Anda di halaman 1dari 45

PENGANTAR AKUNTANSI 1

ADAPTASI INDONESIA

Carl S. Warren
James M. Reeve
Jonathan E.Duchac
Ersa Tri Wahyuni Amir
Abadi Jusuf
KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN DAGANG

Aktivitas
 perusahaan jasa berbeda dengan aktivitas
perusahaan dagang. Perbedaan tersebut tercermin
dalam siklus operasinya serta laporan keuangan
mereka.
KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN DAGANG

Perbedaaan antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa juga


tercermin dalam laporan keuangannya Perbedaan-perbedaannya
diilustrasikan dalam laporan laba rugi sebagai berikut.
TRANSAKSI PERUSAHAAN
DAGANG

Transaksi perusahaan dagang dicatat di akun-
akun dengan menggunakan aturan debit dan
kredit seperti aturan biasanya
 Sebagian besar perusahaan dagang
menggunakan sistem
terkomputerisasi yang dilengkapi akuntansi
seperti jurnal khusus dan buku besar pembantu.
laporan
TRANSAKSI PEMBELIAN
PENCATATAN
TRANSAKSI
PERUSAHAAN
DAGANG
3 Jan dibeli secara tunai persediaan Rp2.510

4 Jan dibeli persediaan secara kredit Rp9.250


FAKTUR
SYARAT KREDIT
SYARAT KREDIT
DISKON PEMBELIAN
Tujuan: untuk mendorong pembeli agar membayar
sebelum
 batas akhir periode kredit.

Contoh
 diskon pembelian:
Syarat kredit: 2/10, n/30.

Penjual dapat menawarkan diskon 2% jika


pembeli membayar dalam 10 hari setelah tanggal
pembelian.

Jika pembeli tidak mengambil diskonnya, jumlah yang


tertera di faktur akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari.
CONTOH DISKON PEMBELIAN (FAKTUR)
CONTOH DISKON PEMBELIAN

Hari terakhir periode diskon adalah 15 Januari


(tanggal
 faktur 5 Januari ditambah 10 hari).

Dengan
 asumsi untuk membayar faktur pada tanggal
15 Januari, SolusiNet meminjam Rp2.940.000
(Rp3.000.000 × 2%).

Jika tingkat suku bunga tahunan adalah 6% dan satu


tahun dihitung 360 hari, maka bunga untuk pinjaman
sebesar Rp2.940.000 (Rp3.000.000 – Rp60.000)
adalah Rp9.800 (Rp2.940.000 × 6%× 20/360).
TAMPILAN 3:
SYARAT KREDIT
PENCATATAN TRANSAKSI PEMBELIAN

 SolusiNet mencatat faktur


akan
Sigma
Technologies
pembayarannya
dan
PENCATATAN TRANSAKSI PEMBELIAN

Jika SolusiNet tidak mengambil diskon, namun


membayar faktur pada tanggal 4 Februari, maka
pencatatan pembayarannya adalah sebagai berikut.
RETUR DAN POTONGAN PEMBELIAN
TAMPILAN 4:
MEMORANDUM DEBIT
MENCATAT RETUR DAN
POTONGAN PEMBELIAN

SolusiNet mencatat pengembalian barang yang


ditunjukkan dalam memo debit di Tampilan 4
sebagai berikut.
MENCATAT RETUR DAN
POTONGAN PEMBELIAN


Sebagai contoh, diasumsikan data berikut
berkaitan dengan pembelian persediaan oleh
SolusiNet pada tanggal 2 Mei:
 2 Mei SolusiNet membeli barang senilai
Rp5.000.000 dari Fajar Data Link dengan syarat
2/10, n/30.

4 Mei SolusiNet mengembalikan barang senilai
 Rp1.000.000 yang dibeli tanggal 2 Mei.
12 Mei SolusiNet membayar faktur awal tanggal 2
Mei dikurangi retur dan diskon.
MENCATAT RETUR DAN
POTONGAN PEMBELIAN
TRANSAKSI PENJUALAN

 Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat


sebagai Penjualan.
 Perusahaan dapat menjual barang secara tunai.
 Asumsikan bahwa pada tanggal 3 Maret,
SolusiNet menjual barang seharga Rp 1.800.000.
TRANSAKSI PENJUALAN

Asumsikan jika beban pokok penjualan


pada tanggal 3 Maret adalah Rp1.200.000.
TRANSAKSI PENJUALAN MENGGUNAKAN
KARTU KREDIT

Asumsikan bahwa SolusiNet membayar beban


pemprosesan kartu kredit senilai Rp 4.150.000 pada 3
Maret. Beban ini akan dicatat sebagai berikut.
PENJUALAN
KREDIT
Penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha
dan kredit pada Penjualan. Contoh ayat jurnal

untuk penjualan secara kredit senilai
Rp18.000.000 untuk SolusiNet adalah sebagai
berikut. Beban pokok penjualannya adalah
Rp10.800.000.
DISKON PENJUALAN

Penjual

dapat menawarkan syarat kredit
kepada pembeli yaitu diskon untuk

pembayaran awal.

Penjualmenyebut diskon tersebut sebagai


diskon penjualan (sales discounts).

Diskon penjualan dicatat di akun diskon


penjualan yang terpisah, akun Diskon
DISKON PENJUALAN

SolusiNet
 menjual persediaan sebesar Rp18.000.000
kepada CV Seruni Digital pada 10 Maret dengan syarat
kredit 2/10, n/30.
CV Seruni Digital membayar pada tanggal 19
Maret.
Pembayaran
 oleh CV Seruni Digital pada 19
Maret dicatat sebagai berikut:
RETUR DAN POTONGAN PENJUALAN

Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh


pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual

merupakan retur penjualan (sales return).

Di samping itu, karena barang rusak, cacat, atau


alasan
 lain, penjual dapat mengurangi harga barang,
yang disebut sebagai potongan penjualan (sales
allowance).


Dari perspektif penjual, pengembalian dan potongan
ini disebut retur dan potongan penjualan (sales return
and allowances).
RETUR DAN POTONGAN PENJUALAN
TAMPILAN 5:
MEMORANDUM KREDIT
CONTOH RETUR DAN
POTONGAN PENJUALAN


Sebagai ilustrasi, digunakan memo kredit yang ditunjukkan
pada Tampilan 5.

CV Saba Sentosa akan mengkredit Bondan piutang
& Sons sebesar Rp900.000 sebagai
pengembalian atas barang yang rusak dalam
pengiriman.
Bondan & Sons setuju untuk menyimpan barang
tersebut dan memperbaikinya.
CV Saba Sentosa akan mencatat memo kredit sebagai
berikut.
ONGKOS KIRIM

Syarat penjualan harus menunjukkan saat


kepemilikan barang diserahkan kepada
pembeli.

Titik ini menentukan pihak mana, pembeli


atau penjual, yang harus membayar ongkos
kirim.
TAMPILAN 6: SYARAT PENGIRIMAN
TITIK PENGIRIMAN (FOB SHIPPING
POINT)
Kepemilikan barang dapat beralih kepada pembeli
saat penjual mengirim barang ke perusahaan
pengangkutan atau ekspedisi.

Pembeli menanggung ongkos kirim dari titik


pengiriman (pabrik) ke tujuan akhir.
Biaya-biaya ini menjadi bagian dari keseluruhan
biaya pembelian persediaan pembeli dan harus
ditambahkan ke dalam biaya persediaan dengan
mendebit Persediaan.
TITIK PENGIRIMAN (FOB SHIPPING
POINT)

Asumsikan bahwa 10 Juni SolusiNet membeli


barang sebagai berikut.

10 Juni membeli barang dari CV Data Digital


sebesar Rp900.000 dengan syarat FOB titik
pengiriman.

10 Juni membayar ongkos kirim sebesar


Rp50.000.
TITIK PENGIRIMAN (FOB SHIPPING
POINT)

SolusiNet
 mencatat dua transaksi ini sebagai
berikut.
TITIK TUJUAN (FOB DESTINATION
POINT)

Kepemilikan barang dapat dialihkan pada


pembeli ketika pembeli menerima barang.

Penjual harus menanggung ongkos kirim hingga


sampai ke tujuan akhir.

Penjual mendebit akun Ongkos Kirim Penjualan


(Delivery Expense atau Freight Out), yang
dilaporkan di laporan laba rugi penjual sebagai
TITIK TUJUAN (FOB DESTINATION
POINT)
Asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai
berikut.
15 Juni
Menjual kepada CV Kalila Eka Buana secara
kredit senilai Rp700.000 dengan syarat FOB
tujuan. Beban pokok penjualannya sebesar
Rp480.000.

15 Juni
SolusiNet membayar ongkos kirim Rp40.000
untuk penjualan pada 15 Juni.
TITIK TUJUAN (FOB DESTINATION
POINT)
SolusiNet mencatat penjualan, beban pokok
penjualan, dan ongkos kirim sebagai berikut.
TITIK TUJUAN (FOB DESTINATION
POINT)
Asumsikan SolusiNet menjual barang
sebagai berikut.
20 Juni
Menjual barang kepada Pandu Wijaya secara
kredit senilai Rp800.000 dengan syarat FOB titik
pengiriman.

Solusi Net membayar ongkos kirim Rp 45.000 dan


menambahkannya dalam faktur.
Beban pokok penjualannya adalah sebesar
Rp360.000.
SolusiNet mencatat transaksi-transaksi
ini sebagai berikut.
RINGKASAN:
PENCATATAN TRANSAKSI
PERSEDIAAN

Anda mungkin juga menyukai