Anda di halaman 1dari 26

Pencatatan transaksi pada perusahaan dagang dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, maka transaksi pembelian dan semua
transaksi yang berhubungan dengan pembelian, seperti retur
pembelian, potongan pembelian dan biaya angkut pembelian dicatat
ke akun persediaan barang dagangan. Dalam metode perpetual, akun
persediaan barang dagangan selalu berubah karena transaksi
pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, dan
transaksi lain seperti retur pembelian, potongan pembelian, dan biaya
angkut pembelian.
Saat terjadi penjualan maka tercapat dua pencatatan, yaitu
mencatat nilai penjualan dan harga pokok barang terjual. Harga jual
barang dicatat ke akun penjualan, sedangkan harga pokok barang
dicatat ke akun beban pokok penjualan. Pada akhir periode tidak
menghitung nilai persediaan barang daganagn dan ebban pokok
penjualan karena nilainya sudah diketahui atau sudah menunjukkan
saldo terkini.
Dalam perusahaan dagang transaksi dapat dianalisis berdasarkan
aktivitasnya, yaitu :
(1) Transaksi Pembelian
Transaksi pembelian merupakan siklus operasi pertama pada
perusahaan dagang, aktivitas ini meliputi pembelian barang dagang untuk
dijual kembali.
a. Pembelian Tunai
Pembelian tunai merupakan transaksi pembelian barang dagangan
kepada pemasok secara tunai.
Contoh:
Pada tanggal 3 Juni 2018 CV Mustika Ratu membeli barang dagang kepada
PT Nada Kencana senilai Rp700.000,00 secara tunai.

Tanggal Deskripsi Debet Kredit


2018 3 Persediaan Barang Dagangan Rp700.000,00
Juni Kas Rp700.000,00
(mencatat pembelian tunai)

b. Pembelian Kredit
Pembelian kredit merupakan transaksi pembelian barang dagangan kepada
pemasok secara kredit. Pada pembelian kredit terdapat syarat kredit. Jika
pembayaran dilakukan saat pengiriman atau sebelum jatuh tempo maka
pembeli berhak mendapatkan diskon pembelian, sedangkan jangka waktu
periode kredit disebut dengan periode jatuh tempo kredit.
Contoh:
Pada tanggal 3 Juni 2018 CV Mustika Ratu membeli barang dagang kepada
PT Nada Kencana senilai Rp700.000,00 dengan termin 3/15, n/30.
Tanggal Deskripsi Debet Kredit
2018 3 Persediaan Barang Dagangan Rp700.000,00
Juni
Utang Usaha Rp700.000,00
(mencatat pembelian kredit)

c. Diskon Pembelian (Potongan Pembelian)


Pemasok biasanya memberikan diskon kepada pelanggan agar membayar
cepat. Diskon diberikan dengan syarat tertentu pada periode kredit, misalnya
perusahaan memiliki periode kredit 30 hari, pemasok biasanya akan
memberikan syarat yaitu 2/10, n/30, yang artinya adalah perusahaan akan
mendapatkan diskon pembelian sebesar 2% apabila perusahaan membayar
sebelum 10 hari, maksimal pembayaran hutang usaha perusahaan adalah 30
hari (periode jatuh tempo) dari tanggal yang tertera di faktur. Perusahaan
dapat mengambil kesempatan ini untuk mendapatkan diskon pembelian.
Contoh:
CV Mustika Ratu membayar utangnya pada tanggal 10 Juni 2018 (masih
dalam periode potongan), maka jurnalnya sebagai berikut:

Perusahaan A membayar sebesar:


Hutang Perusahaan A : Rp 700.000,00
Potongan Pembelian :
3% x Rp 700.000,00 : Rp 21.000,00
Perusahaan A membayar hutang : Rp 679.000,00
Maka pencatatannya adalah sebagai berikut:

Tanggal Deskripsi Debet Kredit


2018 10 Utang Usaha Rp700.000,00
Juni Kas Rp679.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp21.000,00
(mencatat pembayaran utang usaha
dan potongan pembelian)

Jika tidak dalam masa potongan, misalkan membayar pada tanggal 26 Juni
2018 maka jurnalnya:
Tanggal Deskripsi Debet Kredit
2018 26 Utang Usaha Rp700.000,00
Juni Kas Rp700.000,00
(mencatat pembayaran utang
usaha)

d. Pengangkutan Pembelian
Biaya angkut pembelian terjadi saat transaksi pembelian yang mengharuskan
pengangkutan barang dari pembeli ke penjual. Metode perpetual pembayaran
biaya angkut pembelian dicatat ke akun persediaan barang dagangan. Jurnal
biaya angkut pembelian mendebit akun persediaan barang dagangan dan
mengkredit kas atau utang usaha.
Contoh: Pada tanggal 26 Juni 2018 CV. Mustika Ratu membeli barang
dagangan dengan biaya angkut ditanggung dang dibayar CV. Mustika Ratu
sebesar Rp 60.000,00. Maka jurnalnya:

Tanggal Deskripsi Debet Kredit


2018 26 Persediaan Barang Dagangan Rp60.000,00
Juni Kas Rp60.000,00
(mencatat pembayaran beban
angkut)

Namun, terkadang penjual membayar di muka biaya pengangkutan yang


nantinya diperhitungkan dengan pembeli.
Contoh:
Pada tanggal 20 Juni 2018 Toko Irama membeli sejumlah barang dagangan
dengan harga Rp5.000.000,00 ditambah biaya angkut barang Rp400.000,00
termin 2/5 n/30. Jurnal yang dibuat Toko Irama adalah sebagai berikut:
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 20 Persediaan Barang Dagang Rp5.400.000,00
Juni Utang Usaha Rp5.400.000,00
(mencatat beban angkut
pembelian)
Jika Toko Irama membayar transaksi di atas dalam periode potongan (misal
tanggal 23 Juni 2018), maka potongan hanya dihitung untuk harga barang
yang dibeli (Rp5.000.000,00) bukan atas harga faktur (Rp5.400.000,00).
Beban pengangkutan sebesar Rp400.000,00 tidak mendapat potongan.
Dengan demikian, besarnya potongan pembelian adalah 3% x
Rp5.000.000,00.
Tanggal Deskripsi Debet Kredit
2018 23 Utang Usaha Rp5.400.000,00
Juni Persediaan Barang Dagangan Rp150.000,00
Kas Rp5.250.000,00
(mencatat pembayaran utang
usaha dengan potongan
pembelian)
Jika beban angkut ditanggung oleh penjual, maka pembeli tidak membayar
atau menanggung beban angkut pembelian, sehingga tidak ada jurnal, kecuali
jurnal tersebut untuk pihak penjual.

Tanggal Deskripsi Debet Kredit


2018 20 Beban Angkut Penjualan Rp400.000,00
Juni Kas Rp400.000,00

e. Retur dan Pengurangan Harga Pembelian


Retur pembelian untuk mencatat jumlah dan harga yang dikembalikan pada
pemasok karena alasan tertentu., misalnya barang yang dibeli wujudnya tidak
sesuai dengan pesanan, jumlah barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan
ketika dipesan, barang yang dibeli rusak, dan lainnya. Barang tersebut
dikembalikan kepada pemasok dan dicatat dalam akun retur pembelian.
Contoh:
Sejumlah barang yang dibeli ternyata rusak senilai Rp100.000,00 dan barang
tersebut dikembalikan pada tanggal 25 Juni 2018.
Jurnal retur pembelian yang pembeliannya secara kredit, yaitu:
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 25 Utang Usaha Rp100.000,00
Juni
Persediaan Barang Dagangan Rp100.000,00
(mencatat retur dan
pengurangan harga pembelian)

Jurnal retur pembelian yang pembeliannya secara tunai, yaitu:


Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 25 Kas Rp100.000,00
Juni
Persediaan Barang Dagangan Rp100.000,00
(mencatat retur dan
pengurangan harga pembelian)
f. Ikhtisar Trasaksi – Transaksi Pembelian
Misalkan CV Mustika Ratu membeli barang dagangan seharga
Rp35.000.000,00, mendapat potongan 2% karena membayar dalam periode
potongan, mengembalikan barang yang rusak seharga Rp700.000,00 dan
membayar beban angkut senilai Rp2.100.000,00. Maka biaya perolehan bersih
pembelian barang dagang tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya
Pembelian Perolehan
Persediaan Bersih
Persediaan
Retur dan
Pengurangan Potongan Biaya
Persediaan - - + = Persediaan
Harga Pembelian Pengangkutan
Pembelian
35.000.000 - 700.000 - 686.000 + 2.100.000 = 35.714.000
Catatan:
Potongan pembelian = 2% x (Rp35.000.000,00 – Rp 700.000,00)
= Rp686.000,00

(2) Transaksi Penjualan


Aktivitas transaksi ini adalah untuk mencatat pendapatan dari penjualan
barang dagangan. Jumlah yang dicatat pada akun penjualan adalah sebesar
harga jual kepada pelanggan, diluar diskon penjualan. Sesuai dengan prinsip
pengakuan pendapatan, penjualan dicatat setelah kewajiban dipenuhi, dalam
hal ini kewajiban yang dimaksud adalah barang telah diterima oleh pembeli
(pelanggan). Penjualan dapat berupa tunai dan kredit. Akun-akun yang
digunakan untuk mencatat penjualan bagi perusahaan yang menggunakan
sistem perpetual adalah sebagai berikut:
(a) Penjualan Tunai
Penjualan barang dagangan merupakan pendapatan bagi perusahaan,
penjualan dicatat pada akun penjualan. Penjualan dapat dilakukan secara tunai
ataupun kredit. Nilai nominal yang dicantumkan pada akun penjualan adalah
berupa nilai harga jual dan bukan harga pokok barang yang dijual.
Contoh:
Dijual barang dagangan senilai Rp3.000.000,00 dengan Harga Pokok Penjualan
senilai Rp1.900.000,00 secara tunai pada tanggal 9 Juni 2018.
Tanggal Deskripsi Debet Kredit
2018 9 Kas Rp3.000.000,00
Juni Penjualan Rp3.000.000,00
(Untuk mencatat penjualan tunai
barang dagangan)
Harga Pokok Penjualan Rp1.900.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp1.900.000,00
(Untuk mencatat beban pada
barang yang dijual)

(b) Penjualan Kredit


Pada tanggal 11 Juni 2018 dijual barang dagangan senilai Rp5.000.000,00
dengan Harga Pokok Penjualan senilai Rp2.900.000,00 secara kredit dengan
syarat n/10.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 11 Piutang usaha Rp5.000.000,00
Juni Penjualan Rp5.000.000,00
(Untuk mencatat penjualan
kredit barang dagangan)
Harga Pokok Penjualan Rp2.900.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp2.900.000,00
(Untuk mencatat beban pada barang
yang dijual)

Jika menerima pelunasan, maka jurnalnya sebagai berikut:


Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 19 Kas Rp5.000.000,00
Juni Piutang Usaha Rp5.000.000,00
(untuk mencatat penerimaan
pelunasan piutang usaha)

(c) Potongan Penjualan


Retur &
Pendapatan Potongan Penjualan
- Pengurangan - =
Penjualan Harga Penjualan Penjualan Bersih
Potongan penjualan merupakan potongan yang diberikan kepada pelanggan
karena pembayaran pelanggan dilakukan dalam masa potongan yang sesuai
dalam syarat kredit. Syarat kredit atau term of payment artinya pembayaran
dilakukan beberapa waktu setelah barang diserahkan berdasarkan jangka
waktu yang telah ditentukan penjual. Potongan penjualan dicatat dalam akun
potongan penjualan atau sales discount.
Contoh:
Pada tanggal 7 Juli 2018 Perusahaan Nada Kencana menjual barang dagangan
seharga Rp7.200.000,00 secara kredit kepada CV. Mustika Ratu dengan syarat
2/10, n/30. Harga Pokok Penjualan tersebut senilai Rp4.700.000,00.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 7 Piutang usaha Rp7.200.000,00
Juli Penjualan Rp7.200.000,00
(Untuk mencatat penjualan kredit)
Harga Pokok Penjualan Rp4.700.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp4.700.000,00
(Untuk mencatat Harga
Pokok Penjualan)

CV. Mustika Ratu melakukan pembayaran atas piutang usahanya pada tanggal
12 Juli 2018
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 12 Kas Rp7.056.000,00
Juli Potongan Penjualan Rp144.000,00
Piutang Usaha Rp7.200.000,00
(Untuk mencatat pelunasan
pitang usaha)

(d) Retur dan Pengurangan Harga Penjualan


Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga barang yang diterima
kembali dari pelanggan karena alasan tertentu, seperti misalnya barang yang
tidak cocok secara pesanan baik itu secara wujud fisik maupun harga.
Contoh:
Pada tanggal 12 Juli 20018 CV. Mustika Ratu (pembeli) mengembalikan
barang seharga Rp600.000,00. Barang yang dikembalikan tersebut memiliki
nilai harga pokok sebesar Rp 400.000,00. Nada Kencana (penjual) mencatat
transaksi retur tersebut:

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 12 Retur & Pengurangan Harga Rp600.000,00
Juli Penjualan
Piutang Usaha Rp600.000,00
(Penerimaan barang yang diretur)
Persediaan Barang Dagangan Rp400.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp400.000,00
(Menempatkan kembali
barang yang dikembalikan
menjadi persediaan)

(e) Beban Angkut Penjualan


Beban pengangkutan barang-barang yang dijual dapat ditanggung perusahaan.
Beban ini dicatat dalam akun beban angkut penjualan yang dilaporkan di
laporan laba rugi, akan tetapi perlakuan akun ini bukan sebagai pengurang
akun penjualan, melainkan sebagai satu pos dalam kelompok beban
pemasaran/penjualan. Contoh dibawah ini tidak terkait dengan transaksi CV.
Mustika.
Contoh:
Pada tanggal 6 Februari 2018 Perusahaan A membayar beban angkut
penjualan sebesar Rp 500.000,00, atas barang dagang yang dijual pada
Tanggal 1 Februari 2018.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 6 Beban angkut penjualan Rp500.000,00
Februari
Kas Rp500.000,00
(mencatat pembayaran beban
angkut penjualan)
(f) Buku Besar Persediaan Sebelum Penyesuaian
Saldo persediaan akhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebelum penyesuaian
adalah sebesar Rp 40.500.000,00.
Persediaan Barang Dagangan

Saldo 31 Des 40.500.000

(g) Penyesuaian Persediaan Berdasarkan Hasil Perhitungan Fisik


Persediaan menurut
Saldo Persediaan hasil perhitungan Jurnal penyesuaian
sebelum disesuaikan fisik (sesungguhnya terhadap persediaan
ada)
Rp40.500.000,00 Rp40.200.000,00 Rp300.000,00

Maka jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:


Tanggal Deskripsi Debit Kredit

2018 31 Harga Pokok Penjualan Rp300.000,00


Des
Persediaan Barang Dagang Rp300.000,00
(mencatat jurnal penyesuaian
harga pokok penjualan)

Pada tanggal 31 Desember 2018, beban depresiasi yang harus dicatat oleh CV.
Mustika adalah sebesar Rp 600.000,00. Ayat jurnal untuk mencatat beban
depresiasi adalah :
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31 Beban Depresiasi Rp600.000,00
Des Akumulasi Depresiasi Rp600.000,00
(mencatat beban
depresiasi)

(h) Buku Besar Persediaan Barang Dagangan setelah ayat jurnal penyesuaian:
Persediaan Barang Dagangan
Des 31
Saldo 31 Des 40.500.000 300.000
(Penyesuaian)
Des 31
40.200.000
Setelah Disesuaikan
(i) Neraca Lajur

NADA KENCANA
NERACA LAJUR
31 Desember 2018
(Dalam Ribuan)
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Laporan Laba-Rugi Neraca
Nama Akun
D K D K D K D K D K
Kas Rp 2,800.00 Rp 2,800.00 Rp 2,800.00
Piutang usaha Rp 4,600.00 Rp 4,600.00 Rp 4,600.00
Persediaan Barang Dagang Rp 40,500.00 Rp 300.00 Rp 40,200.00 Rp 40,200.00
Asuransi Dibayar Dimuka Rp 300.00 Rp 100.00 Rp 200.00 Rp 200.00
Perlengkapan Rp 600.00 Rp 500.00 Rp 100.00 Rp 100.00
Mebel Rp 33,200.00 Rp 33,200.00 Rp 33,200.00
Akumulasi Depr. Mebel Rp 2,400.00 Rp 600.00 Rp 3,000.00 Rp 3,000.00
Utang Usaha Rp 39,500.00 Rp 39,500.00 Rp 39,500.00
Utang Wesel Rp 12,600.00 Rp 12,600.00 Rp 12,600.00
Pendapatan Diterima Di Muka Rp 1,500.00 Rp 800.00 Rp 700.00 Rp 700.00
Utang Gaji Rp 400.00 Rp 400.00 Rp 400.00
Modal, Arifin Rp 25,900.00 Rp 25,900.00 Rp 25,900.00
Prive, Arifin Rp 54,100.00 Rp 54,100.00 Rp 54,100.00
Pendapatan Penjualan Rp 168,500.00 Rp 800.00 Rp 169,300.00 Rp 169,300.00
Retur Penjualan Rp 2,000.00 Rp 2,000.00 Rp 2,000.00
Potongan Penjualan Rp 1,400.00 Rp 1,400.00 Rp 1,400.00
Beban Pokok Penjualan Rp 90,500.00 Rp 300.00 Rp 90,800.00 Rp 90,800.00
Beban Gaji Rp 9,800.00 Rp 400.00 Rp 10,200.00 Rp 10,200.00
Beban Sewa Rp 8,400.00 Rp 8,400.00 Rp 8,400.00
Beban Asuransi Rp 900.00 Rp 100.00 Rp 1,000.00 Rp 1,000.00
Beban Depresiasi Rp 600.00 Rp 600.00 Rp 600.00
Beban perlengkapan Rp 500.00 Rp 500.00 Rp 500.00
Beban Bunga Rp 1,300.00 Rp 1,300.00 Rp 1,300.00
Rp 250,400.00 Rp 250,400.00 Rp 2,700.00 Rp 2,700.00 Rp 251,400.00 Rp 251,400.00 Rp 116,200.00 Rp 169,300.00 Rp 135,200.00 Rp 82,100.00
Laba Bersih Rp 53,100.00 Rp 53,100.00
Rp 169,300.00 Rp 169,300.00 Rp 135,200.00 Rp 135,200.00

49
(j) Jurnal Penutup
Berdasarkan neraca lajur di atas, maka jurnal penutup per 31 Desember 2018
yang harus dibuat oleh PT. Nada Kencana
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31 Penjualan Rp169.300.000,00
Des Laba - Rugi Rp169.300.000,00

Laba - Rugi Rp116.200.000,00


Potongan Penjualan Rp1.400.000,00,00
Retur & Potongan Harga Rp2.000.000,00
Penjualan
Harga Pokok Penjualan Rp90.800.000,00
Beban Gaji Rp10.200.000
Beban Sewa Rp8.400.000,00
Beban Depresiasi Rp600.000,00
Beban Asuransi Rp1.000.000,00
Beban Perlengkapan Rp500.000,00
Beban Bunga Rp1.300.000,00

Laba - Rugi Rp53.100.000,00


Modal, Arifin Rp53.100.000,00

Modal, Arifin Rp54.100.000,00


Prive, Arifin Rp54.100.000,00

b) Metode Periodik
Metode periodik mengindikasikan pencatatan perubahan pembelian
dan penjualan barang dagangan ke persediaan barang dagangan secara
periodik. Transaksi pembelian dan transaksi yang terkait pembelian, seperti
49
retur pembelian, potonggan pembelian dan biaya angkut pembelian dicatat ke
akunnya masing-masing. Akun-akun tersebut di akhir periode disesuaikan ke
akun beban pokok penjualan. Setelah penyesuaian maka akun-akun tersebut
tidak tersajikan di laporan keuangan.
Metode periodik juga disebut metode fisik karena untuk mengetahui
nilai persediaan barang dagangan akhir dilakukan perhitungan fisik terhadap
persediaan yang masih tersisa di Gudang. Perhitungan fisik yang dimaksud
adalah membuat perhitungan yang mempertemukan nilai pembelian dan
penjualan untuk mengetahui nilai persediaan akhir barang dagangan. Untuk
mengetahui nilai persediaan akhir tersebut maka dibuat jurnal penyesuaian
sehingga tersajikan di laporan keuangan.
(1) Transaksi Pembelian
(a) Pembelian Tunai
Pada tanggal 4 Mei 2018 UD. Ambasador membeli barang dagang senilai
Rp3.800.000,00 secara tunai, jurnalnya:

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 4 Pembelian Rp3.800.000,00
Mei Kas Rp3.800.000,00
(mencatat pembelian tunai
barang dagang)

(b) Pembelian Kredit


Pada tanggal 4 Mei 2018 UD. Ambasador membeli barang dagang senilai
Rp3.800.000,00 secara kredit dengan syarat kredit 2/10, n/30, jurnalnya:

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 4 Pembelian Rp3.800.000,00
Mei Utang Usaha Rp3.800.000,00
(mencatat pembelian
kredit barang dagang)

(c) Potongan Pembelian


Pada tanggal 14 Mei 2018, UD Ambasador membayar utangnya dengan
mendapat potongan 2% karena pembayaran dilakukan dalam periode waktu
10 hari. Maka jurnalnya:

50
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 14 Utang usaha Rp3.500.000,00
Mei Potongan pembelian Rp70.000,00
Kas Rp3.430.000,00
(mencatat pelunasan utang
usaha)
(d) Beban Pengangkutan
Pada tanggal 6 Mei 2018, UD Ambasador membayar biaya angkut (karena
biaya angkut ditanggung oleh pembeli) senilai Rp150.000,00.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 6 Biaya angkut pembelian Rp150.000,00
Mei Kas Rp150.000,00
(mencatat pembayaran beban
angkut)

(e) Retur dan Pengurangan Harga Pembelian


UD Ambasador mengembalikan barang yang dibeli seharga Rp300.000,00
pada tanggal 8 Mei 2018.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 8 Utang Usaha Rp300.000,00
Mei Retur & Pengurangan
Harga Pembelian
Rp300.000,00
(mencatat pengembalian barang
dagang yang dibeli)

(2) Transaksi Penjualan


(a) Penjualan Tunai
Pada tanggal 4 Mei 2018, PT. Surya menjual barang dagang secara tunai.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 4 Kas Rp150.000,00
Mei Penjualan Rp150.000,00
(mencatat penjualan tunai)

51
(b) Penjualan kredit
Pada tanggal 4 Mei 2018, PT Surya menjual barang dagang secara kredit
senilai Rp3.800.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 4 Piutang Usaha Rp150.000,00
Mei Penjualan Rp150.000,00
(mencatat penjualan kredit)
(c) Potongan penjualan
Pada tanggal 14 Mei 2018, PT Surya menerima pembayaran dari
piutangnya sebesar Rp3.430.000,00 setelah dikurangi 2%.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 14 Kas Rp3.430.000,00
Mei Potongan penjualan Rp70.000,00
Piutang usaha Rp3.500.000,00
(mencatat potongan
penjualan)

Apabila terjadi retur penjualan pada masa potongan dan pelunasan juga
pada masa potongan maka pemberian potongan didasarkan dari jumlah
penjualan setelah dikurangi retur penjualan. Akan tetapi, jika pelunasan
tidak pada masa potongan dan terjadi retur penjualan maka besarnya
pelunasan setelah retur penjualan (jumlah penjualan-retur penjualan).
Contoh: 5 Maret 2018 PT. Surya menjual barang dagangan dari Toko
Cahaya berupa computer sebanyak 3 unit @Rp 5.000.000. syarat
pembayaran 2/10.n/30. 8 Maret 2018 Toko Cahaya mengembalikan 1 unit
computer. 15 Maret 2018 Toko Cahaya membayar.
Berdasarkan transaksi tersebut maka dasar pemberian potongan yaitu:
Penjualan 3 x Rp 5.000.000,00 = Rp 15.000.000,00
Retur penjualan 1 x Rp 5.000.000,00 = (Rp 5.000.000,00)
Jumlah = Rp10.000.000,00
Potongan 2% x Rp10.000.000,00=(Rp. 200.000,00)

52
Kas = Rp 9.800.000,00

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 5 Kas Rp9.800.000,00
Maret Potongan penjualan Rp200.000,00
Piutang usaha Rp10.000.000,00
(mencatat potongan penjualan)

(d) Retur dan Pengurangan Harga Penjualan


PT Surya mencatat pengembalian barang dagang dari pembeli senilai
Rp300.000,00 pada tanggal 8 Mei 2018.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 8 Retur Penjualan Rp300.000,00
Mei
Piutang usaha (mencatat retur Rp300.000,00
dan pengurangan harga
penjualan)

(e) Beban Angkut Penjualan


Akuntansi untuk beban angkut penjualan (pengiriman barang dagangan)
bergantung pada syarat pengiriman barang. Syarat penyerahan barang
yang menggunakan FOB destination maka penjual yang harus membayar
beban pengiriman barang dagangan ke pelanggan. Beban angkut
penjualan termasuk beban operasional sehingga tidak mengurangi nilai
penjualan. Saat penjualan barang dagangan bisa saja penjual
membayarkan terlebih dahulu biaya angkut tersebut.
Contoh1: 18 Mei 2018 PT Surya melakukan pengiriman barang dagangan
sebesar Rp 500.000,00 dan syarat penyerahan barang FOB Destination.

53
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 18 Beban angkut penjualan Rp500.000,00
Mei
Kas (mencatat pembayaran Rp500.000,00
beban angkut penjualan)

Contoh 2: 18 Mei 2018 PT Surya menjual barang dagangan kepada Toko


Cahaya berupa melakukan pengiriman barang dagangan sebesar Rp
500.000,00 sebanyak 3 unit @Rp 5.000.000 syarat pembayaran 2/10.n/30.
Biaya pengiriman barang dagangan sebesar Rp 500.000,00. Syarat
penyerahan barang FOB Shipping Point.

Tanggal Deskripsi Debit Kredit


2018 18 Piutang Dagang Rp15.500.000,00
Mei Penjualan Rp15.000.000,00
Kas Rp 500.000,00
(mencatat barang
dagangan secara kredit)
2) Neraca Saldo, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Pembalik dan Jurnal
Penutup Akuntansi Perusahaan Dagang
a) Neraca Saldo
Neraca saldo disusun setiap akhir periode. Akun-akun pada perusahaan
dagang dapat dirangkum sebagai berikut:
Akun Saldo
Debit Kredit
Persediaan v
Pembelian v
Retur Pembelian v
Potongan Pembelian v
Penjualan v
Pengangkutan Pembelian v
Beban Angkut Pembelian v
Potongan Penjualan v
Retur Penjualan v

54
b) Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat setelah neraca saldo disusun. Jurnal
penyesuaian pada perusahaan dagang meliputi penyesuaian seperti pada
perusahaan jasa ditambah dengan penyesuaian untuk mencatat Harga Pokok
Penjualan. Dalam menghitung Harga Pokok Penjualan, harus diketahui nilai
akhir persediaan pada akhir periode. Nilai persediaan yang tercantum dalam
neraca saldo adalah merupakan nilai persediaan di awal periode, sehingga
perlu untuk melakukan penghitungan ulang fisik persediaan yang ada di
gudang sehingga dapat diketahui nilai akhirnya. Perusahaan yang mencatat
persediaan dengan menggunakan sistem perpetual, pada akhir periode akan
melakukan perhitungan fisik untuk melakukan pengecekan pencocokan
jumlah persediaan dalam sistem dengan jumlah fisik sebenarnya. Dalam
melakukan pencatatan dalam sistem dapat terjadi kesalahan pencatatan atau
error atau risiko secara fisik persediaan dapat dicuri atau terbuang, sehingga
perusahaan perlu melakukan penyesuaian agar nominal persediaan secara
sistem dan secara fisik menunjukan jumlah yang sama.
Ilustrasi:
Perhitungan nilai persediaan pada akhir periode, dengan asumsi:
(1) Seluruh persediaan awal telah terjual.
(2) Biaya perolehan persediaan awal dibebankan menjadi Harga Pokok
Penjualan.
(3) Pembelian dan pengangkutan pembelian selama satu periode.
(4) Potongan pembelian dan retur pembelian menjadi pengurang Harga
Pokok Penjualan.

55
Persediaan awal 50,000.00
Ditambah :
Pembelian 600,000.00
Pengangkutan pembelian 60,000.00
660,000.00

Dikurangi :
Potongan Pembelian 12,000.00
Retur Pembelian 75,000.00
Pembelian Bersih (87,000.00)
573,000.00
Barang Tersedia Untuk Dijual 623,000.00
Persediaan Akhir (15,000.00)
Harga Pokok Penjualan 608,000.00
Ayat jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Des. 31 Harga Pokok Penjualan 608.000
Persediaan Akhir 15.000
Retur Pembelian 75.000
Potongan Pembelian 12.000
Pembelian 600.000
Pengangkutan Pembelian 60.000
Persediaan (awal) 50.000
(mencatat ayat jurnal penyesuaian)

Pada prinsipnya prosedur pembuatan kertas kerja pencatatan sistem periodik


sama dengan pencatatan sistem perpetual, perbedaannya hanya terletak pada
pada sistem pencatatan pada akhir periode harus melakukan penghitungan
fisik persediaan.

56
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
PT. ASRI JAYA
NERACA SALDO SEBELUM DAN SETELAH PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 2018

Nomor Akun Nama Akun Sebelum Penyesuaian Setelah Penyesuaian


Debit Kredit Debit Kredit
101 Kas 540,000.00 540,000.00
102 Piutang Usaha 670,000.00 670,000.00
103 Persediaan 270,000.00 270,000.00
104 Tanah 790,000.00 790,000.00
105 Bangunan 950,000.00 950,000.00
106 Akumulasi Penyusutan Bangunan 34,000.00 100,000.00
107 Utang Usaha 250,000.00 250,000.00
108 Utang Gaji dan Upah - 110,000.00
109 Utang Bank 330,000.00 330,000.00
110 Modal Ny. Tina 700,000.00 700,000.00
111 Prive Ny. Tina -
112 Penjualan 5,823,000.00 5,823,000.00
113 Potongan Penjualan 100,000.00 100,000.00
114 Retur Penjualan 900,000.00 900,000.00
115 Pembelian 600,000.00
116 Pengangkutan Pembelian 60,000.00
117 Retur Pembelian 75,000.00
118 Potongan Pembelian 12,000.00
119 Beban Gaji dan Upah 2,224,000.00 2,299,000.00
120 Beban Penyusutan Bangunan - 66,000.00
121 Beban Angkut Penjualan 70,000.00 70,000.00
122 Beban Bunga 50,000.00 50,000.00
123 Beban Pokok Penjualan - 608,000.00
124 Ikhtisar Laba-Rugi -
7,224,000.00 7,224,000.00 7,313,000.00 7,313,000.00
-

c) Jurnal Penutup
Langkah selanjutnya setelah Neraca Saldo Penyesuaian adalah
menyusun Laporan Keuangan, yaitu Laporan Laba Rugi dan Neraca periode
berjalan. Setelah Laporan Keuangan tersusun, kemudian jurnal penutup
dibuat. Dalam jurnal penutup terdapat dua jenis akun :
(1) Akun temporer, akun ini berkaitan dengan akun pada periode berjalan.
Akun ini terdiri dari seluruh akun pada Laporan Laba Rugi dan akun
Dividen. Perusahaan menutup seluruh akun temporer pada akhir
periode.
(2) Akun permanen, akun ini berkaitan dengan akun yang berkelanjutan
sampai dengan periode masa datang tidak hanya satu periode. Akun ini
terdiri dari akun-akun yang terdapat dalam Laporan Posisi Keuangan

57
(Neraca). Akun permanen tidak dibuat ayat jurnal penutup, karena saldo
akun-akun ini berkelanjutan sampai dengan periode akuntansi
berikutnya.
Jurnal penutupan untuk perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
(1) Mendebit akun-akun temporer/nominal dengan saldo kredit seperti
Penjualan/Pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
(2) Mengkredit akun-akun temporer/nominal dengan saldo debit seperti
berbagai beban, dan mendebit akun ikhtisar Laba Rugi. Oleh karena
Harga Pokok Penjualan adalah akun temporer dengan saldo debit, maka
akun-akun tersebut dikreditkan sebesar saldonya.
(3) Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya (laba neto) dan
mengkredit akun modal pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi neto,
maka yang dikredit adalah akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya
dan yang didebit akun Modal Pemilik.
(4) Mendebit akun Modal pemilik sebesar saldo akun prive dan mengkredit
akun prive.
Contoh:
Tanggal Akun Debit Kredit
2018 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp608.000,00
Des Beban Gaji dan Upah Rp15.000,00
Beban Penyusutan Bangunan Rp75.000,00
Beban Angkut Penjualan Rp12.000,00
Beban Bunga Rp600.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp60.000,00
(jurnal penutupan biaya
pada ikhtisar laba rugi)

Ayat jurnal penutupan akun Penjualan


Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31
Penjualan Rp5.823.000,00
Des
Ikhtisar Laba Rugi Rp5.823.000,00
(jurnal penutupan akun
penjualan pada ikhtisar
laba
rugi)

58
Ayat jurnal penutupan Modal, Ny. Tina
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp700.000,00
Des
Modal, Ny. Tina Rp700.000,00
(jurnal penutupan akun modal
pada ikhtisar laba rugi)

Ayat jurnal penutup akun Retur penjualan dan Pengurangan


Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp700.000,00
Des
Retur dan Pengurangan Rp700.000,00
Harga Penjualan
(jurnal penutupan akun retur
penjualan pada ikhtisar laba
rugi)

Ayat jurnal penutupan akun Potongan Penjualan


Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp100.000,00
Des Potongan Penjualan Rp100.000,00
(jurnal penutupan akun
potongan penjualan
penjualan
pada ikhtisar laba rugi)

d) Jurnal Pembalik
Setelah selesai menyiapkan Laporan Keuangan dan membuat jurnal
penutup, perusahaan masih memiliki satu prosedur dalam pencatatan
akuntansi yaitu membuat jurnal pembalik (reversing entries). Jurnal
pembalik tujuannya adalah untuk menghindari pencatatan ganda (double
accounting) dan memposisikan pencatatan sesuai dengan pendekatan
pencatatan awalnya. Jurnal pembalik dibuat pada awal periode berikutnya.
Jurnal ini disebut jurnal pembalik karena teknisnya tinggal membalikan dari
jurnal penyesuaian yang sudah dibuat. Namun tidak semua jurnal
penyesuaian dibalik, yang memerlukan jurnal pembalik adalah: Pertama,
akun-akun Beban Dibayar Dimuka dan akun-akun Pendapatan Diterima
Dimuka yang telah dicatat

59
terlebih dahulu dengan menggunakan pendekatan Laba-Rugi atau
pendekatan beban dan pendekatan pendapatan. Kedua, ayat antisipasi
(akrual) atau akun- akun yang masih harus dibayar dan akun-akun yang
masih harus diterima, contohnya gaji yang masih harus dibayar (Utang Gaji)
atau akun pendapatan yang masih harus diterima (Piutang Pendapatan).
Contoh:
CV. Mustika selalu membayar gaji tiap tanggal 9 pada bulan berikutnya.
Jumlah gaji yang dibayar sebesar Rp1.200.000,00.
Transaksi tersebut dicatat dengan jurnal penyesuaian sbb:
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018 31 Beban Gaji dan Upah Rp1.200.000,00
Des
Utang Gaji dan Upah Rp1.200.000,00
(mencatat ayat jurnal
penyesuaian untuk gaji)

Pada awal periode berikutnya yaitu tanggal 1 Januari 2019 Perusahaan


membuat jurnal pembalik, supaya beban gaji sebesar Rp1.200.000,00 tidak
masuk sebagai beban gaji tahun 2019. Jurnal pembalik adalah:
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019 1 Utang Gaji dan Upah Rp1.200.000,00
Jan Rp1.200.000,00
Beban Gaji dan Upah
(mencatat ayat jurnal pembalik
untuk gaji)
e) Pelaporan Akuntansi Perusahaan Dagang
Laporan Keuangan perusahaan dagang
meliputi:
(1) Laporan Laba - Rugi
(a) Laporan Laba - Rugi Bentuk Tidak Langsung (multiple step income
statement). Laporan laba - rugi bentuk tidak langsung berisi beberapa
bagian, subbagian dan subjumlah.
(b) Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung (single step income statement).
Laporan laba - rugi bentuk langsung mengurangkan langsung

60
pendapatan dengan beban. Kritik terhadap laporan laba - rugi bentuk
langsung adalah laba kotor dan laba operasi tidak tersedia untuk
dianalisis.
Akun dalam Laporan Laba Rugi:
(a) Penjualan, akun ini merupakan akun untuk mencatat pendapatan dari
penjualan yang dilakukan perusahaan. Jumlah nominal yang
dicantumkan sebesar harga jual kepada pelanggan.
(b) Harga Pokok Penjualan, akun ini merupakan biaya barang yang terjual
ke pelanggan.
(c) Laba Bruto, akun ini mencerminkan selisih Penjualan dengan Harga
Pokok Penjualan
(d) Beban Operasional dan Administrasi, merupakan akun yang mencatat
semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka aktivitas
operasional perusahaan.
(e) Pendapatan (Beban) Lainnya, pendapatan dan beban lainnya yang
merupakan tidak terkait dengan operasi utama perusahaan.
(f) Laba Bersih, merupakan laba yang diperoleh dari laba kotor yang
dikurangi oleh beban-beban yang dikeluarkan perusahaan, baik dari
aktivitas operasi perusahaan maupun yang bukan.

Dibawah ini merupakan contoh Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung
(multiple step income statement)

61
PT. ASRI JAYA
LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2019

(2) Laporan Perubahan Ekuitas


Merupakan laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik modal
selama tahun berjalan.
PT. ASRI JAYA
Laporan Perubahan
Modal Per 31 Desember
2019

Modal Ny. Tina 1/1/19 700,000.00


Laba Neto tahun berjalan 50,000.00
Modal Ny.Tina 31/12/2019 750,000.00

Ilustrasi :
Ny Tina melakukan pengambilan modal pada Tanggal 28 Demseber 2018
sebesar Rp 50.000,00. Ayat jurnal pencatatannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Deskripsi Debit Kredit

62
2018 28 Prive, Ny.Tina 50.000,00
Des Modal, Ny. Tina 50.000,00

(3) Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan mencerminkan kekayaan dan kewajiban perusahaan.
PT. ASRI JAYA
Laporan Posisi
Keungan Per 31
Desember 2019

Aset Lancar Liabilitas


Aset Lancar Liabilitas Jangka
Kas 150,000.00 Pendek Utang Usaha 250,000.00
Piutang Usaha 325,000.00 Utang Gaji 110,000.00
Persediaan 15,000.00
490,000.00 360,000.00

Aset TakLancar
Liabilitas Jangka
Aset tetap
Panjang Utang Bank 330,000.00
Tanah 450,000.00
Bangunan 550,000.00
Akumulasi Penyusutan Bangunan (100,000.00) Ekuitas
900,000.00 Modal, Ny. Tina 700,000.00

1,390,000.00
1,390,000.00

63

Anda mungkin juga menyukai