HALAMAN 154 Pembelian, penjualan, dan persediaan barang dagang termasuk akun-akun baru yang hanya terdapat pada perusahaan dagang. Namun demikian, perusahaan dagang juga melakukan berbagai transaksi yang harus dicatat dalam akun khusus. Akun-akun yang terdapat pada perusahaan dagang sebagai berikut (Al. Haryono Jusup: 2011) a. Pembelian Barang dagang Transaksi pembelian barang dagang merupakan kegiatan membeli barang dagang dari pihak lain baik toko, perorangan, maupun perusahaan disribusi (depo). Transaksi pembelian barang dagang secara tunai dicatat pada akun pembelian di sisi debit dank as di sisi kredit. Transaksi pembelian barang dagang secara kredit dicatat dengan cara mendebit akun pembelian dan mengkredit akun utang dagang. Contoh : Pada tanggal 4 Maret 2015 toko Barokah membeli barang dagang dari UD Damai, faktur nomor 1 sebesar Rp.800.000,- dengan syarat 2/10, n/30. Transaksi tersebut menyebabkan akun pembelian bertambah (debit) Rp.800.000,- dan akun utang dagang bertambah (kredit) Rp.800.000,-
b. Beban Akun Pembelian
Beban akun pembelian merupakan biaya pengangkutan barang dagangan dari gudang penjual ke gudang pembeli. Beban angkut pembelian dapat dibebankan, baik kepada penjual maupun pembeli. Beban angkut yang ditanggung pembeli menggunakan syarat penyerahan barang FOB shiping point (franko gudang penjual). Transaksi beban angkut pembelian dicatat dengan cara mendebit akun beban pembelian dan mengkredit akun kas. Beban angkut yang ditanggung penjual dicatat pada faktur pembelian. Transaksi beban angkut pembelian ini dicatat dengan cara mendebit akun pembelian dan akun beban angkut pembelian serta mengkredit akun utang dagang. Contoh : Pada tanggal 5 Maret 2015 toko Barokah membayar beban pengangkutan atas pembelian barang dagang tanggal 4 Maret 2015 adalah sebesar
MODUL Dra. Hj. Aan Kania., M.M
EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XII Resume Penerbit Cempaka Putih
Rp.75.000,- Transaksi ini menyebabkan akun beban angkut pembelian
bertambah (debit) dan akun kas berkurang (kredit) masing-masing Rp.75.000,- c. Return Pembelian dan Pengurangan Harga Jika perusahaan menerima barang dagang yang dibeli dalam keadaan rusak atau tidak sesuai pesanan, perusahaan dapat mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Jika pembelian dilakukan secara kredit akan dicatat dengan cara mendebit akun kas dan mengkredit akun return pembelian dan pengurangan harga Contoh : Pada tanggal 8 Maret 2015 toko Barokah menerbitkan nota debit nomor 01 pada UD Damai sebesarRp.100.000,-karena barang yang dibeli rusak. Transaksi ini menyebabkan akun utang dagang berkurang (debit) Rp.100.000.- dan akun return pembelian bertambah (kredit) Rp.100.000.- d. Potongan Pembelian Potongan Pembelian merupakan potongan tunai atau cash discount yang diberikan kepada pembeli oleh penjual. Potongan pembelian diberikan pada saat pelunasan pembelian sebelum jatuh tempo. Transaksi ini menggunakan bukti kwitansi atau bukti pengeluaran kas. Pencatatan transaksi potongan pembelian dilakukan dengan cara mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun kas dan akun potongan pembelian Contoh : Pada tanggal 12 Maret 2015 toko Barokah membayar pelunasan kepada UD Damai atas faktur nomor 01 pada tanggal 4 Maret . pencatatan transaksi tersebut dalam jurnal umum oleh toko Barokah sebagai berikut. Pada tanggal 8 Maret 2015 ada barang yang dibeli dari UD Damai rusak sebesarRp.100.000,- sehingga utang dagang toko Barokah tersisa Rp.700.000,- Pembayaran utang dagang sebelum 10 hari setelah transaksi sehingga mendapatkan potongan sebesar 2%. Transaksi tersebut menyebabkan utang dagang berkurang (debit) Rp.700.000.- kas berkurang (kredit) Rp.686.000,- dan potongan pembelian bertambah (kredit) Rp.14.000,- e. Penjualan barang dagang Penjualan secara kredit dibuktikan dengan faktur, sedangkan transaksi penjualan secara tunai menggunakan bukti penerimaan kas. Pencatatan
MODUL Dra. Hj. Aan Kania., M.M
EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XII Resume Penerbit Cempaka Putih
penjualan barang dagang secara tunai dilakukan dengan cara mendebit
akun kas dan mengkredit akun penjualan. Pencatatan penjualan secara kredit dilakukan dengan cara mendebit akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan. Contoh : Pada tanggal 14 Maret 2015 toko Barokah menjual barang dagang kepada Tuan Agus sebesar Rp.500.000,- faktur nomor 02 dengan syarat 2/10, n/30. Transaksi tersebut menyebabkan akun piutang dagang bertambah (debit) Rp.500.000.- dan akun penjualan bertambah (kredit) Rp.500.000.- f. Beban Angkut Penjualan Beban angkut penjualan terjadi pada syarat penyerahan barang FOB destination point (franko gudang pembeli). Syarat ini mengakibatkan biaya pengiriman barang ditanggung penjual. Pencatatan transaksi beban angkut penjual secara tunai dengan mendebit akun beban angkut penjualan dan mengkredit akun kas. Pencatatan beban angkut penjualan secara kredit dengan mendebit akun beban angkut penjualan dan megkredit akun utang dagang. Contoh : Pada tanggal 15 Maret 2015 toko Barokah membayar beban angkut barang yang dijual kepada Tuan Agus 14 Maret 2015 Rp.150.000,- Transaksi tersebut menyebabkan akun beban angkut penjualan bertambah (debit) Rp.150.000.- dan akun kas berkurang (kredit) Rp.150.000.- g. Return Penjualan dan Pengurangan Harga Transaksi Return Penjualan dan Pengurangan Harga terjadi karena pengembalian penjualan barang dagang yang rusak atau tidak sesuai pesanan pembeli. Transaksi ini dicatat dengan bukti nota kredit. Jika penjualan dilakukan secara kredit, pencatatan dilakukan dengan cara mendebit akun return penjualan dan pengurangan harga serta mengkredit akun piutang dagang. Jika penjualan dilakukan dengan tunai, pencatatan dilakukan dengan cara mendebit akun return penjualan dan pengurangan harga serta mengkredit akun kas. Contoh : Pada tanggal 16 Maret 2015 toko Barokah menerima nota kredit dari Tuan Agus atas barang yang dikembalikan pada transaksi tanggal 14
MODUL Dra. Hj. Aan Kania., M.M
EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XII Resume Penerbit Cempaka Putih
Maret 2015 karena rusak sebesar Rp.60.000,- Transaksi tersebut
menyebabkan akun return penjualan bertambah (debit) Rp.60.000.- dan akun piutang dagang berkurang (kredit) Rp.60.000.- h. Potongan Penjualan Potongan Penjualan diberikan penjual untuk meningkatkan omzet pembelian. Potongan penjualan diberikan kepada pembeli yang melunasi utangnya sebelum masa jatuh tempo. Transaksi potongan penjualan memerlukan bukti kwitansi atau bukti penerimaan kas. Pencatatan transaksi potongan penjualan pada masa potongan dilakukan dengan mendebit akun kas dan akun potongan penjualan serta mengkredit akun piutang dagang. Contoh : Pada tanggal 20 Maret 2015 toko Barokah menerima pelunasan dari Tuan Agus atas faktur nomor 02 tanggal 12 Maret. Pencatatan transaksi tersebut dalam jurnal umum oleh toko Barokah sebagai berikut. Pada tanggal 16 Maret 2015 ada barang yang dijual kepada Tuan Agus rusak sebesar Rp.60.000,- sehingga utang dagang toko Barokah tersisa Rp.440.000,- Pembayaran piutang dagang dilakukan sebelum 10 hari setelah transaksi sehingga mendapatkan potongan penjualan sebesar 2%. Transaksi tersebut menyebabkan akun kas bertambah (debit) Rp.431.200.- dan akun potongan penjualan bertambah (debit) Rp.8.800,- dan akun piutang dagang berkurang (kredit) Rp.440.000.- i. Persediaan Barang Dagang Persediaan Barang Dagang merupakan barang dagang yang masih ada dan belum terjual pada akhir periode akuntansi. Persediaan barang dagang meliputi persediaan barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir. Transaksi persediaan barang dagang dicatat dengan menggunakan bukti memorial.