Anda di halaman 1dari 95

Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Direktorat

Perbankan
Syariah, Bank Indonesia mengemukakan :
Murabahah (bai’ murabahah)
, jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
yang disepakati. Dalam bai’ murabahah, penjual harus memberitahu harga produk yang
ia beli dan
menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
Dalam Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional dijelaskan:
Murabahah
 adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan
pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba.
Dalam beberapa istilah yang terkait dengan akuntansi Murabahah yang tercantum dalam
Dalam
PSAK 102 tentang Akuntansi Murabahah dijelaskan beberapa pengertian yang berkaitan
dengan transaksi
Murabahah sebagai berikut:
Murabahah 
 adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang
tersebut
kepada pembeli.
Biaya perolehan 
 adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset
sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau
digunakan.
 Aset murabahah 
 adalah aset yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dengan
menggunakan akad murabahah.
Uang muka
 adalah jumlah yang dibayar oleh pembeli kepada penjual sebagai bukti komitmen
untuk membeli barang dari penjual
Diskon
 
murabahah
 adalah pengurangan harga atau penerimaan dalam bentuk apapun yang
diperoleh lembaga keuangan syariah sebagai pihak pembeli dari pemasok.
Potongan murabahah
 adalah pengurangan kewajiban pembeli akhir yang diberikan oleh lembaga
keuangan syariah sebagai pihak penjual.
Dalam Murabahah, rukun-rukunnya terdiri dari :
1. Ba’i = penjual (pihak yang memiliki barang)
2. Musytari = pembeli (pihak yang akan membeli barang)
3. Mabi’ = barang yang akan diperjualbelikan
4. Tsaman = harga, dan
5. Ijab Qabul = pernyataan timbang terima.
Syarat Murabahah (Syafi’i Antonio, h.102) adalah :
1. Penjual memberitahu biaya barang kepada nasabah
2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan
3. Kontrak harus bebas dari riba
4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah
pembelian
5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya
jika pembelian
dilakukan secara utang
4.1.2. Karakteristik Murabahah
 Transaksi Murabahah dalam Lembaga Keuangan Syariah, khususnya perbankan menempati
porsi
yang paling besar, bahkan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah hampir seluruh
transaksi penyaluran
dananya mempergunakan prinsip jual beli Murabahah. Salah satu penyebabnya adalah
paradigma para
pelaksana Bank Syariah yang menyamakan atau membandingkan dengan Bank Konvensional.
Murabahah
dianalogkan dengan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) adanya Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) yang
dilaksanakan oleh Bank Konvensional, dimana secara konsep keduanya memiliki
perbedaan yang
mendasar. Dalam Bank Konvensional dalam melaksanakan kedua transaksi tersebut tidak
pernah
memberikan barang, Bank Konvensional hanya menyediakan “uang” kebutuhan nasabah
untuk membeli
barang, sehingga Bank Konvensional memperhitungkan keuntungan dalam bentuk bunga
atas dasar uang
yang diberikan (uang sebagai komoditi) termasuk apabila terjadi penurunan uang yang
diberikan,
sedangkan dalam murabahah yang diberikan “barang” (dalam syariah uang hanya sebagai
alat ukur) dan
keuntungan didasarkan pada kesepakatan yang tidak merugikan kedua pihak, sehingga
tidak dapat
dikaitkan uang yang dikeluarkan dengan keuntungan yang diperoleh.
Dalam murabahah barang yang diperjualbelikan harus ada pada saat akad, sedangkan
pembayarannya dapat dilakukkan secara tunai atau secara tangguh atau cicilan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (selanjutnya disebut PSAK) nomor 102 tentang
Akuntansi
Murabahah (paragraf 6 sd 17) menjelaskan karakteristik Murabahah sebagai berikut:
6. Murabahah 
 dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam
murabahah 
 
berdasarkan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari
pembeli.
7. Murabahah 
 berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk
membeli barang yang dipesannya. Dalam
murabahah 
 pesanan mengikat pembeli tidak dapat
membatalkan pesanannya. Jika aset
murabahah 
 yang telah dibeli oleh penjual, mengalami
penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut
menjadi
beban penjual dan akan mengurangi nilai akad.
8. Pembayaran
murabahah 
 dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pembayaran tangguh
adalah pembayaran yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan kepada pembeli
tetapi
pembayaran dilakukan dalam bentuk angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu.

9. Akad
murabahah 
 memperkenankan penawaran harga yang berbeda untuk cara pembayaran
yang berbeda sebelum akad
murabahah 
 dilakukan. Namun jika akad tersebut telah disepakati
maka hanya ada satu harga (harga dalam akad) yang digunakan.
10. Harga yang disepakati dalam
murabahah 
 adalah harga jual, sedangkan biaya perolehan harus
diberitahukan. Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akad
murabahah 
 maka potongan itu
merupakan hak pembeli. Sedangkan diskon yang diterima setelah akad
murabahah 
 disepakati
maka sesuai dengan yang diatur dalam akad, dan jika tidak diatur dalam akad maka
potongan
tersebut adalah hak penjual.
11. Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain, meliputi:
(a) Diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang;
(b) Diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam rangka pembelian barang;
dan
(c) Komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait dengan pembelian barang.
12. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad
murabahah
disepakati diperlakukan
sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut. Jika akad tidak mengatur maka diskon
tersebut menjadi hak penjual.
13. Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunan atas piutang
murabahah 
, antara lain,
dalam bentuk barang yang telah dibeli dari penjual.
14. Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli sebagai bukti komitmen pembelian
sebelum akad disepakati. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang
murabahah 
 jika akad
murabahah 
 disepakati. Jika akad
murabahah 
 batal, uang muka dikembalikan kepada pembeli
setelah dikurangi dengan kerugian sesuai dengan kesepakatan. Jika uang muka itu
lebih kecil
dari kerugian maka penjual dapat meminta tambahan dari pembeli

Akuntansi penjualan

kupan akuntansi yang tercantum dalam PSAK 102 tentang Akuntansi Murabahah dibahas
akuntansi penjual dan akuntansi pembeli. Penjual yang dimaksud disini adalah
Entitas Syariah yang
melakukan penjualan kepada pembeli akhir. Dalam PSAK tersebut tidak dilakukan
pembahasan tentang
akuntansi pada pihak pemasok atau pembuat, yang pengadaan barang dilakukan dengan
membuat sendiri
sehingga disini perlu akuntansi pabrikan. Namun demikian jika pemasok tidak
memproduksi sendiri tetapi
membeli barang jadi dari pihak lain (pabrikan) maka akuntansi penjual dapat
diterapkan pada yang
bersangkutan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci akuntansi penjual
dalam transaksi
murabahah, perlu dibahas terlebih dahulu akun-akun yang terkait atau yang
dipergunakan untuk untuk
membukukan transaksi tersebut

Akun-akun untuk akuntansi penjual


Dalam melakukan pencatatan transaksi murabahah banyak akun-akun yang dipergunakan
dalam
akuntansi penjual ini antara lain dan tidak terdapat pada:
 A. Akun Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Beberapa akun-akun yang dipergunakan untuk mencatat transaksi murabahah pada
akuntansi penjual
untuk kepentingan Laporan posisi Keuangan (neraca) antara lain :
1. Persediaan/Aset Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam
transaksi Murabahah.
 Akun ini didebet pada saat perolehan aktiva untuk dijual, biaya-biaya yang harus
dikeluarkan supaya
aktiva tersebut memiliki nilai ekonomis misalnya biaya kelengkapan surat-surat, uji
coba dan
sabagainya. Akun ini dikredit pada saat aktiva tersebut dijual atau memperoleh
diskon harga
(mengurangi nilai aktiva untuk dijual).
2. Piutang Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat harga jual (harga pokok ditambah keuntungan)
yang
disepakati dalam murabahah dan belum dibayar oleh pembeli. Akun ini didebet pada
saat terjadi jual
beli murabahah yang pembayaran dilakukan secara tangguh atau cicilan, sebesar harga
jual (harga
pokok ditambah keuntungan). Akun ini dikredit pada saat pembayaran harga barang
(baik secara
keseluruhan maupun secara angsuran) dan pengurangan uang muka yang dibayar oleh
pembeli.
3. Margin Murabahah Tangguhan (Cr)
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat Keuntungan Murabahah yang telah disepakati
dan belum
dibayar oleh pembeli. Akun ini disajikan sabagai pengurang ( 
offseting account 
 ) dari akun Piutang
Murabahah. Akun ini dikredit pada saat terjadi akad murabahah dengan pembayaran
tangguh atau
cicilan, sebesar keuntungan yang disepakati antara penjual dan pembeli.
4. Piutang Murabahah Jatuh Tempo
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat angsuran murabahah yang telah jatuh tempo dan
belum
dibayar oleh pembeli. Akun ini dapat dipergunakan sebagai alat kontrol untuk
memantau angsuran
murabahah yang belum dibayar oleh pembeli. Akun ini didebet pada saat angsuran
pembayaran
murabahah telah jatuh tempo dan belum dibayar oleh pembeli sebesar angsuran yang
harus dibayar
(atau pada saat pengakuan pendapatan atas angsuran yang belum dibayar oleh
pembeli). Akun ini
dikredit pada saat diterima pembayaran dari pembeli sebesar jumlah pembayaran yang
diterima.
5. Margin Murabahah Tangguhan Jatuh Tempo ( Cr)
Dalam pengakuan pendapatan (akrual) pada umum diberikan batasan tertentu, hal ini
dimaksudkan
agar tidak ada over pendapatan yang sebenarnya tidak mungkin diterima lagi. Apabila
melebihi
batasan yang telah ditentukan, maka pendapatan yang telah diakui (pendapatan
akrual) dilakukan
jurnal balik. Akun ini dipergunakan untuk mencatat pengakuan pendapatan margin
murabahah
yang diberhentikan pengakuannya (stop akrual). Akun ini disajikan sebagai pengurang

offseting
aacont 
 ) dari akun Piutang Murabahah Jatuh Tempo. Akun ini dikredit pada saat
pemberhentian
pengakuan pendapatan sebesar pendapatan yang telah diakui. Akun ini didebet pada
saat
penerimaan pembayaran angsuran (termasuk margin) yang telah jatuh tempo.
6. Hutang Diskon Murabahah (Kewajiban kepada Pembeli)
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat diskon dari pemasok yang diperoleh setelah
akad
murabahah ditandatangani dan telah diperjanjikan dalam akad yang merupakan hak
pembeli sebesar
porsi diskon sesuai dalam akad. Akun ini dikredit pada saat d diterima diskon dari
pemasok sebesar sebesar
hak pembeli dan didebet pada saat pembayaran kewajiban tersebut.

 
 
82
 
|
Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
 
7. Piutang Uang Muka Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat pembayaran uang muka oleh LKS kepada pemasok.
Akun
ini didebet pada saat pembayaran uang muka kepada pemasok sebesar jumlah yang
dibayarkan.
 Akun ini dikredit pada saat pelunasan harga barang kepada pemasok sebesar uang
muka yang telah
dibayar
8. Hutang Uang Muka Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk membukukan penerimaan uang muka LKS dari pembeli. Akun
in di
kredit pada saat penerimaan uang muka dari pembeli sebesar uang yang diterima. Akun
ini didebet
pada saat (1) akad murabahah jadi dilaksanakan sebagai pengurang piutang murabahah
(2)
pengembalian uang muka setelah dikurangi kerugian LKS, jika akad dibatalkan dan LKS
mengalami
kerugian
9. Cadangan Kerugian Murabahah (Cr)
 Akun ini dipergunakan untuk mecatat penyisihan kerugian yang dibentuk oleh Lembaga
Keuangan
Syariah atas kemungkinan tidak tertagihnya tagihan murabahah dan kerugian lain
transaksi
murabahah. Akun ini dikredit pada saat pembentukkan penyisihan kerugian sebesar
yang dibentuk
dan didebet pada saat dilakukan penghapusan piutang murabahah sebesar piutang
murabahah yang
diharuskan.
10. Piutang pada Nasabah (calon pembeli)
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat kerugian yang timbul akibat pesanan murabahah
dibatalkan
dan Lembaga Keuangan Syariah mengalami kerugian lebih besar dari uang muka yang
diterima dari
pembeli.
B. Akun Laporan Laba Rugi
Berikut akun-akun yang dipergunakan dalam transaksi murabahah yang dipergunakan
untuk
penyusunan laporan laba rugi:
1. Pendapatan Margin Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat pendapatan margin Murabahah, baik yang telah
dibayar
maupun yang masih dalam pengakuan. Akun ini kredit pada saat (1) diterima
pembayaran angsuran
sebesar porsi margin (2) pengakuan pendapatan atas angsuran murabahah yang telah
jatuh tempo
sebesar porsi margin. Akun ini didebet pada saat (1) pemberhentian pengakuan
pendapatan (akrual)
sebesar pendapatan akrual yang telah diakui (2) dipindahkan ke akun pendapatan
operasi atau usaha
utama.
2. Potongan Pelunasan (muqasah) Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat pemberian potongan pelunasan pembayaran
angsuran
murabahah atau pemberian potongan angsuran murabahah atas permintaan nasabah (bukan
atas
pemberian LKS). Akun ini disajikan sebagai pengurang akun “Pendapatan Margin
Murabahah”,
tidak dikategorikan sebagai beban Lembaga Keuangan Syariah. Akun ini didebet pada
pemberian
potongan sebesar jumlah potongan yang diberikan. Akun ini dikredit pada saat
dipindahkan atau
diperhitungkan sebagai pendapatan operasi atau usaha utama.
3. Potongan Angsuran Murabahah - Prestasi
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat potongan angsuran yang diberikan oleh Lembaga
Keuangan
Syariah sebagai penjual, atas prestasi pembayaran angsuran oleh pembeli karena
tepat waktu dalam
melakukan pembayaran. Akun ini merupakan pengurang pendapatan margin murabahah
(tidak
dikategorikan sebagai beban Lembaga Keuangan Syariah). Akun ini didebet pada saat
pemberian
potongan angsuran sebesar angsuran dan dikredit pada saat dipindahkan atau
diperhitungkan ke
pendapatan operasi atau usaha utama.
4. Potongan Angsuran Murabahah – Beban operasi
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat potongan angsuran yang diberikan oleh Lembaga
Keuangan
Syariah sebagai penjual, atas pembayaran angsuran oleh pembeli sebagai akibat
penurunan
kemampuan pembeli. Akun ini merupakan beban Lembaga Keuangan Syariah (tidak
diperkenankan
 sebagai penguran pendapatan margin murabahah). Akun ini didebet pada saat
pemberian potongan
sebesar potongan yang diberikan dan dikredit pada saat dipindahkan ke Laba Rugi
pada akhir tahun.
5. Diskon Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat diskon dari pemasok yang diperoleh setelah
akad
murabahah ditandatangani dan telah diperjanjiakan dalam akad, yang merupakan bagian
Lembaga
Keuangan Syariah sebagai penjual sebesar porsi diskon yang telah diperjanjikan
dalam akad. Akun
ini merupakan penambah pendapatan margin murabahah yang merupakan pendapatan milik
bersama antara Lembaga Keuangan Syariah sebagai pengelola dana dan pemodal sebagai
pemilik
dana. Akun ini dikredit pada saat diterima sebesar diskon yang menjadi hak Lembaga
Keuangan
Syariah sebagai penjual dan dikredit pada saat dpindahkan atau diperhitungkan ke
pendapatan usaha
utama.
6. Pendapatan non operasi lainnya
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat diskon dari pemasok yang diterima oleh
Lembaga
Keuangan syariah, dimana diskon tersebut tidak diperjanjikan sebelumnya dengan
pembeli. Akun
ini dikredit pada saat diterima diskon dari pemasok sebesar penerimaan diskon dan
dikredit pada
saat dipindahkan ke Laba Rugi pada akhir tahun..
7. Beban kerugian Murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat beban kerugian yang timbul dari transaksi
murabahah yang
dialami oleh pejual akibat kemungkinan tidak tertagihnya piutang murabahah. Juga
dipergunakan
untuk mencatat kerugian yang timbul akibat pengadaan barang yang menjadi tanggung
jawab
Lembaga Keuangan Syariah sebagai penjual. Akun ini didebet pada saat pembentukan
penyisihan
kerugian dan dikredit pada saat dipindahkan kelaba rugi pada akhir tahun.
8. Kerugian penurunan aset murabahah
 Akun ini dipergunakan untuk mencatat kerugian penurunan aset murabahah atau
persediaan aset
murabahah

Uang muka Murabahah


Dalam murabahah, yang dimaksud dengan uang muka adalah jumlah yang dibayar oleh
pembeli
kepada penjual sebagai bukti komitmen untuk membeli barang dari penjual. Dalam
transaksi murabahah
terdapat dua pengertian yang terkait dengan pembayaran dimuka ini yaitu :
1.
Hamish Gedyyah 
 
Ini adalah jumlah yang dibayar oleh pemesan pembelian atas permintaan pembeli untuk
memastikan bahwa si pemesan adalah serius di dalam pesanannya. Tetapi, apabila
janji mengikat
dan pemesan pembelian menolak membeli aset, maka kerugian sebenarnya bagi pembeli
harus
dipenuhi dari jumlah ini.
2.
Urboun 
 
Ini adalah jumlah yang dibayar oleh nasabah (pemesan) kepada penjual (yaitu pembeli
mula-mula)
pada saat pemesan membeli sebuah aset dari penjual. Jika nasabah atau pelanggan
meneruskan
penjualan dan mengambil aset, maka
urboun 
 akan menjadi bagian dari harga dan jika tidak
meneruskan penjualan maka
urboun 
 akan menjadi hak penjual.
 Jika memerhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam fatwa DSN, maka yang
dimaksud
uang muka dalam akuntansi murabahah ini adalah sebagai
Hamish Gedyyah 
, bukan sebagai
Urboun 
. Jadi
sesuai dengan pengertian tersebut yang dimaksud dengan uang muka adalah sebagaimana
yang dijelaskan
pada pengertian
Hamish Gedyyah 
 walaupuan banyak yang memberikan istilah
urboun 
.
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 4/DSN-MUI/IX/2000 (fatwa, 2006), tentang
Murabahah
mengatur uang muka sebagai berikut:
4. Dalam jual beli ini Bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka
saat
menandatangani kesepakatan awal pemesanan.
5. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil Bank harus
dibayar dari uang
muka tersebut.
6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh Bank, Bank
dapat
meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.
7. Jika uang muka memakai kontrak ‘
urbun 
 sebagai alternatif dari uang muka, maka :
a. Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa
harga.
b. Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik Bank maksimal sebesar
kerugian
yang ditanggung oleh Bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak
mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.
Selain ketentuan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional tersebut di atas, dalam Fatwa
Dewan
Syariah Nasional nomor: 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang Muka Dalam Murabahah
menjelaskan
sebagai berikut:
1. Dalam akad pembiayaan murabahah, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dibolehkan untuk
meminta uang muka apabila kedua belah pihak bersepakat.
2. Besar jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.
3. Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus memberikan ganti rugi
kepada LKS
dari uang muka tersebut.
4. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta tambahan
kepada nasabah.
5. Jika jumlah uang muka lebih besar dari kerugian, LKS harus mengembalikan
kelebihannya
kepada nasabah.
Berdasarkan ketentuan Fatwa tersebut di atas, maka dalam PSAK 102 tentang akuntansi
murabahah (paragraf 30) menjelaskan pengakuan dan pengukuran uang muka adalah
sebagai berikut

 
 
86
 
|
Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
 
30 Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:
(a) Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima;
(b) Pada saat barang jadi dibeli oleh pembeli maka uang muka diakui sebagai
pembayaran piutang
(merupakan bagian pokok); dan
(c) Jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan kepada
pembeli setelah
diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual .
Bagi Lembaga Keuangan Syariah, uang muka murabahah dapat dilihat dari dua sudut
yaitu:
1. Penerimaan Uang Muka dari pembeli (kedudukan LKS sebagai penjual)
Dalam contoh di atas, yaitu uang muka dari Aminah sebagai pembeli kepada LKS Ridho
Gusti sebagai penjual, yang merupakan tanda keseriusan atas pemesanan pembelian
barang
yang besarnya sesuai kesepakatan antara Aminah sebagai pembeli dan LKS Ridho Gusti
sebagai penjual. Dalam catatan akuntansi LKS sebagai penjual akun yang dipergunakan
untuk
mencatat transaksi ini adalah “Hutang Uang Muka Murabahah”.
2. Pembayaran Uang muka kepada pemasok (kedudukan LKS sebagai pembeli)
Dalam contoh di atas, yaitu uang muka yang dibayar oleh LKS Ridho Gusti sebagai
pembeli kepada PT Barakah sebagai pemasok, yang besarnya sesuai kesepakatan sebagai
tanda
keseriusan atas pemesanan pembelian barang yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti
kepada
PT Barakah. Dalam catatan akuntansi LKS sebagai penjual akun yang dipergunakan
adalah
“Piutang Uang Muka Murabahah”.
Kedua akun (Hutang Uang Muka dan Piutang Uang Muka) tidak boleh dieliminir (saling
hapus),
karena hutang Uang Muka sebagai kewajiban Lembaga Keuangan Syariah dan Piutang Uang
Muka sebagai
harta Lembaga Keuangan Syariah.
 A. Penerimaan uang muka dari pembeli
Sebagai tanda keseriusan pembeli untuk membeli barang yang dipesan, LKS sebagai
penjual dapat
meminta kepada pembeli untuk memberikan uang muka yang besarnya sesuai kesepakatan.
Hal tersebut
sesuai ketentuan berikut:
1. Fatwa DSN nomor 4/DSN-MUI/IX/2000, kedua, butir 4 tentang Murabahah menjelaskan
“Dalam jual beli ini Bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat
menandatangani kesepakatan awal pemesanan.”
2. Fatwa DSN No: 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang Muka Dalam Murabahah
menjelaskan sebagai berikut:
1. Dalam akad pembiayaan murabahah, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dibolehkan untuk
meminta uang muka apabila kedua belah pihak bersepakat.
2. Besar jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.
3. PSAK 102 tentang Akuntansi Murabahah, paragraf 30 butir (a) menjelaskan
pengakuan dan
pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:
30 Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:
(a) uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima;
 Akun yang dipergunakan untuk mencatat penerimaan uang muka oleh LKS sebagai
penjual dari
pembeli adalah “Hutang Uang Muka “ sebesar uang muka yang diterima.
Dalam PerBankan Syariah, Bank Indonesia mengatur uang muka dalam Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (selanjutnya disebut PAPSI) sebagai berikut:
a. Bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah.
b. Dalam
murabahah 
, uang muka harus dibayarkan oleh nasabah kepada Bank, bukan kepada
pemasok.

tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran).


d. Tetapi apabila
murabahah 
 batal, uang muka dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi
dengan kerugian sesuai dengan kesepakatan, antara lain:
1)
 
Potongan uang muka oleh pemasok;
2)
 
Biaya administrasi;
3)
 
Biaya yang dikeluarkan dalam proses pengadaan lainnya.
Dalam ketentuan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) tersebut
hanya dapat
diakui sebagai uang muka jika uang muka yang dibayar kepada LKS sebagai penjual
(bukan kepada
pemasok). Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa pengadaan barang adalah tanggung
jawab LKS sebagai
penjual, karena dalam fatwa DSN disebutkan bahwa “Bank membeli barang yang
diperlukan nasabah atas
nama Bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba”. Hal ini sebagai
bukti bahwa dalam
transaksi murabahah prinsip pengadaan barang menjadi tanggung jawab LKS sebagai
penjual. Oleh karena
itu yang memberikan uang muka kepada pemasok adalah LKS sebagai penjual terkait
dengan pengadaan
barang.
Contoh: 4-2
 Tanggal 5 Januari 2007 LKS Ridho Gusti sebagai penjual menerima pembayaran uang
muka dari
 Aminah sebagai pembeli, sebagai tanda keseriusannya dalam memesan untuk membeli
barang sesuai
kesepakatan sebesar Rp20.000.000,00.
 Atas penerimaan uang muka dari Aminah oleh LKS Ridho Gusti melakukan jurnal:
Dr. Kas Rp20.000.000
Cr. Hutang Uang Muka Murabahah Rp20.000.000,00
Sehingga atas penerimaan uang muka dari Aminah tersebut mutasi akun dan neraca
dalam
pembukuan LKS Ridho Gusti adalah sebagai berikut:
HUTANG UANG MUKA MURABAHAH
Debet Kredit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
Saldo 20.000.000 05/01 Aminah 20.000.000
20.000.000
20.000.000
NERACA
Per 05 Januari 2007
 Aktiva Pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Hutang Uang Muka Murabahah 20.000.000
B. Pembayaran uang muka LKS kepada pemasok
Untuk memenuhi kebutuhan barang yang dipesan atau dibeli oleh pembeli, LKS
melakukan juga
pengadaan barang. Sebagai tanda keseriusan LKS dalam melakukan pembelian, LKS dapat
menyerahkan
uang muka kepada pemasok (produsen). Akun yang dipergunakan untuk mencatat
pembayaran uang muka
oleh LKS sebagai pembeli kepada pemasok adalah “Piutang Uang Muka”. Akun Hutang
Uang Muka dan
Piutang Uang Muka tidak diperkenankan untuk dieliminasi (saling menghapus).

Tanggal 6 Januari 2007 LKS Ridho Gusti membayar uang muka atas pemesanan barang
kepada PT
Barakah (pemasok) uang muka sebesar Rp30.000.000,00. Uang muka tersebut sebagai
tanda
keseriusan atas pembelian barang yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti. Disepakati
LKS Ridho
Gusti dan PT Barakah bahwa jika LKS Ridho Gusti membatalkan pesanannya, maka uang
muka
dipotong sebesar 50% (lima puluh perseratus).
 Atas pembayaran uang muka yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti kepada PT Barakah
(pemasok/produsen) tersebut, LKS Ridho Gusti melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Piutang Uang Muka Murabahah Rp30.000.000,00
Cr. Kas / Rekening PT Barakah Rp30.000.000,00
 Atas transaksi itu, mutasi akun-akun dan Posisi Keuangan (Neraca) LKS Ridho Gusti
adalah sebagai
berikut:
PIUTANG UANG MUKA MURABAHAH
Debet Kredit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
06/01 PT Barakah 30.000.000
Saldo 30.000.000
30.000.000 30.000.000
NERACA
Per 06 Januari 2007
 Aktiva Pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Piutang Uang Muka Murabahah 30.000.000 Hutang Uang Muka Murabahah 20.000.000
C. Pembatalan Murabahah oleh pembeli
Dalam transaksi murabahah berdasarkan pesanan, dapat terjadi pembatalan pesanan
murabahah
oleh pembeli karena alasan tertentu atas keinginan pembeli. Oleh karena Lembaga
Keuangan Syariah
sudah melakukan proses pengadaan barang, maka jika murabahah dibatalkan kemungkinan
yang terjadi
bagi LKS sebagai penjual adalah:
1. LKS mengalami kerugian
2. LKS tidak mengalami kerugian
3. Pembatalan dilakukan LKS sebagai penjual sendiri, karena kesalahannya.
1) Pembatalan Murabahah dan LKS sebagai penjual mengalami kerugian
 Jika dalam pembatalan pesanan murabahah dilakukan oleh pembeli dan atas pembatalan
tersebut
LKS sebagai penjual mengalami kerugian, seperti misalnya terhadap biaya-biaya yang
telah dikeluarkan
terkait dengan pengadaan barang, potongan dari pemasok dan sebagainya, maka
kerugian riil yang dialami
oleh LKS sebagai penjual diganti dari uang muka yang diterima dari pembeli,
sehingga uang muka yang
dikembalikan kepada nasabah sebagai pembeli adalah sebesar uang muka yang diterima
dikurangi dengan
kerugian riil yang dialami oleh LKS. Dalam Fatwa DSN nomor 4/DSN-MUI/IX/2000,
tentang
Murabahah ketentuan kedua butir 5 sampai dengan butir 7 menjelaskan sebagai
nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil Bank harus dibayar
dari uang
muka tersebut.
6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh Bank, Bank
dapat meminta
kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.
7. Jika uang muka memakai kontrak ‘
urbun 
 sebagai alternatif dari uang muka, maka:
a. jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa
harga
jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik Bank maksimal sebesar kerugian
yang
ditanggung oleh Bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak
mencukupi,
nasabah wajib melunasi kekurangannya.
Sesuai ketentuan dalam butir 6 dalam Fatwa tersebut di atas, jika uang muka lebih
kecil dari
kerugian riil yang dialami oleh LKS, maka LKS dapat meminta tambahan sisa kerugian
riil kepada nasabah,
sehingga tidak dapat langsung diperlakukan sebagai kerugian tetapi sebagai piutang
kepada nasabah. Selain
ketentuan dalam Fatwa DSN nomor 4/DSN-MUI/IX/2000 di atas, dalam Fatwa DSN nomor
13/DSN-
MUI/IX/2000 tentang Uang Muka Dalam Murabahah butir 3 sampai dengan butir 5
mengatur sebagai
berikut:
3. Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus memberikan ganti rugi
kepada
LKS dari uang muka tersebut.
4. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta tambahan
kepada
nasabah.
5. Jika jumlah uang muka lebih besar dari kerugian, LKS harus mengembalikan
kelebihannya
kepada nasabah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam PSAK 102 tentang Akuntansi Murabahah,
menjelaskan pengakuan dan pengukuran uang muka (paragraf 30) adalah sebagai
berikut:
30 Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut:
(c) jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan kepada
pembeli setelah
diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.
 Yang perlu dipahami bahwa kerugian Lembaga Keuangan Syariah yang diperkenankan
dimintakan
ganti kepada nasabah (pembeli) adalah kerugian riil atas transaksi Murabahah
Berdasarkan Pesanan
Bersifat Mengikat. Sedangkan untuk Murabahah yang tanpa pesanan atau murabahah
berdasarkan pesanan
yang sifatnya tidak mengikat, nasabah diberi hak untuk menentukan pilihan untuk
membeli atau tidak
membeli, sehingga Lembaga Keuangan Syariah tidak dapat meminta ganti rugi atas
pembatalan pembelian
atau pesanan tersebut. Kerugian yang dialami oleh LKS penjual, kemungkinan yang
terjadi adalah:
1. Kerugian riil yang dialami oleh LKS sebagai penjual lebih kecil dari uang muka
yang diterima
dari pembeli
2. Kerugian riil yang dialami oleh LKS sebagai penjual lebih besar dari yang muka
yang diterima
dari pembeli.
(a) Kerugian LKS lebih kecil dari uang muka pembeli
 Jika kerugian yang diderita oleh LKS sebagai penjual atas pembatalan pesanan
murabahah oleh
pembeli jumlahnya lebih kecil dari uang muka yang diterima, maka uang muka setelah
dikurangi dengan
kerugian riil LKS sebagai penjual dikembalikan kepada pembeli.
Contoh : 4-4
 Tgl 8 Januari 2007 Aminah membatalkan pesanan pembelian mobil kijang. Atas
pembatalan
pesanan oleh Aminah tersebut, LKS Ridho Gusti membatalkan juga pesanan Mobil Kijang
pada PT
Barakah. Atas pembatalan yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti tersebut, sesuai
kesepakatan PT
Barakah melakukan pemotongan uang muka sebesar 50% dari uang muka yang dibayar,
sehingga
LKS Ridho Gusti mengalami kerugian sebesar Rp15.000.000,00 (50% x Rp30.000.000,00)
– lihat
contoh 4 – 3.
 Atas pembatalan pesanan tersebut LKS Ridho Gusti akan menerima sisa uang muka dari
PT
Barakah sebesar Rp15.000.000,00, dilakukan jurnal sebagai berikut :
Dr. Kas Rp15.000.000,00
Dr. Kerugian Pemesanan Murabahah Rp15.000.000,00
Cr. Piutang Uang muka Rp30.000.000,00

Dalam Transakasi Murabahah Berdasarkan Pesanan kerugian yang dialami oleh LKS Ridho
Gusti
sebesar Rp15.000.000,00 harus diganti oleh Aminah sebagai pembeli dari uang muka
yang telah diserahkan
kepada LKS Ridho Gusti. Oleh karena itu jurnal yang dilakukan oleh LKS Rdho Gusti
adalah sebagai
berikut:
Dr. Hutang uang muka (Titipan Uang Muka) Rp20.000.000,00
Cr. Kerugian Pemesanan Murabahah (penggantian) Rp15.000.000,00
Cr. Kas/rekening pembeli ( Aminah) Rp 5.000.000,00
(b) Kerugian LKS lebih besar dari uang muka pembeli
 
 Jika kerugian riil pembatalan murabahah yang diderita oleh LKS sebagai penjual
lebih besar dari
uang muka yang diterima dari pembeli, maka LKS dapat meminta kekurangan kerugian
kepada pembeli.
Oleh karena itu atas kekurangan tersebut harus diperlakukan sebagai piutang kepada
pembeli tidak dapat
diperlakukan sebagai kerugian.
Contoh : 4-5
Selain kerugian atas pemotongan uang muka oleh PT Barakah sebesar Rp15.000.000,00
(50% dari
uang muka), atas pembatalan tersebut LKS Ridho Gusti juga dibeBankan beban lain
yang tidak
dapat dihindari ( 
riil cost 
 ) oleh PT Barakah sebesar Rp7.500.000,00 sehingga jumlah kerugian yang
ditanggung oleh LKS Ridho Gusti sebesar Rp22.500.000,00.
Pada saat PT Barakah mengenakan denda kepada LKS Ridho Gusti dilakukan jurnal:
Dr. Kas Rp 7.500.000,00
Dr. Kerugian Pesanan Murabahah Rp22.500.000,00
Cr. Piutang Uang Muka Rp30.000.000,00
Pada saat pembebanan kerugian riil LKS kepada Aminah, maka LKS Ridho Gusti
melakukan jurnal:
Dr. Hutang Uang muka Rp20.000.000,00
Dr. Piutang Nasabah (Aminah) Rp 2.500.000,00
Cr. Kerugian Pesanan Murabahah (penggantian) Rp22.500.000,00
(c) Kekurangan kerugian dilakukan hapus buku
 Jika atas kekurangan penggantian kerugian pembatalan murabahah tidak dibayar oleh
nasabah, dan
kekurangan tersebut dilakukan hapus buku, maka diakui sebagai kerugian pesanan
murabahah.
Contoh : 4-5
Karena sesuatu hal, Aminah tidak mau membayar kekurangan kerugian yang dialami oleh
Lembaga
Keuangan Syariah sebesar Rp2.500.000,00, dan atas kebijakan intern LKS Ridho Gusti
piutang
tersebut dihapuskan.
Oleh karena itu atas penghapusan piutang tersebut, LKS Ridho Gusti melakukan jurnal
sebagai berikut:
Dr. Beban Kerugian pesanan Murabahah Rp2.500.000,00
Cr. Piutang Murabahah Rp2.500.000,00
2) Pembatalan Murabahah dan LKS tidak mengalami kerugian
Hal yang berbeda jika atas pembatalan pesanan oleh pembeli (Aminah) tersebut, LKS
Ridho Gusti
sebagai penjual tidak mengalami kerugian, misalnya dalam contoh 4 -3 di atas tidak
dibatalkan pesanan
kepada pemasok sehingga oleh pemasok (PT Barakah) tidak melakukan pemotongan uang
muka dan LKS
Ridho Gusti tidak mengalami kerugian. Jika LKS tidak mengalami kerugian maka
seluruh uang muka yang
diterima LKS dari pembeli, dikembalikan seluruhnya kepada pembeli.
Contoh: 4-6
 Tgl 8 Januari 2007 Aminah membatalkan pesanan pembelian mobil kijang. Setelah
menerima
pemberitahuan dari Aminah LKS Ridho Gusti tidak membatalkan pesananannya ke PT
Barakah,
karena pada saat yang sama diterima pesanan barang yang serupa dari pihak lain.

 
 
BAB IV. Akuntansi Murabahah
 
|
 
91
 
Pengadaan barang yang dilakukan oleh LKS Baitul Ridho dalam rangka pesanan pembeli
(Aminah).
 Walaupun pesanan barang tersebut dibatalkan oleh Aminah sebagai pembeli, karena
LKS melihat potensi
lain, maka pesanan pengadaan barang ke PT Barakah sebagai pemasok tidak dibatalkan,
oleh karena itu
LKS Ridho Gusti tidak mengalami kerugian apapun (tidak dipotong oleh PT Barakah).
Untuk itu uang
muka pembeli (Aminah) yang diterima sebesar Rp20.000.000,00 harus dikembalinya
seluruhnya kepada
 Aminah. Oleh karena itu jurnal yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti adalah sebagai
berikut:
Dr. Hutang Uang Muka Murabahah Rp20.000.000,00
Cr. Kas / Rekening Aminah Rp20.000.000,00
3) Pembatalan pesanan karena kesalahan LKS sebagai penjual
Pembatalan pesanan murabahah tidak selalu dilakukan oleh pembeli, tetapi dapat pula
dilakukan
oleh LKS sebagai penjual karena kesalahan yang dilakukan oleh LKS. Jika pembatalan
murabahah
berdasarkan pesanan akibat kesalahan LKS sebagai penjual, maka segala risiko yang
timbul termasuk
kerugian yang diderita atas pembatalan tersebut ditanggung oleh LKS sebagai
penjual. Oleh karena itu
uang muka pembeli tidak diperkenankan untuk dipotong.
Contoh : 4-7
Karena mendapat penawaran yang lebih menjanjikan LKS Ridho Gusti membatalkan
pemesanan
mobil antik kepada PT Barakah (bukan atas kesalahan atau permintaan Aminah). Sesuai
kesepakatan atas pembatalan tersebut PT Barakah memotong uang muka yang telah
dibayar
sebanyak Rp15.000.000,00 (50% x Rp30.000.000,00).
 Atas transaksi tersebut, LKS Ridho Gusti melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Beban Kerugian Pesanan Murabahah Rp15.000.000,00
Dr. Kas Rp15.000.000,00
Cr. Piutang Uang Muka Rp30.000.000,00
4.3.3 Pengadaan aset (barang) Murabahah
Ketentuan syariah jelas sekali menerangkan bahwa jual beli Murabahah adalah jual
beli atas barang
(bukan jual beli uang). Oleh karena dalam jual beli murabahah penjual harus
memiliki barang, maka
pengadaan barang menjadi tanggung jawab penjual, bukan menyediakan uang untuk
membeli barang.
Disini perbedaan yang mendasar antara LKS dengan Lembaga Keuangan Non Syariah,
khususnya
perbankan.
Baik Murabahah berdasarkan pesanan maupun tanpa pesanan, pengadaan barang
prinsipnya
menjadi tanggung jawab Lembaga Keuangan Syariah sebagai penjual. Hal ini dinyatakan
dalam fatwa DSN
nomor 4/DSN-MUI/IX/2000, tentang Murabahah pada ketentuan pertama butir-2 dibawah
dijelaskan
sebagai berikut :
4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama Bank sendiri, dan
pembelian ini
harus sah dan bebas riba.
5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika
pembelian dilakukan secara hutang.
6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual
senilai
harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur
harga
pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
9. Jika Bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak
ketiga, akad
jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik
Bank.
 Adapun yang disyariatkan pada barang yang diakadkan (barang yang dijualbelikan)
ada empat syarat:
1. Barangnya harus ada
Maka tidak boleh mengadakan akad jual beli barang yang tidak ada sebelum ditemukan
barang itu,
dan barang terancam tidak ada. Contoh pertama, jual beli anaknya anak onta, dan
jual beli buah sebelum
ada pada pohonnya. Contoh kedua, jual beli janin, dan jual beli air susu yang masih
di dalam teteknya.

 
 
92
 
|
Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
 
Keduanya meragukan antara ada dan tidak ada. Keduanya terancam tidak ada. Dalilnya
secara garis besar
adalah bahwa rasulullah saw mencegah jual beli buah-buahan yang belum jelas
matangnya. Dan disamakan
juga jual beli permata yakut, ternyata kaca. Dalam hal ini ada kesalahan dalam
jenis, maka tidak boleh
beraqad jual beli. Karena barangnya tidak ada. Namun dikecualikan dari ketentuan
tersebut di atas adalah
jual beli
salam 
,
istishna’’ 
.
2. Barangnya berupa harta yang jelas harganya
Harta menurut ulama Hanafiyah adalah sesuatu yang cenderung bisa dicetak dan
mungkin bisa
disimpan untuk waktu butuh. Dengan kata lain setiap barang yang mungkin dimiliki
oleh manusia dan ia
mengambil manfaat darinya dengan cara/jalan yang sudah biasa. Yang lebih benar
adalah setiap benda
yang bernilai materi di kalangan manusia. Sedangkan harta yang jelas harganya
adalah sesuatu yang
mungkin disimpan beserta dibolehkan secara syara’. Dengan kata lain sesuatu yang
pasti bisa disimpan dan
boleh dimanfaatkan sewaktu bisa dipilih. Maka tidak boleh diadakan aqad jual beli
untuk barang yang tidak
berupa harta, seperti manusia yang merdeka, bangkai dan darah. Dan tidak boleh
berjual beli harta yang
tidak ada harganya, seperti cecak dan babi bagi seorang muslim. Menurut Abu Hanafi
boleh berjual beli
alat-alat musik karena mungkin bisa diambil manfaat dari alat-alat musik yang
tersusun darinya. Menurut
dua sahabatnya dan imam-imam lainnya, tidak boleh jual beli barang-barang ini
karena mempersiapkan
pada kerusakan.
3. Barangnya dimiliki sendiri, artinya terjaga
 Yaitu apa-apa yang termasuk di bawah halaman pemiliknya yang khusus. Maka tidak
boleh jual beli
barang yang tidak dimiliki oleh seseorang seperti jual beli ilalang walaupun di
tanah yang telah dimiliki, air
yang tidak dijaga, kayu, rumput, hewan-hewan buruan yang masih di tempat-tempat
liar, debu sahara dan
logamnya, sinar matahari dan udara, barang-barang temuan dari laut dan hewan-hewan
darat yang masih di
tanah liar. Adapun barang yang tidak dimiliki oleh si penjual maka bukan merupakan
syarat beraqad tapi
syarat pelaksanaan seperti keterangan yang akan datang.
4. Barang itu dapat diserahkan sewaktu aqad
 Tidak boleh beraqad jual beli barang yang sulit diserahkan meskipun dimiliki oleh
si penjual, seperti
hewan yang lari, burung yang terbang di udara, dan ikan di air kecuali setelah
berada di tangan pemiliknya.
Dalam akuntansinya, hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan barang yang dilakukan
oleh
Lembaga Keuangan Syariah sebagai penjual adalah:
1. Aset Murabahah yang meliputi harga perolehan dan biaya tambahan yang berkaitan
dengan
pengadaan barang.
2. Diskon Murabahah yang diperoleh dari pemasok baik yang diperoleh sebelum akad
maupun
setelah akad murabahah.
3. Pengukuran aset murabahah.
 A. Aset Murabahah
Dalam transaksi murabahah yang diperjualbelikan adalah barang, oleh karena itu
pengadaan barang
merupakan tanggung jawab penjual sehingga penjual harus melakukan pencatatan
penerimaan barang
(dagangan) tersebut. Sehubungan dengan penerimaan barang murabahah dari pemasok,
PSAK 102
(paragraf 18) menetapkan ketentuan sebagai berikut:
18. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya
perolehan.
Dari ketentuan tersebut aset murabahah yang diperoleh dicatat sebagai persediaan,
sehingga dalam
pelaksanaan akuntansi aset murabahah harus juga diperhatikan ketentuan dalam PSAK
14 tentang
persediaan misalnya:
1. Dalam PSAK 14 tentang persediaan paragraf 03 dijelaskan yang maksud persediaan
adalah aset:
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau


Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

 
 
BAB IV. Akuntansi Murabahah
 
|
 
93
 
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk dipergunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa
2. Persediaan tersebut termasuk pula persediaan dalam perjalanan yang memenuhi
kriteria berikut:
a. Dalam transaksi pembelian dengan syarat penyerahan FOB
Shipping Point 
 (Franco gudang
penjual).
b. Dalam transaksi penjualan dengan syarat penyerahan FOB
Destination Point 
 (Franco
gudang pembeli).
3. Dalam PSAK 14 (paragraf 6 sd 7) dijelaskan sebagai berikut:
a. Biaya perolehan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain
yang
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual
atau
dipakai.
b. Biaya pembelian persediaan meliputi harga pembelian, bea masuk, dan pajak
lainnya
(kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh perusahaan kepada kantor pajak),
biaya pengangkutan, pengamanan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diartibusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan jasa. Diskon dagang ( 
trade discount 
 ),
rabat dan pos lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
 Walaupun pengertian persediaan di atas meliputi juga aset yang masih dalam proses
produksi,
namun dalam transaksi murabahah persediaan yang dimaksud adalah persediaan untuk
barang jadi yang
akan dijual kembali, karena dalam jual beli murabahah barangnya harus ada saat
dilakukan transaksi. Untuk
aset yang masih dalam proses produksi dapat dipergunakan pada transaksi salam dan
istishna’, karena
kedua prinsip tersebut penyerahan barang dilakukan kemudian.
1) Pembelian barang
Pada prinsipnya pengadaan barang menjadi tanggung jawab LKS sebagai penjual,
sebelum
dilakukan transaksi murabahah. Akun yang dipergunakan oleh LKS sebagai penjual
untuk mencatat barang
yang dibeli adalah “persediaan” diakui sebesar harga perolehan barang tersebut.
Contoh : 4-8
 Tanggal 10 Januari 2007 atas pesanan pembelian barang dari Aminah, LKS Ridho Gusti
membeli
sebuah mobil kijang dari PT Barakah, seharga Rp140.000.000,00 (seratus tujuh belas
juta rupiah).
LKS Ridho Gusti telah membayar uang muka sebesar Rp30.000.000.
 Atas pembelian mobil kijang tersebut jurnal yang dilakukan oleh LKS Ridho Gusti
adalah sebagai berikut:
Dr. Persediaan / Aset Murabahah Rp140.000.000,00
Cr. Kas / Rekening PT Barakah Rp110.000.000,00
Cr. Piutang Uang Muka Rp 30.000.000,00
 Atas transaksi dan jurnal di atas, akun dan posisi keuangan LKS Ridho Gusti adalah
sebagai berikut:
PERSEDIAAN / ASET MURABAHAH
Debet Kredit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
10/01 Mobil kijang 140.000.000
Saldo 140.000.000
140.000.000 140.000.000
PIUTANG UANG MUKA MURABAHAH
Debet Kredit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
06/01 PT Barakah 30.000.000 10/01 Pelunasan pembayaran 30.000.000
Saldo 00
30.000.000 30.000.000

 
 
94
 
|
Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
 
NERACA
Per 10 Januari 2007
 Aktiva Pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Persediaan/Aset Murabahah 140.000.000
Piutang Uang Muka Murabahah 0 Hutang Uang Muka Murabahah 20.000.000
2) Pengeluaran biaya tambahan
Harga perolehan adalah kas atau setara kas yang dikeluarkan atas pengadaan barang,
sampai barang
tersebut dapat dipergunakan atau dapat dijual. Jadi komponen harga perolehan barang
adalah harga barang
ditambah dengan biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan hingga barang tersebut dapat
diperjual atau
dipergunakan. Khusus biaya pengangkutan yang dapat ditambahkan sebagai unsur harga
perolehan, sangat
tergantung pada syarat penyerahan barang. Jika penyerahan barang dilakukan ditempat
atau gudang
penjual maka biaya pengangkutan dapat ditambahkan sebagai harga perolehan,
sebaliknya jika penyerahan
barang dilakukan digudang pembeli (LKS) maka biaya pengangkutan yang dikeluarkan
tidak dapat
ditambahkan pada harga perolehan. Biaya yang dikeluarkan oleh LKS sebagai penjual
berkaitan dengan
pengadaan barang dapat ditambahkan dalam harga perolehan :
Contoh : 4-9
Pada tanggal 10 Januari 2007, sebelum dijual kepada Aminah, LKS Ridho Gusti
membayar uang
balik nama dan biaya uji coba, biaya perbaikan lainnya atas mobil antik tersebut
sebesar
Rp5.000.000,00, sehingga mobil dapat dipergunakan atau jual.
 Atas pengeluaran biaya balik nama dan biaya perbaikan mobil antik tersebut, jurnal
yang dilakukan
oleh LKS Ridho Gusti adalah sebagai berikut :
Dr. Persediaan/Aset Murabahah Rp5.000.000,00
Cr. Kas Rp5.000.000,00
 Atas transaksi itu dalam perkiraan Aset/Persediaan dan posisi neraca LKS Ridho
Gusti dapat
diperlihatkan sebagai berikut:
PERSEDIAAN/ASET MURABAHAH
Debet Kredit
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
10/01 Mobil kijang 140.000.000
10/01 Biaya balik nama dan lain-lain 5.000.000
Saldo 145.000.000
145.000.000 145.000.000
NERACA
Per 10 Januari 2007
 Aktiva Pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Persediaan/Aset Murabahah 145.000.000
B. Penerimaan Diskon Murabahah
Pengadaan barang menjadi tanggung jawab LKS sebagai penjual. Jika dalam pengadaan
barang
yang dilakukan oleh LKS sebagai penjual memperoleh diskon dari pemasok, maka diskon
tersebut tidak
dapat langsung diakui sebagai pendapatan LKS sebagai penjual. PSAK 102 tentang
Akuntansi Murabahah,
paragraf 20 dan 21 mengatur pengakuan dan pengukuran diskon sebagai berikut:

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!
Mulai Coba Gratis
Batalkan Kapan Saja.

Anda mungkin juga menyukai