Cat: akun persediaan merupakan aset selama persediaan belum terjual, jika
barang dagangan sudah laku terjual akan berubah menjadi beban yang
disebut beban pokok penjualan
POTONGAN PEMBELIAN
• Ilustrasi
Misalkan dalam faktur yang diterbitkan PT Nada Kencana
di atas, tertulis termin kredit yang berbunyi 3/15,n/30.
dan Mustika Ratu membayar dalam periode potongan,
maka ayat jurnal untuk mencatat pengeluaran kas ini akan
berbunyi sebagai berikut:
Juni 13 Utang Usaha Rp. 700.000
Kas Rp. 679.000
Persediaan Barang Dagang 21.000
(Pembayaran dalam periode potongan)
Dalam hal penjualan Mustika Ratu juga harus membuat suatu buah jurnal lagi
untuk mencatat berkurangnya saldo Persediaan Barang Dagangan. Misalkan
harga perolehan barang yang dijual tersebut adalah Rp 1.900.000, maka jurnal
kedua yang harus dibuat Mustika Ratu adalah jurnal untuk memindahkan
harga perolehan barang yang dijual sebesar Rp. 1.900.000 dari akun
persediaan, sebagai berikut:
Juni 9 Beban Pokok Penjualan Rp. 1.900.000
Persediaan Rp. 1.900.000
(mencatat beban pokok barang yang
dijual)
• Jadi Rekening Beban Pokok Penjualan mencatat
pergerakan saldo beban pokok barang yang telah terjual
setiap saat. Dari ilustrasi di atas Rp 1.900.000 adalah
beban pokok barang yang terjual saat itu, bukan Rp
3.000.000 (harga jual barang). Beban pokok penjualan
selalu didasarkan pada biaya perolehan perusahaan,
bukan harga jual
Persediaan Barang Dagangan
Saldo Rp35.714.000 Beban Pokok Rp.1.900.000
Penjualan
Piutang Dagang
Juli 7 Penjualan Rp7.200.000 Juli 12 retur Rp. 600.000
Juli 16 Pengurangan harga Rp 100.000
Saldo Rp. 6.500.000
(3) Rp53.100.000,00
Modal, A
(4) Rp54.100.000,00 Saldo Rp25.900.000,00
(3) Rp53.100.000,00
Saldo Rp24.900.000,00
Prive, A
Saldo Rp54.100.000,00 (4) Rp54.100.000,00
Menyusun Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang
• Laporan Laba-Rugi (disajikan dalam salah satu
format berikut:
– Laporan bertahap (Multiple Step)
Penyajian data dalam beberapa tahap untuk akhirnya
sampai pada laba bersih (membedakan antara
aktivitas operasi dan aktivitas non-operasi
– Laporan Satu Tahap ( Single Step)
Penyajian data satu tahap berupa pengurangan total
beban terahdap total pendapatan untuk
menentukan besarnya laba bersih (tidak
membedakan antara aktivitas operasi dan aktivitas
non-operasi)
Laporan Laba-Rugi Bertahap (Multiple Step)
• Penyajian Penjualan Dalam Laporan Laba-Rugi
– Penyajian pendapatan penjualan dikurangi dengan akun lawannya
(kontranya) yaitu: potongan penjualan dan retur & pengurangan
harga penjualan sehingga hasilnya adalah penjualan bersih
NADA KENCANA
Laporan Laba-Rugi (sebagian)
Pendapatan Penjualan
Penjualan 169.300.000,00
Dikurangi: Retur & Pot. harga penjualan 2.000.000,00
Potongan Pejualan 1.400.000,00
3.400.000,00
Penjualan bersih 165.900.000,00
• Laba Kotor
– Menggunakan data penjualan bersih dikurangi
beban pokok penjualan
– Belum menunjukkan profitabiltas perusahaan
secara keseluruhan (karena belum dikurangi
dengan beban operasi
Penjualan bersih 165.900.000,00
Beban Pokok Penjualan 90.800.000,00
Laba Kotor 75.100.000,00
• Beban Operasi dan Laba Bersih Operasi
– Beban yang terjadi dalam proses memperoleh pendapatan
penjualan.
– Beban ini sama seperti beban operasi dalam perusahaan jasa
– Dapat dikelompokkan dalam dua golongan yaitu
• Beban Penjualan
Beban yang berkaitan dengan pemasaran produk perusahaan, (gaji
pegawai bagian penjualan, Iklan/advertensi , depresiasi, sewa gudang,
listrik di bangunan toko & gudang, pajak bumi dan bangunan yg
berkaitan dengan penjualan, dan beban angkut penjualan)
• Beban Umum
Beban yang tidak berkaitan dengan pemasaran produk perusahaan
(beban kantor: gaji pimpinan & pegawai kantor, depresiasi, sewa
kantor, listrik dan baban lain yang tidak berkaitan dengan pemasaran)
– Laba kotor dikurangi beban operasi disebut laba operasi
Laba kotor 75.100.000,00
Beban Operasi 20.700.000,00
Laba bersih operasi 54.400.000,00
• Aktivitas Non Operasi
Terdiri atas berbagai pendapatan dan beban serta keuntungan
dan kerugian yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama
perusahaan
• Ini harus dipisahkan dari beban operasi yang tujuannya adalah
agar dapat diketahui kinerja keuangan yang diperoleh dari
kegiatan utama perusahaan.
• Dalam laporan keuangan pendapatan dan keuntungan ini
dilaporkan sebagai pendapatan dan keuntungan lain, sedangkan
beban dan kerugian dikategorikan sebagai beban dan kerugian
lain
– Pendapatan dan keuntungan lain:
• Pendapatan bunga dari piutang wesel dan surat berharga
• Pendapatan deviden dari investasi dalam saham
• Pendapatan sewa dari penyewaan ruangan atau aset lain milik perusahaan
• Keuntungan dari penjualan tanah, gedung dan aktiva tetap perusahaan
– Beban dan Kerugian lain:
• Beban bunga atas utang wesel dan pinjaman
• Kerugian tak terduga yang timbul dari kecelakaan atau pengrusakan
• Kerugian dari penjualan tanah, gedung, dan aktiva tetap perusahaan lainnya
• Kerugian akibat pemogokan buruh
NADA KENCANA
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2017
Pendapatan Penjualan Rp 169.300.000
dikurangi Retur & Pengurangan Harga Penjualan Rp 2.000.000
Potongan Penjualan Rp 1.400.000 Rp 3.400.000
Penjualan Bersih Rp 165.900.000
Beban Pokok Penjualan Rp 90.800.000
Laba Kotor Penjualan Rp 75.100.000
Beban Operasi
Beban Gaji Rp 10.200.000
Beban Sewa Rp 8.400.000
Beban Asuransi Rp 1.000.000
Beban Depresiasi Rp 600.000
Beban Perlengkapan Rp 500.000 Rp 20.700.000
Laba bersih operasi Rp 54.400.000
Pendapatan & Beban Lain
Beban Bunga Rp 1.300.000
IKHTISAR JURNAL-JURNAL DALAM
PERUSAHAAN DAGANG
Transaksi Ayat Jurnal Berulang Setiap hari D K
Penjualan barang kepada Kas atau Piutang Usaha xxx
konsumen Penjualan xxx
Beban Pokok Penjualan xxx
Persediaan Brg Dagang Xxx
Layanan retur dan Retur & Pengurangan Harga Penjualan xxx
PENJUALAN
Jurnal Penyesuaian
berhubung jumlah Beban Pokok Penjualan xxx
menurut buku lebih tinggi Persedian Barang Dagangan Xxx
daripada jumbah yang ada
menurut fisik