Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ninda Diva Ananta

NIM : 22809334026

Kelas : Akuntansi AGK

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja (bisnisnya) adalah membeli
barang dari pemasok lalu menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujudbarang
dagangnya. Mudahnya, bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari,seperti toko
kelontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya. Jenis usahatersebut membeli stok
barang kebutuhan sehari hari dari supplier atau pemasok

kemudian menjualkannya lagi ke konsumen.Dengan kata lain Perusahaan dagang merupakan


perusahaan yang kegiatanutamanya adalah membeli, menyimpan dan menjual kembali
barang dagangnya tanpamemberikan nilai tambah terhadap produknya. Nilai tambah yang
dimaksud berupamengolah atau mengubah bentuk dan sifat barang sedemikian rupa sehingga
memilikinilai jual yang lebih tinggi.

Jenis – Jenis Perusahaan :

1. Perusahaan Jasa : perusahaan yang menghasilkan jasa dan bukan barang/produk untuk
pelanggan.
2. Perusahaan Dagang : perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli barang
dagangan dari pemasok (supplier) kemudian menjual kembali kepada pelanggan.
3. Perusahaan Pabrik / Manufaktur : perusahaan yang kegiatan usahanya adalah membeli
bahan baku (input) kemudian mengubahnya menjadi barang yang dijual kembali
kepada pelanggan.

Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang umumnya dibedakan dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari perusahaan
dagang antara lain:

 Pendapatannya berasal dari penjualan barang dagang


 Biaya utamanya bersumber dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha
lainnya
 Dalam pencatatan akuntansi terdapat akun persediaan barang dagang
 Perusahaan dagang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen
 Antara barang yang dibeli sampai dijual tidak dibentuk dan dirubah sedemikian rupa
 Tujuan perusahaan dagang adalah memperoleh laba dengan cara menjual barang
dagang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya

Secara garis besar, pada perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

 Pedagang Besar Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang-barang dalam
partai besar. Contoh: agen, grosir, dll.
 Pedagang Menengah Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang dalam
partai besar tetapi menjual kepada pengecer dalam jumlah sedang. Contoh: penyalur,
dan toko-toko besar.
 Pedagang Kecil Yaitu pedagang yang menjual barang langsung kepada konsumen.
Contoh: toko-toko kecil, warung, dll.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebuah proses yang harus dilalui untuk membuat
laporan keuangan perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Secara umum, perhitungan ini
akan diawali dengan mengumpulkan data transaksi hingga ke pembuatan laporan keuangan
perusahaan untuk bisa melanjutkan penutupan saldo. Pada dasarnya, tidak ada yang jauh
berbeda dari siklus akuntansi perusahaan jasa maupun dagang. Kegiatannya sama mulai dari
pencatatan semua transaksi kedalam jurnal lalu di bukukan kedalam buku besar dengan
kelompok akun yang sejenis. Pada akhir periode, setiap saldo dari semua rekening dihitung
dan dicantumkan kedalam neraca lajur yang kemudian memudahkan proses pembuatan
laporan keuangan.

Siklus operasi

Siklus operasi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

1. Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagang dari penjual


2. Perusahaan menjual pesediaan barangnya kepada konsumen
3. Akhirnya perusaaan menerima kas dari konsumen

Siklus operasi perusahaan dagang biasanya lebih panjang daripada perusahaan jasa.Tahapan
yang memperpanjang siklus ini adalah pembelian barang dagang yang harus dilakukan
perusahaan sebelum perusahaan tersebut menjualnya kepada konsumen.

Sumber pendapatan utama perusahan dagang adalah penjualan barang dagang yang disebut
pendapatan penjualan.

Sitem persediaan : perpetual dan periodik

A. Sistem Persediaan Perpetual : perusahaan menyelenggarakan pencatatan yang


detail atas biaya perolehan persediaan barang dagang yang dibeli maupun dijual.
Pencatatan yang berlangsung terus menerus (perpetually) ini menunjukan persediaan
yang seharusnya ada untuk setiap jenis persediaan.
B. Sitem Persediaan Periodik : peusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan detail
atas persediaan yang dimilikinya sepanjang periode. Penentuan beban perolehan
barang yag terjual hanya dilakukan pada setiap akhir periode. Tahapan yang
dialkukan untuk menentukan besarnya biaya perolehan barang yang terjual pada
sistem persediaan periodik adalah sebagai berikut:
 Tentukan biaya perolehan persediaan yang ada pada awal periode (persediaan
awal)
 Tambahkan biaya perolehan barang yang dibeli sepanjang periode
(pembeliaan) ke biaya perolehan persediaan awal tahun
 Kurangi dengan biaya perolehan barang yang ada pada akhir periode
(persediaan akhir)

Pada dasarnya, jenis transaksi pada perusahaan dibagi menjadi:

 Pembelian barang dagangan. Dilakukan ketika membeli suatu produk. Adapun pihak


penyedia barang atau penjual dapat berupa perusahaan, perorangan, maupun toko. Transaksi
pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu dilakukan secara tunai dan secara kredit.
 Penjualan barang dagangan. Kegiatan penjualan adalah Anda sebagai pihak penjual
menyerahkan barang dagangan kepada konsumen di mana pembayarannya dapat dilakukan
secara tunai dan kredit.
 Retur pembelian & pengurangan harga. Kegiatan pengembalian barang yang sudah dibeli
kepada penjual karena terdapat kerusakan, kecacatan produk, atau ketidaksesuaian produk
dengan pesanan.
 Retur penjualan & pengurangan harga. Pada transaksi ini maka sudut pandang dari
penjual. Jadi di sini perusahaan mengambil kembali barang dagangan yang sudah dibeli atau
dipesan oleh konsumen yang mengalami kerusakan, kecacatan, ataupun ketidaksesuaian
pesanan.
 Potongan penjualan & pembelian. Perusahaan atau penjual memberikan potongan harga
atau diskon atas penjualannya kepada konsumen yang telah melunasi piutangnya sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan potongan pembelian adalah potongan atau
diskon yang diperoleh pembeli jika pembeli melunasi utang dengan waktu yang lebih cepat
dari waktu yang ditetapkan atau waktu sesuai dengan perjanjian atau kontrak dan pembayaran
dilakukan secara tunai.
 Beban angkut pembelian & penjualan. Beberapa supplier biasanya tidak mau menanggung
biaya angkut dari gudang ke tempat pembeli, karenanya timbul biaya angkut pembelian.
Sedangkan beban angkut penjualan adalah biaya angkut yang ditanggung oleh pihak penjual
pada saat mengirimkan barang dagangannya.
 Persediaan barang dagangan. Merupakan bahan atau barang yang akan digunakan oleh
perusahaan untuk kegiatan operasionalnya dan penjualan.
 Pembayaran utang. Jika perusahaan mempunyai utang maka Anda atau pembeli wajib
melakukan pelunasan utang kepada pihak kreditor.
 Penerimaan piutang. Adanya penjualan yang dilakukan secara kredit menimbulkan adanya
piutang. Sebab itu, jika perusahaan atau pihak penjual menerima pelunasan piutang maka
harus dicatat.
 Pembelian Barang Dagangan : seandainya perusahaan Mustika Ratu
menggunakan sistem perpetual dalam akuntansi untuk persediaannya, dam
barang-barang yang dibelidan diterima pada tanggal 3 juni 2011, maka
jurnalyang dibuat perusahaan Mustika Ratu atas pembelian secara kredit tsb
sebagai berikut:

Juni 3 Persediaan barang dagangan Rp. 700.000,00

Utang usaha Rp.700.000,00

(pembelian persediaan secara


kredit)

Akun persediaan (sebuah akun aset),diguakan hanya untuk mencatat pembelian


persediaan barang dagang, yaitu barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali
kepada para konsumen.
 Potongan Pembelian : banyak perusahaan menawarkan suatu potongan
kepa para konsumen jika pembayaran dilakukan lebih cepat,bagi pembeli
tersebut disebut potongan pembelian. Sebagai contoh misalkandalam faktur
yang diterbitkan oleh PT Nada Kencana tertulis termin kredit yang berbunyi
3/15,n/30 ini berati bahwa jika perusahaan Mustika Ratu memabayar dalam
waktu 15 hari setelah tanggal ,faktur maka perusahaan tersebut akan
mendapat potongan 3%. Jika lewat dari 15 hari,pembelian harus membayar
penuh dalam angka waktu 30 hari setelah tanggal faktur . Seandainya
perusahaan Mustika Ratu membayar dalam periode potongan, maka ayat
jurnal untuk mencatat pengeluaran kas sebagai berikut:

Juni Utang usaha Rp. 700.000,00


3

Kas Rp.679.000,00

Persediaan Barang Rp. 21.000,00


Dagangan

(pembayaran dalam periode


potongan)

 Retur dan Pengurangan Harga Pembeliaan: perusahaan pemasok pada


umumnya memberi kemungkinan pembeli untuk mengembalikan barang
yang telah dibelinya karena barang rusak,cacat,atau tidak sesuai dengan
pesanan,hal seperti itu disebut retur pembelian.
Dalam keadaan tertentu,pemasok menawarkan kepada pemebeli untuk tidak
mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut ,tetapi
pemasok memberi pengurangan harga dari jumlah yang tercantum dalam
fakktur, hal ini disebut pengurangan harga pembelian. Bila situasi ini
terjadi maka pembeli mencatat kedua hal tersebut yang akan mengurangi
biaya perolehan persediaan dalam pembukuan si pembeli.

Misalkan Mustika Ratu belum membayar tagihan pada tanggal 3 juni


keesokan harinya ditemuakan sejumlah CD yang rusak dalam pengiriman
yang harganya Rp.100.000,00. Barang rusak tersebut dikembalikanke PT
Nada Kencana (penjual) pada 4Juni. Jurnal untuk mencatat transaksi
pengembalian barang diatas dicatat dengan jurnal sebagai berikut :

Juni Utang usaha Rp.


4 100.000,00

Persediaan barang Rp.100.000,00


dagangan

(pembelian persediaan secara


kredit)

Jurnal yang sama dibuat jika terjadi pengurangan harga. Perbedaanya jika
dalam hal retur,barang dikembalikan kepada penjual. Sedangkan dalam hal
pengurangan harga barangtetap berada ditangan pembeli tetapi harganya
(biaya perolehanya) berkurang.

 Biaya Pengangkutan: ketentuan atau syarat pengankutan bisa berupa FOB


Shipping Point atau FOB Destinationt. FOB adalah singkatan dari free on
board.
1. FOB Shipping Point berati bahwa penjual menanggung
pengangkutan dan menyerahkan barang kepada pihak pengangkut
dan pembeli dibebaskan dari beban yang timbul ketempat pihak
pengangkut.
2. FOB Destinationt berati penjual mengantarkan barang ketempat
pembeli dengan biaya transportasi yang sepenuhnya menjadi
tanggungan si penjual.

Misalkan, Mustika Ratu membayar biaya pengangkutan kepadaCVLancar


sebesra Rp.60.000,00 untuk pengiriman pesanan CD dan DVD, maka jurnal
yang harus dibuat dalam pembukuan Mustika Ratu adalah sebagai berikut:
Juni Persediaan barang dagangan Rp. 60.000,00
3

Kas Rp.60.000,00

(pembayaran biaya angkut


pembelian)

Meskipun penjualan dilakukan atas syarat FOB shipping point,kadangng


penjual membayar dimuka biaya pengangkutan yang nantinya akan
diperhitungkan dengan pembeli, sebagai contoh misalkan pada tanggal 20
Juni, Toko Irama membeli sejumlah barang dagangan dengan harga
Rp.5.000.000,00 ditambah biaya angkut barang Rp.400.000,00, dengan
syarat FOB shipping point,termin 3/5,n/30. Jurnal yang harus dibuat Toko
Irama untuk mencatat transaksi pembelian tersebut :

Juni Persediaan barang dagangan Rp. 5.400.000,00


20

Utang usaha Rp.5.400.000, 00

(pembayaran secara kredit


termasuk biaya pengankutan)

Seandainya Toko Irama membayar transaksi di atas dalam periode


potongan,maka potongan hanya dihitung untukharga barang yang dibeli
Rp.5.000.000,00,bukan Rp.5.400.000,00. Beban pengankutan sebesar
Rp.400.000,00 tidak mendapat potongan. Dengan demikian besarnya
potongan pembelian adalah

3% x Rp.5.000.000,00 = Rp.150.000,00. Jumlah untuk menncatat transasi


pembayaran utang diataspada tanggal 25Juni adalah sebagai berikut.

Juni Utang usaha Rp. 5.400.000,00


25

Persediaan barang Rp. 150.000, 00


dagangan

Kas Rp. 5.250.000,00


Apabila biaya pengangkutan barangyang dijual menjadi tanggungan si
penjual, makapenjual akan memperlakukan biaya pengangkutan ini (disebut
Beban angkutan penjualan ) sebagai beban operasi. Seandainya beban
angkut sebesar Rp.400.000,00 itu menjadi tanggungan penjual ,maka pihak
penjual akan mencatat transaksi pengangkutanbarang tersebut sebagai
berikut:

Juni Beban angkut penjualan Rp. 400.000,00


20

Kas Rp. 400.000, 00

 Ikhtisar Transaksi-transaksi pembelian : misalkan Mustika Ratu membeli


barang dagang seharga Rp.35.000.000,00 mendapat potongan 2% karena
membayar dalam periode potongan,mengembalikan barang yang rusak
seharga Rp.700.000,00 dan membayar biaya pengangkutan sebesar
Rp.2.100.000,00. Ikhtisar dibawah ini menuliskan biaya perolehan
pembelian barang tersebut
biaya
Perolehan bersih
Pembelian persediaan persediaan

Persediaan – retur&pengurangan - potongan - biaya = persediaan


Harga pembelian pembelian pengangkutan

Rp.35.000.000 – Rp.700.000 - Rp.685.000 – Rp.2.100.000 = Rp.33.714.000

Persediaan barang dagang

Pembelian Rp.35.000.000 Retur & pengurangan

Biaya angkut Rp. 2.100.000 Harga pembelian Rp. 700.000

Potongan pembelian Rp.686.000

Saldo Rp. 35.714.000

*) Potongan pembelian 2% x (Rp.35.000.000-Rp.700.000)=Rp.686.000

 Penjualan Barang Dagang : aktivitas utama sebuah perusahaan dagang adalah


melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan. Penjualan dapat dilakukan
secara tunai maupun kredit. Apabila penjualan dilakukan secara tunai maka catatan
pada kertas yang diproses oleh register kas merupakan bukti penjualan tunaitelah
terjadi. Bila penjualan dilakukan secara kredit,penjual menerbitkan faktur penjualan
yang menjadi bukti transaksi.
 Penjualan Tunai : misalkan Mustika Ratu mejual barang secara tunai
seharga Rp.3.000.000 untuk itu Mustika Ratu menulis transaksi penjualan tunai
sebesar Rp.3.000.000,00 ini dicatat dengan mendebet akun kas dan mengkredit akun
penjualan sebagai berikut.

Juni Kas Rp. 3.000.000,00


9

Penjualan Rp. 3.000.000, 00

(untuk mencatat penjualan


tunai barang dagangan)

Mustika Ratu menjual barang dagangan sehingga persediaan barang berkurang. Oleh
karena itu harus dibuat satu buah jurnallagi untuk mencatat berkurangnya saldo
persediaan barang dagangan. Misalkan harga perolehan barang yang dijual tersebut
adalah Rp.1.900.000,00 maka jurnal kedua yang harus dibuat adalah jurnal untuk
memindahkan harga perolehan barang yang dijual sebesarRp.1.900.000,00 dari akun
persediaan sebagai berikut.

Juni 9 Beban proyek penjualan Rp. 1.900.000,00

Persediaan Rp. 1.900.000, 00

(untuk mencatat beban


proyek yang dijual)

 Penjualan Secara Kredit : misalkan perusahaan Mustika Ratu menjual barang


dagangan secara kredit seharga Rp. 5.000.000,00 dengan syarat n/10 (tidak ada
potongan yang ditawarkan jangka waktukredit 10 hari). Beban pokok barang tersebut
Rp.2.900.000,00. Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan dan beban pokok
penjualan tersebut sebagai berikut.

Juni 11 Piutang usaha Rp. 5.000.000,00

Persediaan Rp. 5.000.000, 00

(untuk mencatat penjualan


kredit)
Juni 11 Beban pokok penjualan Rp. 2.900.000,00

Persediaan Rp. 2.900.000, 00

(untuk mencatat beban


pokok yang dijual)

Apabila Mustika Ratu menerimapelunasan atas penjualan kredit dia atas maka dibuat
jurnal sebagai berikut.

Juni 19 Kas Rp. 5.000.000,00

Piutang usaha Rp. 5.000.000, 00

(untuk mencatat beban


proyek yang dijual)

 Potongan Penjualan Dan Retur& Pengurangan Harga : retur pembelian


dan pengurangan harga pembelian mengurangi biaya perolehan barang yang
dibeli (persediaan). Hal yang sama berlaku bila terjadi retur penjualan dan
pengurangan harga serta potongan penjualan, maka hal tersebut akan mengurangi
pendapatan bersih dari penjualan akun retur & pengurangan harga penjualan dan
akun potongan penjualan merupakan akun kontra (pengurang) terhadap
pendapatan penjualan .

Misalkan pada tanggal 7 Juli 2011, Nada Kencana menjual barang dagangan
(CD&DVD) seharga Rp.7.200.000,00 secara kredit kepada perusaan Mustika Ratu,
dengan syarat2/10,n/30. Beban pokok penjualan barang tersebut adalah
Rp.4.700.000,00. Nada kencana akan mencatat transaksi ini dengan jurnal:

Juli 7 Piutang uasaha Rp. 7.200.000,00

Penjualan Rp. 7.200.000, 00

(untuk mencatat penjualan


kredit)

Juli 7 Beban pokok penjualan Rp. 4.900.000,00

Persediaan Rp. 4.900.000, 00


(untuk mencatat beban
pokok penjualan)

 Rektur penjualan : misalkan pada tanggal 12 Juli 2011, Mustika Ratu


(pembeli) mengembalikan barang seharga Rp.600.000,00. Nada Kencana
(penjual) akan mencatat transaksi retur tersebut dengan jurnal sebagai
berikut :

Juli 12 Retur & pengurangan Rp.600.000,00


harga penjualan

Piutang usaha Rp.600.000, 00

(penerimaan barang
yang diretur)

 Pengurangan harga penjualan : misalkan pada tanggal 15 juli, Nada


kencana memberikan pengurangan harga sebesar Rp.100.000,00 untuk
barang yang rusak dalam pengiriman pengurangan harga dicatat sebagai
berikut :

Juli Retur& pengurangan harga Rp. 100.000,00


15 penjualan

Piutang usaha Rp. 100.000, 00

(penerimaan barang yang


diretur)

 Potongan penjualan : pada tanggal 17 Juli (yaitu hari terakhir dari


periode potongan),Nada kencana menerima pelunasan piutang. Jumlah kas
bersih yang diterima adalah :Rp. 6.500.00,00-(2/100 x
6.500.000)=6.500.000-130.000=6.370.000,00 jurnal yang dibuat untuk
mencatat transaksi penerimaan kas dari piutang adalah sebagai berikut:

Juli Kas Rp. 6.370.000,00


7

Pemotongan penjualan Rp. 130.000,00

Piutang usaha Rp.6.500.000,00

Setelah transaksi dibuat maka akun utang akanber saldo nol.


Daftar Pustaka

Jusup, A. H. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.


Jurnal id .(2018) https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-pencatatan-jenis-transaksi-pada-
perusahaan-dagang/

Anda mungkin juga menyukai