Anda di halaman 1dari 4

5. 3.

3 Penerimaan barang pesanan dari produsen

A. Penerimaan barang salam dengan kualitas sama dengan kontrak


Pada prinsipnya, kewajiban produsen adalah menyerahkan barang sesuai dengan
spesifikasi telah disepakati dalam akad. Oleh karena itu yang diterima oleh pembeli adalah
barang yang sesuai dengan kualitas yang telah disepakati dalam akad, sehingga jika terjadi
penurunan harga pembeli tidak diperkenankan untuk meminta tambahan jumlah dan
sebaliknya jika terjadi kenaikan harga produsen tidak diperkenankan untuk meminta
tambahan harga.
PSAK tentang akuntansi salam, paragraf 13 huruf a dan paragraf 16 mengatur pengakuan
dan pengukuran barang pesanan sbb :
13. Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut: (a) Jika barang pesanan
sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang telah disepakati
16. Barang pesanan yang telah diterima diakui sebagai persediaan. Pada akhir periode
pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai
terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang
dapat direalisasikan lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai
kerugian.
Karena hutang produsen tersebut adalah barang yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
disepakati dalam akad, sehingga kewajiban produsen selesai setelah penyerahan barang tanpa
memperhatikan barang saat penyerahan
Contoh :
Tanggal 15 Agustus 2007 diterima barang pesanan salam sebanyak 25 ton jagung hibrida
sesuai dengan kualifikasi yang telah disepakati dalam akad, yaitu jagung hibrida bisi 16 type
A dengan harga kontrak sebesar Rp. 20.000.000,-
Atas penerimaan barang salam LKS Amanah Gusti melakukan jurnal sbb :
Persediaan/ aset salam Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
Jika pada saat jatuh tempo kelompok petani sebagai produsen menyerahkan seluruh barang
yang dipesan dengan kualitas sesuai dengan kesepakatan dalam akad, maka jurnal yang
dilakukan oleh LKS Amanah Gusti juga seperti diatas.
B. Penerimaan barang salam dengan kualitas berbeda dengan kontrak
Berkenaan dengan penerimaan barang dengan spesifikasi yang berbeda dengan akad,
harus dilakukan penilaian nilia wajar atau nilai pasar saat penyerahan sehingga timbul
perbedaan antara nilai wajar dengan nilai akad. Sebagai akibat dari perbedaan tersebut
adalah nilai wajar sama dengan nilai akad, nilai wajar lebih rendah dari nilai akad, nilai
wajar lebih tinggi dari nilai akad. Dalam LKS, sebagai pembeli menerima barang pesanan
dengan kualitas berbeda, maka barang tersebuut diakui sebesar harga pasar atau nilai
wajar saat penyerahan. Terkait dengan akuntansinya yang dipergunakan adalah mana
yang lebih rendah antara nilai kontrak dengan nilai atau harga wajar
Dalam PSAK 103 tentang akuntansi salam, paragraf 13 huruf b mengatur pengakuan
dan pengukuran barang pesanan kualitas berbeda sbb :
Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sbb:
(b) jika barang pesanan berbeda kualitasnya maka :
(i) barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai wajar
dari barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang
pesanan yang tercantum dalam akad
(ii) barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai wajar pada saat diterima dan
selisihnya diakui sebagai kerugian, jika nilai wajar dari barang pesanan yang
diterima lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad
1. Penerimaan barang dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan nilai wajar
sama dengan akad

Contoh soal:
Pada tahap pertama diterima barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai dengan
nilai yang disepakati yaitu sebanyak 25 ton jagung hibrida ( kualitas berbeda ) dengan
nilai wajar Rp. 20.000.000,- (Harga pasar Rp. 800.000,- per ton, sama dengan harga
dalam kontrak
Jurnal :
Persediaan/ aset salam Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
2. Penerimaan barang salam dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan nilai
wajar lebih tinggi dari akad
Contoh soal:
Penyerahan tahap kedua sebanyak 25 ton jagung hibrida ( kualitas berbeda ) dengan nilai
wajar Rp. 25.000.000,- (harga pasar Rp. 1.000.000,- per ton, sedangkan dalam kontrak Rp.
800.000,-)
Jurnal:
Persediaan/ aset salam Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
a. Penerimaan barang salam dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan
nilai wajar lebih rendah dari akad

Contoh soal:
Penyerahan tahap ketiga sebanyak 25 ton jagung hibrida( kualitas berbeda) dengan nilai
wajar Rp. 16.000.000,- ( Harga pasar Rp. 640.000,- per ton), sedangkan harga dalam
kontrak sebesar Rp. 800.000,-
Jurnal:
Persediaan/ aset salam Rp. 16.000.000,-
Kerugian penyerahan barang salam Rp. 4.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-

5. 3. 4 Pada saat jatuh tempo tidak ada penerimaan barang

A. Memperpanjang jangka waktu pengiriman barang kepada pembeli


Contoh :
Tanggal 30 Agustus 2007 kelompok tani “ Ngudi Rejeki” tidak dapat menyerahkan barang
pesanan tahap ke empat yaitu 25 ton jagung hibrida seharga Rp. 220.000.000,-. Sesuai
kesepakatan atas hal tersebut dilakukan perpanjangan jangka waktu penyerahan sampai
dengan tanggal 30 September 2007
Nb: atas perpanjangan tersebut maka pemesan tidak melakukan penjurnalan

B.Pembatalan pesanan dan penjual tidak dapat melunasi hutangnya


Contoh :
Tanggal 30 Agustus kelompok tani “ Ngudi Rejeki “ tidak dapat memenuhi kewajibannya
untuk menyerahkan barang pesanan tahap ke empat, yaitu 25 ton jagung hibrida seharga Rp.
20.000.000.-. atas hal tersebut LKS Amanah Gusti membatalkan akad salam dengan
kelompok tani.
Jurnal ;
Piutang petani “ Ngudi Rejeki” Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-
C.Pembatalan pesanan dan penjual melunasi kewajibannya dari hasil penjualan
jaminan salam

1) Hasil penjualan jaminan sama dengan hutang penjual

Contoh :
Pada tanggal 5 September 2007, LKS Amanah Gusti bersama sama dengan kelompok tani “
Ngudi Rejeki” melakukan penjualan di bidang sawah milik petani yang dipergunakan sebagai
jaminan dalam transaksi salam,dengan nilai wajar sebesar Rp. 20.000.000,-. Hutang
kelompok petani “ Ngudi Rejeki” kepada LKS Amanah Gusti atas tidak diserahkannya
barang pesanan tahap ke empat yaitu 25 ton jagung seharga Rp. 20.000.000,-
Jurnal atas penjualan jaminan dan pembayaran kewajiban penjual
Kas Rp. 20.000.000,-
-Piutang salam Rp. 20.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai