Anda di halaman 1dari 5

Model 54

PT. BANK RAKYAT INDONESIA


. (Persero) Tbk.
KANTOR CABANG MAKASSAR SOMBA OPU
Jalan Bau Massepe No.21 Makassar 90111 Indonesia
Telepon : (0411) 3616289 – 3610350 - 3160046 – 3612177 - 3621512
Facsimile : (0411) 3622246

Nomor : B.081–KC.XIII/OPK/03/2021 Makassar, 22 Maret 2021


Perihal : Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) Kepada Yth.
SYAHRIL DG. NGEMBA
di-
MAKASSAR

Surat Surat Permohonan KPP Hoki 2021 Tanggal, 22/03/2021


SKPP No. B.088-KC.XIII/OPK/03/2021 , Tanggal 19/03/2021
PTK No. R.209-KC-MKS-03-2021, Tanggal 19/03/2021
Pemrakarsa RM Artika Arifuddin & Pemutus Kepala CLF an Denni Irman

Menunjuk Surat Permohonan Kredit Saudara tersebut diatas, dengan ini kami beritahukan bahwa
permohonan kredit tersebut telah diputus dan kami tawarkan dengan syarat-syarat dan ketentuan
sebagai berikut :
Nama Pemohon : Syahril Dg Ngemba
Sri Wahyuni Dg Ngiji
(Masing-masing bertindak untuk dan atas nama diri sendiri baik secara bersama-sama maupun sendiri-
sendiri menanggung hutang secara tanggung renteng/hoofdelijk)
Jenis Kredit : Pemilikan Rumah Di atas tipe 21 s.d tipe 70
Tujuan Penggunaan : Pembelian Rumah Baru
Jumlah Usulan Kredit : Rp. 230,500,000.00
Jangka Waktu Kredit : 180 bulan
Suku Bunga : 8.75% per tahun selama 5 tahun. Selanjutnya mengikuti suku bunga counter BRI. % per bulan
Angsuran / Bulan : Rp. 2.303.800,-
Harga Rumah : Rp. 256,138,332,-
Uang Muka : Rp. 25,638,332,-
Agunan Kredit : Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 21667/Barombong, atas nama PT. Batara Agung Dewa
Sakti, dengan luas tanah 73 m2 dan luas bangunan 36 m2, serta akan dibalik nama ke atas nama
SYAHRIL DG NGEMBA (an. Pemohon). Masa berlaku sertifikat sampai dengan tanggal 30/10/2037.
Atas sertifikat tersebut akan diikat HT 1 di Bank BRI. Penilaian agunan berdasarkan hasil penilaian
Collateral Appraisal. Lokasi agunan di Perumahan Alam Indah Barombong Blok W No. 12, Makassar.
Jenis Pengikatan Agunan : Hak Tanggungan
Nilai Pengikatan : Rp. 256,200,000,-
Provisi Kredit : 0.5%
Biaya Administrasi : Rp. 500,000,-
Biaya Lain Terkait Pihak : Biaya-biaya lain terkait pihak ketiga akan disampaikan lebih lanjut oleh unit kerja pemrakarsa.
Ketiga Perkreditan
Syarat Umum Kredit : Tunduk pada syarat umum kredit yang berlaku di BRI

Syarat - Syarat Realisasi : 1. Debitur membawa dan memperlihatkan Identitas Asli (KTP, KK, Akte Nikah, NPWP, Foto Berwarna)
pada saat Akad Kredit dan Melakukan penandatangan Akta Perjanjian Kredit serta Pengikatan agunan
dilakukan di hadapan Notaris rekanan BRI.

2. Debitur telah melunasi semua biaya-biaya yang diperlukan untuk biaya realisasi kredit, serta
melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan untuk pengajuan, akad dan realisasi kredit.

3. Debitur telah menandatangani Akta Persetujuan Membuka Kredit (SPMK) yang dibuat oleh dan
dihadapan Notaris rekanan PT. BRI (Persero) Tbk dengan memberlakukan syarat-syarat umum
Perjanjian Pinjaman dan Kredit di PT. BRI (Persero) Tbk serta menandatangani akta-akta ataupun surat-
surat yang berkaitan dengan pemberian fasilitas kredit ini.

4. Debitur telah menandatangani Surat Permohonan Penutupan Asuransi (SPPA).

5. Notaris menyerahkan covernote kepada BRI yang menyatakan:


a. Notaris akan melakukan cek bersih ke BPN atas SHGB No. 21667/Barombong, atas nama PT. Batara
Agung Dewa Sakti, dengan luas tanah 73 m2 dan luas bangunan 36 m2, serta akan dibalik nama ke atas
nama SYAHRIL DG NGEMBA (an. Pemohon). Masa berlaku sertifikat sampai dengan tanggal
30/10/2037, bahwa sertifikat tersebut bebas dari sengketa (setelah sertifikat asli diterima oleh BRI/notaris
rekanan yang ditunjuk).
b. Atas SHGB No. 21667/Barombong, atas nama PT. Batara Agung Dewa Sakti, dengan luas tanah 73
m2, akan dibebankan Hak Tanggungan I untuk kepentingan BRI.

6. Calon Debitur telah menyerahkan surat pernyataan bermaterai cukup bahwa KPR saat ini adalah
fasilitas kredit pertama an. suami maupun istri.

7. Calon Debitur membuka Tabungan BRITAMA sebelum akad kredit atas nama Debitur dan
menandatangani Surat Kuasa yang tidak boleh dicabut kembali yang termaktub dalam Pasal 1813 KUH
Perdata kepada Bank untuk pendebetan rekening BRITAMA secara Account Grab Fund sebesar
angsuran pinjaman KPR dan menandatangani formulir AGF.

8. Menyerahkan Bukti pelunasan Dp atau uang muka melalui transfer rekening.

9. Pengendapan dana 1x angsuran dalam bentuk tabungan yang diblokir minimal selama masa fixed
rate.

10. Menyerahkan Asli Surat Keterangan Kerja bernomor surat dan mencantumkan status sebagai
Pegawai Tetap.

11. Menyerahkan Surat Permohonan Pindah Payroll ke BRI dari Debitur ke perusahaan dan diketahui
oleh Bagian Keuangan atau HRD.

12. Menyerahkan SPT Tahunan dengan stempel perusahaan.


Tahap Pencairan : 1. Mengikuti segala ketentuan pada syarat-syarat umum perjanjian kredit BRI yang dipenuhi sebelum
pencairan kredit. Pencairan 100% ke rekening Giro Escrow Developer, kemudian pencairan kredit 90%
sejumlah Rp. 207.450.000,- ke rekening OPERASIONAL DEVELOPER dengan ketentuan Bank telah
menerima Asli PPJB, Bukti pelunasan uang muka, dan pembangunan rumah pada tahap tutup atap telah
selesai, berdasarkan laporan perkembangan pembangunan dari Developer/ Collateral Appraisal/Penilai
Independent rekanan Bank yang disertai dokumentasi/foto, dan Bank telah melakukan verifikasi atas
laporan perkembangan pembangunan rumah.

2. Pencairan 10% sejumlah Rp. 23.050.000 berikutnya ke rekening developer, dengan ketentuan Bank
telah menerima asli salinan BAST, AJB, APHT atau SKMHT, dan Cover note Notaris PPAT yang
menyatakan bahwa apabila Sertifikat Debitur dan Sertifikat Hak Tanggungan telah selesai, maka akan
diserahkan kepada Bank.

Ketentuan Pelunasan Maju : 1. Penalty Pelunasan Maju Seluruh :


- Sebelum masa fixed berakhir, sebesar 5% dari sisa outstanding ditambah bunga berjalan.
- Setelah masa fixed berakhir, sebesar 4% dari sisa outstanding ditambah bunga berjalan.

2. Penalty Pelunasan Maju Sebagian :


- Sebelum masa fixed berakhir, sebesar 4% dari dana yang disetorkan ditambah bunga berjalan.
- Setelah masa fixed berakhir, sebesar 3% dari dana yang disetorkan ditambah bunga berjalan.

Syarat Kredit Lainnya : 1. Debitur wajib melengkapi seluruh dokumen yang dipersyaratkan untuk akad kredit, yaitu Membuka
rekening Britama, melakukan apply kartu kredit, dan mengaktifkan mobile banking/internet banking, atau
Bundling minimal 3 produk BRI.

2. RM Ybs wajib memonitor proses Pengikatan ke BRI serta memonitor usaha ataupun pekerjaan debitur
setiap 6 (enam) bulan sekali.

3. Pemberlakuan tarif suku bunga sebagai berikut :


a. Suku bunga kredit 8.75% fixed (tetap) untuk 5 (lima) tahun selanjutnya mulai bulan ke-61 (awal tahun
ke-6) mengikuti suku bunga Counter Rate yang berlaku di PT. BRI (Persero) Tbk.
b. Perubahan suku bunga pinjaman dilaksanakan dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
kepada debitur. Kelalaian atau keterlambatan dari pihak bank untuk menggunakan hak/kekuasaannya
sesuai dengan isi perjanjian kredit, tidak berarti sebagai wavier (pelepasan hak).

4. Atas SHGB No. 21667/Barombong, atas nama PT. Batara Agung Dewa Sakti, dengan luas tanah 73
m2 dan luas bangunan 36 m2, serta akan dibalik nama ke atas nama SYAHRIL DG NGEMBA (an.
Pemohon). Masa berlaku sertifikat sampai dengan tanggal 30/10/2037, akan dilakukan pengikatan Hak
Tanggungan I (Pertama) sebesar Rp. 256.200.000,- (Dua ratus lima puluh enam juta dua ratus ribu
rupiah) yang dibuktikan dengan Cover Note Notaris Ybs.

5. Bangunan yang berdiri diatas SHGB No. 21667/Barombong, atas nama PT. Batara Agung Dewa Sakti,
dengan luas tanah 73 m2, akan diasuransikan kebakaran dengan Bankers Clause untuk kepentingan PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai Pertanggungan Rp. 100,845,432,-
6. Asuransi jiwa ditutup oleh asuransi jiwa rekanan PT BRI (Persero) Tbk dengan Bankers Clause untuk
kepentingan PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk dengan nilai pertanggungan Rp. 230.500.000,-

7. Apabila sertifikat telah dibalik nama, dan dipasang Hak Tanggungan oleh Notaris Rekanan BRI,
agunan akan diserahkan dan disimpan di BRI sampai dengan kredit lunas. Apabila agunan disewakan
pada pihak lain atau direnovasi, harus ada persetujuan tertulis dari BRI.

8. Pencairan kredit dapat dilakukan apabila asuransi jiwa Ybs telah mendapat persetujuan oleh pihak
Asuransi.

9. Angsuran KPR setiap bulannya didebet melalui rekening Britama debitur yang terdapat di PT. BRI
(Persero) Tbk.

10. Untuk pembayaran angsuran KPR, debitur wajib menyediakan dana di rekening BritAma Ybs 1 (satu)
hari sebelum tanggal jatuh tempo angsuran dan apabila tanggal jatuh tempo jatuh pada hari libur, maka
debitur wajib menyediakan dana 1 (satu) hari sebelumnya.

11. Debitur harus menepati pembayaran angsuran pokok dan bunga secara tertib, apabila debitur tidak
dapat memenuhinya maka :
a. Terhadap tunggakan angsuran (pokok+bunga) jika terjadi keterlambatan pembayaran maksimal 14
(empat belas) hari, maka debitur diberikan Surat Peringatan Pertama.
b. Terhadap tunggakan angsuran (pokok+bunga) 7 (tujuh) hari setelah pemberian Surat Peringatan
Pertama, maka debitur diberikan Surat Peringatan Kedua.
c. Terhadap tunggakan angsuran (pokok+bunga) 7 (tujuh) hari setelah pemberian Surat Peringatan
Kedua, maka debitur diberikan Surat Peringatan Ketiga.
d. Terhadap tunggakan angsuran (pokok+bunga) 7 (tujuh) hari setelah pemberian Surat Peringatan
Ketiga, maka PT. BRI (Persero) Tbk dapat menghentikan kredit secara sepihak dengan memberitahukan
debitur dan PT. BRI (Persero) Tbk berhak untuk mengambil alih/menjual agunan berupa tanah beserta
bangunan dan debitur bersedia untuk mengosongkan rumah tinggal yang dijaminkan atas fasilitas KPR-
BRI ini. Dan PT. BRI (Persero) Tbk berhak untuk memasang pengumuman bahwa tanah bangunan ini
dijual.

12. Klausula Perjumpaan Utang:


Apabila Bank memandang perlu, maka dengan ini DEBITUR memberi kuasa kepada BANK untuk
memperjumpakan utang Debitur yang timbul karena perjanjian ini, maupun perjanjian-perjanjian lain
dengan BANK dengan piutang-piutang debitur yang ada pada Bank tetapi tidak terbatas pada tabungan-
tabungan dan atau simpanan-simpanan dana atau rekening lain Debitur yang ada pada BANK.

13. Klausula GCG :


a. Pelarangan bagi debitur/calon debitur PT BRI untuk memberikan atau menjanjikan pemberian dalam
bentuk apapun kepada pihak PT. BRI maupun pihak terkait lainnya di luar biaya-biaya yang ditentukan
seperti provisi, administrasi dan asuransi.
b. Seluruh jajaran PT. BRI tidak diperkenankan untuk menerima, meminta dalam bentuk apapun kepada
debitur atau calon debitur diluar biaya-biaya yang ditentukan seperti provisi, administrasi dan asuransi.

14. Klausula Publikasi:


a. Debitur memberi izin kepada BANK untuk memasang sticker dan atau papan pengumuman yang
bertuliskan "Tanah/Bangunan atau barang ini dalam penguasaan/pengawasan Bank BRI" atau kalimat
sejenisnya pada tiap-tiap agunan kredit yang diserahkan Debitur kepada Bank apabila Bank merasa
perlu untuk melakukannya. Bank tidak perlu membuktikan kepada debitur atau pihak lain terhadap kapan
Bank merasa perlu untuk melakukan pemasangan sticker dan atau papan pengumuman yang dimaksud.
b. Debitur sewaktu – waktu bersedia dan memberi izin kepada Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh
Bank untuk masuk kedalam tiap-tiap agunan kredit yang diberikan oleh debitur kepada Bank guna
pelunasan kredit ini.
c. Debitur memberi izin kepada Bank untuk melakukan pemanggilan/pengumuman tentang keadaan
agunan kredit yang diberikan oleh debitur melalui media massa apabila debitur lalai memenuhi kewajiban
membayar angsuran atau hutang pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Kelalaian tersebut tidak perlu
dibuktikan dengan surat juru sita atau surat lainnya apapun juga, melainkan cukup dengan lewatnya
waktu saja.
d. Debitur menjamin Bank dari pemilik agunan kredit atas nama orang lain yang digunakan oleh Debitur
sebagai agunan pelunasan kredit ini tidak akan menuntut secara hukum kepada Bank atas perbuatan-
perbuatan Bank sebagaimana dimaksud pada butir (a), butir (b) dan butir (c) pasal ini.
e. Debitur membebaskan Bank dari segala tuntutan dan akibat hukum yang timbul sehubungan dengan
perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan oleh Bank sebagaimana dimaksud pada butir (a), butir (b)
dan butir (c) pasal ini.

15. Klausula Kuasa-kuasa:


a. Debitur dengan ini memberi kuasa kepada Bank untuk sewaktu-waktu atau apabila Bank menganggap
perlu, terutama jika Debitur Wanprestasi, Wanprestasi dimaksud tidak perlu dibuktikan lagi melainkan
cukup dengan tidak terpenuhinya salah satu ketentuan dalam perjanjian ini dan atau menurut Bank kredit
yang diberikan dinyatakan macet, untuk membuat dan menandatangani pengakuan hutang secara
notariil atas nama debitur yang bertitel eksekutorial dengan memuat besarnya hutang debitur secara
pasti, sebagaimana jumlah yang nampak dalam rekening pinjaman debitur.
b. Disamping kuasa-kuasa yang ada dalam perjanjian ini secara tegas telah diberikan oleh debitur
kepada Bank untuk melaksanakan pendebetan atas rekening debitur maupun rekening pemberi jaminan,
atau pasangan menikah baik berupa Giro, Deposito maupun simpanan dan atau tabungan lainnya yang
ada pada Bank.
c. Semua kuasa yang termaktub dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting dari dan tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian ini dan oleh karena itu maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali
dan atau dibatalkan dengan cara apapun juga atau karena sebab-sebab yang termaktub dalam pasal
1813 KUH Perdata.

16. Klausula SID :


Peminjam (debitur BRI) dengan Perjanjian (perjanjian kredit) ini memberikan kuasa (persetujuan) kepada
Pemberi Kredit (kreditur/BRI) dengan beberapa hal sebagai berikut :
a. Untuk memberikan data dan/atau informasi termasuk tetapi tidak terbatas pada data/informasi tentang
penyediaan dana dan/atau pinjaman yang diterima untuk dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai
Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/21/PBI/2016 tanggal 3 Oktober 2016 Tentang Perubahan atas PBI
No.9/14/PBI/2007 Tentang Sistem Informasi Debitur berikut Perubahannya.
b. Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (a) Pasal ini tidak dapat berakhir karena sebab apapun
termasuk sebagaimana ditentukan pada Pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata. Kuasa dimaksud telah diberikan dengan ditandatanganinya Perjanjian ini, sehingga tidak
diperlukan kuasa tersendiri.

17. Klausula Sell Down :


BANK berhak dengan ketentuan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK :
a. Menjual atau mengalihkan dengan cara lain sebagian atau seluruh pinjaman maupun hak BANK
berdasarkan Perjanjian Kredit serta Dokumen Agunan kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh BANK
sendiri; dan/atau
b. Mengalihkan piutang/hak tagih BANK (cessie) yang timbul dari perjanjian kredit (termasuk Perjanjian
Pengikatan beserta Dokumen bukti pengikat dan kepemilikan agunan) kepada pihak ketiga yang ditunjuk
oleh BANK.
- DEBITUR dengan ini menegaskan bahwa :
a. Dengan menandatangani perjanjian kredit, DEBITUR menyetujui penjualan/pengalihan dan
penyerahan sebagian atau seluruh pinjaman maupun hak BANK tersebut yang dilakukan dengan
ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK; dan
b. DEBITUR mengakui pihak ketiga yang membeli/mengambil alih dan menerima sebagian atau seluruh
hak-hak BANK berdasarkan Perjanjian Kredit serta Dokumen Agunan sejak DEBITUR menerima Surat
Pemberitahuan dari BANK tentang penjualan/pengalihan dan penyerahan tersebut disertai nama kreditur
baru yang bersangkutan.
c. DEBITUR setuju bahwa pengakuan dan persetujuan DEBITUR untuk terikat pada
penjualan/pengalihan dan penyerahan hak-hak tersebut tidak memerlukan persyaratan
pemberitahuan resmi maupun persetujuan DEBITUR sebagaimana dimaksud Pasal 613 Kitab .Undang-
Undang Hukum Perdata. Dengan demikian DEBITUR tetap mengakui dan menyetujui pihak ketiga yang
diberitahukan oleh BANK sebagai kreditur baru, sesuai ketentuan butir 2.b pasal
ini. DEBITUR berjanji bahwa DEBITUR tidak akan mengubah dan/atau menarik kembali penegasan ini.
- BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual
dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga, berdasarkan
perjanjian kredit kepada pihak ketiga yang ditunjuk sendiri oleh BANK dalam rangka sekuritasi serta
dengan cara dan syarat yang dianggap baik oleh BANK, tanpa adanya kewajiban bagi BANK untuk
memberitahukan hal tersebut kepada DEBITUR.
Tunduk pada syarat umum perkreditan yang berlaku di BRI (model SU), baik yang sudah ada hingga
yang berlaku saat ini.

18. Klausula OJK


Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk peraturan
Otoritas Jasa Keuangan.

Apabila ada syarat dan ketentuan kredit yang diajukan kepada Saudara tidak sesuai dengan
negosiasi Saudara dengan Pejabat Kredit kami (sesuai LKN negosiasi), agar segera disampaikan untuk
dibicarakan kembali dengan Pejabat Kredit kami.
Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) ini kami sampaikan kepada Saudara untuk dapat
dilaksanakan dalam waktu 14 hari, selanjutnya setelah Saudara tanda tangani agar segera diserahkan
kembali kepada kami dan apabila dalam waktu 14 hari sejak SPPK ini diterima belum dikembalikan
kepada kami, maka SPPK ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Demikian SPPK ini kami sampaikan, terima kasih.
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG MAKASSAR SOMBA OPU

Christoffel C. Ginzel Sabrina Mahmud


Pemimpin Cabang Supervisor ADK

Setelah mempelajari dan meneliti isi Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK ) ini, Kami
SETUJU / TIDAK SETUJU ( dengan catatan perlu / tidak perlu dibicarakan kembali ). *)
Makassar, 22 Maret 2021
*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai