Pelaporan
Keuangan Syariah
Akuntansi Akad Murabahah.
06
Ekonomi & Bisnis Akuntansi D3 190351040 Sendi Gusnandar A., S.E., M.M., Ak., CA
Abstract Kompetensi
Murabahah adalah transaksi Mahasiswa memiliki kemampuan
penjualan barang dengan untuk menjelaskan Akad
menyatakan harga perolehan dan Murabahah
keuntungan (margin) yang disepakati
oleh penjual dan pembeli.
Definisi
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Dasar Pengaturan
a. Pengakuan dan pengukuran piutang murabahah
Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya
perolehan.
Pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut :
(a) jika murabahah pesanan mengikat:
(i) dinilai sebesar biaya perolehan; dan
(ii) jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnya
sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban
dan mengurangi nilai aset:
(b) jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat:
(i) dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi,
mana yang lebihrendah; dan
(ii) jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka
selisihnya diakui sebagai kerugian.
Discount pembelian aset murabahah diakui sebagai berikut :
a) jika terjadi sebelum akad murabahah maka sebagai pengurang biaya perolehan
aset murabahah;
b) jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati maka
bagian yang menjadi hak nasabah:
c) jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang menjadi bagian hak
lembaga keuangan Syariah diakui sebagai tambahan keuntungan murabahah;
d) jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad diakui
sebagai pendapatan operasi lain.
Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset
murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan
keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu
saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.
c. Potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu metode berikut :
1) Jika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang
murabahah; atau
2) Jika potongan pelunasan piutang murabahah dari nasabah kemudian bank membayar
potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah
e. Denda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan
akad. Pada saat diterima, denda diakui sebagai bagian dari dana kebajikan
Penjelasan
a) Proses pengadaan barang (Aset) murabahah harus dilakukan oleh pihak bank.
b) Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah
berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari
nasabah.
c) Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah
untuk membeli barang yang dipesannya.
d) Apabila Aset murabahah yang telah dibeli oleh bank (sebagai penjual) dalam murabahah
pesanan mengikat mengalami penurunan nilai karena kerusakan sebelum diserahkan
kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual (bank) dan penjual
(bank) akan mengurangi nilai akad.
e) Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan.
‘20 Pelaporan Keuangan Syariah Biro Akademik dan Pembelajaran
3 Sendi Gusnandar Arnan http://www.widyatama.ac.id
f) Bank dapat memberi potongan, apabila nasabah melakukan pelunasan pembayaran tepat
waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah disepakati, dengan syarat tidak diperjanjikan
dalam akad dan besarnya potongan diserahkan pada kebijakan bank.
g) Bank dapat meminta nasabah menyediakan agunan atas piutang murabahah, antara lain
dalam bentuk barang yang telah dibeli oleh bank.
h) Bank dapat meminta uang muka pembelian (urbun) kepada nasabah setelah akad
murabahah disepakati. Dalam murabahah urbun harus dibayarkan oleh nasabah kepada
bank, bukan kepada pemasok. Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah
apabila murabahah jadi dilaksanakan (tidak diperkenankan sebagai pembayaran
angsuran). Tetapi apabila murabahah batal, urbun dikembalikan kepda nasabah setelah
dikurangi dengan kerugian sesuai dengan kesepakatan, antara lain:
1) potongan urbun oleh pemasok
2) biaya administrasi
3) biaya yang dikeluarkan dlam proses pengadaan lainnya.
o Apabila terdapat uang muka dalam transaksi murabahah berdasarkan pesanan,
maka keuntungan murabahah didasarkan pada porsi harga barang yang
dibiayai bank.
o Bank berhak mengenakan denda kepada nasabah yang tidak dapat memenuhi
kewajiban piutang murabahah dengan indikasi antara lain:
4) adanya unsur kesengajaan yaitu nasabah mempunyai dana tetapi tidak melakukan
pembayaran piutang murabahah; dan
5) adanya unsur penyalahgunaan dana yaitu nasabah mempunyai dana tetapi digunakan
terlebih dulu untuk yang lain.
o Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi
milik bank.
o Apabila transaksi murabahah pembayarannya dilakukan secara angsuran atau
tangguh, maka pengakuan porsi pokok dan keuntungan harus dilakukan secara
merata dan tetap selama jangka waktu angsuran. Apabila nasabah melakukan
pembayaran angsuran lebih kecil dari kewajibannya maka pengakuan
pendapatan untuk perhitungan distribusi hasil usaha dilakukan secara
proporsional atau sebanding dengan porsi margin yang terkandung dalam
angsuran.
JURNAL MURABAHAH
Pengadaan Aset murabahah (Persediaan Aset murabahah)
a. Pada saat perolehan Aset murabahah
Db. Persediaan / Aset murabahah
Kr. Kas/rekening pemasok/kliring
b. Pada saat penjualan Aset murabahah kepada nasabah
Db. Piutang murabahah
Kr. Margin murabahah ditangguhkan
Kr. Persediaan / Aset Murabahah
c. Uang muka / Urbun
1. Penerimaan uang muka (urbun) dari nasabah
Db. Kas / Rekening
Kr. Kewajiban lain- uang muka murabahah (urbun)
2. Pembatalan pesanan, pengembalian urbun kepada nasabah
Db. Kewajiban lain-uang muka murabahah (urbun)
Kr. Pendapatan Operasional
Kr. Kas / Rekening
3. Apabila murabahah jadi dilaksanakan
Db. Kewajiban lain- uang muka murabahah (urbun)
Kr. Piutang Murabahah
d. Pada saat penerimaan angsuran Piutang dari nasabah (Pokok dan Margin)
Db. Kas/rekening
Kr. Piutang murabahah
Db. Margin murabahah ditangguhkan
Kr. Pendapatan margin murabahah
Contoh Kasus :
Diketahui :
Tanggal 7 April 2010 Tn Kafi Dzikiramadhan memperoleh fasilitas Al Murabahah untuk
pembelian 1 unit Motor Honda Sport dengan data sbb :
Harga Pokok : 60,000,000
Margin Keuntungan : 30,000,000
Harga Jual : 90,000,000
Jangka Waktu : 30 Bulan
Angsuran /bulan : 3,000,000 per bulan
jika pada saat pembayaran angsuran pertama, nasabah hanya membayar Rp 2.000.000,
berikan jurnalnya.
Piutang murabahah jatuh tempo 2,000,000
Piutang murabahah 2,000,000
Daftar Pustaka
IAI. (2019). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah. Jakarta.
Sri Nurhayati dan Wasilah, 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 4, Jakarta Penerbit
Salemba Empat