Anda di halaman 1dari 43

AKUNTANSI TRANSAKSI

MURABAHAH
Definisi dan Penggunaan

Murabahah adalah akad jual beli


barang dengan harga jual sebesar
biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan
penjual harus mengungkapkan biaya
perolehan barang tersebut kepada
pembeli (PSAK 102 Paragraf 5).
Definisi dan Penggunaan

Transaksi murabahah dapat


dilakukan secara tunai dan tangguh.
Pembayaran transaksi murabahah
tangguh dapat dilakukan :
1.Mencicil setelah 2.Membayar sekaligus di
barang diterima, kemudian hari, diterapkan
pada nasabah
merupakan praktik pembiayaan dengan
yang banyak karakteristik penerimaan
digunakan. pendapatan musiman
Rukun Transaksi Murabahah

1. Transaktor
2. Objek Akad
(Pihak yang 3. Ijab & Kabul
Murabahah
bertransaksi)

Penjual Barang yang


Pernyataan
(Bank diperjualbeli
kehendak
Syariah) dan kan dan
masing-
Pembeli Harga
masing pihak
(Nasabah) barang
Rukun Transaksi Murabahah

1. Transaktor (Pihak yang


bertransaksi)
Dewan Syariah Nasional membolehkan
Bank sebagai penjual meminta uang muka
kepada nasabah sebagai pembeli.
Dewan Syariah Nasional membolehkan
Bank syariah meminta nasabah
menyediakan jaminan yang dapat disimpan
oleh Bank.
Rukun Transaksi Murabahah

1. Transaktor (Pihak yang


bertransaksi)

DSN MUI membolehkan Bank Syariah


menerapkan sanksi berupa denda sejumlah
uang tertentu kepada nasabah yang
menunda- nunda kewajibannya padahal
memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajibannya.
Rukun Transaksi Murabahah

2. Objek Akad Murabahah


Transaksi Murabahah dapat dilakukan
dengan:
1. Tanpa pesanan
Bank bertindak sebagai penjual barang yang
diperolehnya tanpa adanya pesanan terlebih
dahulu dari nasabah
2. Berdasarkan pesanan
Bank bertindak sebagai penjual barang yang
diperolehnya dengan adanya pesanan
terlebih dahulu dari nasabah
Murabahah berdasarkan
pesanan

Bersifat Bersifat Tidak


Mengikat Mengikat

Biasa digunakan
pada praktik
perbankan
Alur Transaksi Murabahah

1. Negosiasi

2. Akad
Bank Murabahah
Nasabah
Syariah 6. Bayar (Pembeli)
(Penjual)

5. Kirim Dokumen

Pemasok
3. Beli Barang 4. Kirim Barang
Teknis Perhitungan & Penjurnalan
Transaksi Murabahah
Kasus 9.1. Transaksi jual beli murabahah
Pada tgl 5 januari 20XA PT HANIYA melakukan negosiasi
dgn Bank Murni Syariah untuk memperoleh fasilitas Murabahah dgn
pesanan utk pembelian kendaraan sebuah mobil dgn rencana sebagai
berikut:
1.Harga Barang Rp 100 juta
2.Uang muka Rp 10 juta (10% dari harga barang)
3.Pembiayaan oleh bank Rp 90 juta
4.Margin Rp 18 juta
5.Harga jual Rp 118 juta (harga barang plus margin)
6.Jumlah bulan angsuran 24 bulan
7.Biaya administrasi 1 % dari pembiayaan oleh bank
1. Perhitungan Penentuan Margin Murabahah

Dalam praktik perbankan, biasanya margin dihitung


dengan menggunakan metode anuitas, makin lama jangka
waktu pembiayaan, maka makin besar margin yang
dikenakan pada nasabah.
2. Perhitungan Angsuran per Bulan dan Pendapatan yang
Diakui
Perhitungan angsuran dapat dilakukan dgn rumus sebagai
berikut:
Angsuran perbulan = Total Piutang ― Uang Muka
Jumlah Bulan Pelunasan
Misalkan, dgn menggunakan data murabahah dgn pesanan di atas
(Total Piutang Rp 118 jt; Uang Muka Rp 10 jt; Jangka Waktu 24
bulan) maka:
Angsuran perbulan = Total Piutang ― Uang Muka
Jumlah bulan pelunasan
= Rp 118.000.000 ― Rp 10.000.000
24
= Rp 108.000.000 = Rp 4.500.000
24
3. Perhitungan pendapatan margin yang diakui saat
jatuh tempo atau pembayaran angsuran
Ada 2 pendekatan untuk mengakui pendapatan margin
murabahah, yaitu:
a. Pendekatan Anuitas
b. Pendekatan Proporsional, merupakan pendekatan
yang disarankan berdasarkan PSAK 102. Jumlah
piutang yg berhasil ditagih dikalikan dgn persentase
keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil
ditagih. Persentase keuntungan dihitung dari :
i. Perbandingan margin dengan biaya perolehan
ii. Perbandingan margin dengan total piutang
i. Perhitungan persentase keuntungan dari perbandingan margin
dengan biaya perolehan
Persentase keuntungan = Total margin X 100%
Biaya perolehan aset murabahah
di luar uang muka
= Rp 18.000.000 X 100%
Rp 90.000.000
= 20%

Margin per bulan = 20% X Biaya perolehan per bulan

Catatan: persentase keuntungan dengan pendekatan ini tidak bisa


diterapkan untuk menghitung margin murabahah yang mesti dibayar
perbulan
ii. Perhitungan persentase keuntungan dari perbandingan margin
dengan total piutang bersih
Persentase keuntungan =(Total margin / Tot. Piutang bersih) X 100%
=(Rp 18.000.000 / Rp 108.000.000) X 100%
= 16,666666%
Margin per bulan =Persentase keuntungan X angsuran per bulan
= 16,666666% x Rp4.500.000
= Rp750.000
Pokok per bulan = angsuran per bulan – margin per bulan
= Rp4.500.000 – Rp750.000
= Rp3.750.000
Untuk setiap pembayaran angsuran sebesar Rp4.500.000 per
bulan, terkandung di dalamnya margin sebesar Rp750.000 dan
pokok sebesar Rp3.750.000
Tabel 9.1 Jadwal Pembayaran Murabahah PT HANIYA
No Tanggal Jatuh Angsuran Pokok Margin
Tempo Perbulan (Rp) (Rp)
(Rp)
1 10 Feb 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
2 10 Mar 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
3 10 Apr 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
4 10 Mei 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
5 10 Jun 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
6 10 Jul 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
7 10 Agst 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
8 10 Sept 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
9 10 Okt 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
10 10 Nov 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
11 10 Des 20XA 4.500.000 3.750.000 750.000
12 10 Jan 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
Lanjutan...
No Tanggal Jatuh Angsuran Pokok Margin
Tempo Perbulan (Rp) (Rp)
(Rp)
13 10 Feb 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
14 10 Mar 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
15 10 Apr 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
16 10 Mei 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
17 10 Jun 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
18 10 Jul 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
19 10 Agt 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
20 10 Sep 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
21 10 Okt 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
22 10 Nov 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
23 10 Des 20XB 4.500.000 3.750.000 750.000
24 10 Jan 20XC 4.500.000 3.750.000 750.000
Total 108.000.000 90.000.000 18.000.000
Akuntansi Transaksi Murabahah
a. Saat Negosiasi = Bank syariah tidak melakukan jurnal
apapun
b. Pengakuan Uang Muka
PSAK no 102 paragraf 30 : uang muka diakui sebagai uang
muka pembelian sebesar jumlah yang diterima.
Dalam praktik perbankan ada 3 alternatif mekanisme
perlakuan:
Pertama: mendebit langsung uang muka yang disepakati
tersebut
Kedua: memblokir rekening nasabah sebesar nilai yang
disepakati, dan
Ketiga: uang muka dipegang dan dibayar langsung oleh
nasabah kepada pemasok
b. Pengakuan Uang Muka
Mendebit langsung rekening nasabah sebesar uang
muka yang disepakati

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
5/1/XA Db. Rekening Tabungan 10.000.000
Mudharabah PT HANIYA

Kr. Uang muka 10.000.000


c. Pembelian Barang Pesanan
Alternatif 1a: Bank Syariah membeli langsung barang secara tunai
kepada pemasok.
Misalkan, Tanggal 7 Januari 20XA, Untuk keperluan transaksi
murabahah dengan PT. HANIYA, BMS melakukan pembelian
barang pesanan PT. HANIYA kepada pemasok “Z” senilai Rp100
juta secara tunai. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah
sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


7/01/XA Db. Persediaan aset murabahah 100.000.000
Kr. Kas/rekening nasabah- 100.000.000
pemasok
Alternatif 1b : Bank syariah membeli langsung barang secara
kredit kepada pemasok.
Misalkan, tanggal 7 Januari 20XA, Untuk keperluan transaksi
murabahah dengan PT. HANIYA, BMS melakukan pembelian barang
pesanan PT. HANIYA kepada pemasok “Z”senilai Rp 100 juta secara
kredit. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


7/01/XA Db. Persediaan aset murabahah 100.000.000
Kr. Utang pada pemasok 100.000.000
Alternatif 1b : Membeli langsung barang secara kredit kepada
pemasok.

Saat bank melakukan pelunasan utang


pada pemasok, jurnalnya adalah sebagai
berikut:
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Db. Utang pada pemasok 100.000.000
Kr. Kas/rekening pemasok 100.000.000
d. Saat Akad Murabahah Tidak Jadi Disepakati
Misalkan pada tanggal 10 Januari 20XA, nasabah pembeli
membatalkan rencana pembeliannya dan meminta kembali
uang muka yang telah didebit oleh bank syariah. Atas
pembatalan rencana pembelian tersebut, bank syariah
memotong uang muka sebesar Rp 1.000.000 untuk
mengganti biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh bank
syariah dalam rangka pengadaan barang. Jurnal
pengembalian uang muka tersebut adalah sebagai berikut:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Db. Uang muka 10.000.000
Kr. Pendapatan operasional 1.000.000
Kr. Kas/ rekening nasabah 9.000.000
e. Saat Akad Murabahah disepakati.

Tanggal 10/1/XA, PT. HANIYA menandatangani akad


murabahah sebagaimana yang telah dinegosiasikan tgl
5 januari 20XA .
Pada saat akad murabahah jadi disepakati tersebut,
terdapat beberapa transaksi yang perlu dicatat yaitu:
1. Penjualan murabahah oleh bank kepada PT. HANIYA
2. Pengakuan uang muka sebagai bagian pelunasan
piutang murabahah
3. Pengakuan pendapatan administrasi dan penerimaan
lain atas biaya yang dibebankan kepada nasabah
pembiayaan.
1. Pencatatan penjualan murabahah

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit


(Rp)
10/01/XA Db. Piutang Murabahah 118.000.000
Kr. Persediaan aset 100.000.000
murabahah
Kr. margin murabahah yang
ditangguhkan 18.000.000
2. Pencatatan uang muka sebagai bagian pelunasan
piutang murabahah.

Untuk uang muka yang sebelumnya diakui dengan


mendebit rekening nasabah, jurnal pengakuan uang
muka sebagai bagian pelunasan piutang murabahah
adalah:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


10/1/XA Db. Uang muka 10.000.000
Kr. Piutang 10.000.000
murabahah
3. Pencatatan biaya-biaya yang ditanggung nasabah
Misalkan dalam transaksi murabahah PT. HANIYA, nasabah
dikenakan biaya-biaya sebagai berikut:
Biaya administrasi Rp900.000
Biaya materai Rp 30.000
Biaya notaris Rp225.000 (0,25% dari pembiayaan oleh bank)
Biaya asuransi jiwa Rp378.000 (0,21% X 2 tahun X pembiayaan
oleh Bank)
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
10/1/XA Db. Rekening nasabah – PT HANIYA 1.533.000
Kr. Pendapatan administrasi 900.000
Kr. Persediaan Materai 30.000
Kr. Rekening notaris 225.000
Kr. Rekening perusahaan 378.000
asuransi
f. Pembayaran Angsuran dan Pengakuan Keuntungan
Murabahah
Tabel 9.2 Jadwal dan Realisasi Pembayaran Angsuran murabahah PT.
HANIYA
N Tanggal Angsuran Pokok Margin Tanggal Jumlah yang
o Jatuh perbulan (Rp) (Rp) pembaya dibayar
Tempo (RP) ran

1 10 /02/XA 4.500.000 3.750.000 750.000 10/02/XA 4.500.000


2 10/03/XA 4.500.000 3.750.000 750.000 20/03/XA 4.500.000
3 10/04/XA 4.500.000 3.750.000 750.000 10/04/XA 2.000.000
15/04/XA 2.500.000
4 10/05/XA 4.500.000 3.750.000 750.000 30/05/A 4.500.000
Plus denda
5 10/06/XA 4.500.000 3.750.000 750.000 10/06/XA Pelunasan dini
(90.000.000)
Minus potongan
I) Pembayaran angsuran dilakukan pada waktu
tanggal jatuh tempo
Pada saat jatuh tempo tgl 10 Februari, nasabah membayar
angsuran sebesar Rp4.500.000. Dengan menggunakan
perhitungan kasus 7.1 dan jadwal pembayaran pada tabel
9.2, pada angsuran nasabah per bulan Rp4.500.000,-
terdapat pendapatan margin sebesar Rp750.000,- maka
jurnal untuk transaksi tsb adalah:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/02/XA Db. Kas/rekening nasabah – PT HANIYA 4.500.000

Kr. Piutang murabahah 4.500.000

Db. Margin murabahah yang 750.000


ditangguhkan
Kr. Pendapatan margin murabahah 750.000
2) Pembayaran angsuran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
tanpa dikenakan Denda
Misalkan : Pada pembayaran bulan Maret, hingga tgl jatuh tempo,
bank belum menerima pembayaran angsuran dari nasabah.
Pembayaran angsuran baru dilakukan nasabah pada tgl 20 Maret,
sebesar Rp4.500.000 bank menoleransi keterlambatan tsb.
Jurnalnya sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


10/03/XA Db. Piutang murabahah jatuh 4.500.000
tempo
Kr. Piutang murabahah 4.500.000
Db. Margin murabahah yang 750.000
ditangguhkan
Kr. Pendapatan margin 750.000
murabahah - akrual
Lanjutan..

20/03/XA Db. Kas/Rekening nasabah – PT. HANIYA 4.500.000

Kr. Piutang murabahah jatuh tempo 4.500.000

Db. Pendapatan margin murabahah – 750.000


akrual
Kr. Pendapatan margin murabahah 750.000
3) Pembayaran angsuran dilakukan sebagian pada waktu tanggal
jatuh tempo dan sebagian lagi setelah jatuh tempo tanpa
dikenakan denda.

Misalkan pada tanggal 10 April (tgl jatuh tempo) ketika bank hendak
mendebit rekening nasabah, didapati tidak terdapat dana yang
cukup di rekening PT. HANIYA untuk membayar cicilan bulan April.
Saldo rekening yang tersedia hanya Rp2.025.000 dan BMS
maksimal hanya dpt mendebit rekening sebesar Rp2.000.000.
maka jurnal yang diperlukan adalah:
Tanggal Rekening Debit Kredit
(Rp) (Rp)
10/04/XA Db. Kas/Rekening nasabah-PT HANIYA 2.000.000
Db. Piutang murabahah jatuh tempo 2.500.000
Kr. Piutang murabahah 4.500.000

Db. Margin murabahah yang ditangguhkan 750.000


Kr. Pendapatan margin murabahah 333.333
Kr. Pendapatan margin murabahah - akrual 416.667

pendptan margin murabahah = persentase keuntungan x angsuran yg dibayar


= 16.6666% X 2.000.000
= Rp 333.333,-
pendptn margin murabahah akrual = margin murabahah ditangguhkan –
Pendapatan margin murahahah
= Rp 750.000 – Rp 333.333
= Rp 416.667,-
Pada tgl 15 April, PT. HANIYA membayar kekurangan pembayaran
angsurannya (Rp4.500.000 – Rp2.000.000). BMS memaklumi alasan
keterlambatan pembayaran bulan April sehingga tidak dikenakan
denda. Jurnal pembayaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


15/04/XA Db. Rekening nasabah – PT. HANIYA 2.500.000

Kr. Piutang murabahah jatuh 2.500.000


tempo

Db. Pendapatan margin murabahah – 416.667


akrual
Kr. Pendapatan margin 416.667
murabahah
4) Pembayaran angsuran dilakukan setelah tanggal jatuh
tempo dengan pengenaan denda keterlambatan
Misalkan PT. HANIYA tidak memenuhi kewajiban pembayaran
angsurannya untuk bulan April hingga akhir bulan Mei.
PT. Haniya baru membayar kewajibannya pada tanggal 30 Mei
20XA sebesar Rp4.500.000.
Karena ketidakdisiplinan PT. Haniya tersebut, BMS mengenakan
denda sebagaimana yang telah disepakati dalam akad yaitu
sebesar 10% dari total pendapatan margin akrual yang
tertunggak.
PT. Haniya mengakui ketidakdisiplinannya dan bersedia
membayarnya. Semua pembayaran dilakukan pada tanggal 30
Mei 20XA. Maka jurnal selama bulan Mei adalah sebagai
berikut.
Tanggal Rekening Debet Kredit
(Rp) (Rp)
10/05/XA Db. Piutang murabahah jatuh tempo 4.500.000
Kr. Piutang murabahah 4.500.000
Db. Margin murabahah yang ditangguhkan 750.000
Kr. Pendptan margin murabahah - akrual 750.000

30/05/XA Db. Kas/rekening nasabah – PT HANIYA 4.500.000


Kr. Piutang murabahah jatuh tempo 4.500.000
Db. Pendapatan margin murabahah – akrual 750.000
Kr. Pendptan margin murabahah 750.000

30/05/XA Db. Kas/rekening nasabah – PT HANIYA 75.000


Kr. Rekening dana kebajikan* 75.000
•Dana Kebajikan = 10% x tot. margin akrual
= 10% x 750.000 = 75.000
5) Pembayaran untuk melunasi piutang lebih
awal dari waktu yang ditentukan (pelunasan
dini)
Misalkan pada tgl 10 Juni 20XA, PT. HANIYA bermaksud melunasi
sisa kewajibannya dgn nilai buku Rp90.000.000 yang terdiri atas
pokok pembiayaan sebesar Rp75.000.000 dan margin yang
ditangguhkan sebesar Rp15.000.000 disepakati pada saat
pelunasan bahwa potongan pelunasan akan diberikan sebesar
80% dari sisa margin murabahah yang masih ditangguhkan.
Margin yang ditangguhkan = Rp 15.000.000
Potongan pelunasan = 80% X Rp15.000.000
= Rp12.000.000
Pendptan margin murabahah = margin yg ditangguhkan –
Pot. Pelunasan
= Rp15.000.000 – Rp12.000.000
= Rp3.000.000
Pemberian potongan pelunasan piutang murabahah dpt dilakukan
dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
Alternatif 1: Potongan diberikan pada saat pelunasan
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/6/XA Db. Beban potongan angsuran 12.000.000
murabahah

Kr. Piutang murabahah 12.000.000


Db. Kas/rekening nasabah – PT HANIYA 78.000.000
Kr. Piutang murabahah 78.000.000
Db. Margin Murabahah yag ditangguhkan 15.000.000
Kr. Pendapatan margin murabahah 15.000.000

Ket: dalam laporan laba rugi, beban


potongan akan mengurangi pendapatan
margin murabahah
Alternatif 2: Potongan diberikan setelah pelunasan
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
5/6/XA Db. Kas/Rekening nasabah – PT. 90.000.000
HANIYA
Kr. Piutang murabahah 90.000.000

Db. Margin murabahah ditangguhkan 15.000.000

Kr. pendptan margin murabahah 15.000.000


Db. Beban potongan pelunasan 12.000.000
Kr. Kas/Rekening nasabah – PT. 12.000.000
HANIYA
Ket:dalam laporan laba rugi, beban
potongan akan mengurangi pendapatan
margin murabahah
Penyajian Transaksi Murabahah di Laporan keuangan
Berdasarkan PAPSI 2013 (h. 4.9-10) terdapat beberapa
akun terkait pembiayaan murabahah yang relevan untuk
disajikan dalam laporan keuangan.
1. Uang muka murabahah dari pembeli disajikan sebagai
liabilitas lainnya.
2. Tagihan kepada nasabah atas pembatalan transaksi
murabahah dimana uang muka nasabah lebih kecil dari
beban riil yang dikeluarkan nasabah disajikan sebagai
piutang qardh.
3. Piutang murabahah disajikan sebesar saldo pembiayaan
murabahah nasabah kepada bank.
4. Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos
lawan piutang murabahah.
Penyajian Transaksi Murabahah di Laporan keuangan

5. Beban potongan pelunasan / angsuran Murabahah sebagai pos


lawan pendapatan marjin murabahah.
6. Dalam hal bank menggunakan metode proporsional, pendapatan
dan beban yang terkait langsung dengan transaksi murabahah yang
belum diamortisasi, disajikan sebagai liabilitas lainnya dan aset
lainnya.
7. Pendapatan marjin murabahah yang akan diterima disajikan sebagai
bagian dari aset lainnya pada saat nasabah tergolong performing.
Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-performing maka
pendapatan marjin murabahah yang akan diterima, disajikan pada
rekening administratif.
8. Cadangan kerugian penurunan nilai murabahah disajikan sebagai
pos lawan (contra account) piutang Murabahah.
9. Denda (ta’zir) disajikan sebagai komponen dari sumber dana
kebajikan (qardhul hasan)
Pengungkapan Transaksi Murabahah di Laporan keuangan
Berdasarkan PAPSI 2013 (h. 4.14-15), hal-hal yang harus
diungkapkan terkait transaksi pembiayaan dengan skema
murabahah antara lain:
1. Rincian piutang murabahah berdasarkan jumlah, jangka
waktu, jenis valuta, kualitas piutang, jenis penggunaan, sektor
ekonomi dan cadangan kerugian penurunan nilai.
2. Jumlah piutang murabahah yang diberikan kepada pihak yang
berelasi.
3. Kebijakan dan metode akuntansi untuk pengakuan
pendapatan, cadangan kerugian penurunan nilai, penghapusan
dan penanganan piutang murabahah yang bermasalah.
4. Besarnya piutang murabahah baik yang dibebani sendiri oleh
bank maupun secara bersama-sama dengan pihak lain
sebesar bagian pembiayaan bank
Sekian
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai