Anda di halaman 1dari 58

BAB 6

AKUNTANSI UNTUK
PERUSAHAAN DAGANG
DAFTAR ISI
Karakteristik Perusahaan Dagang

Transaksi Perusahaan Dagang

Integritas, Objektivitas, dan Etika dalam Bisnis: Kasus Kecurangan pada Label Harga

Seputar Bisnis: Pajak Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang

Proses Penyesuaian dan Penutupan

Analisis dan Interpretasi Keuangan: Rasio Penjualan terhadap Aset

Sistem Persediaan Periodik


KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN DAGANG

Aktivitas perusahaan jasa


berbeda dengan aktivitas
perusahaan dagang, bisa
dilihat dari Siklus Operasi dan
Laporan Keuangannya
Transaksi Perusahaan Dagang
 Transaksi perusahaan dagang dicatat di akun-akun dengan
menggunakan aturan debit dan kredit seperti yang telah
dijelaskan dan dicontohkan di Bab 2.
 Sebagian besar perusahaan dagang menggunakan sistem
akuntansi terkomputerisasi yang dilengkapi laporan seperti
jurnal khusus dan buku besar pembantu.
Transaksi Pembelian

Perpetua
Periodik
l Catatan persediaan tidak
Setiap pembelian dan
menunjukkan jumlah yang
penjualan barang dicatat
tersedia untuk dijual atau
dalam akun Persediaan dan
jumlah terjual selama periode
buku besar yang berkaitan.
tertentu.

Jumlah barang tersedia untuk


dijual dan jumlah yang terjual Daftar persediaan fisik
dilaporkan dalam catatan (physical inventory) disiapkan
persediaan secara terus- pada akhir periode akuntansi.
menerus (perpetual).
Pencatatan Transaksi Perusahaan
Dagang – Perpetual dan Faktur
SYARAT KREDIT
Syarat kredit (credit terms): Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh
pembeli dan penjual

Jika pembayaran dilakukan saat pengiriman, syaratnya adalah


tunai atau tunai neto.

Pembeli yang diperbolehkan mendapat kelonggaran waktu untuk membayar dikenal


sebagai periode kredit (credit period).

Periode tersebut biasanya dimulai dengan tanggal penjualan seperti ditunjukkan


dalam faktur.

Jika pembayaran jatuh tempo dalam beberapa hari yang disebutkan setelah tanggal
faktur, seperti 30 hari, syaratnya adalah 30 hari, yang ditulis sebagai n/30.

Jika pembayaran jatuh tempo pada akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan,
syaratnya ditulis sebagai n/eom (end of the month).
DISKON PEMBELIAN
 Tujuan: untuk mendorong pembeli
agar membayar sebelum batas akhir
periode kredit.
 Contoh diskon pembelian:
Syarat kredit: 2/10, n/30.
Penjual dapat menawarkan diskon 2%
jika pembeli membayar dalam 10 hari
setelah tanggal faktur.
Jika pembeli tidak mengambil
diskonnya, jumlah yang tertera di
faktur akan jatuh tempo dalam waktu
30 hari.
DISKON PEMBELIAN
 Hari terakhir periode diskon
adalah 15 Januari (tanggal
faktur 5 Januari ditambah 10
hari).
 Dengan asumsi untuk
membayar faktur pada
tanggal 15 Januari, SolusiNet
meminjam Rp2.940.000
(Rp3.000.000 × 2%).
 Jika tingkat suku bunga
tahunan adalah 6% dan satu
tahun dihitung 360 hari, maka
Penghematan yang dilakukan SolusiNet
bunga untuk pinjaman
sebesar Rp2.940.000
(Rp3.000.000 – Rp60.000)
adalah Rp9.800 (Rp2.940.000
× 6% × 20/360).
DISKON PEMBELIAN
Pencatatan Transaksi Pembelian
SolusiNet akan mencatat faktur Sigma Technologies dan pembayarannya sebagai berikut.

Tetapi, jika SolusiNet tidak mengambil diskon, namun membayar faktur pada tanggal 4 Februari,
maka pencatatan pembayarannya adalah sebagai berikut.
Retur dan Potongan Pembelian
Barang persediaan rusak

Pengembalian

Retur pembelian

Potongan harga

Potongan pembelian
Mencatat Retur dan
Potongan Pembelian

SolusiNet mencatat pengembalian barang yang ditunjukkan dalam tampilan diatas


sebagai berikut.
Mencatat Retur dan
Potongan Pembelian
Sebagai contoh, diasumsikan data berikut berkaitan dengan pembelian persediaan
oleh SolusiNet pada tanggal 2 Mei:
 2 Mei SolusiNet membeli barang senilai Rp5.000.000 dari Fajar Data Link
dengan syarat 2/10, n/30.
 4 Mei SolusiNet mengembalikan barang senilai Rp1.000.000 yang dibeli
tanggal 2 Mei.
 12 Mei SolusiNet membayar faktur awal tanggal 2 Mei dikurangi retur dan
diskon.
SolusiNet akan mencatat transaksi-transaksi tersebut sebagai berikut:
TRANSAKSI PENJUALAN
 Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat sebagai Penjualan.
 Perusahaan dapat menjual barang secara tunai.
 Asumsikan bahwa pada tanggal 3 Maret, SolusiNet menjual barang seharga Rp1.800.000

 Pada sistem persediaan perpetual:


 beban pokok penjualan, dan
 pengurangan jumlah persediaan juga harus dicatat
 Asumsikan jika beban pokok penjualan pada tanggal 3 Maret adalah Rp1.200.000.
TRANSAKSI PENJUALAN
MENGGUNAKAN KARTU KREDIT
Asumsikan bahwa SolusiNet membayar beban pemprosesan kartu kredit senilai
Rp4.150.000 pada 31 Maret. Beban ini akan dicatat sebagai berikut.

PENJUALAN KREDIT
Penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan kredit pada Penjualan. Contoh ayat
jurnal untuk penjualan secara kredit senilai Rp18.000.000 untuk SolusiNet adalah
sebagai berikut. Beban pokok penjualannya adalah Rp10.800.000.
Diskon Penjualan
 Penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada pembeli yaitu diskon untuk
pembayaran awal.
 Penjual menyebut diskon tersebut sebagai diskon penjualan (sales discounts).
 Diskon penjualan dicatat di akun diskon penjualan yang terpisah, akun Diskon
Penjualan merupakan akun kontra terhadap Penjualan
 SolusiNet menjual persediaan sebesar Rp18.000.000 kepada CV Seruni Digital
pada 10 Maret dengan syarat kredit 2/10, n/30.
 CV Seruni Digital memiliki waktu sampai 20 Maret. CV Seruni Digital membayar
pada tanggal 19 Maret.
 Pembayaran oleh CV Seruni Digital pada 19 Maret dicatat sebagai berikut:
Retur dan Potongan Penjualan
 Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual,
yang dari sisi penjual merupakan retur penjualan (sales return).
 Di samping itu, karena barang rusak, cacat, atau alasan lain, penjual dapat
mengurangi harga barang, yang disebut sebagai potongan penjualan (sales
allowance).
 Dari perspektif penjual, pengembalian dan potongan ini disebut retur dan
potongan penjualan (sales return and allowances).

Memo Kredit tertulis menunjukkan


jumlah kredit
(mengurangi) piutang jumlah dan
usaha pembeli. alasan kredit
Retur dan Potongan Penjualan

 CV Saba Sentosa akan mengkredit piutang Bondan & Sons sebesar Rp900.000 sebagai
pengembalian atas barang yang rusak dalam pengiriman.
 Bondan & Sons setuju untuk menyimpan barang tersebut dan memperbaikinya.
 CV Saba Sentosa akan mencatat memo kredit sebagai berikut.
Ongkos Kirim
 Syarat penjualan harus menunjukkan saat kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli.
 Titik ini menentukan pihak mana, pembeli atau penjual, yang harus membayar ongkos kirim.
 Titik pengiriman (FOB shipping point): Kepemilikan barang dapat beralih kepada
pembeli saat penjual mengirim barang ke perusahaan pengangkutan atau ekspedisi.
 Pembeli menanggung ongkos kirim dari titik pengiriman (pabrik) ke tujuan akhir.
 Biaya-biaya ini menjadi bagian dari keseluruhan biaya pembelian persediaan pembeli dan harus
ditambahkan ke dalam biaya persediaan dengan mendebit Persediaan.

 Asumsikan bahwa 10 Juni SolusiNet membeli barang sebagai berikut.


 10 Juni membeli barang dari CV Data Digital sebesar Rp900.000 dengan syarat FOB
titik pengiriman.
 10 Juni membayar ongkos kirim sebesar Rp50.000.
 SolusiNet mencatat dua transaksi ini sebagai berikut.
Ongkos Kirim
 FOB Tujuan (FOB Destination) : Kepemilikan barang dapat dialihkan pada pembeli ketika
pembeli menerima barang.
 Penjual harus menanggung ongkos kirim hingga sampai ke tujuan akhir.
 Penjual mendebit akun Ongkos Kirim Penjualan (Delivery Expense atau Freight Out), yang
dilaporkan di laporan laba rugi penjual sebagai beban penjualan.

Asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut.


 15 Juni
Menjual kepada CV Kalila Eka Buana secara kredit senilai Rp700.000 dengan syarat FOB
tujuan. Beban pokok penjualannya sebesar Rp480.000.

 15 Juni
SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp40.000 untuk penjualan pada 15 Juni.
SolusiNet mencatat penjualan, beban pokok penjualan, dan ongkos kirim sebagai berikut.
Ongkos Kirim
 Penjual dapat membayarkan ongkos kirim terlebih dahulu meskipun syarat pengirimannya adalah FOB
titik pengiriman
 Pembeli akan mendebit Persediaan sejumlah yang tertera dalam faktur, termasuk ongkos kirim.
 Syarat diskon atas pembayaran lebih awal tidak akan dikenakan pada ongkos kirim yang dibayar di
muka.

 Asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut.


 20 Juni
 Menjual barang kepada Pandu Wijaya secara kredit senilai Rp800.000 dengan syarat FOB titik
pengiriman.
 SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp45.000 dan menambahkannya dalam faktur.
 Beban pokok penjualannya adalah sebesar Rp360.000.
 SolusiNet mencatat transaksi-transaksi ini sebagai berikut.
Syarat Pengiriman
RINGKASAN PENCATATAN TRANSAKSI
PERSEDIAAN
Perbandingan Pencatatan dalam
Transaksi Dagang
Perbandingan Pencatatan dalam
Transaksi Dagang
BAGAN AKUN UNTUK
PERUSAHAAN DAGANG
Bagan akun SolusiNet
menggunakan tiga digit
nomor akun.
1. Digit pertama menunjukkan
klasifikasi utama laporan
keuangan (1 untuk aset, 2
untuk liabilitas, dan
seterusnya).
2. Digit kedua menunjukkan
subklasifikasi (11 untuk aset
lancar, 12 untuk aset tidak
lancar).
3. Digit ketiga menunjukkan
akun spesifik (110 untuk Kas,
123 untuk Peralatan Toko).
Pajak Penjualan
• Kebanyakan produk yang dijual oleh perusahaan dagang dikenakan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 10%.
• Kewajiban atas pajak penjualan timbul saat penjualan terjadi.
• Penjual akan mencatat penjualan kredit senilai Rp100.000 yang dikenakan pajak 6% sebagai
berikut.

• Biasanya, penjual menyetor pajak penjualan yang telah dipotong ke kantor pajak
(Direktorat Jendral Pajak) secara teratur. Pencatatan untuk penyetoran pajak adalah sebagai
berikut.
Diskon Dagang
 Pedagang besar dapat menawarkan diskon khusus bagi kelompok pembeli tertentu,
seperti badan pemerintah atau pedagang lain yang membeli dalam jumlah besar.
 Penjual dan pembeli biasanya tidak mencatat harga barang sesuai katalog dan diskon
dagang terkait ke dalam jurnal transaksi.
 Sebagai contoh, diasumsikan suatu barang memiliki harga katalog Rp1.000.000 dan 40%
diskon dagang.
 Penjual mencatat penjualan barang tersebut pada nilai neto Rp600.000
[Rp1.000.000 dikurangi diskon dagang Rp400.000 (Rp1.000.000 × 40%)].
 Sama halnya, pembeli mencatat pembelian pada harga neto Rp600.000.
Laporan Keuangan untuk
Perusahaan Dagang
Transaksi persediaan memengaruhi Laporan Laba Rugi.
Laporan Laba Rugi perusahaan dagang biasanya disiapkan
dalam dua format :

Laporan Laba Laporan Laba


Rugi Bentuk Rugi Bentuk
Tidak Langsung Langsung
Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi
Bentuk Tidak Langsung Bentuk Langsung
Laporan Laba Rugi Bentuk
Tidak Langsung
Pendapatan dari penjualan Beban pokok penjualan (cost of merchandise sold),
(revenue from sales) juga biasa disebut cost of goods sold or cost of sales.

Laba dari kegiatan operasi (income from operations)


Laba bruto (gross profit)
Kadang disebut laba operasi (operating income)

Beban operasi Beban penjualan


(operating expenses) (selling expenses)

Pendapatan dan beban lainnya Beban administrasi (administrative expenses)


(other income and expenses) atau beban umum (general expenses)

Pendapatan lainnya Beban lainnya (other


(other income) expenses)
Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan Posisi Keuangan


Proses Penyesuaian dan Penutupan

Pembahasan dititikberatkan
pada elemen dalam siklus
akuntansi yang berbeda dari
perusahaan jasa.
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk
Kehilangan Persediaan
 Dalam sistem persediaan perpetual, akun Persediaan yang terpisah dikelola
dalam buku besar dan diperbaharui secara terus-menerus ketika terdapat
transaksi penjualan dan pembelian.
 Perusahaan dagang mungkin mengalami kehilangan persediaan karena
pencurian di toko, pencurian oleh karyawan, atau kesalahan dalam pencatatan
atau penghitungan persediaan.
 Akibatnya, penghitungan persediaan secara fisik yang dilakukan
 pada akhir periode akuntansi dapat berbeda dengan jumlah persediaan yang
ditunjukkan dalam catatan persediaan.
 Selisih tersebut dinamakan penyusutan persediaan (inventory shrinkage) atau
kehilangan persediaan (inventory shortage).
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk
Kehilangan Persediaan
 Catatan persediaan SolusiNet per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :

 Pada akhir periode, jumlah kehilangan tersebut dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.

 Tidak ada prosedur atau pengamanan yang dapat menihilkan kemungkinan kehilangan persediaan
hingga ke angka nol persen.
 Jika jumlah persediaan yang hilang sangat besar hingga dianggap abnormal, maka jumlah tersebut
dapat diungkapkan secara terpisah di laporan laba rugi. Dalam kasus semacam ini, kehilangan
persediaan dapat dicatat dalam akun terpisah, misalnya Kerugian atas Kehilangan Persediaan.
Ayat Jurnal Penutup

1. Mendebit akun-akun sementara dengan saldo kredit seperti Penjualan dan


mengkreditkan Ikhtisar Laba Rugi.
2. Mengkredit akun-akun sementara dengan saldo debit seperti berbagai macam beban
termasuk Retur dan Potongan Penjualan, Diskon Penjualan, dan Beban pokok penjualan
dan mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi.
3. Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya ( laba neto) dan mengkredit akun
Modal Pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi neto, maka yang dikredit adalah akun
Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya dan yang didebit akun Modal Pemilik.
4. Mendebit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive dan mengkredit akun Prive.

 Akun Ikhtisar Laba Rugi setelah ayat jurnal penutup di-posting adalah sebagai berikut.
Ayat Jurnal Penutup
Rasio Penjualan Terhadap Aset
 Rasio penjualan terhadap aset mengukur seberapa efektif suatu perusahaan
menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.
 Rasio penjualan terhadap aset dihitung sebagai berikut

 Data berikut (dalam miliar) diambil dari laporan tahunan terakhir PT Midi
Utama Indonesia (AlfaMidi), salah satu supermaket ritel di Indonesia:
Sistem Persediaan Periodik
 Beberapa perusahaan dagang kecil, seperti toko perangkat keras lokal,
menggunakan sistem akuntansi manual.
 Sistem persediaan perpetual manual sangat memakan waktu dan biaya
jika dilakukan .
 Maka sistem persediaan periodik dalam hal ini akan digunakan.
 Menurut sistem persediaan periodik, pembelian biasanya dicatat sesuai
jumlah faktur.
 Apabila faktur tersebut dibayar selama masa diskon, diskon dicatat
dalam akun terpisah yang disebut Diskon Pembelian.
 Sama halnya, retur pembelian dicatat di akun terpisah yang disebut
Retur dan Potongan Pembelian.
Sistem Persediaan Periodik
Pencatatan Transaksi Dagang dalam
Sistem Persediaan Periodik
 Pembelian persediaan dicatat pada akun Pembelian bukan pada akun
Persediaan.
 Akun Pembelian didebit sebesar jumlah faktur sebelum diskon pembelian
dimasukkan.
 Diskon pembelian biasanya dicatat secara terpisah dalam akun Diskon
Pembelian. Saldo akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari jumlah yang telah
dicatat dalam akun Pembelian untuk periode tersebut. Oleh karena itu, akun
Diskon Pembelian dipandang sebagai akun kontra terhadap Pembelian.
 Retur dan potongan pembelian dicatat dalam cara yang sama dengan diskon
pembelian. Akun retur dan potongan pembelian merupakan akun kontra
terhadap pembelian.
 Saat barang dibeli dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli bertanggung
jawab untuk membayar ongkos kirim. Dalam sistem persediaan periodik, biaya
pengiriman dibayar saat pembelian barang secara FOB titik pengiriman didebit
pada akun Ongkos Kirim Pembelian (transportation in atau freight in) atau nama
akun sejenisnya.
Pencatatan Transaksi Dagang dalam
Sistem Persediaan Periodik
Proses Penyesuaian dalam
Sistem Persediaan Periodik
 Proses penyesuaian yang sama dilakukan dalam sistem persediaan periodik dan
perpetual, kecuali untuk penyesuaian atas kehilangan persediaan.
 Dalam kedua sistem, persediaan akhir ditentukan melalui penghitungan fisik.
 Dalam sistem persediaan perpetual, hasil penghitungan fisik persediaan akhir
dibandingkan dengan jumlah dalam buku besar persediaan, sehingga jumlah
kehilangan persediaan dapat ditentukan.
 Kehilangan ini akan dicatat sebagai debit pada Beban Pokok Penjualan dan
kredit pada Persediaan.
Menghitung Beban Pokok Penjualan
Pada Sistem Periodik

Laporan Keuangan dalam


Sistem Persediaan Periodik
 Pada dasarnya, laporan keuangan yang dihasilkan dalam sistem persediaan periodik dan
perpetual adalah sama. Saat laporan laba rugi bentuk tidak langsung disiapkan, beban
pokok penjualan dapat disajikan seperti yang ditunjukkan di Tampilan 16.
Ayat Jurnal Penutup dalam
Sistem Persediaan Periodik
 Ayat jurnal penutup dalam sistem
persediaan periodik berbeda karena
tidak terdapat akun Beban pokok
penjualan untuk ditutup ke Ikhtisar
Laba Rugi.
 Akun Pembelian, Diskon Pembelian,
Retur dan Potongan Pembelian, serta
Ongkos Kirim Pembelian ditutup ke
Ikhtisar Laba Rugi.
 Akun Persediaan disesuaikan dengan
hasil penghitungan fisik dalam proses
penutupan.
PERBEDAAN PENCATATAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG VERSI LITERATUR EDISI
SEBELUMNYA DENGAN EDISI 4

METODE PERPETUAL
Dua Karakteristik Transaksi
Dagang Sistem Persediaan
Edisi Lama
Dua Karakteristik Transaksi
Dagang Sistem Persediaan
Edisi 4
Bagan Akun Dalam
Sistem Persediaan
Edisi Lama Edisi 4
Laporan Laba Rugi
Edisi Lama Edisi 4
Jurnal Penutup
Edisi Lama Edisi 4
PERBEDAAN PENCATATAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG VERSI LITERATUR EDISI
SEBELUMNYA DENGAN EDISI 4

METODE PERIODIK
Karakteristik Transaksi
Dagang Sistem Persediaan
Edisi Lama Edisi 4
Bagan Akun Dalam
Sistem Persediaan
Edisi Lama Edisi 4
Jurnal Penutup
Edisi Lama Edisi 4
BUKU REFERENSI
Warren, et all : Pengantar Akuntansi 1,
Adaptasi Indonesia Edisi 4, Salemba Empat
Terima Kasih
Tetap Belajar & Semangat

Anda mungkin juga menyukai