percaya yang diberikan orang lain yang timbul Keterangan nara sumber dan data dari
dari adanya keahlian, ketekunan, kejujuran, tempat penelitian dapat dikatakan bahwa peran
loyalitas dan kapasitas yang tinggi dari BPN Kabupaten TTU dalam program
individu dalam bekerja sebagai atasan atau LARASITA di Kelurahan Kefa Tengah yang
66
Servince Imelda Nubatonis, Peran Public Relation Dalam Program Larasita.....
67
JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 62 – 72
68
Servince Imelda Nubatonis, Peran Public Relation Dalam Program Larasita.....
manajemen yang sama dengan kegiatan Struktur Humas dalam BPN Pusat
manajemen yang lain. (Jakarta) dijalankan oleh bidang hukum
Melalui peran ini mereka menjadi paham dan Hubungan Masyarakat. Sedangkan
spirit setiap program baik motivasi maupun BPN kabupaten TTU dalam menjalankan
tujuan mengapa program harus dilaksanakan, Program LARASITA fungsi PR
mereka mensupport perubahan strategis dijalankan oleh Kepala kantor yang
organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan kemudian menunjuk Seksi Hak
memiliki komitmen pada perubahan dan Pendaftaran Tanah sebagai penanggung
mampu menyediakan segala sesuatu yang jawab dalam sosialisasi program
dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan LARASITA.
program. Sebelum melakukan sosialiasi, seksi
Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN
Peran PR BPN Kabupaten TTU sebagai Kabupaten TTU terlebih dahulu
teknisi komunikasi menyusun model perencanaan yang tepat
PR diarahkan untuk berperan menulis, agar dalam melakukan sosialisasi di
menulis news letter, menulis in house journal, kelurahan kefa tengah.
menulis news release, menulis featur dan 2. Penetapan Tujuan
sebagainya. Biasanya praktisi dalam peran ini James Gruning mengatakan lima
tidak hadir pada saat manajemen menemui objektif dimana tiga diantaranya
kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam merupakan tujuan komunikasi dari
manajemen sebagai pengambil keputusan. sosialisasi yang dilakukan BPN yaitu
Peran mereka lebih ke arah penulisan tools dan acceptance of the message (penerimaan
mengimplementasikan program. pesan), attitude change (perubahan sikap),
change in overt behavior (perubahan
Model perencanaan PR BPN Kabupaten perilaku terbuka).
TTU dalam layanan program LARASITA Acceptance of the message
di kelurahan kefa tengah (penerimaan pesan), berdasarkan
Model perencanaan PR BPN Kabupaten pandangannya tentang realitas, target
TTU dalam layanan program LARASITA di publik tidak hanya mempertahankan pesan
kelurahan kefa tengah jika dikaitkan dengan tetapi menerimanya secara valid. Target
enam model perencanaan humas oleh Anggoro pesan dapat memahami dengan baik inti
yaitu : pesan yang terkandung dalam sosialisasi
1. Pengenalan Situasi LARASITA, yaitu pentingnya legalisasi
Suatu organisasi terdapat struktur asset pertanahan untuk meningkatkan
Humas untuk menjalankan fungsinya kehidupan perekonomian masyarakat.
sebagai penghubung antara organisasi atau Attitude change (perubahan sikap),
lembaga yang diwakili dengan publiknya. target publik tidak hanya mempercayai isi
Cutlip, Center dan Broom merumuskan pesan tetapi membuat komitmen verbal
dua fungsi PR (Prayudi, 2007:4) yaitu atau mental untuk perubahan perilaku dari
untuk mengidentifikasi opini, persepsi, hasil pesan. Target publik diharapkan
dan tanggapan publik terhadap organisasi mampu mengubah perilaku sesuai isi
yang diwakilinya atau sebaliknya dan pesan. Proses komunikasi yang dilakukan
untuk melayani keinginan publik BPN dapat mempengaruhi target publik
organisasi dan memberikan saran kepada dalam berperilaku. Masyarakat yang
pihak manajemen demi tercapainya tujuan sebelumnya ragu untuk mengurus
dan manfaat bersama. Seperti BPN sertifikat tanah karena prosedur yang
menilai pandangan masyarakat mengenai berbelit dapat diyakinkan kembali untuk
pelayanan publik yang dijalankan melegalisasi asset pertanahan melalui
organisasinya perlu menjadi perhatian program LARASITA dan tidak lagi
bagi kalangan internal dalam menentukan memanfaatkan jasa calo untuk
pendekatan yang akan dilakukan melalui mempermudah pengurusan sertifikat.
sosialisasi program LARASITA.
69
JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 62 – 72
70
Servince Imelda Nubatonis, Peran Public Relation Dalam Program Larasita.....
71
JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 62 – 72
72