Anda di halaman 1dari 11

Nama : Indah Prima Hidayati

NIM : 200522083
Program Studi : Akuntansi Ekstensi
Tugas : Akuntansi Syariah
Tanggal : 19 November 2020

PERTANYAAN:
1. Apakah definisi dari akad murabahah!
Jawab:
Akad Murabahah adalah akad jual beli, sehingga harus memenuhi persyaratan syariah tentang
prinsip jual beli. Atau Akad Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

2. Apakah dalam murabahah berlaku prinsip profit and loss sharing?


Jawab:
Dalam murabahah tidak berlaku prinsip profit and loss sharing, karena termasuk dalam certainty
contract yaitu suatu jenis kontrak transaksi dalam bisnis yangmemiliki kepastian keuntungan dan
pendapatannya, baik dari segi jumlah danwaktu penyerahannya. Masing-masing pihak yang
terlibat dalam kontrak dapatmelakukan prediksi terhadap jumlah maupun waktu pembayaran.

3. Bagaimana penentuan margin keuntungan? Apakah pembeli harus mengetahui margin


keuntungan yang diambil oleh penjual?
Jawab:
Keuntungan yang diinginkan bisa dinyatakan dalam jumlah tertentu (lump sum) misalnya Rp.
20.000.000 atau berdasarkan presentase tertentu, misalnya 20% atau 30% dari harga pokok dan
pembeli harus tahu margin keuntungan yang diambil penjual.

4. Jelaskan jenis-jenis dalam akad murabahah!


Jawab:
Jenis-jenis akad murabahah, yaitu:
a. Murabahah dengan pesanan (murabaha to the purchase order)
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan
dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat
pembeli untuk membeli barang yang dipesannya.
b. Murabahah tanpa pesanan
Dalam murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat..
5. Jelaskan dasar hukum akad murabahah!
Jawab:
Dasar hukum akad murabahah, yaitu:
a. Al-Quran
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan sukarela di antaramu…” (QS 4:429)

“Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu…”(QS 5:1)

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharapkan riba.” (QS 2”2:275)

“… dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia
berkelapangan.” (QS 2:280)

“… dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa…”(QS 5: 2)

“Hai orang yang beriman! Jika kamu melakukan transaksi utang piutang untuk jangka
waktu yang ditentukan, tuliskan …” (QS: 282)

b. Al-Hadis
Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulloh SAW bersabda: “Sesungguhnya jual beli itu
harus dilakukan suka sama suka.”(HR.AL-Baihaqi), Ibnu Majah, dan syahih menurut Ibnu
Hibban.

Rasululloh SAW bersabda, “Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: Jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah) yang mencampur gandum dengan jewawut untuk
keperluan rumah tangga bukan untuk dijual.”(HR Ibnu Majah dan Shuhahib).

6. Jelaskan rukun dan syarat akad murabahah!


Jawab:
Rukun dan syarat akad murabahah
1. Pelaku
Pelaku cakap hukum dan balqigh (berakal dan dapat membedakan), sehingga jual beli
dengan orang gila menjadi tidak sah sedangkan jual beli dengan anak kecil dianggap sah,
apabila seizing walinya.
2. Objek Jual beli, harus memenuhi persyaratan berikut.
a. Barang yang diperjualkan adalah barang halal.
b. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau memiliki nilai, dan
bukan merupakan barang-barang yang dilarang diperjualbelikan, misalnya: jual beli
barang yang kedaluwarsa.
c. Barang tersebut dimiliki oleh penjual.
d. Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di masa
depan.
e. Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentitaskan oleh pembeli
sehingga tidak ada gharar (ketidakpastian).
f. Barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya dengan jelas, sehingga tidak
ada gharar.
g. Harga barang tersebut jelas.
h. Barang yang diakadkan ada di tangan penjual
3. Ijab Kabul
Pernyataan dan ekspresi saling rida/ rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan
secara serbal, tertulis, melalui korespondensasi atau menggunakan cara-cara komunikasi
modern.

7. Jika pembeli mengalami kesulitan keuangan untuk membayar murabahahtangguh, apa


yang dapat dilakukan oleh penjual?
Jawab:
Penjual (kreditur) dapat memberikan keringan kepada pembeli (debitur) yang mengalami
kesulitan keuangan untuk membayar murabahah tangguh. Keringan dapat berupa menghapus
sisa tagihan, membantu menjualkan objek murabahah pada pihak lain dan melakukan
restrukurisasi piutang. Restrukurisasi piutang dilakukan dalam bentuk:
a. Memberi potongan sisa tagihan, sehingga jumlah angsuran menjadi lebih kecil.
b. Melakukan penjadwalan ulang (rescheduling), dengan dilakukannya rescheduling, jumlah
tagihan yang tersisa tetap (tidak boleh ditambah) dan perpanjangan masa pembayaran
disesuaikan dengan kesepakatan kedua pihak sehingga besarnya angsuran menjadi lebih
kecil.
c. Mengkonversi akad murabahah, dengan cara objek murabahah dijual pada kreditur sesuai
dengan nilai pasar, kemudian dari uang yang ada digunakan untuk melunasi sisa tagihan.
Apabila ada kelebihan, maka kelebihan tersebut digunakan sebagai uang meka akad ijrah
atau sebagai bagian modal dari akad mudharabah, musyatarakah atau musyakah. Apabila
kurang, kekurangannya tetap menjadi utang debitur dan cara pembayarannya disepakati
bersama.
8. Jika pembeli lalai membayar murabahah tangguh, dapatkah dibebankan denda? Apakah denda
tersebut akan dianggap sebagai pendapatan lain-lain oleh penjual?
Jawab: Apabila pembeli tidak membayarkarena lalai maka pengenaan denda diperbolehkan.
Namun, denda ini tidak boleh diakui sebagai pendapatan penjual tapi harus digunakan untuk
dana kebijakan/ social (dana qard) yang akan disalurkan kepada orang yang membutuhkan.

9. Bolehkah akad murabahah, mengenakan uang muka? Bagaimana perlakuan atas uang muka
tersbeut?
Jawab:
Penjual dapat meminta uang muka pembelian kepada pembeli sebagai bukti keseriusan ingin
membeli barang tersebut, uang muka menjadi bagian pelunasan jika piutang murabahah
disepakati. Apabila penjual telah membeli dan pembeli membatalkannya, uang muka dapat
digunakan untuk menutup kerugian si penjual dengan dengan dibatalkannya pesanan tersebut.
Bila jumlahnya lebih kecil dibandingkan jumlah kerugian yang harus ditanggung oleh penjual,
penjual dapat meminta kekurangannya, apabila berlebih pembeli berhak untuk mengambil
sebaguan uang mukanya kembali.
LATIHAN

1. Penjual dan pembeli melakukan akad dengan murabahah. Penjual membeli dari pihak lain
barang yang akan dijual kepada pembeli. Penjual membeli persediaan dari pihak lain dengan
harga Rp. 300.000. Harga akad yang disepakati adalah Rp. 400.000. Pembeli memberi uang
muka Rp. 100.000. Barang dikirim setelah penerimaan uang muka dan pembeli akan membayar
sisanya setelah penerimaa barang dari penjual, pesananan mengikat.
Buatlah jurnal yang mencatat penerimaan uang muka, penjualan dengan akad murabahah serta
penerimaan barang dan pembayaran sisa akad!
Jawab:
Date Description P/R Debet Credit
Pada saat perolehan:
Penjual:
Asset Muharabah Rp. 300.000
Kas Rp. 300.000
Pembeli tidak menjurnal

Pada saat penerimaan uang muka


Penjual:
Kas Rp. 100.000
Hutang lain-lain – UM Muharabah Rp. 100.000

Pembeli:
Uang muka Rp. 100.000
Kas Rp. 100.000
Pada saat Penjualan/ Penyerahan barang
Penjual:
Piutang Murabahah Rp. 300.000
Hutang lain-lain – UM Muharabahah Rp. 100.000
Asset Muharabahah Rp. 300.000
Keuntungan Rp. 100.000

Pembeli:
Asset Rp. 400.000
Uang Muka Rp. 100.000
Hutang Muharabah Rp. 300.000

Pada saat pembayaran sisa akad


Penjual:
Kas
Piutang Rp. 300.000
Rp. 300.000
Pembeli:
Hutang Murabahah Rp. 300.000
Kas Rp. 300.000
2. Terkait dengan soal nomor 1, jika pembayaran dilakukan secara tangguh selama 3 bulan,buatlah
jurnal yang mencatat penerimaan uang muka, penjualan dengan akad murabahah serta
penerimaan barang dan pembayaran sisa akad!
Jawab:

Date Description P/R Debet Credit


Pada saat perolehan asset
Penjual:
Asset Murabahah Rp. 300.000
Kas Rp. 300.000

Pembeli tidak menjurnal

Pada saat penerimaan uang muka


Penjual:
Kas Rp. 100.000
Hutang lain lain – UM Murabahah Rp. 100.000

Pembeli:
Uang Muka Rp. 100.000
Kas Rp. 100.000

Pada saat penjualan/ penyerahan barang


Penjual:
Piutang Murabahah Rp. 300.000
Hutang lain-lain – UM Muharabah Rp. 100.000
Asset Murabahah Rp. 300.000
Keuntungan Tanggugan Rp. 100.000
Pembeli:
Asset Rp. 400.000
Uang Muka Rp. 100.000
Hutang Murabahah Rp. 300.000

Pada saat pembayaran pertama, kedua dan


ketiga
Penjual:
Kas Rp. 100.000
Piutang Murabahah Rp. 100.000
Keuntungan Tangguhan Rp. 100.000
Keuntungan Rp. 100.000
3. Terkait dengan ilustrasi pada awal bab ini, jika Bapak Mulia memutuskan pembiayaan melalui
unit usaha syariah. Di mana pembayaran pembelian rumah tunai Rp150.000.000, uang muka
yang dimiliki Bapak Mulia Rp50.000.000, margin sebesar Rp25.000.000 selama lima tahun.
Maka buatlah jurnal yang terkait pada penerimaan uang muka, pembayaran akad murabahah
secara cicilan dan pembayaraan sisa akad. Buatlah penajian akad murabahah tersebut pada akhir
tahun!
Jawab:

Date Description P/R Debet Credit


Pada saat penerimaan uang muka: Rp. 50.000.000
Kas Rp. 50.000.000
Hutang lain-lain – UM Murabahah

Pada saat pembayaran akad Murabahah:


Hutang lain-lain – UM Murabahah Rp. 50.000.000
Piutang Murabahah Rp.125.000.000
Asset Murabahah Rp. 150.000.000
Keuntungan Tangguhan Rp. 25.000.000

Pada saat pembayaran cicilan perbulan:


Cicilan perbulan = Rp. 125.000.000/ 5 tahun/
12 bln = Rp. 2.083.333
Kas Rp. 2.083.333
Piutang Murahabah Rp. 2.083.333

Keuntungan Tangguhan Rp. 2.083.333


Keuntungan Rp. 2.083.333

Penyajian pada akhir tahun (asumsi sudah dibayar 1 bulan)

Aktiva: Kewajiban:
Piutang Murabahah Rp. 122.916.667 XXX
Keuntungan Tangguhan RP. 24. 583.333 XXX
XXX Ekuitas:
XXX XXX
XXX
SOAL KOMPREHENSIF

1. Diler mobil RST melakukan akad murabahah untuk jual beli mobil seharga Rp 400 Juta dengan
ibu Anastasya. Margin yang disepakati adalah 50% Jangka waktu pembayaran adalah 30 bulan.
Pembayaran cicilan jatuh tempo tanggal 5 setiap bulannya. Keterlambatan pembayaran akan
dikenakan denda sebesar Rp 400.000 (denda tidak dihitung berdasarkan hari keterlambatan
pembayaran).
1 Maret 2013 Diler mobil RST membeli mobil seharga Rp 400 juta.
2 Maret 2013 Akad jual beli disepakati dan mobil langsung diserahkan kepada ibu
Anastasya.
5 April 2013 Ibu Anastasya membayar cicilan pertama
12 September 2013 Ibu Anastasya membayar cicilan.
20 November 2013 Ibu Anastasya membayar perawatan mobil sebesar Rp. 1.500.000 secara
tunai ke bengkel ABC.
Perhitungan cicilan pokok dan pendapatan murabahah menggunakan metode proporsional
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi diatas dari sisi diler RST dan Ibu anastasya!
b. Bagaimana perlakuan denda oleh penjual atas keterlambatan pembayaran cicilan murabahah?
c. Bolehkan pembayaran cicilan murabahah berbeda beda setiap bulannya pada periode waktu
cicilan?
Jawaban:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi di atas dari sisi Diler RST dan Ibu Anastasia

Tanggal Penjual Pembeli

1 Maret 2013 Aset Murabahah Rp. 400.000.000 Tidak ada catatan


Diler mobil RST membeli Kas/Hutang Rp. 400.000.000
mobil seharga
Rp.400.000.000

2 Maret 2013 Piutang Murabahah Rp. 600.000.000 Aset Rp.400.000.000


Akad jual beli disepakati Margin Murabahah Rp. 200.000.000 Beban Murabahah Rp. 200.000.000
dan mobil langsung Tangguhan Tangguhan
diserahkan kepada Ibu Aset Murabahah Rp.400.000.000 Utang Rp.600.000.000
Anastasia.

5 April 2013 Kas Rp. 20.000.000 Utang Murabahah Rp. 20.000.000


Pembayaran cicilan Margin Murabahah Rp.6.666.666,67 Beban Murabahah Rp. 6.666.666,67
pertama Tanggungan Beban Murabahah Tanggungan
Perhitungan Piutang Murabahah Rp.20.000.000 Rp.20.000.000
(600.000.000 : Pendapatan Margin Rp.6.666.666,67 Kas Rp.6.666.666,67
30=20.000.000) Murabahah
(200.000.000 : 30=
6.666.666,67)
12 Sept 2013 Dana Kebajikan – Kas Rp.400.000 Kerugian Rp.400.000
Ibu Anastasia membayar Dana Kebajikan – Denda Rp. 400.000 Kas Rp. 400.000
cicilan.
(denda keterlambatan
pembayaran)

b. Perlakuan denda oleh penjual atas keterlambatan pembayaran cicilan murabahah adalah dengan
mendebit Dana Kebajikan Kas sebesar Rp. 400.000 dan mengkredit dana kebajikan denda
sebesar Rp. 400.000. Pada dasarnya denda diakui sebagai pendapatan penjual karena apabila
diakui termasuk riba. Sehingga denda dapat diberlakukan sebagai hukuman/ sanksi bagi orang
yang lalai agar ia lebih disiplin dalam menunaikan kewajiban hutangnya. Denda yang dikenakan
akan disalurkan sebagai dana kebajikan (sosial) bagi orang yang membutuhkan.

c. pembayaran cicilan murabahah berbeda beda setiap bulannya pada periode waktu cicilan.
Namun, tergantung dengan kesepakatan pada akad oleh kedua belah pihak dan asalkan jumlah
akumulasi cicilan tetap sama dengan jumlah hutang pokok ditambah dengan margin.

2. Tn. Andi membeli rumah dari Bank Syariah ABC dengan menggunakan akad murabahah.
Berikut ini adalah transaksi yang terkait dengan akad tersebut.
1 Juni 2012 Akad murabahah akan disepakati. Adapun perincian harga adalah
sebagai berikut:
 Harga beli rumah (Developer ke bank) : Rp. 200.000.000
 Keuntungan yang disepakati: Rp. 40.000.000
 Periode cicilan 10 Tahun
 Pembayaran setiap bulan
 Jumlah pembayaran/ bulan : Rp. 2.000.000
1 Juli 2012 Tn Andi membayar cicilan pertama kepada bank syariah ABC
25 Agustus 2012 Tn Andi telah membayar cicilan kedua. Pembayaran cicilan termasuk
denda keterlambatan adalah sebesar Rp. 2.100.000
Perhitungan cicilan pokok dan pendapatan murabahah menggunakan metode proporsional:
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi pada tangga 1 Juni, 1 Juli dan 25
Agustus 2012 dibuku Bank Syariah ABC dan Tn Andi!
b. Bagaimana perlakuan akuntansi terkait pengenaan denda pada buku bank syariah ABC?
c. Buatlah penyajian piutang murabahah per tanggal 31 Desember 2012 pada bank syariah ABC
atas penjualan rumah Tn. Andi
d. Jika terjadi kerusakan pada rumahyang ditinggali oleh Tn. Andi sebelum lunas cicilan
pembayaran siapakah yang harus menanggunya? Jelaskan jawaban anda!
a. Ayat Jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi di Bank Syariah ABC dan Tn. Andi adalah:
Transaksi Bank Syariah ABC Tn . Andi
01 Juni 2012 Aset Murabahah Rp. 200.000.000
Akad Murabahah Kas Rp. 200.000.000
disepakati dan
terjadi penyerahan Piutang Murabahah Rp. 240.000.000 Aset Murabahah Rp. 200.000.000
aset Margin Murabahah Tangguhan Rp. 40.000.000 Beban Murabahah Tangguhan Rp. 40.000.000
Aset Murabahah Rp. 200.000.000 Hutang Murabahah Rp. 240.000.000

01 Juli 2012 Kas Rp. 2.000.000 Hutang Murabahah Rp. 2.000.000


Tn. Andi Margin Murabahah Rp. 333,333 Beban Murabahah Rp. 333,333
Membayar Cicilan Tangguhan Beban Murabahah Tangguhan Rp. 2.000.000
Pertama Piutang Murabahah Rp. 2.000.000 Kas Rp. 333,333
Pendapatan Margun Rp. 333,333

25 Agustus 2017 Kas Rp. 2.000.0000 Hutang Murabahah Rp. 2.000.000


Tn. Andi membayar Margin Murabahah Rp. 333,333 Beban Murabahah Rp. 333,333
cicilan ke 2 dan Tangguhan Beban Murabahah Tangguhan Rp. 2.000.000
dikenakan denda Piutang Murabahah Rp. 2.000.000 Kas Rp. 333,333
karena telat Pendapatan Margin Rp. 333,333

Dana kebijakan kas Rp. 2.100.000 Kerugian Rp. 2.100.000


Dana Kebijakan Denda Rp. 2.100.000 Kas Rp. 2.100.000

b. Perlakuan akuntansi terkait pengenaan denda pada Tn. Andi oleh Bank Syariah ABC adalah:
Dengan mendebit Dana Kebajikan Kas sebesar Rp. 2.100.000 dan mengkredit Dana Kebajikan
Denda sebesar Rp. 2.100.000 . Pada dasarnya denda tidak dapat diakui sebagai pendapatan
penjual apabila diakui termasuk riba. Sehingga dapat diberlakukan sebagai sanksi/hukuman bagi
orang yang lalai agar dia lebnih disiplin dalam menunaikan kewajiban hutangnya. Denda yang
dikenakan akan di salurkan sebagai dana kebajikan (social) bagi orang yang membutuhkan.

c. Penyajian Hutang Murabahah per tanggal 31 Desember 2012 pada Bank Syariah ABC:
Periode Angsuran Harga Angsuran Angsuran Piutang Saldo Harga Saldo Piutang Amortisasi
Pembelian Margion Murabahah Perolehan Murabahah Pendapatan
Murabahah Murabahah
Tangguhan
Rp. 200.000.000,- Rp. 240.000.000,- Rp. 40.000.000,-
1 Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,-
2. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 180.000.000,- Rp. 216.000.000,- Rp. 36.000.000,-
3. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 160.000.000,- Rp. 192.000.000,- Rp. 32.000.000,-
4. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 140.000.000,- Rp. 168.000.000,- Rp. 28.000.000,-
5. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 120.000.000,- Rp. 144.000.000 Rp. 24.000.000,-
6. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 100.000.000,- Rp. 120.000.000,- Rp. 20.000.000,-
7. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 80.000.000,- Rp. 96.000.000,- Rp. 16.000.000,-
8. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 60.000.000,- Rp. 72.000.000,- Rp. 12.000.000,-
9. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 40.000.000,- Rp. 48.000.000,- Rp. 8.000.000,-
10. Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 4.000.000,-
Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 24.000.000,- - -

Total Rp. 200.000.000,- Rp. 40.000.000,- Rp. 240.000.000,-


d. Jika terjadi kerusakan pada rumah yang ditinggali oleh Tn. Andi sebelum lunas cicilan
pembayarannya, maka kerusakan ditanggung oleh Tn. Adi. Karena akad telah disepakati dan
barang (asset murabahah) telah diserah terimakan kepada pembeli maka apabila terjadi
kerusakan menjadi tanggung jawab pembeli.

Anda mungkin juga menyukai