MURABAHAH
Kelompok 2 :
7. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad murababah disepakati diperlakukan sesuai dengan
kesepakatan dalam akad tersebut. Jika akad tidak mengatur maka diskon tersebut menjadi hak penjual.
8. Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunan atas piutang murabahah, antara lain, dalam bentuk barang yang
telah dibeli dari penjual.
9. Penjual boleh memberikan potongan pada saat pelunasan piutang murahabah jika pembeli :
a. Melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu, atau
b. Melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat dari waktu yang telah disepakati.
10. Penjual boleh memberikan potongan dari total piutang nasabah yang belum dilunasi jika pembeli :
a. Melakukan pembayaran cicilan tepat waktu; dan atau
01 02
Barangnya berupa
Barangnya
harus ada
1 2 harta yang jelas
harganya
• Diskon yang diperoleh penjual atas aset murabahah setelah akad murabahah diberlakukan sesuai
akad murabahah yang disepakati dan jika tidak diatur dalam akad, maka akan menjadi hak penjual.
Pengukuran aset murabahah setelah diperoleh
1. Jika murabahah pesanan mengikat :
a. Dinilai sebesar biaya perolehan, dan
b. Jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke
nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.
2. Jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat :
a. Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih
rendah;dan
b. Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui
sebagai kerugian.
Akun laporan posisi keuangan (Neraca) Akun dalam Laporan Laba Rugi
• Hutang Murabahah • Beban Murabahah Ditangguhkan
• Hutang Murabahah jatuh tempo • Diskon Murabahah
• Piutang uang muka Murabahah • Potongan pelunasan hutang
• Aktiva tetap Murabahah
• Hutang kepada LKS • Potongan angsuran Murabahah
• Kerugian pesanan Murabahah
• Beban denda Murabahah
Pembayaran Uang Muka Kepada Penjual
Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang uang muka
murabahah, mengatur ketentuan uang muka sebagai berikut :
1. Dalam akad murabahah, LKS dibolehkan untuk meminta uang muka
2. Jika nasabah membatalkan akad, nasabah harus memberikan ganti rugi kepada LKS
dari uang muka tersebut
3. Jika uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta tambahan kepada
nasabah
4. Jika uang muka lebih besar dari kerugian, LKS harus memberikan kelebihannya
kepada nasabah
Pembeli Harga
(Musytari) (Tsaman)
01 02 3º 4º 5º
1. Nama notaris serta informasi waktu dan tempat penanda tanganan akad.
2. Identitas pihak pertama, dalam hal ini adalah pihak yang mewakili bank syariah
3. Identitas pihak kedua, dalam hal ini adalah nasabah yang membeli barang didampingi oleh
suami/istri yang bersangkutan sebagai ahli waris.
4. Bentuk akad beserta penjelasan akad
5. Kesepakatan – kesepakatan meliputi kesepakatan tentang fasilitas pembiayaan, pembayaran dan
jangka waktu.
Keunggulan Akad Murabahah
01 02 03
Transaksi Murabahah Mengutamakan Menggunakan sistem
lebih transparan kepentingan Dua pihak balas jasa, bukan
bunga
04 05 06
Keuntungan bisa Angsuran dibayar Bisa digunakan untuk
dinegosiasi sesuai kesepakatan kegiatan konsumtif
dan produktif
Standar Akuntansi Murabahah
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo
piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang margin murabahah
tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah. Beban murabahah
tangguhan disajikan sebagai pengurang hutang murabahah. Dari pencatatan atas
transaksi murabahah tangguhan pada rekening hutang murabahah, dan munculnya
beban murabahah tangguhan karena perbedaan antara harga beli dengan informasi
harga di pasaran maka menurut PSAK 102, beban murabahah tangguhan disajikan
sebagai pengurang hutang murabahah.
Standar Akuntansi Murabahah
Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan
transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada harga
perolehan aset murabahah, janji pemesanan dalam
murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau
bukan serta pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan
PSAK 102 yaitu Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Pencatatan akad Murabahah
1. Pada saat pembelian barang secara tunai Ketika bank 3. Pada saat pelunasan utang kepada pemasok Ketika bank
membeli barang kepada pemasok maka bank akan melakukan pelunasan terhadap pembelian yang dilakukan secara
mencatat jurnal sebagai berikut : kredit maka bank akan mencatat jurnal seperti berikut:
2. Pada saat pembelian barang secara kredit Ketika bank 4. Pada saat penyerahan barang kepada nasabah Ketika bank
membeli barang kepada pemasok secara kredit maka bank telah membeli barang dan akan memberikan barang tersebut
akan mencatat jurnal sebagai berikut: kepada pembeli maka pencatatan jurnal yang dilakukan bank
(Kr). Utang pada pemasok xxx (Dr). Persediaan aset murabahah xxx
(Kr). Piutang Murabahah xxx
Pencatatan akad Murabahah
5. Pada saat bank menerima uang muka dari pembeli Ketika Ketika pembatalan pesanan dan uang muka yang dibayar
nasabah telah setuju untuk melakukan pembelian barang maka nasabah lebih besar daripada pengeluaran biaya bank maka
dilakukan pembayaran uang muka bank akan mencatat selisih akan dikembalikan.
jurnalnya sebagai berikut:
Dr). Utang uang muka Murabahah xxx
(Dr). Kas/Rekening nasabah xxx
(Kr). Pendapatan operasional xxx
(Kr). Utang uang muka Murabahah xxx
(Kr). Kas xxx
Ketika Murabahah telah disetujui dan akan
Ketika uang muka yang diberikan lebih kecil daripada
dilaksanakan
biaya yang telah dikeluarkan pihak bank maka pihak bank
akan meminta pembeli membayarkan kekurangan yang
(Dr). Utang uang muka Murabahah xxx
telah dibayarkan bank kepada pemasok.
(Kr). Piutang Murabahah xxx
(Dr).Kas/Piutang xxx
(Dr).Rekening Nasabah xxx dengan bank, bank mempunyai hak untuk memberikan
denda kecuali apabila nasabah memberikan bukti yang jelas
(Kr).Piutang Murabahah xxx
dan akurat bahwa nasabah tidak mampu melunasi. Jurnal
(Dr).Pendapatan Margin Murabahah yang akan dicatat bank sebagai berikut:
ditangguhkan xxx
(Dr). Dana kebajikan kas xxx
(Kr).Pendapatan Margin Murabahah xxx
(Kr). Dana kebajikan-Pendapatan denda xxx
Aplikasi Murabahah pada bank syariah Indonesia
1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2. Barang yang diperjual-belikan tidak diharamkan oleh syariah islam.
3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah
disepakati kualifikasinya.
4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan
pembelian ini harus sah dan bebas riba.
5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,
misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
Aplikasi Murabahah pada bank syariah Indonesia
6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual
senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara
jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu
tertentu yang telah disepakati.
8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank
dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga,
akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik
bank.
Contoh perhitungan Akad Murabahah
Aminah dan LKS Ridho Gusti sepakat melakukan jual beli Mobil Kijang dengan data sebagai berikut :
1. Harga barang :
2. Sebagai tanda keriusan atas jual beli tersebut Aminah memberikan uang muka kepada LKS Ridho Gusti sebesar Rp20.000.000,00.
3. Pembayaran disepakati dengan cara angsuran sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.
4. Keterlambatan dalam membayar angsuran Aminah dikenakan denda sebesar Rp500.000,00 dan akan disetorkan oleh L.KS Ridho Gusti ke Dana
Kabijakan (sosial) atas nama Aminah.
Atas jual beli dengan Aminah tersebut LKS Ridho Gusti melakukan pembelian Mobil Kijang ke PT Barakah dengan data-data sebagai berikut :
2. Untuk tanda keseriusan LKS Ridho Gusti memberikan uang muka sebesar Rp30.000.000,00 dengan kesepakatan jika dibatalkan dipotong sebesar
50%
3. Sisa harga jual mobil jika dibayar lunas ke rekening PT Barakah yang ada di LKS Ridho Gusti, setelah barang diterima.
Kesimpulan
Akad Murabahah adalah salah satu bentuk jual-beli yang bersifat amanah. Pada transaksi jual-beli
tersebut penjual harus menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan dan tidak
termasuk barang haram. Demikian juga, harga pembelian dan keuntungan yang diambil dan cara
pembayarannya harus disebutkan dengan jelas. Dalam teknis perbankan, murabahah adalah akad
jual-beli antara bank selaku penyedia barang (penjual) dengan nasabah (pembeli) yang memesan
untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan dari jual-beli yang disepakati bersama.
Rukun dan syarat murabahah adalah sama dengan rukun dan syarat dalam fiqih, sedangkan syarat-
syarat lain seperti barang, harga dan cara pembayaran adalah sesuai dengan kebijakan bank yang
bersangkutan. Harga jual bank adalah harga beli dari pemasok ditambah keuntungan yang
disepakati bersama. Jadi nasabah mengetahui keuntungan yang diambil oleh bank Selama akad
belum berakhir maka harga jualbeli tidak boleh berubah. Apabila terjadi perubahan maka akad
tersebut menjadi batal. Cara pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama, bisa secara
langsung ataupun secara angsuran. Melalui akad murabahah nasabah dapat memenuhi
kebutuhannya untuk memperoleh dan memiliki barang yang dibutuhkan tanpa harus menyediakan
uang tunai lebih dulu, Dengan kata lain nasabah telah memperoleh pembiayaan dari bank untuk
pengadaan barang tersebut.
TERIMAKASIH