Contoh soal:
Pada tahap pertama diterima barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai dengan
nilai yang disepakati yaitu sebanyak 25 ton jagung hibrida ( kualitas berbeda ) dengan
nilai wajar Rp. 20.000.000,- (Harga pasar Rp. 800.000,- per ton, sama dengan harga
dalam kontrak
Jurnal :
Persediaan/ aset salam Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
2. Penerimaan barang salam dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan nilai
wajar lebih tinggi dari akad
Contoh soal:
Penyerahan tahap kedua sebanyak 25 ton jagung hibrida ( kualitas berbeda ) dengan nilai
wajar Rp. 25.000.000,- (harga pasar Rp. 1.000.000,- per ton, sedangkan dalam kontrak Rp.
800.000,-)
Jurnal:
Persediaan/ aset salam Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
a. Penerimaan barang salam dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan
nilai wajar lebih rendah dari akad
Contoh soal:
Penyerahan tahap ketiga sebanyak 25 ton jagung hibrida( kualitas berbeda) dengan nilai
wajar Rp. 16.000.000,- ( Harga pasar Rp. 640.000,- per ton), sedangkan harga dalam
kontrak sebesar Rp. 800.000,-
Jurnal:
Persediaan/ aset salam Rp. 16.000.000,-
Kerugian penyerahan barang salam Rp. 4.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
Contoh :
Pada tanggal 5 September 2007, LKS Amanah Gusti bersama sama dengan kelompok tani “
Ngudi Rejeki” melakukan penjualan di bidang sawah milik petani yang dipergunakan sebagai
jaminan dalam transaksi salam,dengan nilai wajar sebesar Rp. 20.000.000,-. Hutang
kelompok petani “ Ngudi Rejeki” kepada LKS Amanah Gusti atas tidak diserahkannya
barang pesanan tahap ke empat yaitu 25 ton jagung seharga Rp. 20.000.000,-
Jurnal atas penjualan jaminan dan pembayaran kewajiban penjual
Kas Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-