BAB 23
Akuntansi Murabahah
(Transaksi Berbasis Syariah)
Oleh
Haris Abdurrahman (17) 1742520013
Ilham Sidiq Rizki R (19) 1742520097
Kelas
3E AKM
AKUNTANSI MURABAHAH
(TRANSAKSI BERBASIS SYARIAH) BAB 23
Note : “Besarnya utang nasabah dalam transaksi murabahah sebesar harga jual
yaitu harga perolehan atau pembelian barang ditambah keuntungan yang telah
disepakati”
Undang Undang no.36 Tahun 2008 yang mulai berlaku 1 januari 2009
tentang pajak penghasilan yang tertuang dalam pasal 4 ayat (1) huruf”Q” bahwa
penghasilan dari usaha berbasis syariah sebagai objek pajak penghasilan
Pada Prinsip Syariah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan
usahanya yaitu kehalalan produk,kemaslahatan bersama,menghindari spekulasi dan
riba
Berikut beberapa Pendekatan dalam usaha berbasis syariah :
1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharobah dan musyarakah
2. Transaksi jual beli dalam bentuk murabahah,salam,dan istisna
3. Transaksi Sewa menyewa dalam bentuk ijarah dan ijarah muntahiya
bittamlik
4. Transaksi Pinjam Meminjam dalam bentuk qard
Beberapa Pokok Pengaturan murabahah dalam peraturan pemerintah
1. Usaha berbasis syariah adalah setiap jenis usaha yang menjalankan
kegiatan usaha berdasar prinsip syariah yang meliputi perbankan
syariah,asuransi syariah,pegadaian syariah,jasa keuangan syariah dan
kegiatan usaha berbasis syariah lainnya
2. Perlakuan pajak penghasin dari kegiatan usaha berbasis syariah meliputi
a) Penghasilan
b) Beban
c) Pemotongan pajak atau pemungutan pajak
3. Beban dari kegiatan berbasis syariah pada butir 2 termasuk
a) Hak pihak ketiga atas bagi hasil
b) Margin
c) Kerugian dari transaksi bagi hasil
4. Pemotongan pajak atau pemungutan pajak dari kegiatan dari kegiatan
usaha berbasis syariah pada butir 2 dilakukan juga terhadap:
a) Hak pihak ketiga atas bagi hasil
b) Bonus
c) Margin
d) Hasil berbasis syariah lainnya yang sejenis