Anda di halaman 1dari 8

NAMA :MUTIARA SYAFITRI SALSABILLA

KELAS:1E D3 AKK

NIM :3202205167

1. Retur Pembelian

Retur pembelian adalah pengembalian produk oleh penjual kepada supplier atau
pemasok. Adanya retur pembelian memunculkan pengurangan utang penjual
kepada supplier. Selanjutnya, akun retur pembelian ditempatkan pada kolom
kredit. 

Jenis Transaksi dalam Retur Pembelian dan Retur Penjualan

Dalam setiap proses retur, Anda akan menjumpai beberapa jenis transaksi yang
berbeda. Hal ini terjadi pada setiap retur, baik retur penjualan maupun pembelian

Jenis Transaksi dalam Retur Pembelian

Dalam retur pembelian, Anda akan mengenal ada 2 jenis transaksi atau cara
pengembalian yang dapat terjadi, yaitu: 

 Transaksi Kredit. Proses transaksi antara penjual dan supplier


berlangsung secara kredit. Pelunasan pembayaran berlangsung secara
bertahap sampai pada waktu jatuh tempo sesuai kesepakatan. 
Ketika terjadi retur pembelian, penjual dapat melakukan pengembalian barang
kepada supplier. Selanjutnya, supplier akan melakukan pemotongan biaya
pelunasan penjual dengan biaya barang yang telah dikembalikan. Dengan begitu,
penjual hanya perlu melunasi biaya selisih antara harga barang dengan kerugian
akibat retur. 
 Transaksi Tunai. Jenis yang kedua adalah pengembalian barang untuk
transaksi tunai. Dalam kondisi ini, penjual telah menyelesaikan
pembayaran barang kepada supplier. Ketika terjadi retur pembelian,
pihak penjual tidak mempunyai beban biaya kredit.

Cara Pencatatan Retur Penjualan dan Pembelian dalam Jurnal Keuangan

Setiap transaksi dalam aktivitas bisnis harus melalui proses pencatatan secara
lengkap, retur adalah termasuk bagian di dalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu
melakukan pencatatan retur dalam laporan keuangan secara lengkap.  

Jurnal Retur Pembelian

Seperti halnya jurnal retur penjualan, jurnal retur pembelian merupakan laporan
keuangan yang secara khusus mencatat setiap retur pembelian. Ketika terjadi retur
pembelian, terdapat pencatatan akun retur pembelian yang ada di kolom kredit.
Selain itu, Anda juga perlu mencatat pemakaian utang dagang di bagian debit. 
Mulai dari perbedaan berdasarkan pengertian, alasan, pihak yang terkait, jenis,
hingga contoh entri jurnalnya.Nah, demikianlah penjelasan terkait perbedaan
antara retur penjualan dan pembelian yang perlu Anda ketahui agar pembukuan
keuangan bisnis Anda jadi lebih baik.
Contoh Entri Retur Pembelian

Sebagai contoh, ketika penjual membeli barang dari pemasok, maka dalam
pembukuan, akan ada debit di akun pembelian karena akan menambah persediaan
(aset) perusahaan.

Akan ada kredit di akun tunai jika dibeli secara tunai atau kredit di akun hutang,
jika pembelian telah dilakukan secara kredit dari pihak ketiga (pemasok).

Ketika penjual mengembalikan barang dari pembelian sebelumnya,baik tunai


maupun kredit, maka akun kas atau akun hutang akan berubah.
Masing-masing akan didebit dengan kredit yang sesuai untuk akun pengembalian
pembelian karena ada pengembalian barang keluar. penjual kepada pemasok.

Misalnya, ada penjual yang membeli barang dari pemasok senilai Rp. 15.000.000
pada tanggal 1 September 2019 dengan membayar tunai.

Pembelian tersebut dilakukan dengan syarat barang dapat dikembalikan hanya


dalam waktu 15 hari sejak tanggal pembelian.

Pada 13 September 2019, penjual mengembalikan barang ke pemasok seharga Rp


1.000.000 karena terdapat kerusakan pada barang.

Pada tanggal 1 September 2019, ketika barang dibeli secara tunai dari pemasok,
maka akun pembelian akan didebet, dan akun tunai akan dikreditkan.

Maka, entri retur pembelian yang dicatat adalah sebagai berikut:

Maka dari itu, penjual kemudian mencatat retur pembelian tersebut adalah sebagai
berikut:Pada tanggal 13 September 2019, saat barang diretur sebesar Rp.
1.000.000, maka rekening kas akan didebit dengan kredit yang sesuai dengan
rekening retur pembelian.

Mulai dari perbedaan berdasarkan pengertian, alasan, pihak

2. Pengertian Retur Pembelian

Jika purchase order adalah pembelian barang dari pemasok kepada penjual, maka


retur pembelian adalah retur barang pembeli dari penjual kepada pemasok karena
ketidaksesuaian barang dengan harapan.

Dengan adanya retur ini maka utang penjual kepada pemasok akan berkurang.

Posisi hutang dagang ada di kolom debit di jurnal keuangan, sedangkan akun retur
penjualan ada di kolom kredit.
Retur pembelian terjadi ketika pembeli barang dagangan, persediaan, aset tetap,
atau barang lain mengirimkan kembali barang tersebut kepada penjual.

Selain itu, retur pembelian yang berlebihan dapat mengganggu profitabilitas


bisnis, sehingga harus dipantau secara ketat.

Penjelasan Retur Pembelian

Bagi pembeli yang mengembalikan barang yang rusak/tidak sesuai pesanan


kepada penjual disebut retur pembelian, sedangkan penerimaan kembali barang
tersebut bagi si penjual disebut dengan retur penjualan.

Transaksi retur bagi pembeli akan menyebabkan pengurangan utangnya kepada


pihak penjual. Pencatatan transaksinya adalah akun utang dagang di debet dan
retur pembelian pada kredit.

Bagi pihak penjual transaksi ini menyebabkan pengurangan tagihan/piutang


pembeli dan dicatat di jurnal adalah akun retur penjualan di debet dan akun 
piutang dagang di kredit.

Contoh Jurnal Retur Pembelian

Berikut ini adalah contoh transaksi dari retur pembelian pada UD Berkah

1. 17 Juli 2016  UD Berkah membeli barang dagangan secara tunai sebesar
Rp25.000.000,00.
2. 19 Juli 2016 UD Berkah membeli sejumlah barang dagangan seharga
Rp20.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 No Faktur 2710.
3. 21 Juli 2016 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli tanggal 19 Juli
seharga Rp5.000.000,00 karena rusak.
4. 25 Juli 2016 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli tanggal 17 Juli
sebesar Rp2.500.000,00.
5. 28 Juli 2016 Dibayar pelunasan utang untuk pembelian barang dagangan
tanggal 19 Juli 2016.
Analisis transaksi adalah sebagai berikut

1. Pada tanggal 21 terjadi retur pembelian barang dagang yang dibeli secara
kredit menyebabkan pengurangan utang sebesar Rp. 5.000.000,00.
2. Pada tanggal 25 terjadi transaksi retur pembelian atas pembelian tunai
menyebabkan jumlah kas bertambah sebesar Rp2.5000,00.

 Dan perusahaan mendapat potongan 2% dari sisa hutang dagang atas


pelunasannya pada tanggal 28 Februari.
 Nilai utang dagang sebesar Rp20.000.000,00.
 Retur pembelian dan potongan harga (Rp 5.000.000,00).
 Sisa hutang dagang Rp15.000.000,00
 Potongan pembelian 2% (Rp 300.000,00)
 Nilai utang dagang yang harus dibayar Rp14.700.000,00

3. Jika pelunasan dilakukan setelah tanggal 28 Februari misalnya pada


tanggal 1 Agustus maka transaksinya dicatat seperti berikut ini:
Mengapa Bisa Terjadi Retur Pembelian?

Dari berbagai penjelasan diatas, retur pembelian bisa terjadi karena beberapa hal
seperti akibat barang rusak, barang yang dipesan dan yang datang ternyata tidak
sesuai, kelebihan pengiriman dan beberapa faktor lain. Jika terjadi hal demikian,
perusahaan biasanya akan mengembalikan barang dan mencatatnya sebagai retur
pembelian.

Jika transaksi terjadi secara kredit, maka akan mengurangi utang dagang,
sedangkan jika transaksi secara tunai, maka akan mengurangi persediaan.

Sistem retur pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengembalian barang


yang sudah dibeli kepada pemasoknya. Barang yang sudah diterima pemasok
terkadang tidak sesuai dengan barang yang dipesan menurut surat order
pembelian. Ketidaksesuaian itu terjadi kemungkinan karena barang yang diterima
tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian,
barang mengalami kerusakan dalam pengiriman atau barang yang diterima
melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok.

Secara umumnya retur pembelian adalah pengembalian barang yang sudah dibeli
oleh pihak pembeli kepada pihak penjual karena barang yang sudah dikirim tidak
sesuai maupun tidak lengkap bahkan rusak. Alasan adanya retur pembelian,
keuntungan dari pihak pembeli yaitu utang pihak pembeli kepada pihak penjual
akan menjadi berkurang ketika membeli barang secara kredit. Pada akun retur
pembelian, akan dicatat pada bagian kredit dalam jurnal keuangan, namun pada
akun utang dagang akan dicatat di bagian debit. Kemudian pada saat penyesuaian
retur pembelian tersebut akan mempengaruhi pencatatan pada laporan seperti arus
kas.
1. Jenis Transaksi Retur Pembelian

Dalam akuntansi dan penerapan dunia bisnis jenis transaksi retur pembelian yang
dilakukan pihak pembeli dibagi menjadi dua jenis seperti :

• Retur Pembelian Secara Kredit


Pada saat pembelian barang secara kredit yang telah diperjualbelikan antara
penjual dan pembeli sesuai dengan angsuran dan dapat dianggap lunas saat
pembayaran harus selesai pada waktu jatuh tempo yang telah disepakati.

• Retur Pembelian Secara Kredit


Pada saat pembelian barang secara kredit yang telah diperjualbelikan antara
penjual dan pembeli sesuai dengan angsuran dan dapat dianggap lunas saat
pembayaran harus selesai pada waktu jatuh tempo yang telah disepakati.

• Retur Pembelian Secara Tunai


Pembelian barang dagang secara tunai oleh pihak pembeli, dapat juga dilakukan
pengembalian barang yang akan diberikan kepada pihak penjual. Pencatatan retur
ini dapat dilakukan di arus kas ditambah catatan lain bahwa pembelian barang
bisa diretur atau dikembalikan jika rusak atau tidak sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.akseleran.co.id/blog/retur-adalah/

https://mekari.com/blog/retur-penjualan-retur-pembelian/

https://www.harmony.co.id/blog/retur-pembelian-penjualan-jenis-dan-
pencatatannya-dalam-akuntansi

Anda mungkin juga menyukai