Rp
2008 9 Pembelian
750.000,00
Rp
Maret Kas
750.000,00
Rp
2008 13 Pembelian
900.000,00
Utang Rp
April
dagang 900.000,00
Retur Pembelian
Rp
2008 24 Utang dagang
150.000,00
Potongan Pembelian
Rp
2008 28 Utang dagang
900.000,00
Kas
April Rp 18.000,00
Potongan Rp 882.000,00
pembelian*)
200
1 Pembelian Rp 3.500.000,00
8
Beban angkut
Mei Rp 200.000,00
pembelian
Utang
Rp 3.500.000,00
dagang*)
Rp
2008 1 Pembelian
5.000.000,00
Utang Rp
Mei
dagang*) 5.000.000,00
Rp
2008 2 Kas
6.000.000,00
Rp
Mei Penjualan
6.000.000,00
Penjualan Barang Dagang Secara Kredit.
Rp
2008 4 Piutang dagang
5.500.000,00
Rp
Mei Penjualan
5.500.000,00
Piutang Rp
Mei
dagang 250.000,00
Potongan Penjualan
Rp
2008 2 Kas
5.092.500,00
Potongan Rp
Mei
penjualan*) 157.500,00
Piutang Rp
dagang 5.250.000,00
BUKTI-BUKTI TRANSAKSI
Dalam melakukan setiap transaksi, perusahaan harus membuat bukti-bukti
transaksi. Bukti-bukti transaksi ini akan dijadikan dasar dalam pembuatan
jurnal. Bukti-bukti tersebut diotorisasi atau ditandatangani oleh pegawai
yang berwenang atas transaksi tersebut. Hal ini dilakukan agar mencegah
terjadinya penyelewengan dana dalam perusahaan. Oleh karena itu, dapat
dipastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi memang dilakukan atas
dasar kepentingan perusahaan.
Bukti-bukti transaksi terdiri atas:
Contoh:
Pada tanggal 12 Mei 2008, PT XYZ mengembalikan 10 kwintal beras
kepada PT QRS karena beras yang diterima rusak. Harga beli 1 kwintal
beras adalah Rp 500.000,00.
3. Memo Kredit. Memo kredit adalah memo yang dibuat oleh penjual
karena penjual menerima pengembalian barang dari pembeli. Memo
kredit dikirimkan penjual kepada pembeli.
Contoh :
Pada tanggal 13 Mei 2008, PT ABC menerima pengembalian barang 10
ton beras dari PT OPX karena beras yang dikirimkan rusak.
4. Bukti Kas Masuk. Bukti kas masuk adalah bukti yang dibuat
perusahaan atas penerimaan kas. Bukti kas masuk dibuat misalnya
pada saat perusahaan menerima pelunasan piutang dari pembeli.
Contoh:
Pada tanggal 16 Mei 2008, PT OPX melunasi utangnya kepada PT ABC
atas pembelian beras pada tanggal 10 Mei 2008.
5. Bukti Kas Keluar. Bukti kas keluar adalah bukti yang dibuat
perusahaan atas pengeluaran kas yang berhubungan dengan
pembelian. Bukti kas keluar dibuat misalnya pada saat perusahaan
melunasi utangnya kepada penjual.
Contoh:
Pada tanggal 19 Mei 2008, PT ABC melunasi utangnya kepada PT QRS
sebesar Rp 6.000.000,00
6. Voucher. Voucher adalah bukti yang dibuat perusahaan atas
pengeluaran kas yang tidak berhubungan dengan pembelian.
Voucher bias digunakan untuk transaksi internal maupun ekternal.
Misalnya, voucher dibuat saat perusahaan membayar gaji karyawan,
membayar biaya transportasi atas penjualan dan pembelian, dan
sebagainya.