GAMBARAN UMUM
Pandapatan
Penjualan
Biaya Laba
Operasional Bersih
PENJUALAN TUNAI
Penjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan pada akhir hari
kerja dijumlah. Penjualan tunai seperti ini dapat dicatat sebagai berikut :
Kas Rp 10.000.000
Penjualan Rp 10.000.000
PENJUALAN KREDIT
Suatu perusahaan sering juga menjual barang dagangan secara kredit yaitu
bilamana pembayaran baru diterima bebarapa waktu kemudian. Penjualan semacam
ini dibukukan debet pada rekening Piutang dagang dan kredit rekening penjualan,
jurnalnya adalah :
Piutang Dagang Rp 10.000.000
Penjualan Rp 10.000.000
(Untuk mencatat transaksi penjualan kredit)
(Penerimaan kas dari American Express untuk penjualan yang dilaporkan tanggal 10
Januari)
PT XYZ
Laporan Laba-Rugi (sebagian)
PERSEDIAAN AWAL
Persediaan awal sebesar Rp 10.000 diperoleh dari perhitungan fisik periode yang
lalu
PEMBELIAN
Apabila perusahaan menggunakan metode persediaan periodik, maka
pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebet rekening pembelian.
Rekening pembelian merupakan sebuah rekening sementara yang digunakan untuk
mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli selama periode, sehingga
pada tiap akhir periode rekening ini harus ditutup.
Misalkan pada tanggal 5 Januari perusahaan membeli barang dagangan
secara kredit (2/10, n/30) seharga Rp 530.000. Transaksi ini dicatat :
POTONGAN RABAT
Biasanya pembelian dalam jumlah yang besar bisanya mendapat
potongan khusus dari harga resmi yang tercantum. Potongan semacam ini
disebut RABAT. Rabat tidak sama dengan potongan tunai. Potongan tunai
adalah potongan yang diterima karena perusahaan membayar dalam waktu yang
telah ditentukan dalam syarat pembelian, sedangkan rabat adalah potongan yang
diterima berupa pengurang harga dari harga resmi. Rabat biasanya ditentukan
dalam tarif. Misalnya Barang dengan harga menurut daftar sebesar Rp100.000
dijual dengan rabat 30% . Harga jual sesungguhnya menjadi Rp
70.000( 100.000- (30% x Rp 100.000). Rabat tidak dicatat dalam pembukuan,
baik dalam pembukuan pembeli maupun penjual.
PERSEDIAAN AKHIR
Pada akhir periode akuntansi, perusahaan yang menggunakan metode
periodik harus melakukan perhitungan atas jumlah fisik persediaan yang belum
terjual. Jumlah fisik persediaan ini kemudian dikalikan dengan harga pokok yang
sesuai, sehingga dapat ditentukan harga pokok persediaan akhir periode.
LABA KOTOR
Laba kotor yang dimiliki oleh perusahaan berasal dari Penjualan neto
dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan.Contoh :
Penjualan bersih Rp 9.590.000
Harga Pokok Penjualan Rp 449.400
Laba Kotor Rp 9.140.600
BIAYA OPERASIONAL
Biaya operasi perusahaan dapat dikelompokan menjadi beberapa
kelompok dan subjek. Pada perusahaan pengecar umumnya cukup membagi
beban operasi menjadi dua kelompok, yaitu biaya penjualan dan biaya umum.
PENYESUAIAN
Penyesuaian diperlukan pada akhir periode didalam suatu perusahaan
dagang, pada umumnya tidak berbeda dengan penyesuaian-penyesuaian dengan
perusahaan jasa.
Perusahaan yang menggunakan metode periodik sangat sederhana,
namun metode ini tidak dapat menyediakan informasi mengenai dua hal yang
sangat diperlukan dalam laporan keuangan, yaitu informasi tentang :
1. Persediaan yang ada pada setiap saat diperlukan.
2. Harga pokok barang yang sudah dijual ( harga pokok penjualan).
Persediaan Rp xxxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxxx
Berdasarkan data tersebut, jurnal penyesuaian yang harus dibuat Perusahaan Dagang
MUTIARA pada tanggal 31 Desember 2002 adalah (dalam ribuan ) :
JURNAL PENYESUAIAN
Tanggal Keterangan Jumlah
D K
2002
Des 31 Harga Pokok Penjualan Rp 36.000
Persediaan Barang Dagangan Rp.36.000
AKTIVA PASSIVA
Des. 3. Diterima dari Ahmad, pembayaran faktur no. 236. Sebesar Rp. 500.000,00.
5. dijual barang dagang kepada Toko Abdi seharga RP. 400.000,00 dengan faktur
no. 250, syarat pembayaran 2/10, n/30.
7. penjualan tunai 3-7 desember sebesar Rp. 700.000,00.
10. Dibeli dengan kredit barang dagangan dari PT. Rezki Rp. 750.000,00, faktur no.
510.
11. Diterima dari Toko Akwin tagihan faktur no. 230 sebesar Rp. 300.000,00.
13. Dibayar kepada toko makmur pelunasan fakturnya seharga Rp. 600.000,00
dengan cek no. 112.
15. Dibeli dengan syarat 2/10, n/30 barang dagangan seharga Rp. 400.000,00 dari
toko Nanda, faktur no. 112.
16. Penjualan tunai 11-16 Desember sebesar Rp. 470.000,00.
18. Dibeli tunai perlengkapan toko seharga Rp. 150.000,00.
20. Dibayar pada Toko Nanda utang atas faktur no. 112 tertanggal 15 Desember
2015.
21. Diterima dari Toko Abdi tagihan atas faktur no. 250 tertanggal 5 Desember yang
lalu.
22. Dijual barang dagang pada Toko Abdi, faktur no. 251 seharga Rp. 275.000,00
dengan syarat 2/10, n/30.
23. Dibayar macam-macam beban penjualan Rp. 25.000,00.
24. Dibayar beban listrik bulan november Rp. 30.000,00.
25. Penjualan tunai Desember sebesar Rp. 600.000,00.
26. Diterima tagihan Toko Suminta Rp. 200.000,00, faktur no. 215.
3. INSTRUKSI
1. Catatlah transaksi tersebut ke dalam jurnal khusus.
2. Pindah bukukan jurnal khusus tersebut ke dalam buku besar yang bersangkutan.
3. Buatlah neraca saldo per 31 Desember 2015.
4. Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan.
5. Susunlah kertas kerja per 31 Desember 2015.
6. Buatlah ayat jurnal penutup.
7. Buatlah laporan keuangan: Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal,
Neraca.
JURNAL PENJUALAN
Tanggal Akun yang di debet Nomor Ref Piutang dagang (D)
Faktur Penjualan (K)
2015 5 piutang 400.000
Des. 7 kas 700.000
16 kas 470.000
22 piutang 275.000
25 kas 600.000
B. JURNAL PEMBELIAN
JURNAL PEMBELIAN
Tanggal Akun yang di KREDIT Nomor Ref Pembelian (D)
Faktur Utang Dagang (K)
11 Kas 300.000
piutang 300.000
21 Kas 500.000
piutang 500.000
26 Kas 200.000
Piutang 200.000
27 Kas 275.000
Piutang 275.000
E. JURNAL UMUM
JURNAL UMUM
2. BUKU BESAR
SALDO
Piutang Dagang
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
SALDO
Perlengkapan Toko
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Perlengkapan Kantor
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Peralatan Toko
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
SALDO
Peralatan Kantor
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Gedung
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Utang Dagang
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Modal Komarudi
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Prive Komarudin
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
SALDO
Potongan Penjualan
PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 32
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Potongan Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
SALDO
SALDO
SALDO
SALDO
Pendapatan Sewa
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
Pajak Penghasilan
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
2015 2015
Des. Des.
SALDO
201
5
2.
3.
4.
5.
7.
8.
6. LAPORAN LABA-RUGI
PD. HIDUP BARU
LAPORAN LABA – RUGI
31 DESEMBER 2015
8. NERACA
PD HIDUP BARU
NERACA
Per 31 Desember 2015
HARTA UTANG
Harta lancar: Utang lancar:
Kas RP. Utang dagang Rp.
Piutang dagang Utang gaji Rp.
Persediaan barang dagang Utang pajak penghasilan
Perlengkapan toko Jumlah utang lancar Rp.
Perlengkapan kantor
Asuransi dibayar di muka Utang jangka panjang -
Iklan dibayar di muka
Jumlah harta lancar RP.
Harta tetap:
Peralatan toko Rp.
Ak.P.Peralatan toko
Rp.
Gedung Rp. MODAL
Ak.P.Peralatan Gedung Modal Komarudin Rp.
Rp.
Peralatan kantor Rp.
Ak.P.Peralatan Kantor
Rp.
Jumlah harta tetap Rp.
Jumlah Harta Rp. Jumlah Utang Dan Modal Rp.