c) Ijma’
Ijma' Mayoritas ulama tentang kebolehan jual beli dengan cara
Murabahah (Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid, juz 2, hal. 161; lihat
pula al-Kasani, Bada’i as-Sana’i, juz 5 Hal. 220-222).
d) Kaidah Fiqh
e) Fatwa
Fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 01 April 2000 tentang
Murabahah.
3. Rukun Murabahah
a) Penjual (Baai’)
b) Pembeli (Musytari)
c) Obyek Akad : Barang (Mabii’) & Harga (Tsaman)
d) Sighot: Serah (ijab) & Terima (qabul)
4. Pembiayaan Murabahah
Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/SEOJK.03/2015
tanggal 21 Desember 2015 Tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah
dan Unit Usaha Syariah, Lampiran IV (hal 59) Pembiayaan Murabahah
pada Bank Syariah (BUS/UUS) diatur sebagai berikut :
“Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok ditambah margin
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan nasabah
yang mewajibkan nasabah untuk melunasi hutang/kewajibannya.”
3. Akad Murabahah
BPS
BPS NASABAH
NASABAH
5. Bayar Rp
4. Kunci Rumah
2. Beli Rumah
DEVELOPER
DEVELOPER
Ket :
1. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan untuk membeli
rumah seharga 250 juta kepada BPS dengan membawa semua
berkas-berkas yang dibutuhkan. Kemudian BPS melakukan
proses analisa pembiayaan.
2. BPS telah menyetujui permohonan pembiayaan pembelian rumah
untuk nasabah, kemudian BPS melakukan pembelian Barang
yang diminta nasabah kepada Supplier/Penjual/Developer
sebesar Rp 250 juta. Dalam contoh ini, nasabah telah melakukan
pembayaran uang muka kepada BPS sebesar Rp 25 juta.
Catatan : Dalam prakteknya di BPS, uang muka diberikan
langsung kepada developer.
3. BPS dan Nasabah melakukan Akad Pembiayaan berdasarkan
Prinsip Murabahah selama 10 bulan untuk pembelian rumah
dengan total pembiayaan sebesar Rp 247,5 juta { sudah termasuk
keuntungan bank Rp 22,5 juta yang dihitung dari Rp 225 (harga
awal rumah setelah dikurangi DP) }
Catatan : Dalam prakteknya di BPS, nasabah juga
menandatangani Surat Pengakuan (Accept), sejenis surat
sanggup bayar dan atau pengakuan hutang serta nasabah juga
membubuhkan paraf pada lembar riwayat cicilan pembiayaan.
4. Nasabah sudah bisa menempati rumah
5. Nasabah mulai melakukan pembayaran cicilan pertama sebesar
Rp 24,7 juta / bulan kepada BPS hingga sembilan bulan ke depan
Contoh Kedua :
2) Pada saat BUS/UUS Menerima Uang Muka Murabahah dari Tuan Irham
Rp 100.000.000,00 :
D- Kas Rp. 100.000.000,00
K- Kewajiban Lain (Uang Muka Murabahah) Rp. 100.000.000,00
Saya himbau agar kalian semua aktif menjawab seluruh pertanyaan. Mohon
jawaban bukan meng-copy paste bahan yang saya kirim. Akan tetapi gunakanlah
bahasa pemahaman kalian sendiri.