Kemungkinan yang lain dalam melakukan penjualan barang jaminan adalah hasil penjualan lebih
kecil dari hutang penjual, sehingga untuk melakukan pembayaran hutang penjual masih kurang.
Atas kekurangan tersebut diakui sebagai hutang penjual (piutang kepada penjual) dalam bentuk
piutang uang/modal (bukan piutang barang lagi).
Kemungkinan lainnya dari penjualan barang jaminan adalah hasil penjualan barang jaminan
lebih tinggi dari hutang penjual, sehingga dari hasil penjualan barang tersebut setelah dilakukan
pembayaran hutang penjual masih terdapat kelebihan atau sisa. Atas kelebihan hasil penjualan
barang jaminan tersebut harus dikembalikan kepada penjual.
Denda
Agar penjual tidak menyalahi kesepakatan dalam akad, dan untuk mendidik kedisiplinan, maka
kedua pihak dapat melakukan kesepakatan dalam pengenaan denda. Dana yang diterima atas
denda tidak diakui sebagai pendapatan LKS sebagai penjual tetapi harus diserahkan sebagai dana
sosial atau dana kebajikan dalam PSAK 103 tentang akuntansi salam diatur mengenai denda
dalam paragraf 15, sebagai berikut:
“pembeli dapat mengenakan denda kepada penjual, denda hanya boleh dikenakan kepada penjual
yang mampu menyelesaikan kewajibannya, tetapi sengaja tidak melakukannya. Hal ini tidak
berlaku bagi penjual yang tidak mampu menunaikan kewajibannya sesuai dengan akad, dan
denda yang diterima diakui sebagai dana kebajikan.”
Jadi, denda dikenakan kepada penjual yang tidak memenuhi kewajibannya dan dana yang
diterima dari denda diserahkan sebagai dana kebajikan.
Sebagaimana diatur dalam ruang lingkup PSAK 103 tentang akuntansi salam bahwa yang
dibahas dalam PSAK tersebut selain mengatur akuntansi dari pihak pembeli diatur juga
akuntansi salam dari sisi penjual. Ketentuan akuntansi salam pada penjual hanya membahas
tentang penerimaan modal dan penyerahan barang
Akun akun yang dipergunakan dalam akuntansi salam ini mencerminkan transaksi salam dan
salam paralel yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) atau laporan laba rugi.