Akun Persediaan (sebuah akun aset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian
persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli perusahaan Musika Ratu untuk dijual
kembali kepada para konsumen ,Pembelian barang lain, seperti perlengkapan kantor,
peralatan, mobil dan asel-aset lainnya tidak dicatat dalam akun ini, melainkan dicatat dalam
akun aset yang bersangkutan. Jadi Akun Persediaan merupakan aset selama persediaan belum
terjual kelak, jika barang dagangan sudah laku terjual akan berubah menjadi beban yang
disebut beban pokok penjualan.
POTONGAN PEMBELIAN
Seandainya perusahaan Mustika Ratu membayar dalam periode potongan, maka ayat jurnal
untuk mencatat pengeluaran kas ini akan berbunyi sebagai berikut:
Juni 3 Utang Usaha Rp. 700.000,00
Kas Rp. 679.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp. 21.000,00
(Pembayaran dalam periode
potongan)
Saldo 679.000, 00
Jurnal yang sama dibuat jika terjadi pengurangan harga. Perbedaannya jika dalam hal retur,
barang dikembalikan kepada penjual, sedangkan dalam hal pengurangan harga, barang tetap
berada di tangan pembeli tetapi harganya (biaya perolehannya) berkurang.
BIAYA PENGANGKUTAN
Ketentuan atau syarat pengangkutan bisa berupa FOB Shipping Point atau FOB
Destination. FOB adalah singkatan dari (free on board). Syarat FOB shipping point berarti
bahwa penjual menanggung pengangkutan dan menyerahkan barang kepada pihak
pengangkut dan pembeli dibebaskan dari beban yang timbul hingga ke tempat pihak
pengangkut. Selanjutnya beban angkutan dari tempat pengangkut ke tempat pembeli menjadi
tanggungan si pembeli. Sebagai contoh, penjual mengangkut barang dari lokasi si penjual ke
stasiun kereta api dengan biaya angkut yang ditanggung si penjual tersebut, tetapi biaya
angkut yang dibebankan PJKA untuk mengangkut barang tersebut ke tempat pembeli, harus
dibayar oleh pihak pembeli. Sebaliknya dalam syarat FOB destination, penjual mengantarkan
barang ke tempat pembeli dengan biaya transportasi yang sepenuhnya menjadi tanggungan si
penjual.
-FOB shipping point berarti bahwa pembeli telah menjadi pemilik barang pada saat barang
dikirim oleh pengangkut dan pembeli berkewajiban membayar biaya pengangkutan barang.
-FOB destination berarti bahwa pembeli baru menjadi pemilik barang ketika barang tiba di
tempat pembeli. Dalam hal ini, penjual berkewajiban membayar biaya pengangkutan barang
sampai di tempat pembeli.
Apabila pembeli harus menanggung biaya pengangkutan, maka biaya tersebut akan
menambah biaya perolehan atas barang yang dibelinya. Oleh karena itu biaya pengangkutan
harus didebetkan pada akun Persediaan Barang Dagangan. Misalkan, Mustika Ratu
membayar biaya pengangkutan kepada CV Lancar sebesar Rp60.000,00 untuk pengiriman
pesanan CD dan DVD, maka jurnal yang harus dibuat dalam pembukuan Mustika Ratu
adalah sebagai berikut:
Biaya pengangkutan atas barang yang dibeli akan mengakibatkan bertambahnya biaya
perolehan barang dagangan (persediaan) sebesar Rp.60.000, 00
Saldo 660.000, 00
Potongan hanya diterapkan atas utang kepada penjual barang (dalam contoh di atas,
dihitung dari Rp600.000,00). Potongan tidak diterapkan pada beban pengangkutan, karena
tidak ada potongan atas pengangkutan. Meskipun penjualan dilakukan atas syarat FOB
shipping point, kadang kadang penjual membayar di muka biaya pengangkutan yang nantinya
akan diperhitungkan dengan pembeli.
Sebagai contoh, misalkan pada tanggal 20 Juni, Toko Irama membeli sejumlah
barang dagangan dengan harga Rp5.000.000,00 ditambah biaya angkut barang Rp400.000,00,
dengan syarat FOB shipping point, termin kredit 3/5, n/30. Jurnal yang harus dibuat oleh
Toko Irama untuk mencatat transaksi pembelian tersebut adalah
Seandainya Toko Irama membayar transaksi di atas dalam periode potongan, maka
potongan hanya dihitung untuk harga barang yang dibeli (Rp5.000.000,00), bukan atas harga
faktur (Rp5.400.000,00). Beban pengangkutan sebesar Rp400.000,00 tidak mendapat
potongan. Dengan demikian besarnya potongan pembelian adalah 3% x Rp.5.000.000, 00
Rp.150.000,00 . Jurnal untuk mencatat transaksi pembayaran utang diatas pada tanggal 25
Juni adalah sebagai berikut.
Setelah kedua ayat jurnal diatas dibukukan ke buku besar, maka Akun Persediaan
Barang Dagangan akan menunjukkan jumlah yang diinvestasikan Toko Irama dalam barang
yang dibeli yang besarnya sama dengan perolehan yang dibayar yaitu Rp. 5.250.000, 00.
Apabila biaya pengangkutan barang yang dijual menjadi tanggungan si penjual, maka
penjual akan memperlakukan biaya pengangkutan ini (disebut Beban Angkut Penjualan)
sebagai beban operasi . Seandainya bebang angkut sebesar Rp. 400.000, 00 itu menjadi
tanggungan penjual, maka pihak penjual akan mencatat transaksi pengngkutan barang
tersebut sebagai berikut.
Persediaan - Retur & Pengurangan Harga Pembelian - Potongan Pembelian + Biaya Pengangkutan = Persediaan
Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Setiap transaksi penjualan
harus didukung dengan bukti tertulis. Apabila penjualan dilakukan secara tunai, maka catatan
pada kertas yang diproses oleh Register Kas (cash register tapes) merupakan bukti bahwa
penjualan tunai telah terjadi. Bila penjualan dilakukan secara kredit, penjual menerbitkan
faktur penjualan yang menjadi bukti pendukung transaksi. Lembar asli faktur dikirimkan
kepada pembeli, sedangkan tembusannya disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk
melakukan pencatatan transaksi di bagian akuntansi.
Setelah melakukan suatu transaksi penjualan secara kredit perusahaan Mustika Ratu
menghadapi rentetan kejadian sebagai berikut:
-Pengurangan harga penjualan: Mustika Ratu mungkin memberi pengurangan harga kepada
pembeli karena barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan. Pengurangan harga ini
akan mengurangi jumlah kas yang diterima perusahaan dari pembeli
-Potongan penjualan: Apabila pembeli membayar dalam periode potongan sesuai dengan
termin kredit yang diberikan, maka Mustika Ratu hanya akan menerima kas setelah dikurangi
potongan.
-Beban angkut penjualan: Mustika Ratu mungkin harus membayar sejumlah beban
pengangkutan untuk mengirim barang ke tempat pembeli.
PENJUALAN TUNAI
Penjualan yang dilakukan oleh pedagang pengecer seperti halnya perusahaan Mustika
Ratu seringkali dilakukan secara tunai. Misalkan Mustika Ratu menjual barang secara tunai
seharga Rp3.000.000,00, Untuk itu Mustika Ratu menerbitkan faktur seperti terlihat dalam
gambar dibawah
Mustika Ratu menjual barang dagangan sehingga persediaan barang berkurang. Oleh
karena itu harus dibuat satu buah jurnal lagi untuk mencatat berkurangnya saldo Persediaan
Barang Dagangan. Misalkan harga perolehan barang yang dijual tersebut adalah
Rp1.900.000,00, Maka jurnal kedua yang harus dibuat Mustika Ratu adalah jumal untuk
memindahkan harga perolehan barang yang dijual sebesar Rp1.900.000,00 dan akun
Persediaan, sebagai berikut.
Akun Beban Pokok Penjualan mencatat pergerakan saldo beban pokok barang yang
telah terjual setiap saat. Dalam contoh di atas Rp1.900.000,00 adalah beban pokok barang
yang terjual saat itu, bukan Rp3,000,000,00 (harga jual barang) Beban pokok penjualan selalu
didasarkan pada biaya perolehan perusahaan, bukan harga jual.
Penjualan 36.000.000
Dewasa ini penjualan secara kredit makin banyak dipraktikkan dalam dunia bisnis,
lebih-lebih dalam penjualan partai besar. Banyak komoditi ditawarkan dengan penjualan
secara kredit, seperti barang elektronik (TV. lemari es, dsb), sepeda motor, mobil, bahkan
rumah. Sekarang mari kita misalkan perusahan Mustika Ratu menjual barang dagangan
secara kredit seharga Rp5.000.000,00 dengan syarat n/10 (tidak ada potongan yang
ditawarkan jangka waktu kredit 10 hari). Beban pokok barang tersebut Rp2.900.000,00 Jurnal
untuk mencatat transaksi penjualan dan beban pokok penjualan tersebut adalah sebagai
berikut:
Apabila Mustika Ratu menerima pelunasan atas penjualan kredit di atas, maka dibuat jurnal
sebagai berikut:
Di atas telah dibahas bahwa retur pembelian dan pengurangan harga pembelian
mengurangi biaya perolehan barang yang dibeli (persediaan). Hal yang sama berlaku bila
terjadi retur penjualan dan pengurangan harga serta potongan penjualan, maka kedua hal
tersebut akan mengurangi pendapatan bersih dari penjualan. Akun Retur & Pengurangan
Harga Penjualan dan akun Potongan Penjualan merupakan akun kontra (pengurang) terhadap
Pendapatan Penjualan. Pada Bab 4 kita telah membahas akun kontra ini. Anda tentu masih
ingat bahwa sebuah akun kontra selalu memiliki saldo normal yang berlawanan dengan akun
yang diikutinya. Dengan demikian akun Retur & Pengurangan Harga Penjualan, dan akun
Potongan Penjualan memiliki saldo normal debit (berlawanan dengan akun Penjulan yang
bersaldo normal kredit).
Dapat kita lihat rangkaian peristiwa penjualan yang terjadi pada perusahaan Nada
Kencana berikut ini Misalkan pada tanggal 7 Jull Sekarang marilah kita ikuti rangkaian
peristiwa penjualan yang terjadi 2011, Nada Kencana menjual barang dagangan (CD dan
DVD) seharga Rp7.200.000,00 secara kredit kepada perusahaan Mustika Ratu dengan syarat
2/10,n/30. Beban pokok penjualan barang tersebut adalah Rp. 4.700.000, 00. Nada Kencana
akan mencatat transaksi ini dengan Jurnal sebgai berikut :
Misalkan pada tanggal 12 Juli 2011, Mustika Ratu (pembeli) mengembalikan barang
seharga Rp600.000,00. Nada Kencana (penjual) akan mencatat transaksi retur tersebut
dengan jurnal sebagai berikut:
Piutang usaha dikurangi karena Nada Kencana tidak akan menerima pembayaran atas
harga barang yang dikembalikan. Nada Kencana menerima barang yang dikembalikan dan
memutahirkan catatan persediaannya. Nada Kencana juga harus mengurangi Beban Pokok
Penjualan dengan jurnal sebagai berikut (misalkan beban pokok penjualan barang yang
dikembalikan Rp400.000,00).
Piutang Usaha
Harga
POTONGAN PENJUALAN
Pada tanggal 17 Juli (yaitu hari terakhir dari periode potongan), Nada Kencana
menerima pelunasan piutang. Jumlah kas bersih yang diterima adalah: Rp6.500.000,00 (2/100
x Rp6.500.000,00) = Rp6.500.000,00 -Rp130.000,00 Rp 6.370.000,00. Jurnal yang dibuat
untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari piutang adalah sebagai berikut:
Piutang Usaha
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, dan laba kotor adalah tiga elemen yang
menentukan profitabilitas. Pendapatan penjualan bersih dikurangi dengan beban pokok
penjualan disebut laba kotor.
Laba kotor dan laba bersih merupakan parameter keberhasilan perusahaan. Suatu
tingkat laba kotor yang cukup tinggi diperlukan bagi sebuah perusahaan dagang.
Contoh ini menggambarkan makna laba kotor. Misalkan, Nada Kencana membeli satu
kotak CD dengan harga Rp 15.000,00 dan kemudian menjualnya dengan harga Rp20.000,00.
Nada Kencana memperoleh laba kotor untuk setiap kotak CD sebesar Rp5.000,00
Perhitungannya adalah sebagai berikut
Laba kotor yang dilaporkan dalam laporan Laba-Rugi perusahaan Nada Kencana
adalah keseluruhan laba kotor penjualan CD dan produk-produk lain yang diperdagangkan
perusahaan selama periode yang bersangkutan.